DEMAM TIFOID
Disusun Oleh
Dwi Rahma Mutiarani 2011730026
Keluhan Tambahan
Pusing, mual, muntah, nyeri ulu hati, belum BAB sejak 3 hari
Sebelum masuk rumah sakit, badan lemas, badan terasa pegal-pegal,
dan tidak nafsu makan
Riwayat Penyakit Sekarang
• 6 hari SMRS pasien mengatakan demam, demam dirasakan hilang timbul, saat pagi
hingga siang hari demam turun lalu saat sore os mulai merasa demam kembali dan
cenderung semakin meningkat saat malam hari
• 3 hari smrs, os masih mengeluhkan keluhan demam yang sama, kemudian os membeli
obat parasetamol sendiri di apotek dan os minum obat tersebut saat demam, demam
turun namun beberapa jam kemudian naik kembali. Os juga mengeluh badan terasa
pegal-pegal.
• 1 hari smrs pasien mengatakan masih mengalami keluhan yang sama meskipun sudah
minum obat. Pasien juga mengeluh nyeri di bagian ulu hati yang disertai mual sampai
muntah. Muntah sekitar ± 2 kali dalam sehari, muntahan berisi makanan dan cairan
berwarna agak kekuningan. Tidak ada darah dan lendir pada muntahan. Pasien
mengatakan tidak nafsu makan.
• Saat ini pasien mengalami pusing, nyeri ulu hati, badan pegal-pegal, lemas, mual dan
muntah saat pagi hari 1 kali. Os juga mengatakan tidak nafsu makan dan belum BAB
sejak 4 hari smrs.
• Pasien menyangkal adanya keluhan pandangan buram, gusi berdarah saat sikat gigi,
mimisan, dan nyeri menelan disangkal. Pasien juga menyangkal adanya keluhan sesak
napas dan nyeri dada. Buang Air Kecil tidak ada gangguan.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat hipertensi, DM, Penyakit jantung, pengobatan TB
disangkal
Riwayat Alergi
• Pasien menyangkal adanya riwayat alergi makanan, obat-obatan,
maupun debu.
Riwayat Psikososial
• Pasien mengatakan sering makan makanan pedas dan
makanan yang dijual di pinggir jalan. Pasien tidak merokok
dan minum alkohol.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: Composmentis
Tanda Vital
TD: 110/80 RR: 24x/mnt
Nadi : 68x/mnt
Status Antropometri
BB : 150 kg
TB : 155 cm
IMT : 20,81 kg/m2 (normoweight)
Suhu : 38,9 ◦ C
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mulut : Mukosa bibir kering, faring hiperemis (-), Coated Tongue(+), lidah tremor (-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas → ICS II linea parasternalis dextra
Batas kiri →ICS V 1 jari medial linea midclavicularis sinistra
Batas kanan → ICS IV linea parasternalis dextra
Auskultasi: Bunyi jantung I dan II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Status Generalis
Abdomen :
Inspeksi : Datar, distensi abdomen (-), luka operasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+) , hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Ekstremitas:
Atas : Akral dingin +/+, edema -/-, CRT <2 detik
Bawah : Akral dingin +/+, edema -/-, CRT <2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
11/04/2019
ASSESMENT
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang didapatkan :
• Febris hari ke enam
• Nausea
• Emesis
• Konstipasi
• Myalgia
• Malaise
• Suhu : 3,9o C
• Coated Tongue (+)
• nyeri tekan epigastrium (+)
• Tes Widal : S. Thypi O (1/320), S. Thypi H (1/80).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa diagnosis dari Nn. A adalah Demam Tifoid.
