• Keluhan Tambahan :Lemas, BAB cair, pusing, nyeri ulu hati, mual.
ANAMNESIS
• Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya dan tidak sedang mengkonsumsi obat jangka panjang.
ANAMNESIS
• Riwayat Alergi
Tidak ada riwayat alergi makanan, obat-obatan, dan debu.
• Riwayat Psikososial
Pasien sering mengkonsumsi sayur-sayuran seperti lalapan, minum teh dan juga buah-buahan.
Pasien mengaku jarang makan daging. Namun kebiasaan merokok dan minum alkohol
disangakal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor 3mm/3mm
Hidung : Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi septum (-), sekret (-/-)
Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan (-/-), nyeri tarik (-/-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir kering (+), sianosis (-), lidah tampak tidak kotor, atrofi papil lidah (+), stomatitis angularis (+)
Tenggorokan : Arkus faring simetris, hiperemis (-); uvula di tengah, tonsil T1/T1
PEMERIKSAAN FISIK
b. Pemeriksaan leher
• Inspeksi : Tidak terdapat tanda trauma maupun massa
• Palpasi : Tidak terdapat pembesaran KGB maupun kelenjar tiroid, JVP tidak meningkat
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax :
Pulmo
• I : bentuk simetris, pergerakan dinding dada sama.
• P : vocal fremitus kanan=kiri, nyeri tekan (-), krepitasi (-)
• P : sonor
• A :Vesikuler ki=ka , ronchi -/-, wheezing - / -
PEMERIKSAAN FISIK
Cor:
• I : Ictus cordis tidak terlihat
• P : Ictus cordis tidak teraba
• P : Batas jantung kanan : ICS IV parasternalis dextra
Batas jantung kiri : ICS V midklavikula sinistra
• A : BJ1 dan Bj2 reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Abdomen :
• I : Datar, distensi abdomen (–)
• A : BU (+)
• P : Timpani seluruh lapang abdomen, ascites (-)
• P : NTE (+), Hepatomegali (-) , Spelnomegali (-)
Extremitas:
• Atas : akral hangat, CRT < 2 detik, kuku tidak tampak kelainan
• Bawah: akral hangat, CRT < 2 detik, edema tungkai (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KIMIA KLINIK
Hasil
Pemeriksaan Nilai Normal
(15/04/19) Nilai Hasil Hasil
Pemeriksaan
Normal (14/04/19) (16/04/19)
MCV 79-93,3 53,5
Hb 12-14 g/dL 4,6 7,7
MCH 26,7-31,9 15,0
Leukosit 4000-11000 6.700 6.300
MCHC 32,3-35,9 28,1 Ht 36-46 % 16 27
Morfologi 150.000-
Tromb 746.000 575.000
Hasil menyusul 400.000
darah tepi
Antibody
Ureum 10-50 24 Lain-lain HIV non
Kreatinin reaktif
0,5-0,9 0,6
serum
Natrium 135-155 143
Kalium 3,6-5,5 3,3
RESUME
• Perempuan 47 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas sejak ± 1 bulan SMRS. Sejak ± 4 bulan SMRS pasien mengeluh BAB
cair. BAB cair ini dirasakan ± 2 kali sehari. BAB cair tidak disertai lendir maupun darah. Lemas dirasakan semakin memburuk ± 1
bulan SMRS. Pasien juga mengeluhkan tidak nafsu makan dikarenakan lidahnya terasa licin dan sariawan yang ada di sudut
bibirnya serta mengalami penurunan berat badan. Keluhan ini juga disertai dengan mual, nyeri ulu hati, pusing, berkunang-kunang
dan berdebar sampai akhirnya pasien memutuskan untuk ke rumah sakit. Keluhan demam, batuk, sesak, dan gangguan BAK
disangkal pasien. Pasien juga mengatakan sering mengkonsumsi sayur-sayuran seperti lalapan, minum teh dan juga buah-buahan.
Pasien mengaku jarang makan daging.
• Dari hasil pemeriksaan fisik pasien dengan kesadaran composmentis, tekanan darah 130/90 dan tanda-tanda vital yang lain dalam
batas normal. Pemeriksaan kepala ditemukan dari konjungtiva terlihat anemis, terdapat atrofi papil lidah(+), dan terdapat
stomatitis angularis(+), dan terdapat nyeri tekan yang positif di regio epigastric.
• Hasil pemeriksaan penunjang dari pemeriksaan darah saat datang ke RS diketahui pada tanggal 14 April 2019 Hb dalam keadaan
kurang (4,6 g/dL), hematocrit 16%, trombosit 746000, dan antibody HIV non reaktif. Pada pemeriksaan MCV = 53,5 , MCH =
15,0 , MCHC= 28,1.
DIAGNOSIS
16/04/19
S : BAB cair -, lemas berkurang
O: TD: 120/80 N: 78x/menit R: 20 x/menit S: 36,7
ANALISA KASUS
KASUS TEORI
Keluhan lemas sejak ± 1 bulan SMRS • Gejala umum anemia : lemas, lesu, sepat lelah,
Keluhan ini juga disertai dengan mual, nyeri ulu hati, berkunang-kunang, tinnitus
pusing, berkunang-kunang • Gejala khas : disfagia, pica, atrofi papil lidah, stomatitis
Tidak nafsu makan dikarenakan lidahnya terasa licin angularis
dan sariawan yang ada di sudut bibirnya serta
mengalami penurunan berat badan.
Dari konjungtiva terlihat anemis • Gejala khas : disfagia, pica, atrofi papil lidah, stomatitis
Terdapat atrofi papil lidah(+) angularis
Terdapat stomatitis angularis(+)
Hb=4,6 g/dL, • Penurunan Hb dan indeks eritrosit
Hematocrit =16%
Trombosit 746000
MCV = 53,5
MCH = 15,0
MCHC= 28,1.
DEFINISI
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoietik ,
karena cadangan besi kosong, sehingga pembentukan hemoglobin berkurang.
ETIOLOGI
Perdarahan menahun
Faktor nutrisi
Anemia
Deplesi besi defisiensi besi
Eritropoesis
defisiensi besi
EPIDEMIOLOGI
Fase luminal
Fase mucosal
Fase korporeal
Badan
MANIFESTASI KLINIS lemah dan
lesu
umum
anemia
Mata
berkunang- Anemis
kunang
GEJALA KHAS DEFISIENSI BESI
Koilonychia Disfagia
Atrofi papil
Pica
lidah
Stomatitis
angularis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MCV < 80 fl, MCHC < 31% dan pada apusan darah tepi ditemukan anemia hipokromik
mikrositer, dengan salah satu dari a, b, c, atau d
Anemia
Anemia hipokromik
normokromik Anemia makrositer
mikrositer
normositer
Anemia Hipokromik Mikrositer
Besi serum
Menurun Normal
Hb A2 ↑
HbF ↑
Anemia Anemia akibat
defisiensi besi penyakit kronik Thalassemia Beta Anemia
sideroblastik
PENATALAKSANAAN
Terapi kausal
Preparat besi
PREPARAT BESI