Anda di halaman 1dari 14

JOURNAL READING

SAFETY AND EFFICACY OF


CYCLOSPORIN IN THE TREATMENT OF
CRONIC DRY EYE

Pembimbing : Dr. Rety Sugiarty, Sp.M

Disusun Oleh:
Irmalita (2014730042)
PENDAHULUAN
Sindrom dry eye (keratokonjungtivitis sika) adalah penyakit
multifaktorial pada air mata dan permukaan mata, yang
berhubungan dengan peningkatan penguapan film air
mata pada permukaan kulit atau penurunan produksi air
mata oleh kelenjar meibom.

PREVALENSI DES DI AMERIKA SERIKAT

Laki – laki Perempuan

3,9% pada usia 50-54 tahun 5.7% pada usia <50 tahun
7,7% pada usia 80 tahun 9,8% pada usia 75 tahun
FAKTOR RISIKO
Selain usia tua, dan jenis kelamin perempuan. Ada
beberapa faktor resiko untuk DES seperti:
 Terapi estrogen pasca menopouse
 Obat-obatan (anti histamin)
 Pasca bedah laser excimer bias
 Rendahnya asupan asam lemak esensial omega-3
 Terapi radiasi.
 DES menimbulkan gejala ketidaknyamanan okular ( seperti
sensasi terbakar, gatal, kemerahan, menyengat, nyeri, dan
sensasi benda asing), gangguan penglihatan, dan
ketidakstabilan lapisan air mata.
 Diagnosa DES harus didasari dengan gejala klinis dan
pemeriksaan penunjang.
 Siklosporin A saat ini menjadi satu-satunya pengobatan
yang termasuk dalam Food and Drug Administration yang
disetujui untuk pengobatan mata kering.
TUJUAN PENELITIAN
 Meninjau Keamanan dan Keefektifan Siklosporin A
dalam Pengobatan Dry Eyes Syndrome
SIKLOSPORIN
Siklosporin A adalah golongan
imunosupresan yang bekerja
dengan menurunkan aktifitas sel
T sehingga dapat menekan
respon imun.

Penggunaan siklosporin A pada


mata telah mendapatkan hasil
pada pengobatan nonspesifik
dan penyakit inflamasi.

Baru-baru ini pengembangan


senyawa siklosporin A dapat
memberikan efek yang lebih baik
tanpa efek samping yang
diakibatkan dari sejarah
penggunaan siklosporin A.
HASIL PENINJAUAN
PENELITIAN PREKLINIK DAN EFEK SAMPING
PENELITIAN HASIL

• Menggunakan kelinci dalam penelitian ini dan


menunjukan bahwa produksi air mata dapat
Thomas et diperbaiki dengan siklosporin A dalam mengobati
al dakrioadenitis. Uji schirmer dan uji tear break up
time menunjukan perbedaan yang mencolok jika
dibandingkan dengan kontrol.

• Penggunaan siklosporin sirolimus dapat


meningkatkan toksisitas saraf.
O’Connel • Siklosporin meningkatkan neoplasma dan
et al menyebabkan neurotoksisitas, hipertensi,
hiperlipidemia dan nefrotoksisitas.
• Meningkatkan resiko infeksi jamur dan virus.

• Metabolit sekunder siklosporin dapat


Zheng et al berhubungan dengan toksisitas pada
transplantasi ginjal.
Karavana • Pelepasan siklosporin dari bioadesif gel dapat
efektif mengobati stomatitis aphtous berulang
et al (P<0.05)

• Memakai dosis tunggal siklosporin A (1, 5,


dan 10 mg/KgBB) sebagai terapi cedera
ginjal mengikuti dosis intaperitoneal asam
folat pada tikus.
• Dosis 1 & 5 mg/KgBB → ↓ aktifitas IL 6 yang
signifikan, aktivitas neutrofil, dan apoptosis
Wen et al sel ginjal (P<0,05).
• Dosis 10 mg/KgBB → menyebabkan
memburuknya fungsi ginjal.
• Para penulis mengaitkan efek perlindungan
dari dosis siklosporin A 1 & 5 mg/KgBB
terhadap penghambatan kematian sel, reaksi
inflamasi, infiltrasi sel interstisial, dan fibrosis.
• Membandingkan siklosporin topikal (resistasis)
dengan 1. Formula siklosporin sebagai kationik
emulsi dan 2. Formula siklosporin didalam
minyak/oil.
• Fosfat buffer saline (PBS) dan 0,02% benzal
Liang et al konium (BAK) sebagi kontrol negatif dan positif
• Ketiga formula siklosporin lebih baik dalam
menutup luka daripada kontrol negatif (PBS)
atau positif (BAK).
• Penelitian ini melaporkan sedikit penurunan
peradangan ketika siklosporin diformulasikan
didalam kationik emulsi.

• Membandingkan siklosporin dalam formula


nansphere dengan siklosporin topikal pada
Khan et al kelinci.
• Menunjukan bahwa iritasi yang ditimbulkan lebih
sedikit serta penetrasi yang baik jika pada
pemakaian nanosphere dari pada topikal.
PENGGUNAAN KLINIS PADA MATA
KESIMPULAN
Siklosporin 0,05% (Restasis) merupakan satu
satunya resep obat yang di setujui oleh FDA untuk
pasien DES

Efek positif dapat dilihat dalam penggunaan sebagai


terapi DES

Penggunaan topikal siklosporin memiliki lebih sedikit


efek samping dari pada penggunaan sistemik
karena hanya sejumlah kecil yang dapat
berpenetrasi pada aliran darah
Siklosporin memiliki dampak yang besar pada
penderita DES didunia

Dalam pemberian siklosporin, dokter harus bekerja


sama dengan pasien demi tercapainya kepuasan
pasien terhadap rencana terapi

Anda mungkin juga menyukai