Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS CA. SERVIKS DI RUANG RAJAWALI 4A RSUP
DR KARIADI SEMARANG

NAMA : MAISSY HARDIANTI


NIM : G3A019093
• Identitas Klien • Identitas Penganggung Jawab
• Nama : Ny. R • Nama : Tn. B
• Usia : 57 Tahun • Umur : 58 Tahun
• No Register : 96525XX
• Jenis kelamin : Perempuan
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Petani
• Suku/Bangsa : Jawa
• Alamat : Semarang
• Bahasa : Jawa
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Hubungan dengan Klien : suami

• Status Perkawinan : Kawin


• Alamat : Semarang
• Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
• Diagnosa Medis : Ca. Serviks
• Kelas Ruangan : Kelas III Rajawali 4A
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dari TPPRI ditempatkan di Gedung Rajawali 4A dengan kamar 3 bed 3 diantar oleh petugas
TPRJ menggunakan kursi roda pada jam 17.00 WIB. Di gedung Rajawali 4A klien telah diterima oleh PPJP dan
DPJP, serta dilakukan pengecekan gelang identitas klien yang berwarna merah muda. Berdasarkan data yang
disampaikan oleh petugas dari TPRJ klien datang ke rumah sakit dengan rencana tindakan brachiterapi, keluhan
klien yaitu mual dan kurang nafsu makan. Ketika datang terlihat keadaan umum klien baik dengan kesadaran
composmentis dengan skore GCS:15 (E4M6V5). Klien belum terpasang infus, lalu di lakukan penimbangan berat
badan dan tinggi badan. Di dapatkan TB 155 cm dan BB : 46 kg.
PENGELOLAAN PASIEN BARU

Klien ke RS Pada tgl 20 desember 2019 melalui


TPPRI

Pihak TPPRI menghubungi ruang R.4A untuk pindah


ruangan dan Keadaan umum klien baik dengan kesadaran
komposmentis

Pukul 17.00 klien di antarkan ke ruang Rajawali 4a dengan


menggunakan kursi roda diantar oleh Kurir dan didampingi
keluarga dan diterima oleh PPJP

Kemudian
Kemudiankilen
kilendiditempatkan
tempatkandidikamar
kamar33bed
bed33didiruang
ruangrajawali
rajawali4a
4a

Sistem penerimaan pasien oleh petugas IGD kepada PPJP dengan


menyertakan lembar formulir transfer pindah antar ruang. Pasien berasal dari
ruang TPPRI, ruang rawat tujuan yaitu Rajawali 4a
KOMUNIKASI SBAR PADA SAAT TRANSFER PASIEN
  S : Ny. R 57 tahun 96525xx masuk tanggal 23 desember 2019/ dokter eri dengan diagnosa medis Ca Servix.
Klien mengatakan keluhan saat ini mual dan kurang nafsu makan.
klien mengatakan seminggu yang lalu baru saja keluar dari Rsdk.
Klien datang dari ttpri untuk rencana brachiterapi dan belum terpasang infus
B : klien dengan diagnosa medis Ca Servix
Klien dengan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
A : kesadaran baik, composmentis, GCS : 15 E4M6V5
Td : 120/80 mmhg, N : 80 x/menit, Rr 20 x/menit. T: 36,6, Tb : 155cm, BB 46 kg
R : pantau TTV
Kaji adanya alergi makanan
Anjurkan klien istirahat dengan cukup
Anjurkan makan sedikit tapi sering
Kolaborasi tindakan brachiterapi dan terapi medik.
PROSES ORIENTASI RUANGAN PADA PASIEN

PPJP Memperkenalkan DPJP dan PPJP melakukan orientasi kepada keluarga Ny. R
mengenai ruang perawatan di ruang Rajawali 4A, tata letak ruang rawat, letak ruang
tunggu pasien,kamar mandi,cara penggunaan bed,dan tombol bel, Jam pergantian perawat
ruangan Pengunjung dan jam berkunjung, Pelayanan makanan Pencegahan infeksi : cuci
tangan

Selama dalam perawatan keluarga boleh diperkenanankan untuk menunggu didalam


ruangan

Setiap pasien berhak mendapatkan kunjungan visit dokter sehari sekali di jam
kerja. Apabila dokter penanggung jawab berhalangan untuk mengunjungi maka
akan diwakilkan oleh asistennya

Edukasi cuci tangan dengan benar baik menggunakan handwash


maupun handscrub dan lokasi sarana cuci tangan 5 moment cuci tangan
dengan 6 langkah, serta penggunaan APD masker dan sarung tangan
TINGKAT KETERGANTUNGAN PASIEN

 
Berdasarkan hasil pengkajian barthel index, Ny. R dari hari pertama sampai ketiga
didapatkan skor 14 yang termasuk dalam kategori ketergantungan ringan. Untuk pasien
rawat inap, menurut Douglas (1984) standar waktu pelayanan pasien rawat inap dengan
kebutuhan perawatan ringan memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam. Sehingga jumlah
kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan klien per shift-nya adalah:
Jumlah jam perawatan 1
Jam kerja efektif pershif = 7 =

Kesimpulan :
Dari perhitungan di atas maka disimpulkan bahwa 1 orang klien dengan tingkat
ketergantungan ringan membutuhkan 1 perawat dalam setiap shift kerja. Jadi dalam 24 jam
dibutuhkan 3 orang perawat.
PRINSIP PASIEN SAFETY
  a. Identifikasi pasien
Identifikasi pasien dilakukan pertama kali oleh petugas PJRT, Ny.S telah terpasang gelang pengenal utama berwarna merah muda yang berisi
identitas utama klien yaitu Nama, No. Rekam Medis.
b. Komunikasi efektif
Komunikasi efektif selalu digunakan oleh perawat ketika berkomunikasi pada pasien atau keluarga, pada rekan sejawat ataupun pada tenaga
kesehatan lainnya. Komunikasi efektif digunakan untuk mengurangi resiko kesalahfahaman yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu

S : Ny. R 57 tahun 96525xx masuk tanggal 23 desember 2019/ dokter eri dengan diagnosa medis Ca Servix.
Klien mengatakan keluhan saat ini mual dan kurang nafsu makan.
klien mengatakan seminggu yang lalu baru saja keluar dari Rsdk.
Klien datang dari ttpri untuk rencana brachiterapi dan belum terpasang infus
B : klien dengan diagnosa medis Ca Servix
Klien dengan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
A : kesadaran baik, composmentis, GCS : 15 E4M6V5
Td : 120/80 mmhg, N : 80 x/menit, Rr 20 x/menit. T: 36,6, Tb : 155cm, BB 46 kg
R : pantau TTV
Kaji adanya alergi makanan
Anjurkan klien istirahat dengan cukup
Anjurkan makan sedikit tapi sering
Kolaborasi tindakan brachiterapi dan terapi medik.
Lanjutan….

Pengelolaan High Alert Medication (HAM)


Penggunaan obat yang dilakukan oleh perawat sudah menggunakan prinsip 7 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar cara
pemberian, benar dosis, benar waktu, benar dokumentasi dan benar informasi yang diberikan.
Selama dirawat di rumah sakit, Ny. R mendapatkan 1 jenis obat yang tergolong Look A Like Ondansentron 4 mg/2 ml injeksi,
High Alert : Narkotika Fentanil 0,05 mg/ml 2 ml injeksi
 Pencegahan Infeksi
Cuci tangan dan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri), setiap kali perawat melakukan tindakan keperawatan yang kontak
langsung dengan cairan pasien selalu menggunakan handscoon, serta melakukan cuci tangan dengan prinsip 5 moment dan 6
langkah cuci tangan dengan menggunakan handscrub maupun menggunakan handwash dengan air yang mengalir, serta
mengedukasi keluarga tentang cuci tangan.
 Pencegahan Pasien Jatuh
Berdasarkan hasil pengkajian resiko jatuh pada Ny. R didapatkan hasil skore 20 (resiko rendah). Intervensi setiap shift,
monitor skoring ulang tiap 2 hari sekali, Monitor kondisi umum klien dan tanda vital / 8 jam, Pastikan pengaman tempat
tidur selalu tertutup saat klien tidur.
Kebutuhan Waktu Perawatan Pasien
Dari rekap tindakan keperawatan selama 3 kali shift pagi
masing-masing memiliki waktu 50 menit waktu yang
dibutuhkan pasien untuk mendapatkan perawatan.

Kebutuhan SDM

Kebutuhan tenaga perawat yang diperlukan untuk


memberikan asuhan keperawatan pada klien adalah 1
perawat untuk setiap shiftnya.
Kebutuhan Logistik Pasien

Total Biaya Perawatan Selama 3


hari Rp 11.228.642

Ny. R menggunakan jaminan kesehatan BPJS mandiri, sehingga total biaya perawatan Ny. R ditanggung oleh BPJS.

Kebutuhan Edukasi
Perawat memberikan edukasi kepada Ny. R dan keluarga mengenai Ca Serviks. Klien dianjurkan untuk banyak istirahat. Selain itu klien
dimotivasi agar dapat mengkonsumsi obat secara teratur sesuai dengan aturan dan anjuran dokter.
Discharge Planning
Perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk persiapan pulang pasien, yang disingkat dengan
METHOD, yaitu:

1. Medication (obat)
2. Environment (Lingkungan)
3. Treatment (pengobatan)
4. Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)
5. Outpatient referral
6. Diet
Kepuasan Pasien dan Keluarga

Keterangan :

Pasien dan keluarga


menyampaikan
bahwa mereka merasa
puas dengan
pelayanan yang
diberikan oleh
perawat di ruang
Rajawali 4A.
Komunikasi Interpersonal
Kebutuhan interpersonal yang dibutuhkan klien yaitu komunikasi kepada dokter , farmasi, fisioterapi, ahli gizi dan petugas
analisa laborat.
a. Advise yang diberikan oleh dokter adalah untuk melanjutkan terapi obat sebelumnya.

Hambatan dan pendukung proses keperawatan secara manajerial


Hambatan
Tidak ada hambatan dalam proses keperawatan secara manajerial. Komunikasi yang dilakukan oleh perawat ke pasien sudah
sesuai dan mudah dimengerti oleh pasien. Dan setiap tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan berikan kepasien
sudah meminta persetujuan dahulu dari pihak klien.

Pendukung
Advice yang sudah diberikan oleh dokter segera dijalankan
Hambatan/Tantangan, Faktor Pendukung Dan Solusi Penyelesaian Dalam Pengelolaan Pasien
Hambatan
Defisiensi pengetahuan klien tentang penyakit
Pendukung
Tenaga medis yang siap membantu dalam pemenuhan ADL pasien
Pasien dan keluarga mengungkapkan semua keluhan yang dirasakan sehingga pengobatan yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien
Perawatan yang diberikan pada pasien sudah sesuai dengan SOP yang ada
Pemberian obat-obatan baik injeksi maupun oral sudah sesuai dengan prinsip pemberian obat dengan prinsip 7 benar
Solusi
Komunikasi efektif antar tenaga medis dan keluarga yaitu untuk pendampingan klien sehingga mengurangi resiko lebih lanjut pada pasien.
Memberikan edukasi tentang penyakit yang di alami, mengajarkan penggunaan obat sesak bila sesak nafas kambuh dan mengajarkan duduk
dengan posisi kedepan sedikit membungkuk , dan menganjurkan membatasi aktivitas untuk mengurangi kelelahan.

Anda mungkin juga menyukai