Disusun oleh:
DEWI MELLIYUNITA
2208021
1. Siang 60 menit
2. Pagi 60 menit
3. Pagi 50 menit
3. Kebutuhan SDM
Klasifikasi Pasien
Jumlah
Minimal Parsial Total
Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Dst
TOTAL 6 Perawat
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan:
PAGI : 3 perawat
SORE : 3 perawat
9. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang sudah terjadi yaitu komunikasi SBAR yang dilakukan
oleh Dokter.
S (situation):
Selamat pagi dokter H saya perawat D ruang Anggrek, melaporkan kondisi
pasien atas nama Nn. K masih merasa nyeri
P: nyeri timbul apabila Nn. K saat berbicara
Q: nyeri seperti hilang timbul
R: nyeri pada gigi geraham belakang
S: skala nyeri 3
T: 5-10 menit
B (baground):
Pasien dengan diagnosa medis 1.8, 2.8, 3.8, 4.8 Impks, kista regio 3.7, 3.6, tanggal
masuk 15 Maret 2023. Tindakan yang sudah diberikan injeksi .
A (assesment):
Saya fikir pasien kondisinya lemah sekarang klien merasa cemas terhadap perubahan
penyakitnya, klien masih dapat mengekspresikan keadaannya saat ini kepada perawat
R (rekomendation):
Apakah advis dokter selanjutnya? Apakah ada program lain mungkin dok? Program
Odontektomi gigi 1.8, 2.8, 3.8, 1.8, 3.7, 4.6 dengan GA. Injeksi cefotamix 1 gr dan
ketorolac.
11. Hambatan dan Pendukung Serta Solusi Penyelesaiian Dalam Pengelolaan Masalah
Keperawatan
Pada kasus ini yang menjadi hambatan pada proses keperawatan yaitu pasien dan merasa
khawatir serta cemas yang berlebih pada pasien dan belum bisa menerima keadaan yang
terjadi tentang perubahan penyakitnya. Faktor yang mendukung pasien dalam mengatasi
khawatir dan cemas secara berlebih yaitu berikan pengetahuan yang cukup mengenai
penyakit yang di derita pasien dan tak lupa libatkan keluarga. Peran perawat sebagai
educator yaitu sebagai pemberi pendidikan kesehatan itu sebagai penyelesaian dalam
masalah ini.
Disusun oleh:
DEWI MELLIYUNITA
2208021
1. Siang 60 menit
2. Siang 60 menit
3. Pagi 51 menit
7. Kebutuhan SDM
Klasifikasi Pasien
Jumlah
Minimal Parsial Total
Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Dst
TOTAL 6 Perawat
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan:
PAGI : 3 perawat
SORE : 3 perawat
A (assesment):
Saya fikir pasien kondisinya lemah sekarang klien merasa cemas terhadap perubahan
penyakitnya, klien masih dapat mengekspresikan keadaannya saat ini kepada perawat
R (rekomendation):
Apakah advis dokter selanjutnya? Apakah ada program lain mungkin dok? Program
Ketorolac 3 x 30 mg (k/p), dan obat oral amplodipine 1 x 5 mg.
.
15. Hambatan Pendukung Proses Keperawatan
Hambatan yang ditemukan pada saat saya praktek keperawatan stase manajemen yaitu
pada saat pembagian tugas dinas ada beberapa hal jika ada teman yang tidak berangkat
kita harus menggantikan peran temanya, jadi harus berperan menjadi dua Karu dan
PPJA.
16. Hambatan dan Pendukung Serta Solusi Penyelesaiian Dalam Pengelolaan Masalah
Keperawatan
Pada kasus ini yang menjadi hambatan pada proses keperawatan yaitu pasien dan merasa
khawatir serta cemas yang berlebih pada pasien dan belum bisa menerima keadaan yang
terjadi tentang perubahan penyakitnya. Faktor yang mendukung pasien dalam mengatasi
khawatir dan cemas secara berlebih yaitu berikan pengetahuan yang cukup mengenai
penyakit yang di derita pasien dan tak lupa libatkan keluarga. Peran perawat sebagai
educator yaitu sebagai pemberi pendidikan kesehatan itu sebagai penyelesaian dalam
masalah ini.
Hari ke lima :
1. Berperan sebagai karu sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati
2. Membagi tugas kepada PPJA
3. Melakukan pengarahan kepada PPJA dan PP
4. Mensupervisi dan evaluasi tugas PPJA dan PP
Hari ke enam :
1. Memimpin laporan antar shift
2. Memimpin pre conference dan post conference
3. Mampu berkoordinasi dengan tim lain
4. Mampu berkoordinasi dengan profesi lain
5. Memberikan pengarahan
6. Memimpin ronde keperawatan
KONTRAK BELAJAR PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MANAJEMEN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2022/2023
Hari ke enam :
1. Berperan sebagai perawat pelaksana sesuai dengan
jadwal yang telah disepakati
2. Melakukan manajemen asuhan keperawatan di
ruangan yang dibagi oleh pembimbing klinik (CI).
3. Melaporkan kasus kelolaan dengan metode SBAR
4. Mentransfer klien
5. Melakukan Timbang terima
RESUME
Disusun oleh:
DEWI MELLIYUNITA
2208021
4. Evaluasi
Kepala ruang mengisi format evaluasi post conference untuk ketua tim.
Unit terkait : Ruang rawat inap
Uraian Kegiatan
1. Prolog
Pada hari …… jam..............seluruh perawat (PP dan PA) sift pagi dan sore serta kepala
ruang
berkumpul di nurse station untuk melakukan timbang terima.
2. Session I di Nurse Station
Kepala ruang memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa dan kemudian
mempersilakan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama
bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya (sore).
PP dan PA sif sore memberikan klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah dan
belum dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum
dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, dan lain-
lain), serta hal yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan
timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di
ruang perawatan pasien.
3. Session II di ruang perawatan/bed pasien
Seluruh perawat dan kepala ruang bersama-sama melihat ke bed pasien. PP dinas
selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepada pasien atau keluarga
yang mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus,
kunjungan tetap dilaksanakan. Bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan
keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilakukan di nurse station setelah kunjungan ke
pasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat rahasia. Setelah
proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan
timbang terima dengan diketahui oleh kepala ruang.
Evaluasi
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain:
catatan timbang terima, status pasien dan kelompok sift timbang terima. Kepala
ruang/Nurse in charge (NIC) memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian sift yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada sift sore
ke malam dipimpim oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh perawat
yang bertugas maupun yang akan mengganti sift. Perawat primer mengoperkan ke
perawat primer berikutnya yang akan mengganti sif. Timbang terima pertama dilakukan
di nurse station kemudian ke ruang perawatan pasien dan kemabali lagi ke nurse station.
Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, intervensi yang
belum/sudah dilakukan.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian sift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antarperawat berjalan dengan baik.
LAPORAN
Disusun oleh:
DEWI MELLIYUNITA
2208021
Fungsi :
Uraian Tugas :
a) Perencanaan:
pasien.
3. Merumuskan rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
mengatur tenaga yang ada setiap hari sesuai dengan jumlah dan kondisi pasien.
6. Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan asuhan keparawatan dalam bentuk diskusi,
c) Pengarahan:
keperawatan pasien.
Melalui supervisi:
2. Supervisi tidak langsung dengan cara mengecek, membaca dan memeriksa rencana
keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan.
3. Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
1. Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun
anggota tim/ pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan secara langsung
kepada pasien.
2. Melalui evaluasi: mengevaluasi upaya/ kerja ketua tim dan anggota tim/ pelaksana dan
telah disusun.
situasional, dll.
Fungsi :
kepala ruangan.
5. Menyelenggarakan konferensi
Uraian Tugas :
a) Perencanaan:
1. Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala ruangan.
2. Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/pelaksana sesuai
ketergantungan pasien.
c) Pengarahan:
asuhan keperawatan.
asuhan keperawatan.
4. Memberi pujian kepada anggota tim/ pelaksana yang melaksanakan tugasnya dengan
5. Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
7. Melibatkan anggota tim/ pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
d) Pengawasan:
keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/ pelaksana serta menerima/ mendengar
laporan secara lisan dari anggota tim/pelaksana tentang tugas yang dilakukan.
3. Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
Melalui evaluasi:
1. Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/ pelaksana dan membandingkan dengan
situasional, dll.
a) Perencanaan :
1. Bersama kepala ruang dan ketua tim mengadakan serah terima tugas.
2. Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang
c) Pengarahan:
1. Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap anggota tim/
pelaksana.
4. Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
5. Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
d) Pengawasan:
1. Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi serta terlibat