Anda di halaman 1dari 44

SOSIALISASI

JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL

1
Landasan Hukum

2
PENDAHULUAN
REGULASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
1. UU NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
2. UU NO. 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)
3. PERATURAN PEMERINTAH NO. 101 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN
KESEHATAN
4. PERATURAN PRESIDEN RI NO. 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERPRES NO. 12 TAHUN 2013
TENTANG JAMINAN KESEHATAN
5. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 69 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PROGRAM JKN
6. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
7. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NO 455/MENKES/SK/XI/2013 TENTANG ASOSIASI FASILITAS
KESEHATAN
8. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 27 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM CASE
BASE GROUPS (INA CBG’S)
9. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
10. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 59 TAHUN 2014 STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN
DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
11. KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL NO.170 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN
JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2016
12. PERPRES 19 & 28 Tahun 2016

3
Landasan Hukum
Pasal 13 UU No.40 Tahun
2004 tentang Sistem
Jaminan Kesehatan
Nasional

Pasal 14 UU No.24 Thn


2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial

Setiap orang, termasuk orang asing


yang bekerja paling singkat 6
bulan di Indonesia, wajib menjadi
peserta program Jaminan Sosial
9/18/2018 4
UU SJSN dan UU BPJS

”1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN”


5
Sistem Jaminan Sosial Nasional

3 Azas 5 Program 9 Prinsip


Jaminan Kegotong-royongan
Kemanusiaan
Kesehatan Nirlaba
Manfaat Keterbukaan
Jaminan Kehati-hatian
Keadilan sosial Kecelakaan Kerja Akuntabilitas
bagi seluruh
Jaminan Hari Tua Portabilitas
rakyat Kepesertaan wajib
Indonesia Jaminan Pensiun
Dana amanat
Jaminan Hasil pengelolaan dana
Kematian digunakan seluruhnya
untuk pengembangan
program dan sebesar-
besarnya untuk
kepentingan peserta

6
JAMINAN SOSIAL NASIONAL

Jaminan Kesehatan

Asuransi Kesehatan Sosial


Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin
agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
Kepesertaan & Iuran

8
PESERTA BPJS
KESEHATAN

PBI NON PBI

APBN APBD

JAMKESMAS PJKMU
(EXISTING) /JAMKESDA

PEKERJA PENERIMA UPAH PEKERJA BUKAN BUKAN PEKERJA


PENERIMA UPAH

PEGAWAI PEGAWAI PENERIMA VETERAN,


PEMERINTAH NON INDIVIDU PK
1. INVESTOR
2. PEMBERI
PEMERINTAH PENSIUN KERJA
3. PENERIMA
PENSIUN
1.PNS PUSAT 1. PENGACARA 1.PP PNS 1.VET TUVET
1. PEG. BUMN 2. AKUNTAN 2.VET NTUVET
2.PNS DAERAH 2.PP TNI
3.PNS 2. PEG. BUMD 3. ARSITEK 3.PERINTIS
3.PP POLRI
DIPERBANTUKAN 3. PEG. SWASTA 4. DOKTER,
KEMERDEKA
5. KONSULTAN
4.PP PEJABAT
4.TNI
6. NOTARIS NEGARA AN
5.POLRI
6.PJBT NEGARA 7. PENILAI,
7.PEGAWAI 8. AKTUARIS
PEMERINTAH NON 9. PEMAIN MUSIK, PEMBAWA 9
PNS ACARA
IURAN
Peraturan Presiden RI Nomor 111 Tahun 2013
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
Tentang Jaminan Kesehatan

Pasal 16 B
1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang
terdiri atas PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI, Pejabat Negara dan
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN), sebesar 5% (lima
persen) dari Gaji atau Upah per bulan.

2) Iuran sebagimana dimaksud pada ayat (1) dibayar dengan ketentuan


sebagai berikut :
a. 3% (tiga persen) dibayar oleh Pemberi Kerja
b. 2% 9dua persen) dibayar oleh Peserta

11
www.bpjs-kesehatan.go.id
Sesuai dengan surat Nomor S-1952/WPB.13/KP.022/2016
mengenai Penjelasan Tambahan atas Surat kepala KPPN Bandung 1
Penentuan Hak Rawat Kelas
Bagi Peserta Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN)

> 1.700.000 (sesuai


peraturan yang
berlaku)
BATAS BAWAH
KELAS II

Besaran upah < 4.000.000


untuk
perhitungan
> 4.000.000
KELAS I
8.000.000
Besaran Iuran
NO. KELOMPOK PESERTA IURAN

A PEKERJA PENERIMA UPAH Persentase


Pember Kerja Pekerja
- Penyelenggaran Negara 3,0% 2,0%
- Non-Penyelenggara Negara
- 01 - 07 - 2015 4,0% 1,0%
NOMINAL sesuai pilihan kelas perawatan
B PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH
25.500 51.000 80.000

C BUKAN PEKERJA
NOMINAL sesuai pilihan kelas perawatan
- Investor/ Pemberi kerja/ Mampu
25.500 51.000 80.000
- Pensiunan Penyelenggara Negara 3,0% 2,0%
- Perintis Kemerdekaan/ Veteran 5% dari 45% GAPOK PNS GOLONGAN IIIA
D PENERIMA BANTUAN IURAN 23.000
Gambaran Umum
NAMA DT II JML JML PESERTA JML PESERTA LUAS
PENDUD (JIWA) (JIWA) WILAYAH
UK DESEMBER MARET 2016 (KM2)
(JIWA) 2015
KOTA BANDUNG 2.507.384 1.864.970 1.920.430 167,27
KENAIKAN 2,8%

KOTA CIMAHI 653.432 357.233 360.019 48,42


KABUPATEN 1.431.072 820.428 832.654 1305,77
BANDUNG BARAT
JUMLAH 4.591.888 3.042.631 3.072.537 1.521,77
PEKERJA PENERIMA UPAH
31 DESEMBER 2015 VS 31 MEI 2016
31 DESEMBER 2015 31 MEI 2016 5 BULAN
KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG
a. PNS 121.755 123.556
PPU PENYELENGGARA NEGARA
PNS Pusat PNS Pusat & Daerah Diperbantukan
PNS Daerah, Propinsi, Kabupaten/kota

b. TNI/POLRI/ PNS Kemhan/Polri 98.580 98.343


TNI AD, PNS TNI AD TNI AU, PNS TNI AU
TNI AL, PNS TNI AL MABES, KEMHAN
POLRI, PNS POLRI

c. Pejabat Negara 95 97
d. Pegawai Pemerintah Non PNS 1.457 2.023
Dokter PTT PPNPN APBD
Bidan PTT PPNPN APBN

Pegawai BUMN 175.853 209.916


PPU Pegawai BUMD 2.320 2.650
SWASTA Eks Jamsostek 175.583 173.154
Pegawai Swasta Lainnya 224.877 259.814

JUMLAH PPU NEGARA & SWASTA 800.520 869.553


PBPU, BP, DAN PBI

31 DES 2015 31 MEI 2016


800.520 869.553
KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG MENUNGGAK
a. Pekerja Mandiri (PM) 304.986 335.724 113.593
PBPU 33,5%

a. Investor & Pemberi Kerja 6 6


b. Penerima Pensiun Swasta 1.764 2.549

BUKAN PENSIUN PNS 61.793 62.519


c. Penerima Pensiun (PP) PP TNI/POLRI 39.922 39.859
PEKERJA
PP Pejabat Negara 202 210
d. Veteran 5.736 5.739
e. Perintis Kemerdekaan (PK) 30 30
JUMLAH BUKAN PEKERJA 109.453 110.912

Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 369.606 385.862


PBI Jamkesda (PBI APBD) 274.657 273.811
JUMLAH BUKAN PEKERJA 644.263 659.673

JUMLAH PESERTA PPU PBPU BP PBI 1.859.222 1.975.862


116.640 23.328
REKAPITULASI JUMLAH PESERTA JKN KIS (SEMESTER 1 TAHUN 2016)
KOTA BANDUNG PERKEMBANGAN KEPESERTAAN
No Uraian DESEMBER 2015 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

A. Penerima Bantuan Iuran 369.606 363.937 382.063 386.039 385.861 385.864 384.502
B. Bukan Penerima Bantuan Iuran -
1 Pekerja Peneri ma Upa h (PPU) -
a ). PNS 121.755 122.066 122.477 122.824 123.049 123.556 123.655
b). TNI/POLRI/PNS Kemha n/Pol ri 98.580 98.417 98.362 98.398 98.331 98.238 98.058
c). Peja ba t Nega ra (PN) 95 95 95 99 97 97 96
d). Pega wa i Pemeri nta h Non PNS 1.457 1.488 1.519 1.624 1.954 2.023 2.111
e). Pega wa i Swa s ta -
1). Eks JPK Ja ms os tek 175.583 175.243 176.318 175.869 171.994 173.154 172.687
2). Perus a ha a n BUMN 175.853 182.811 193.827 201.523 206.265 209.916 216.944
3). La i nnya 227.197 235.236 243.314 249.367 253.866 262.464 267.395
Sub Total 1 800.520 815.356 835.912 849.704 855.556 869.448 880.946
2 Pekerja Buka n Peneri ma Upa h (PBPU)
a ). Pekerja Ma ndi ri (PM) 304.986 311.329 317.913 325.014 330.972 335.724 340.395

Sub Total 2 304.986 311.329 317.913 325.014 330.972 335.724 340.395


3 Buka n Pekerja (BP)
a ). Inves tor - - - -
b). Pemberi Kerja 6 6 6 7 7 7 7
c). Peneri ma Pens i un (PP) -
1). PP PNS 61793 62.258 62.374 62.431 62.499 62.519 62.526
2). PP TNI/POLRI 39922 39.930 39.918 39.895 39.871 39.859 39.824
3). PP PN 202 203 203 207 207 207 207
4). PP s el a i n 1) - 3) 1764 2.100 2.491 2.530 2.613 2.549 2.622
5). Ja nda /Duda /Ana k Ya ti m Pi a tu da ri PP 1) - 4) -
Sub Total c) 103.681 104.491 104.986 105.063 105.190 105.134 105.179
d). Vetera n 5736 5.735 5.733 5.735 5.741 5.739 5.740
e). Peri nti s Kemerdeka a n (PK) 30 30 30 30 30 30 30

Sub Total 3 109.453 110.262 110.755 110.835 110.968 110.910 110.956


Total B 1.214.959 1.236.947 1.264.580 1.285.553 1.297.496 1.316.082 1.332.297
C. Jamkesda (PBI APBD) 280.405 278.980 273.787 274.014 273.830 273.811 273.795
TOTAL 1.864.970 1.879.864 1.920.430 1.945.606 1.957.187 1.975.757 1.990.594
SUAMI ISTRI SEBAGAI PEKERJA PENERIMA UPAH
UU No.40 Tahun 2011 UU No.24 Tahun 2011 Perpres No. 12 Pepres No.111 PP No.86 Tahun
Tahun 2013 Tahun 2013 2013
Pasal 13 Ayat 1: Pasal 15 Pasal 11 Ayat 1: Pasal 11 : Pasal 3 :
Pemberi kerja secara bertahap wajib Ayat 1 : wajib mendaftarkan Setiap Pemberi Kerja wajib Ayat 1 : Wajib Ayat 1 : Pemberi kerja
mendaftarkan dirinya dan dirinya dan Pekerjanya sebagai mendaftarkan dirinya dan mendaftarkan dirinya dan selain Penyelenggara
pekerjaannya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai Pekerjanya sebagai peserta pekerjanya sebagai Peserta Negara wajib :
peserta kepada Badan dengan program Jaminan Sosial Jaminan Kesehatan kepada Jaminan Kesehatan kepada a. mendaftarkan dirinya
Penyelenggara Jaminan Sosial, sesuai yang diikuti. BPJS Kesehatan dengan BPJS Kesehatan dengan dan pekerjanya sebagai
dengan program Ayat 2 : wajib memberikan data membayar iuran. membayar iuran. Peserta BPJS secara
jaminan sosial yang diikuti. dirinya dan Pekerjanya berikut bertahap sesuai Program
anggota keluarganya secara Pasal 16 Ayat 2: Pasal 17 : jaminan sosial yang
Pasal 17 Ayat 2: lengkap dan benar kepada BPJS. Iuran Jaminan Kesehatan Ayat 1 : wajib memungut diikutinya”
Setiap pemberi kerja wajib bagi Peserta Pekerja iuran dari Pekerjanya,
memungut iuran dari pekerjanya, Pasal 19 Penerima Upah dibayar membayar iuran yang
menambahkan iuran Ayat1 : Pemberi Kerja wajib oleh Pemberi Kerja dan menjadi tanggung
yang menjadi kewajibannya dan memungut Iuran yang menjadi Pekerja. jawabnya dan menyetor
membayarkan iuran tersebut kepada beban Peserta dari Pekerjanya iuran tersebut kepada BPJS
Badan dan menyetorkannya kepada Pasal 17 Ayat 1: Kesehatan paling lambat
Penyelenggara Jaminan Sosial secara BPJS. Pemberi Kerja wajib tanggal 10 setiap bulan
berkala. Ayat 2 : Pemberi Kerja wajib membayar Iuran Jaminan
membayar dan menyetor Iuran Kesehatan seluruh Peserta
yang menjadi tanggung yang menjadi tanggung
jawabnya kepada BPJS. jawabnya pada setiap
bulan yang dibayarkan
paling
lambat tanggal 10
(sepuluh) setiap bulan
kepada BPJS
Kesehatan.

Surat Direktur Kepesertaan Nomor 3994/VII.2/0415)

Suami Istri yang bekerja didaftarkan keduanya)


KEWAJIBAN PEMBERI KERJA
• Wajib mendaftarkan dan memberikan data dirinya
dan pekerjanya beserta keluarganya secara lengkap
UU No.24 Thn 2011 dan benar kepada BPJS (Pasal 15 ayat 1 dan 2)
• Pasal 19 ayat 1 dan 2

• Wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai


Pepres No.111 Thn peserta dengan membayar iuran (Pasal 11 Ayat 1)
2013 • wajib memungut iuran dari Pekerjanya, membayar iuran
paling lambat tanggal 10 setiap bulan (Pasal 17 Ayat 1)

• wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai


Peserta BPJS (Pasal 3 ayat 1)
PP No. 86 Thn 2013

• Pasal 2 Ayat 1-5


Perdir BPJS Kesehatan No
202 Tahun 2014
JALUR KELUARGA INTI TAMBAHAN
(IURAN 1 % PER-JIWA PERBULAN)

SESUAI PERPRES 111 TAHUN 2013, DAN PERPRES 19 & 28 TAHUN 2016 ;
• UNTUK ANAK KE 4 DST, ORANG TUA DARI PNS, SERTA MERTUA
• DAPAT DIDAFTARKAN DENGAN TAMBAHAN IURAN 1% (PER-JIWA PER-BULAN)
DARI GAJI + TUNJANGAN
• PEMOTONGAN IURAN INI LANGSUNG DARI GAJI PNS-NYA DILAKUKAN OLEH
INSTANSI
• INSTANSI YG BERSANGKUTAN HARUS MENYEDIAKAN PERHITUNGAN TERSENDIRI
UTK MENGAKOMODIR 1% INI YG KEMUDIAN DISETOR KE KAS LAYAKNYA SSBP
DAN IURAN BPJS KESEHATAN YG 3% & 2%
• KONDISI SAAT INI ; TIDAK SEMUA PNS BERMINAT MEMASUKKAN PESERTA
TAMBAHAN INI DALAM DAFTAR POTONGAN GAJINYA, BANYAK YG LEBIH
MEMILIH DIDAFTRKAN SBG PESERTA MANDIRI KRN LEBIH MUDAH
VIRTUAL ACCOUNT UTK 1 KELUARGA

• Peserta Mandiri wajib mendaftarkan diri dan


seluruh anggota keluarganya yang terdapat
pada Kartu Keluarga
• Pembayaran iuran dihitung dalam 1 kali
transaksi untuk sejumlah anggota keluarga
(tidak per-individu)
MEKANISME PENDAFTARAN
PPNPN
Pendaftaran PPNPN

Melakukan
pemotongan iuran
pegawai dan
pembayaran iuran
wajib
CONTOH KARTU
KARTU/E-ID

25
KEPESERTAAN
KEPESERTAAN
KARTU PESERTA

Pencetakan Kartu Tidak Dikenakan Biaya

26
HAK DAN KEWAJIBAN
Halo BPJS (021) 500 400
Halo BPJS (021) 500 400
Manfaat Jaminan Kesehatan
Alur Pelayanan Kesehatan

Peserta

Rujuk / Rujuk Balik


Faskes Primer

Emergency
Rumah Sakit

Kapitasi

Klaim

BPJS
Branch Office
Halo BPJS (021) 500 400
Kelas Rawat Peserta BPJS
KELAS
KELOMPOK PANGKAT PANGKAT
PERAWATAN
Pejabat/ Pensiunan Negara
PNS/ Pensiunan GOL III GOL IV
POLISI/ Pensiuan Inspektur -Ajun Komisaris Komisaris - Jendral
TNI AD/ Pensiunan Letnan Dua - Kapten Mayor- Jendral
TNI AL/ Pensiunan Letnan Dua - Kapten Mayor- Laksamana I (SATU)
TNI AU/ Pensiunan Letnan Dua - Kapten Mayor- Marsekal
Veteran/ Perintis Kemerdekan
Penghasilan > 4.000.000
Pembayar Iuran 80.000
PNS/ Pensiunan GOL I GOL II
POLISI/ Pensiuan Bhayangkara Dua - Ajun Brigadir Brigadir Dua - Ajun Inspektur
TNI AD/ Pensiunan Prajurit Dua - Kopral Kepala Sersan Dua - Pembantu Letnan Satu
TNI AL/ Pensiunan Kelasi Dua - Kopral Kepala Sersan Dua - Pembantu Letnan Satu II (DUA)
TNI AU/ Pensiunan Prajurit Dua - Kopral Kepala Sersan Dua - Pembantu Letnan Satu
Penghasilan < 4.000.000
Pembayar Iuran 51,000
Peserta Penerima Bantuan Iuran
III (TIGA)
Pembayar Iuran 25.500
Perpres 12/2013 pasal 20

Manfaat Jaminan Kesehatan


Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan obat, bahan medis habis pakai
sesuai dengan indikasi medis yang diperlukan

Manfaat Jaminan Kesehatan terdiri atas Manfaat medis dan non medis

Manfaat medis tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan

Manfaat non medis meliputi Manfaat akomodasi dan ambulans

Manfaat akomodasi ditentukan berdasarkan skala besaran iuran yang


dibayarkan

Ambulans diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan


kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan

Halo BPJS (021) 500 400


Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama


(RJTP dan RITP)

Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat


Lanjutan (RJTL dan RITL)

Pelayanan Kesehatan Lain yang


ditetapkan oleh Menteri

Halo BPJS (021) 500 400


ALAT BANTU KESEHATAN
ALAT BANTU KESEHATAN
ALAT BANTU KESEHATAN
Definisi COB

Coordination of Benefit (COB) adalah suatu


proses dimana dua atau lebih penanggung
(payer) yang menanggung orang yang sama
untuk benefit asuransi kesehatan yang sama,
membatasi total benefit dalam jumlah tertentu
yang tidak melebihi jumlah pelayanan
kesehatan yang dibiayakan.
Landasan Hukum CoB

UU No.40 Tahun Perpres No. 12 Perpres No. 111


2004 Tahun 2013 Tahun 2013

Pasal 23 Ayat 4 Pasal 24 Pasal 25


Pasal 27 Pasal 27B
Pasal 28
Gambaran Koordinasi Manfaat
ASURANSI KESEHATAN
Manfaat KOMERSIAL
Tambahan

Pelkes Lain Coordination


yang of Benefit
ditetapkan
oleh Menteri
(COB)

Pelkes Rujukan
Tingkat BPJS
Lanjutan
KESEHATAN

Pelkes Tingkat
Pertama

Perpres No. 12 Th. 2013 ttg Jaminan Kesehatan

Halo BPJS (021) 1500 400


Asuransi Kesehatan Komersial yang sudah PKS dengan BPJS Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
Perpres 111/2013, Pasal 25

a) pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur


sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;
b) pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang
tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam
keadaan darurat;
c) pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat
kecelakaan kerja atau hubungan kerja;
d) pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang
ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas;
e) pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f) pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g) pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h) pelayanan meratakan gigi (ortodonti);
Halo BPJS (021) 500 400
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
Perpres 111/2013, Pasal 25

i) gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat


melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
j) pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur,
shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian
teknologi kesehatan (health technology assessment);
k) pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
l) alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
m) perbekalan kesehatan rumah tangga;
n) pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian
luar biasa/wabah;
o) biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
(preventable adverse events); dan
p) biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan
Kesehatan yang diberikan.
q) Klaim perorangan

Halo BPJS (021) 500 400


TERIMA KASIH

• Kartu Indonesia Sehat


• Dengan Gotong royong, Semua Tertolong

www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS


Kesehatan
(Akun Resmi)

BPJS Kesehatan bpjskesehatan BPJS Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai