Anda di halaman 1dari 39

ELEKTROKARDIOGRAFI

DEPARTEMEN FISIOLOGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2016/2017
Pendahuluan
• Jantung merupakan sebuah organ unik yang mampu
memproduksi muatan listrik
• Tubuh merupakan konduktor yang baik impuls
jantung dapat menjalar keseluruh tubuhpotensial
arus bioelektrik dapat diukur menggunakan
elektroda yang diletakkan pada berbagai posisi
dipermukaan tubuh
• Dalam menalankan fungsinya sebagai pompa jantung
tidak dipengaruhi oleh SSP, walaupun dipengaruhi
oleh saraf simpatis dan parasimpatis
• Jantung diatur oleh otomat yang ada pada
dirinya sendiri oleh karena sel jantung
mempunyai sifat:
1.Otomatisasi menciptakan rangsangan
spontan
2.Ritmisitas impuls yang dihasilkan
mempunyai irama yang teratur
3.Eksitabilitas merespon rangsangan yang
diterima
4.Konduktivitas kemampuan menghantar
rangsangan
Definisi
• Elektrokardiografi : Ilmu yang mempelajari
tentang elektrokardiogram.
• Elektrokardiogram (EKG) : rekaman aktivitas
listrik jantung yang diperoleh dengan metode
tidak langsung yakni dengan bantuan elektroda
yang ditempelkan di permukaan tubuh atau
perekaman fluktuasi selama siklus jantung.
• Elektrokardiograf : alat yang digunakan untuk
merekam aktivitas listrik jantung.
• Gelombang listrik yang terekam merupakan
gabungan dari sistem konduksi yang dideteksi
dan diperkuat
Elektrofisiologi Jantung
• Jantung dibentuk oleh 2 jenis khusus sel otot:
a.Sel kontraktil melakukan fungsi mekanis
yaitu memompa (kontraksi), tidak
menghasilkan sendiri potensial aksi.
b.Sel otoritmik tidak berkontraksi tetapi
mencetuskan dan menghantarkan potensial
aksi
• Sel otot jantung mempunyai beribu ribu kanal
ion yang bersifat relatif spesifik terhadap ion
tertentu (terutama Na+, K+, Cl-, dan Ca++)
yang dikontrol oleh mekanisme pintu gerbang
yang dapat membuka dan menutup
tergantung kondisi membran.
• Perbedaan konsentrasi ion pada kedua sisi
membran “potensial aksi”, dengan keadaan
negatif di dalam membran.
• Perbedaan konsentrasi ion yang melintasi
membran permeabel yang selektif, dalam
kondisi tertentu menciptakan ”potensial
membran”
• Sel otot jantung dapat dijumpai dalam 3
keadaan:
- keadaan diam(polarisasi)
- keadaan terangsang impuls(depolarisasi)
- keadaan sesudah terangsang dan akan
kembali ke keadaan semula(repolarisasi)
Potensial Aksi
Sistem Konduksi Jantung
Sistem Konduksi Jantung
• Nodus Sino Atrial (SA)
terletak di pertemuan vena cava sup dengan
atrium kanan dan mengeluarkan impuls
dengan frekuensi potensial aksi 70-80 x/menit
• Nodus Atrio Ventrikularis (AV)
terletak di atas sinus koronarius di dinding
posterior atrium kanan dengan frekuensi
potensial aksi 40-60x/ menit.
Sistem Konduksi Jantung
Berkas Hiss
Bercabang 2 : berkas kanan dan berkas kiri
Serabut Purkinje
impulsnya 1,5 – 4 detik.
Berkas hiss dan serabut purkinje memiliki
kecepatan frekuensi potensial aksi 20-40 x/menit
Nodus SA >>>> Nodus AV >>>>SerabutPurkinje

Trunkus internodus Berkas His


Fase
Kontraksi

Jantung
Kawat dengan elektrodanya
• Kawat RA dengan elektroda di pergelangan
tangan kanan (R)
• Kawat LA dengan elektroda di pergelangan
tangan kiri (L)
• Kawat LL dengan elektroda di pergelangan
kaki kiri (F)
• Kawat RL dengan elektroda di pergelangan
kaki kanan (N)
Penempatan elektroda pada sadapan ekstremitas
Sadapan EKG
1. Sadapan Bipolar, terdiri dari:
• Lead I : selisih potensial antar tangan kiri (+)
dengan tangan kanan (-).
• Lead II : selisih potensial antara kaki kiri (+)
dengan tangan kanan (-).
• Lead III : selisih potensial antara kaki kiri (+)
dengan tangan kiri (-).
Sadapan EKG
2. Sadapan unipolar, terdiri dari:
a. Sadapan Ekstremitas Unipolar
• aVR (augmented Voltage Right)
• aVL (augmented Voltage Left)
• aVF (augmented Voltage Foot)
Sadapan EKG
b. Sadapan Dada Unipolar
• V1 : ICS IV parasternal kanan
• V2 : ICS IV parasternal kiri
• V3 : bagian tengah garis lurus yang
menghubungkan V2 dan V4
• V4 : ICS V midclavicular kiri
• V5 : ICS V linea axilaris anterior kiri
• V6 : ICS V linea midaxilaris kiri
Penempatan
elektroda pada
sadapan dada
Standar Rekaman EKG dan Kertas EKG

• Kecepatan untuk merekam EKG adalah 25 mm/


detik.
• Kalibrasi: 1 milivolt(mV)
• Ukuran di kertas EKG:
- Garis horizontal
tiap 1 mm (kotak kecil)= 0,04 detik
tiap 5 mm (kotak besar)= 0,20 detik
- Garis Vertikal
1 mm = 0,10 mV
10 mm = 1 mV
GELOMBANG EKG
Gelombang EKG
1. Depolarisasi atrium
• Gelombang P
- depolarisasi atrium yang menyebar dari
nodus SA – nodus AV
- normal: panjang 0,11 dtk (2,5 mm) &
amplitudo <0.25mV (< 2, 5 mm)
- paling jelas di Lead I dan II
- jika irama sinus, gel. P positif di I, II, aVF, V3-V6
dan negatif di aVR.
Depolarisasi atrium
dan gelombang P
• Interval P-R
- waktu permulaan antara depolarisasi atrium hingga
permulaan depolarisasi ventrikel
- diukur dari awal gel P hingga permulaan kompleks
QRS
- waktu interval biasanya 0,11-0,20 detik(3-5 kotak
kecil)
• Segmen P-R
- kelambatan transmisi impuls di nodus AV
- diukur dari akhir gel P hingga awal kompleks QRS
- tak lebih dari 0,8 mm
- jarang terlihat, tertutup kompleks QRS
Interval PR dan segmen PR
2. Depolarisasi Ventrikel
 Kompleks QRS
- Waktu yang diperlukan untuk depolarisasi
ventrikel
- Normalnya 0,10 – 0,11 detik
Percabangan berkas his

Depolarisasi ventrikel
3. Repolarisasi ventrikel

 Gelombang T
repolarisasi ventrikel, dengan panjang 0,10 -
0,25 detik
Repolarisasi ventrikel dan gelombang
T
 Segmen S-T
- Interval antara akhir kompleks QRS dan awal
gel. T
- Positif di I, II, V3 - V6 dan negatif di aVR atau
V1
 Gelombang U
- Tidak selalu ditemukan
Segmen ST dan QT interval
Fungsi EKG
EKG berperan penting dalam diagnostik penyakit
yang terkait dengan jantung, yakni:
 Hipertrofi atrium dan ventrikel
Gangguan pembentukan dan hantaran impuls listrtik
pada atrium dan ventrikel
Penentuan asal, jenis dan sifat disritmia
Iskemia dan infark miokard akut atau infark lama
Perikarditis
Efek obat-obatan:digitalis, antiaritmia
Gangguan keseimbangan elektrolit: K, Ca, Mg
Penyakit sistemik:hiper/hipotiroidisme, SLE

Anda mungkin juga menyukai