Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M
DENGAN DIAGNOSA POST OP LAPARATOMI
DI RUANG LAVENDER RSUD SULTAN FATAH DEMAK

Disusun Oleh :

1. ANISA ULFATIN N (2204008)


2. AZHARUN NUR (2204013)
3. DIAN MA’RIFATUL M (2204019)
4. EGA DWI ANGGRAINI (2204024)
5. EKA HARYANTI (2204025)
6. IRMA OKTAVIA A (2204037)
7. KHOFIFAH NUR AINI (2204038)
8. NURUS SOBIKHATUL L (2204055)

PRAKTIK KLINIK ILMU KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2023
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari jumat tanggal 31 Maret 2023 di ruang
Lavender RSUD SULTAN FATAH DEMAK secara Autoanamnesa dan
Alloanamnesa.
1. Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 71 Tahun
Alamat : Mranggen Demak
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Tanggal Masuk : 29 Maret 2023
No. Register : RGXXXXX
Dx. Masuk : Obs. Abdominal pain a.c susp ileus dd peritonitis
pneumopertoneum
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. E
Umur : 29 Tahun
Alamat : Mranggen Demak
Agama : Islam
Hub. Dengan Klien : Cucu

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengeruh nyeri perut pada tanggal 28 maret 2023, sulit untuk BAB
dan kentut. 2 hari yang lalu klien mengeluh BAB hitam sedikit- sedikit.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan perutnya sakit pada tgl 28 maret, klien mengeluh sulit
untuk BAB, kentut dan 2 hari yang lalu BAB hitam sedikit-sedikit.
Karena nyeri perut yang tidak tertahankan yaitu skala 5 (nyeri seperti
tertusuk-tusuk dan berdenyut) klien di bawa ke RSUD Sultan fatah oleh
cucunya untuk mendapatkan perawatan. Saat sampai di IGD jam 06:31
WIB klien nampak lemas, nampak mual, tidak muntah dan memegang
perutnya . saat dikaji TTV pasien yaitu TD: 136/75 mmHg, HR: 120
x/menit, RR: 22 x/menit, suhu: 37,6 ℃ dan SpO2: 96%. Selama di IGD
klien mendapat program terapi infus RL 20tpm, injeksi ondansentron
4mg/8jam, injeksi omeprazole 40mg/12jam, infuse paracetamol
500mg/8jam, klien terpasang kanul 3lpm dan terpasang NGT. Lalu klien
di pindahkan keruang lavender jam 08:20 WIB dengan TD: 122/88
mmHg, HR: 88 x/menit, RR: 21 x/menit, suhu: 36 ℃ dan SpO 2: 98%
menggunakan kanul 3lpm. Klien saat dikaji diruang lavender dengan
keadaan baik lalu klien di puasakan dengan NGT di alirkan, lalu klien di
berikan infus 2 jalur, yaitu jalur 1infus kaen 3b 20tpm dan jalur 2 infus
RL 30tpm. Klien mendapatkan injeksi ceftriaxon 1x2gr, metronodazole
3x500mg, injeksi omeprazole 1x40mg dan dapat extra infus paracetamol
jika suhu lebih dari 38℃. Jam 14.00 klien dipindahkan ke ruang IBS
untuk mendapatkan procedure bedah laparatomi dengan TTV yaitu TD:
123/78 mmHg, HR: 76 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu: 36 ℃, SpO 2: 99%
dan skor nyeri: 4. Lalu jam 15. 30 klien selesai di operasi klien di
pindahkan keruang ICU. Pada tanggal 31 maret 2023 klien dipindahkan
kembali keruang lavender pada jam 10:27 WIB karena kondisi klien
sudah tidak membutuhkan perawatan intensif. Saat sampai dirung
lavender pasien kesadaran composmentis terpasang DC, NGT dan tidak
menggunakan alat bantu pernafasan lagi. Untuk TTV yaitu TD: 194/88
mmHg, HR: 89 x/menit, RR: 19 x/menit, suhu: 36,5 ℃, SpO 2: 99% dan
skor nyeri: 3. Lalu klien di kaji oleh kelompok pada jam 11.00 dengan
TTV yaitu TD: 184/83 mmHg, HR: 87 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu:
36,6 ℃, SpO2: 99% dan skor nyeri: 3. Klien masih mengeluh nyeri pada
bagian yg di operasi,klien nampak lemas hanya berbaring di tempat tidur,
keadaan luka bersih tidak terdapat pes, luka kering, kasa nampak bersih
dan daerah sekitar luka nampak kemerahan. Klien terpasang NGT dan
DC.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
4. Riwayat Kesehatan keluarga
Keluarga memiliki penyakit hipertensi yaitu anak klien.
C. Pengkajian Pola Fungsional
1. Pola Persepsi Dan Manajement Kesehata
Sebelum sakit: klien mengatakan jarang memeriksakan kondisi kesehatan
jika belum parah
Saat sakit: klien memahami penyakit yang dialami setelah dijelaskan oleh
dokter
2. Pola Nutrisi Dan Metabolik
Sebelum sakit: klien mengatakan tidak memiliki pantangan dengan
makanan
Saat sakit: klien nampak terpasang NGT
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit: klien BAB dan BAK secara mandiri BAB 1-2 kali dan
BAK 3-4 kali
Saat sakit: klien belum BAB dan BAK menggunakan DC. √
4. Pola Aktivitas Dan Latihan
Sebelum sakit: klien beraktivitas secara mandiri dan melakukan adl secara
mandiri
Aktivitas 0 1 2 3 4 Keterangan
Berjalan √ 0 : Mandiri
Toileting √ 1 : Mandiri, Sebagian dibantu orang lain
Makan dan √ 2 : dengan bantuan orang lain
Minum
Berpakaian √ 3 : dengan bantuan alat
Berpindah √ 4 : membutuhkan bantuan total
Saat sakit : pasien melakukan aktivitas dengan bantuan keluarga
Aktivitas 0 1 2 3 4 Keterangan
Berjalan √ 0 : Mandiri
Toileting √ 1 : Mandiri, Sebagian dibantu orang lain
Makan dan √ 2 : dengan bantuan orang lain
Minum
Berpakaian √ 3 : dengan bantuan alat
Berpindah √ 4 : membutuhkan bantuan total

5. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman


Sebelum sakit : klien mengatakan aman dan nyaman
Saat sakit : klien mengatakan hanya bias berbaring ditempat tidur karena
masih nyeri luka post laparatomi
P: luka jahitan pada perut
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian post laparatomi yaitu perut bagian tengah dengan
panjang jahitan sekitar 7cm
S: skala 5
T: nyeri hilang timbul
6. Pola Istirahat Dan Tidur
Sebelum sakit: klien tidur siang 1-2 jam dan malam 7 jam
Saat sakit: klien mengatakan sulit tidur karena tidak nyaman dengan nyeri
yang dirasakan dan tidak nyaman tidur di rumah sakit.
7. Pola Kognitif Dan Persepsi Sensori
Sebelum sakit: klien dapat berkomunikasi dengan normal
Saat sakit: klien nampak lemas dan terkadang nampak meringis menahan
sakit.
8. Pola Konsep Diri
Sebelum sakit: klien mampu mengungkapkan perasaan di dalam hatinya.
Saat sakit: klien mampu mengungkapkan perasaaan dalam hatinya.
9. Pola Peran Dan Hubungan
Sebelum sakit: klien sering bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga
Saat sakit: banyak keluarga yang datang dan menjenguk klien
10. Pola Hubungan Seksual
Sebelum sakit: klien tidak mengalami gangguan dalam hubungan seksual
Saat sakit: klien tidak melakukan hubungan seksual karena sakit
11. Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit: klien mengatkan sebelum sakit tidak pernah mengalami
setres dan mampu untuk mengambil keputusan
Saat sakit: klien merasa tidak nyaman dengan keadaan saat ini.
12. Pola Kepercayaan
Sebelum sakit: klien beribadah 5 waktu secara mandiri
Saat sakit: klien beribadah dibantu keluarga.
13. Pola Personal Hygine
Sebelum sakit: klien mandi 2kali sehari dang anti baju 2kali sehari
Saat sakit: klien tidak mandi selama sakit, kulit klien nampak kering,
klien nampak tidak menggunakan baju dan kulit nampak kotor lengket.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum:
a. Keadaan umu: klien nampak lemas
b. Kesadaran composmentis
c. GCS: 15, E: 4 M: 6 V:5
2. Tanda-tanda vital
a. TD: 184/83 mmHg
b. HR: 87 x/menit
c. RR: 20 x/menit
d. suhu: 36,6 ℃
e. SpO2: 99%
3. Tinggi badan: 156 cm
Berat Badan: 54 Kg
4. Head to toe
a. Kepala: simetris, tidak ada lesi, rambut pendek, berwarna hitam
bercampur putih uban.
b. Mulut: simetris, tidak ada sariawan, gigi klien bagian belakang hilang
2, terdapat bau mulut dan gigi nampak kuning.
c. Mata: klien mengatkan tidak menggunakan alat bantu penglihatan
namun jika melihat dekat nampak buram, konjungtiva tidak anemis,
respon pupil terhadap cahaya ada dan ukuran pupil normal.
d. Hidung: klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung dan hidung nampa sedikit kotor.
e. Telinga: klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran dan terdapat
secret sedikit.
f. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
g. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi: simetris kanan kiri
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: sonor
Auskultasi: vesikuler
2) Jantung
Inspeksi: simetris kanan kiri
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi: bunyi pekak
Auskultasi: terdengar bunyi lup dup jantung
3) Abdomen
Inspeksi: simetris kanan kiri dan terdapat luka jahit sekitar 7cm
Auskultasi: peristaltic usus 18x/menit
Perkusi: bunyi timpani
Palpasi: terdapat nyeri tekan karena ada luka post op
h. Genetalia
Terpasang DC dan klien menggunakan pampers.
i. Anus: tidak terdapat benjolan pada anus
j. Ekstermitas
1) Superior dapat beraktifitas dengan normal namun klien belum bisa
duduk, masih lemas dan terdapat luka jahitan post op sekitar 7cm.
2) Inferior: dapat beraktivitas dengan normal namun klien masih
lemas dan terpasang DC.
k. Kuku dan Kulit: warna kulit sawo matang, kulit kering, kulit nampak
kotor, tugor kulit <3detik, kuku nampak kotor dan sedikit panjang.
Bagian perut terdapat jahitan post op sekitar 7cm.
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Terapi obat
3. Pemeriksaan Penunjang
F. Nursing Care Plan
1. Analisa Data
Hari/Tgl Analisa Data Etiologi Diagnosa
Jum’at DS: Efek Resiko infeksi
31/3/ 2023 DO: Prosedure (D.0142)
11.00 WIB - Terdapat balutan luka pada Invasif
bagian perut klien dengan
keadaan balutan luka
kering, tidak terdapat pes
dan daerah sekitar luka
nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- Post laparatomi
- TTV:
a. TD: 184/83 mmHg
b. HR: 87 x/menit
c. RR: 20 x/menit
d. suhu: 36,6 ℃
e. SpO2: 99%

Jum’at, DS: Agen Nyeri akut


31/3/ 2023 - Klien mengatakan masih Pencedera
11.00 WIB nyeri di perutnya setelah di Fisik
operasi
- P: luka jahitan pada perut
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian post
laparatomi yaitu perut
bagian tengah dengan
panjang jahitan sekitar 7cm
S: skala 5
T: nyeri hilang timbul
DO:
- Klien nampak meringis dan
lemas
- luka jahitan post op sekitar
7cm
- perban bersih tidak terdapat
pes.
- Luka kering dan daerah
sekitar luka merah
- TTV:
a. TD: 184/83 mmHg
b. HR: 87 x/menit
c. RR: 20 x/menit
d. suhu: 36,6 ℃
e. SpO2: 99%
Jum’at, Ds : pasien mengatakan kelemahan Intoleransi
31/3/ 2023 aktivitas seperti biasanya. fisik aktivitas
11.00 WIB Do : pasien melakukan (D.0056)
aktivitasnya dibantu dengan
keluarga.
aktivitas 0 1 2 3 4
Berjalan √
Toiletting √
Makan dan √
minum
Berpakaia √
n
Berpindah √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Mandiri, Sebagian dibantu
orang lain
2 : dengan bantuan orang lain
3 : dengan bantuan alat
4 : membutuhkan bantuan total

2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko infeksi b.d efek procedure invasive (D.0142)
b. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (D.0077)
c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan (D.0056)
3. Intervensi Keperawatan
No. Hari/Tanggal Kriteria Hasil Intervensi TTD
1. Jum’at, 31 Setelah dilakukan Pencegahan
Maret 2023 tindakan 3x24 jam Infeksi (I.14539)
maka Tingkat Observasi
Infeksi (L.14137) - Monitor tanda
menurun, dengan dan gejala
kriteria hasil : infeksi local
1. Kemerahan dan sistemik
menurun Terapeutik
2. Nyeri menurun - Batasi jumlah
3. Demam pengunjung
menurun - Berikan
4. Kebersihan perawatan kulit
tangan pada daerah
meningkat edama
- Cuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan pasien
- Pertahankan
teknik aseptic
pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
- Kolaborasi
pemberian
imunisasi, jika
perlu
2. Jum’at, 31 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Maret 2023 tindakan 3x24 jam (I.08238)
maka, Tingkat Observasi
Nyeri (L.08066) - Identifikasi lokasi,
menurun, dengan karakteristik,
kriteria hasil : durasi, frekuensi,
1. Keluhan kualitas, intensitas
nyeri nyeri.
menurun - Identifikasi skala
dari 5 ke 3 nyeri
2. Meringis - Identifikasi factor
menurun yang memperberat
dari 5 ke 3 dan memperingan
3. Gelisah nyeri
menurun Terapeutik
dari 5 ke 3 - Berikan teknik
4. Kesulitan non farmakologis
tidur untuk mengurangi
menurun rasa nyeri
dari 5 ke 3 - Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
Edukasi
- Jelaskan
penyebab, periode
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu

3. Jum’at, 31 Setelah dilakukan Manajemen energi


Maret 2023 tindakan 3x24 jam ()
maka, diharapkan Observasi
aktivitas - Identifikasi
meningkat dengan gangguan fungsi
kriteria hasil : tubuh yang
1. Kemudaha mengakibatkan
n dalam kelelahan
melakukan - Monitor pola dan
aktivitas jam tidur
sehari-hari - Monitor kelelahan
2. Keluhan fisik dan
lelah emosional
menurun Edukasi
3. Tekanan - Anjurkan tirah
darah baring
membaik - Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan
nyaman dan
rendah stimulus
- Lakukan latihan
rentang gerak
pasif dan aktif
- Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
- Fasiltasi duduk
disisi tempat tidur,
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
aahli gizi tentang
caraa
meningkatkan
asupan makanan

4. Implementasi Keperawatan
No Hari / Tgl Tindakan Respon hasil TTD
1,2,3 Jum’at, 31 Mengkaji kondisi Ds :
Maret 2023 pasien - Klien
11.00 WIB mengatakan
masih nyeri di
perutnya setelah
di operasi
- P: luka jahitan
pada perut
Q: nyeri nyut-
nyutan
R: nyeri pada
bagian post
laparatomi yaitu
perut bagian
tengah dengan
panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 5
T: nyeri hilang
timbul

Do :
- Klien nampak
meringis dan
lemas
- Terdapat balutan
luka pada bagian
perut klien
dengan keadaan
balutan luka
kering, tidak
terdapat pes dan
daerah sekitar
luka nampak
memerah
- Klien nampak
lemas
- Luka jahitan
kurang lebih 7cm

1,2,3 13.45 WIB Mengukur ttv Ds : -


pasien Do :
TTV:
- TD:184/83
mmHg
- HR: 87 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 99%
1 15.00 WIB Mengganti Ds : -
balutan luka Do : balutan luka
pasien tampak sudah diganti
dan bersih
2 17.00 WIB Mengajarkan Ds : -
teknik nafas Do : pasien tampak
dalam dan mengikuti intruksi
distraksi relaksasi nafas dalam dan
distraksi relaksasi
yang diajarkan
perawat
1 19.00 WIB Mengajarkan Ds : -
pasien cuci Do : pasien mampu
tangan dengan melakukan cuci
benar tangan dengan benar
3 21.00 WIB Mengajarkan Ds :-
tirah baring Do : pasien tampak
mengikuti untuk
miring ke kanan dan
kekiri
1,2,3 23.00 WIB Memberikan Ds : -
terapi Do : obat masuk
- Ceftriaxone 1 melalui iv atau
x2g selang infus dan oral
- Omeprazole 1
x 40 mg
- Metronidazole
3 x 500 mg
- Ondansentron
2 x 1 amp
- Amlodinpin 1
x 10 mg
2 Sabtu, 01 Mengevaluasi Ds : -
April 2023 nafas dalam dan Do : pasien tampak
07.00 WIB gerakan distraksi melakukan nafas
relaksasi yang dalam dan gerak
sudah diajarkan distraksi relaksasi
seperti yang sudah
diajarkan
1,2,3 09.00 WIB Mengukur ttv Ds : -
pasien Do : TTV:
- TD:160/80
mmHg
- HR: 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu: 36,5 ℃
- SpO2: 99%
2 12.00 WIB Mengkaji nyeri Ds :
pasien - Klien
mengatakan
masih nyeri di
perutnya setelah
di operasi
- P: luka jahitan
pada perut
Q: nyeri nyut-
nyutan
R: nyeri pada
bagian post
laparatomi yaitu
perut bagian
tengah dengan
panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 4
T: nyeri hilang
timbul
Do : pasien tampak
meringis dan lemas
3 14.00 WIB Menganjurkan Ds : -
pasien mengubah Do : pasien tampak
posisi miring mengikuti untuk
kanan dan kiri miring ke kanan
dan kekiri
1,2,3 17.00 WIB Memberikan Ds : -
terapi Do : obat masuk
- Ceftriaxone 1 melalui iv atau
x2g selang infus dan oral
- Omeprazole 1
x 40 mg
- Metronidazole
3 x 500 mg
- Ondansentron
2 x 1 amp
- Amlodinpin 1
x 10 mg
1 21.00 WIB Monitor tanda- Ds : -
tanda infeksi Do :
- Luka pasien
nampak bersih
- Daerah sekitar
luka nampak
kemerahan
- Luka tidak
terdapat pes dan
balutan kering
1 06.00 WIB Memberikan Ds : Keluarga paham
edukasi mengenai tanda dan
gejala resiko infeksi
seperti kemerahan,
panas daerah sekitar
luka, dan terdapat
pes
Do : Keluarga
nampak paham saat
dijelaskan
1 Minggu, 02 Ganti balutan Ds : -
april 2023 luka pasien Do : balutan luka
07.00 WIB tampak sudah diganti
dan bersih
1,2,3 09.00 WIB Mengukur ttv Ds : -
pasien
Do : TTV:
- TD:150/70
mmHg
- HR: 80 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu: 36,3 ℃
- SpO2: 99%
2 11.00 WIB Mengevaluasi Ds : -
nafas dalam dan Do : pasien tampak
distraksi relaksasi melakukan nafas
dalam dan gerak
distraksi relaksasi
seperti yang sudah
diajarkan
2 13.00 WIB Mengkaji nyeri Ds :
pasien - Klien
mengatakan
masih nyeri di
perutnya setelah
di operasi
- P: luka jahitan
pada perut
Q: nyeri nyut-
nyutan
R: nyeri pada
bagian post
laparatomi yaitu
perut bagian
tengah dengan
panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 3
T: nyeri hilang
timbul
Do : pasien tampak
sedikit meringis dan
lemas
1 15.00 WIB Mengajarkan Ds : -
teknik nafas Do : pasien tampak
dalam dan melakukan tehnik
distraksi relaksasi distraksi dan
relaksasi
3 17.00 WIB Mengajarkan Ds : -
tirah baring Do: pasien tampak
mengikuti untuk
miring ke kanan dan
kekiri
2 20.00 WIB Memberikan Ds : Klien
edukasi terapi non mengatakan paham
farmakologi jika dirumah nyeri
aroma terapi timbul kembali klien
memberikan aroma
terapi
Do : Klien dan
keluarga nampak
paham saat
dijelaskan
3 06.00 WIB Edukasi Ds : Klien akan
melakukan melakukan aktivitas
aktivitas secara secara bertahap
bertahap dimulai dari hal yang
sederhana duduk
ditempat tidur
Do : Klien nampak
duduk ditempat tidur

5. Evaluasi Keperawatan
No. Hari/Tgl/ Evaluasi TTD
DP Jam
1 Jum’at, 31 S : -
Maret 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
Jam 23.00 perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:180/83 mmHg
- HR: 86x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
S:-
O : Pasien tampak meringis kesakitan
PQRST
P: luka jahitan pada perut
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian post laparatomi yaitu
perut bagian tengah dengan panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 5
T: nyeri hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
-
Jum’at, 31 S: -
Maret 2023 O : pasien tampak lemah dan ADL dibantu
oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap

Sabtu, 1 S:-
April 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:160/80 mmHg
- HR: 85x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,5 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
Sabtu, 1 S:-
April 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:180/83 mmHg
- HR: 86x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
S:-
O : Pasien tampak meringis kesakitan
PQRST
P: luka jahitan pada perut
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian post laparatomi yaitu
perut bagian tengah dengan panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 4
T: nyeri hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri

Sabtu, 1 S: -
April 2023 O : pasien tampak lemah dan ADL dibantu
oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap

Minggu, 2 S:-
April 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:180/83 mmHg
- HR: 86x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
Minggu, 2 S:-
April 2023 O : Terdapat balutan luka pada bagian
perut klien dengan keadaan balutan
luka kering, tidak terdapat pes dan
daerah sekitar luka nampak memerah
- Klien nampak lemas
- Luka jahitan kurang lebih
7cm
- TD:180/83 mmHg
- HR: 86x/menit
- RR: 21 x/menit
- Suhu: 36,6 ℃
- SpO2: 98%
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Demam menurun
- Kebersihan tangan meningkat
S:-
O : Pasien tampak meringis kesakitan
PQRST
P: luka jahitan pada perut
Q: nyeri nyut-nyutan
R: nyeri pada bagian post laparatomi yaitu
perut bagian tengah dengan panjang jahitan
sekitar 7cm
S: skala 3
T: nyeri hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
-
-
Minggu, 2 S:-
April 2023 O : pasien tampak lemah dan ADL dibantu
oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai