Anda di halaman 1dari 5

HIPERTENSI

1. DEFINISI

Peningkatan tekanan darah didalam arteri yang tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah kondisi umum di mana kekuatan aliran dari darah terhadap
dinding arteri cukup tinggi.

2. EPIDEMIOLOGI
 Tingkat prevalensi sebesar 6 – 15 % pada orang dewasa
 Sebesar 50% penderita tidak menyadari diri sebagai penderita hipertensi
 Sebanyak 70% adalah hipertensi ringan
 Sejumlah 90% hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.

KLASIFIKASI TEKANAN DARAH BERDASARKAN JNC-7 (Joint National


Committee)

Tahap Sistolik Diastolik


Normal <120 <80
Prehipertensi 120 - 139 80 - 89
Hipertensi stage 1 140 - 159 90 - 99
Hipertensi stage 2 ≥160 ≥100

Hipertensi dibagi menjadi 3:

 Hipertensi grade I yaitu ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 140
mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 90 mmHg. Penegakkan
hipertensi grade I itu apabila selama 2 kali pemeriksaan berturut-turut dalam rentang
waktu seminggu pasien menunjukkan tekanan darah tersebut.
 Hipertensi grade 2 yaitu ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 160
mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 100 mmHg pada satu kali
pemeriksaan.
 Krisis hipertensi yaitu ketika tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 180
mmHg dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 110 mmHg. Krisis hipertensi
sendiri dibagi menjadi 2: hipertensi emergensi (jika terdapat kegagalan organ vital) dan
hipertensi urgensi (jika belum terjadi kegagalan organ vital.

3. PATOGENESIS
 Intake sodium yang meningkat
 Retensi sodium diginjal
 Volume cairan meningkat
 Preload ↑

4. ANAMNESIS
 Sefalgia (nyeri kepala)
 Pusing
 Migren
 Insomnia (sulit tidur)
 Rasa berat ditengkuk
 Epistaksis (mimisan)
 Tinitus (telinga berdengung)
 Penglihatan berkunang kunang
 Palpitasi (jantung berdebar)
 Nokturia (sering buang air kecil)
 Sering marah

5. PEMERIKSAAN FISIK
 Tekanan darah lebih dari normal

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan laboratorium
 Ureum
 Kreatinin

7. PENATALAKSANAAN
 MEDIKAMENTOSA
 Diuretik
- Thiazide
- Hidroklorotiazid (HCT): (1-2) x (25-50) mg/hari
 Loop diuretic
- Furosemid: 40 mg/hari
 Penghambat simpatik
- Guanetidin (Ismelin): 10-20 mg/hari
 Central agonist
- Metildopa (Aldomet): (2x3) x 250 mg/hari
 Bloker Beta
o Larut dalam lemak
- Propanolol (Inderal): 3 x (40-160) mg/hari
o Larut dalam air
- Atenolol (Tenormin): 1 x (25-250) mg/hari
 Penghambat ACE
- Kaptopril (Capoten): (1-2) x 12,5 mg/hari lalu dinaikan
 Penghambat Angiotensin II
- Valsartan (Diovan): 1 x (80-320) mg/hari
 Antagonis Kalsium
- Amlodipin (Norvask): 1 x (2,5-10) mg/hari
 NON MEDIKAMENTOSA
 Istirahat
 Diet dan olahraga
 Diet rendah garam
 Diet tinggi magnesium
 Diet tinggi kalium (pisang, melon, kurma)
 Penurunan berat badan
 Menghindari faktor risiko
- Rokok
- Alkohol
- Hiperlipidemi
- Stres

8. KOMPLIKASI
 Payah jantung
 Perdarahan otak
 Hipertensi maligna: hipertensi berat yang disertai kelainan retina, ginjal, dan serebral
 Hipertensi ensefalopati: komplikasi hipertensi maligna dengan gangguan otak

9. PROGNOSIS
Pada umumnya hipertensi merupakan penyakit seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai