Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ANEMIA DEFISIENSI BESI

PEMBIMBING : DR.HIJRAH SAPUTRA, SP.PD

OLEH : DWI RAHMA MUTIARANI


IDENTITAS PASIEN

• Nama Pasien : Ny.Y


• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 47 Tahun
• Alamat : Cibadak, Sukabumi
• Pekerjaan : IRT
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• Tanggal Masuk RS : 14/04/2019
• Tempat Rawat : Ruangan Aisyah Dalam Lt. 1
ANAMNESIS

• Keluhan Utama : Lemas sejak ± 1 bulan SMRS

• Keluhan Tambahan :Lemas, BAB cair, pusing, nyeri ulu hati, mual.
ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD dengan keluhan lemas sejak ± 1 bulan SMRS. Sejak ± 4 bulan SMRS
pasien mengeluh BAB cair. BAB cair ini dirasakan ± 2 kali sehari. BAB cair tidak disertai
lendir maupun darah. Lemas dirasakan semakin memburuk ± 1 bulan SMRS. Pasien juga
mengeluhkan tidak nafsu makan dikarenakan lidahnya terasa licin dan sariawan yang ada di
sudut bibirnya serta mengalami penurunan berat badan. Keluhan ini juga disertai dengan
mual, nyeri ulu hati, pusing, dan berdebar sampai akhirnya pasien memutuskan untuk ke
rumah sakit. Keluhan demam, batuk, sesak, dan gangguan BAK disangkal pasien.
ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami keluhan ini sebelumnya. Riwayat diabetes melitus, penyakit jantung, asma
hipertensi dan TB disangkal.

• Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengaku tidak ada keluarga yang mengalami hal yang serupa dengan pasien. Ibu pasien memiliki riwayat
hipertensi, namun riwayat diabetes mellitus, sakit jantung, dan asma pada keluarga disangkal oleh pasien.

• Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya dan tidak sedang mengkonsumsi obat jangka panjang.
ANAMNESIS

• Riwayat Alergi
Tidak ada riwayat alergi makanan, obat-obatan, dan debu.

• Riwayat Psikososial
Pasien sering mengkonsumsi sayur-sayuran seperti lalapan, minum teh dan juga buah-buahan.
Pasien mengaku jarang makan daging. Namun kebiasaan merokok dan minum alkohol
disangakal.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

• Kesadaran : Compos mentis E4V5M6


• Kesan sakit : Tampak sakit sedang
• Tanda vital :
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 92 x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat
Pernapasan : 19 x/menit
Suhu : 36,2 oC
PEMERIKSAAN FISIK

a. Kepala :Normosefali, rambut berwarna hitam distribusi merata

Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor 3mm/3mm

Hidung : Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi septum (-), sekret (-/-)

Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan (-/-), nyeri tarik (-/-), sekret (-/-)

Mulut : Bibir kering (+), sianosis (-), lidah tampak tidak kotor, atrofi papil lidah (+), stomatitis angularis (+)

Tenggorokan : Arkus faring simetris, hiperemis (-); uvula di tengah, tonsil T1/T1
PEMERIKSAAN FISIK

b. Pemeriksaan leher
• Inspeksi : Tidak terdapat tanda trauma maupun massa
• Palpasi : Tidak terdapat pembesaran KGB maupun kelenjar tiroid, JVP tidak meningkat
PEMERIKSAAN FISIK

Thorax :
Pulmo
• I : bentuk simetris, pergerakan dinding dada sama.
• P : vocal fremitus kanan=kiri, nyeri tekan (-), krepitasi (-)
• P : sonor
• A :Vesikuler ki=ka , ronchi -/-, wheezing - / -
PEMERIKSAAN FISIK

Cor:
• I : Ictus cordis tidak terlihat
• P : Ictus cordis tidak teraba
• P : Batas jantung kanan : ICS IV parasternalis dextra
Batas jantung kiri : ICS V midklavikula sinistra
• A : BJ1 dan Bj2 reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

• Abdomen :
• I : Datar, distensi abdomen (–)
• A : BU (+)
• P : Timpani seluruh lapang abdomen, ascites (-)
• P : NTE (+), Hepatomegali (-) , Spelnomegali (-)
Extremitas:
• Atas : akral hangat, CRT < 2 detik, kuku tidak tampak kelainan
• Bawah: akral hangat, CRT < 2 detik, edema tungkai (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KIMIA KLINIK
Hasil
Pemeriksaan Nilai Normal
(15/04/19) Nilai Hasil Hasil
Pemeriksaan
Normal (14/04/19) (16/04/19)
MCV 79-93,3 53,5
Hb 12-14 g/dL 4,6 7,7
MCH 26,7-31,9 15,0
Leukosit 4000-11000 6.700 6.300
MCHC 32,3-35,9 28,1 Ht 36-46 % 16 27
Morfologi 150.000-
Tromb 746.000 575.000
Hasil menyusul 400.000
darah tepi
Antibody
Ureum 10-50 24 Lain-lain HIV non
Kreatinin reaktif
0,5-0,9 0,6
serum
Natrium 135-155 143
Kalium 3,6-5,5 3,3
RESUME

• Perempuan 47 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas sejak ± 1 bulan SMRS. Sejak ± 4 bulan SMRS pasien mengeluh BAB
cair. BAB cair ini dirasakan ± 2 kali sehari. BAB cair tidak disertai lendir maupun darah. Lemas dirasakan semakin memburuk ± 1
bulan SMRS. Pasien juga mengeluhkan tidak nafsu makan dikarenakan lidahnya terasa licin dan sariawan yang ada di sudut
bibirnya serta mengalami penurunan berat badan. Keluhan ini juga disertai dengan mual, nyeri ulu hati, pusing, berkunang-kunang
dan berdebar sampai akhirnya pasien memutuskan untuk ke rumah sakit. Keluhan demam, batuk, sesak, dan gangguan BAK
disangkal pasien. Pasien juga mengatakan sering mengkonsumsi sayur-sayuran seperti lalapan, minum teh dan juga buah-buahan.
Pasien mengaku jarang makan daging.
• Dari hasil pemeriksaan fisik pasien dengan kesadaran composmentis, tekanan darah 130/90 dan tanda-tanda vital yang lain dalam
batas normal. Pemeriksaan kepala ditemukan dari konjungtiva terlihat anemis, terdapat atrofi papil lidah(+), dan terdapat
stomatitis angularis(+), dan terdapat nyeri tekan yang positif di regio epigastric.
• Hasil pemeriksaan penunjang dari pemeriksaan darah saat datang ke RS diketahui pada tanggal 14 April 2019 Hb dalam keadaan
kurang (4,6 g/dL), hematocrit 16%, trombosit 746000, dan antibody HIV non reaktif. Pada pemeriksaan MCV = 53,5 , MCH =
15,0 , MCHC= 28,1.
DIAGNOSIS

Diare kronik ec chrons disease


Anemia defisiensi besi
FOLLOW UP

16/04/19
S : BAB cair -, lemas berkurang
O: TD: 120/80 N: 78x/menit R: 20 x/menit S: 36,7
ANALISA KASUS

KASUS TEORI
 Keluhan lemas sejak ± 1 bulan SMRS • Gejala umum anemia : lemas, lesu, sepat lelah,
 Keluhan ini juga disertai dengan mual, nyeri ulu hati, berkunang-kunang, tinnitus
pusing, berkunang-kunang • Gejala khas : disfagia, pica, atrofi papil lidah, stomatitis
 Tidak nafsu makan dikarenakan lidahnya terasa licin angularis
dan sariawan yang ada di sudut bibirnya serta
mengalami penurunan berat badan.
 Dari konjungtiva terlihat anemis • Gejala khas : disfagia, pica, atrofi papil lidah, stomatitis
 Terdapat atrofi papil lidah(+) angularis
 Terdapat stomatitis angularis(+)
 Hb=4,6 g/dL, • Penurunan Hb dan indeks eritrosit
 Hematocrit =16%
 Trombosit 746000
 MCV = 53,5
 MCH = 15,0
 MCHC= 28,1.
DEFINISI

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoietik ,
karena cadangan besi kosong, sehingga pembentukan hemoglobin berkurang.
ETIOLOGI

Perdarahan menahun

Faktor nutrisi

Gangguan absorbsi besi

Kebutuhan besi meningkat


KLASIFIKASI DERAJAT DEFISIENSI BESI

Anemia
Deplesi besi defisiensi besi

Eritropoesis
defisiensi besi
EPIDEMIOLOGI

Afrika Amerika latin Indonesia


Laki-laki dewasa 6% 3% 16-50%
Wanita tidak hamil 20% 17-21% 25-48%
Wanita hamil 60% 39-46% 46-92%
PATOFISIOLOGI

Fase luminal

Fase mucosal

Fase korporeal
Badan
MANIFESTASI KLINIS lemah dan
lesu

Cepat lelah Gejala Telinga


berdenging

umum
anemia
Mata
berkunang- Anemis
kunang
GEJALA KHAS DEFISIENSI BESI

Koilonychia Disfagia

Atrofi papil
Pica
lidah

Stomatitis
angularis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kelompok Kriteria Anemia (Hb)

Laki-laki dewasa < 13 g/dl


Wanita dewasa tidak < 12 g/dl
hamil
Wanita hamil < 11 g/dl
Kriteria Anemia menurut WHO
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Indeks eritrosit Apusan darah tepi Fe serum

• MCV (79-93,3 • Mikrostik • <50μg/dl


m3) hipokromik
• MCH (26,7-31,9 • Anisositosis
pg/sel) • Poikilositosis
• MCHC (32,3-
35,9 g/dl)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Saturasi Kadar ferritin


TIBC
transferin serum
• >350 μg/dl • <15% • < 20 mg/l
DIAGNOSIS

MCV < 80 fl, MCHC < 31% dan pada apusan darah tepi ditemukan anemia hipokromik
mikrositer, dengan salah satu dari a, b, c, atau d

• Dua dari 3 parameter di bawah ini


besi serum < 50 mg/dl
TIBC > 350 mg/dl
saturasi transferrin < 15%
• Feritin serum < 20 mg/l
• Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia menunjukan cadangan besi negative,
atau
• Dengan pemberian sulfas ferrous 3x200 mg/hari selama 4 minggu disertai kenaikan
kadar hemoglobin lebih dari 2 g/dl.
Anemia

Hapusan darah tepi dan


indeks eritrosit (MCV,
MCH, MCHC)

Anemia
Anemia hipokromik
normokromik Anemia makrositer
mikrositer
normositer
Anemia Hipokromik Mikrositer

Besi serum

Menurun Normal

TIBC ↑↑ TIBC↓↓ Feritin normal


Feritin ↓↓ Feritin N/↑

Besi sumsum Besi sumsum


tulang negatif tulang positif Elektroforesis Hb Ring sideroblast dalam
sumsum tulang

Hb A2 ↑
HbF ↑
Anemia Anemia akibat
defisiensi besi penyakit kronik Thalassemia Beta Anemia
sideroblastik
PENATALAKSANAAN

Terapi kausal

Preparat besi
PREPARAT BESI

Terapi besi • Ferrous sulfat 3x200 mg


oral diberikan 3-6 bulan

Terapi besi • Iron ferric gluconate IM


parenteral (mengandung 50 mg besi/ml)
TERAPI LAIN

• Tinggi protein berasal dari hewani


Diet
• 3x100 mg per hari
Vitamin C
• Adanya ancaman gagal jantung
Tranfusi darah • Kehmailan trimester akhir
• Preoperasi

Anda mungkin juga menyukai