PLANNING
Planning Diagnostik :
• Pemeriksaan Kultur Darah : Untuk melihat adanya infeksi dari kuman S.typhi
• Rontgen Abdomen : Untuk melihat adanya komplikasi intestinal
Planning Terapi :
• Klasifikasi perawatan : Perawatan ruang biasa : Tirah baring, tidak perlu
• Oksigenasi : Tidak memerlukan alat bantu nafas
• Program Hidrasi parenteral dengan Infus Asering 500 cc 18 tpm
• Nutrisi : Diet rendah serat dan pemberian makanan lunak (diet lambung)
• Program terapi parenteral
Ceftrixone 1 X 2 gr
Ondancentron 2 x 4 mg IV
Ranitidin 2 x 25 mg IV
• Program terapi peroral
Paracetamol tab 3 x 500 mg bila perlu bila suhu diatas 39 dengan interval minimal
8 jam.
KESIMPULAN
Diagnosis Akhir : Demam Tifoid
Edukasi :
•Menjaga kebersihan makanan
•Mengurangi kebiasaan makan dan minum di luar rumah yang
kebersihannya diragukan
•Membiasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
Prognosis
Sembuh Total
TINJAUAN PUSTAKA
DEMAM TIFOID
DEFINISI
Kemudian masuk
aliran limfe Dibawa ke Di fagosit oleh makrofag.
mesenterika plak Peyeri di Berkembang biak di dalam
ileum distal makrofag.
Melalui Duktus
torasikus kuman
masuk ke aliran Bakteremia 1 Seluruh organ
darah asimtomatik RE terutama
hati,limpa
•Darah tepi :
anemia
Limfositsosis relatif
Trombositopenia
leukopeni
•Pemeriksaan Serologi : Widal, Tubex
•Pemeriksaan uji Typhidot
•Pemeriksaan biakan Salmonella
•Pemeriksaan radiologi bila curiga terdapat
komplikasi
TATALAKSANA
Istirahat
Tifoi
d
Diet dan
terapi Antibiotik
penunjang
Antibiotik Dosis Kelebihan
Kloramfenikol Dewasa : 4 x 500 mg (2 gr)/ Merupakan obat yang paling lama digunakan dan
hari selama 14 hari. dikenal paling efektif terhadap demam tifoid.
Anak : 50-100 Murah, dapat diberikan peroral, dan sensitivitas
mg/kgBB/hari maksimal 2 masih tinggi.
gr, diberikan selama 10-14 Pemberian PO/IV
hari. Tidak diberikan bila leukosit <2000/mm3
Ampisilin dan Dewasa: 3-4gr/hari selama Aman untuk penderita hamil.
amoksisilin 14 hari. Sering dikombinasi dengan kloramfenikol untuk
Anak : 100 mg/kgBB/hari pasien kritis
dosis tunggal selama 10 Tidak mahal.
hari. Pemberian PO/IV
TMP-SMX Dewasa: 2 x (160-800)
(kotrimoksazol) selama 2 minggu.
Anak : TMP 6-10
mg/kgBB/hari atau SMX
30-50 mg/kgBB/hari selama
10 hari.
Cefixime Anak : 15-20 mg/kgBB/hari Aman untuk anak.
selama 10 hari dibagi Pemberian peroral.
menjadi 2 dosis. Efektif
Ceftriaxone Dewasa: 2-4gr/hari Cepat menurunkan suhu, lama pemberian
selama 3 -5 hari. pendek dan dapat dosis tunggal serta cukup
Anak : 80 mg/kgBB/hari aman untuk anak.
dosis tunggal selama 5 Pemberian IV
hari.
Quinolon Siprofloksasin: 2 x 500 Pefloksasin dan fleroksasin lebih cepat dalam
mg selama satu minggu menurunkan suhu.
Ofloksasin: 2 x (200- Efektif dalam mencegah relaps dan karier.
400) mg selama satu Pemberian peroral
minggu Anak: tidak dianjurkan karena efek samping
Pefloksasin: 1 x 400 mg pada pertumbuhan tulang.
selama satu minggu
Fleroksasin: 1 x 400 mg
selama satu minggu
Perdarahan
intestinal
Komplikasi
Ekstra-
Peritonitis
intestinal
PENCEGAHAN