M
DENGAN DIAGNOSA POST OP LAPARATOMI
DI RUANG LAVENDER RSUD SULTAN FATAH DEMAK
Disusun Oleh :
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengeruh nyeri perut pada tanggal 28 maret 2023, sulit untuk BAB
dan kentut. 2 hari yang lalu klien mengeluh BAB hitam sedikit- sedikit.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan perutnya sakit pada tgl 28 maret, klien mengeluh sulit
untuk BAB, kentut dan 2 hari yang lalu BAB hitam sedikit-sedikit.
Karena nyeri perut yang tidak tertahankan yaitu skala 5 (nyeri seperti
tertusuk-tusuk dan berdenyut) klien di bawa ke RSUD Sultan fatah oleh
cucunya untuk mendapatkan perawatan. Saat sampai di IGD jam 06:31
WIB klien nampak lemas, nampak mual, tidak muntah dan memegang
perutnya . saat dikaji TTV pasien yaitu TD: 136/75 mmHg, HR: 120
x/menit, RR: 22 x/menit, suhu: 37,6 ℃ dan SpO2: 96%. Selama di IGD
klien mendapat program terapi infus RL 20tpm, injeksi ondansentron
4mg/8jam, injeksi omeprazole 40mg/12jam, infuse paracetamol
500mg/8jam, klien terpasang kanul 3lpm dan terpasang NGT. Lalu klien
di pindahkan keruang lavender jam 08:20 WIB dengan TD: 122/88
mmHg, HR: 88 x/menit, RR: 21 x/menit, suhu: 36 ℃ dan SpO 2: 98%
menggunakan kanul 3lpm. Klien saat dikaji diruang lavender dengan
keadaan baik lalu klien di puasakan dengan NGT di alirkan, lalu klien di
berikan infus 2 jalur, yaitu jalur 1infus kaen 3b 20tpm dan jalur 2 infus
RL 30tpm. Klien mendapatkan injeksi ceftriaxon 1x2gr, metronodazole
3x500mg, injeksi omeprazole 1x40mg dan dapat extra infus paracetamol
jika suhu lebih dari 38℃. Jam 14.00 klien dipindahkan ke ruang IBS
untuk mendapatkan procedure bedah laparatomi dengan TTV yaitu TD:
123/78 mmHg, HR: 76 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu: 36 ℃, SpO 2: 99%
dan skor nyeri: 4. Lalu jam 15. 30 klien selesai di operasi klien di
pindahkan keruang ICU. Pada tanggal 31 maret 2023 klien dipindahkan
kembali keruang lavender pada jam 10:27 WIB karena kondisi klien
sudah tidak membutuhkan perawatan intensif. Saat sampai dirung
lavender pasien kesadaran composmentis terpasang DC, NGT dan tidak
menggunakan alat bantu pernafasan lagi. Untuk TTV yaitu TD: 194/88
mmHg, HR: 89 x/menit, RR: 19 x/menit, suhu: 36,5 ℃, SpO 2: 99% dan
skor nyeri: 3. Lalu klien di kaji oleh kelompok pada jam 11.00 dengan
TTV yaitu TD: 184/83 mmHg, HR: 87 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu:
36,6 ℃, SpO2: 99% dan skor nyeri: 3. Klien masih mengeluh nyeri pada
bagian yg di operasi,klien nampak lemas hanya berbaring di tempat tidur,
keadaan luka bersih tidak terdapat pes, luka kering, kasa nampak bersih
dan daerah sekitar luka nampak kemerahan. Klien terpasang NGT dan
DC.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
4. Riwayat Kesehatan keluarga
Keluarga memiliki penyakit hipertensi yaitu anak klien.
C. Pengkajian Pola Fungsional
1. Pola Persepsi Dan Manajement Kesehata
Sebelum sakit: klien mengatakan jarang memeriksakan kondisi kesehatan
jika belum parah
Saat sakit: klien memahami penyakit yang dialami setelah dijelaskan oleh
dokter
2. Pola Nutrisi Dan Metabolik
Sebelum sakit: klien mengatakan tidak memiliki pantangan dengan
makanan
Saat sakit: klien nampak terpasang NGT
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit: klien BAB dan BAK secara mandiri BAB 1-2 kali dan
BAK 3-4 kali
Saat sakit: klien belum BAB dan BAK menggunakan DC. √
4. Pola Aktivitas Dan Latihan
Sebelum sakit: klien beraktivitas secara mandiri dan melakukan adl secara
mandiri
Aktivitas 0 1 2 3 4 Keterangan
Berjalan √ 0 : Mandiri
Toileting √ 1 : Mandiri, Sebagian dibantu orang lain
Makan dan √ 2 : dengan bantuan orang lain
Minum
Berpakaian √ 3 : dengan bantuan alat
Berpindah √ 4 : membutuhkan bantuan total
Saat sakit : pasien melakukan aktivitas dengan bantuan keluarga
Aktivitas 0 1 2 3 4 Keterangan
Berjalan √ 0 : Mandiri
Toileting √ 1 : Mandiri, Sebagian dibantu orang lain
Makan dan √ 2 : dengan bantuan orang lain
Minum
Berpakaian √ 3 : dengan bantuan alat
Berpindah √ 4 : membutuhkan bantuan total
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko infeksi b.d efek procedure invasive (D.0142)
b. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (D.0077)
c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan (D.0056)
3. Intervensi Keperawatan
No. Hari/Tanggal Kriteria Hasil Intervensi TTD
1. Jum’at, 31 Setelah dilakukan Pencegahan
Maret 2023 tindakan 3x24 jam Infeksi (I.14539)
maka Tingkat Observasi
Infeksi (L.14137) - Monitor tanda
menurun, dengan dan gejala
kriteria hasil : infeksi local
1. Kemerahan dan sistemik
menurun Terapeutik
2. Nyeri menurun - Batasi jumlah
3. Demam pengunjung
menurun - Berikan
4. Kebersihan perawatan kulit
tangan pada daerah
meningkat edama
- Cuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan pasien
- Pertahankan
teknik aseptic
pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
- Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika
perlu
2. Jum’at, 31 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Maret 2023 tindakan 3x24 jam (I.08238)
maka, Tingkat Observasi
Nyeri (L.08066) - Identifikasi lokasi,
menurun, dengan karakteristik,
kriteria hasil : durasi, frekuensi,
1. Keluhan kualitas, intensitas
nyeri nyeri.
menurun - Identifikasi skala
dari 5 ke 3 nyeri
2. Meringis - Identifikasi factor
menurun yang memperberat
dari 5 ke 3 dan memperingan
3. Gelisah nyeri
menurun Terapeutik
dari 5 ke 3 - Berikan teknik
4. Kesulitan non farmakologis
tidur untuk mengurangi
menurun rasa nyeri
dari 5 ke 3 - Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
Edukasi
- Jelaskan
penyebab, periode
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
4. Implementasi Keperawatan
No Hari / Tgl Tindakan Respon hasil TTD
1,2,3 Jum’at, 31 Mengkaji kondisi Ds :
Maret 2023 pasien - Klien
11.00 WIB mengatakan
masih nyeri di
perutnya setelah
di operasi
- P: luka jahitan
pada perut
Q: nyeri nyut-
nyutan
R: nyeri pada
bagian post
laparatomi yaitu
perut bagian
tengah dengan
panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 5
T: nyeri hilang
timbul
Do :
- Klien nampak
meringis dan
lemas
- Terdapat balutan
luka pada bagian
perut klien
dengan keadaan
balutan luka
kering, tidak
terdapat pes dan
daerah sekitar
luka nampak
memerah
- Klien nampak
lemas
- Luka jahitan
kurang lebih 7cm
5. Evaluasi Keperawatan
No. Hari/Tgl/ Evaluasi TTD
DP Jam
1 Jum’at, 31 S : -
Maret 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
Jam 23.00 perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:180/83 mmHg
- HR: 86x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
S:-
O : Pasien tampak meringis kesakitan
PQRST
P: luka jahitan pada perut
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian post laparatomi yaitu
perut bagian tengah dengan panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 5
T: nyeri hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
-
Jum’at, 31 S: -
Maret 2023 O : pasien tampak lemah dan ADL dibantu
oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Sabtu, 1 S:-
April 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:160/80 mmHg
- HR: 85x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,5 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
Sabtu, 1 S:-
April 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:180/83 mmHg
- HR: 86x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
S:-
O : Pasien tampak meringis kesakitan
PQRST
P: luka jahitan pada perut
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian post laparatomi yaitu
perut bagian tengah dengan panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 4
T: nyeri hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
Sabtu, 1 S: -
April 2023 O : pasien tampak lemah dan ADL dibantu
oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Minggu, 2 S:-
April 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:180/83 mmHg
- HR: 86x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
Minggu, 2 S:-
April 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:180/83 mmHg
- HR: 86x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
S:-
O : Pasien tampak meringis kesakitan
PQRST
P: luka jahitan pada perut
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian post laparatomi yaitu
perut bagian tengah dengan panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 3
T: nyeri hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
-
-
Minggu, 2 S:-
April 2023 O : pasien tampak lemah dan ADL dibantu
oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap