Anda di halaman 1dari 6

FORMULASI EMULSI

MINYAK IKAN

A. Formula Asli
Emulsi Minyak Ikan
B. Master Formula
Nama produk : Hasmita Emultion ® Emulsi
Jumlah produk : 1 botol @ 100 mL

Tanggal formulasi : 1 Juni 2018

Tanggal produksi : 31 Agustus 2018

No. Registrasi : DKL 1398800133 A1

No. Batch : X 310002

C. Rancangan Formula
Tiap 5 mL mengandung :
Minyak Ikan 30%
PGA 10%
Asam Askorbat 10%
Asam Benzoate 0,15%
Essensi Yellow Fcf 5%
Aquadest ad 100 mL
D. Alasan Penambahan Bahan
1. Zat aktif (minyak ikan)
Minyak ikan adalah minyak lemak yang diperoleh dari hati
segar Gadus Morhua Linne. Dan spesies gadus lainnya,
dimurnikan dengan penyaringan pada suhu 0 ⁰C. Potensi vitamin A
tidak kurang dari 600 UI per gram, potensi vitamin D tidak kurang
dari 80 UI per gram. Asam lemak omega-3 pada minyak ikan dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah (FI Edisi III, halaman
457).
2. Zat tambahan
a) PGA
Dipilih gom arab, karena memiliki daya sebagai emulgator
yang baik sehingga dapat menghasilkan emulsi yang baik,
serta viskositas yang dihasilkan cukup tinggi (Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, halaman 528).
b) Asam askorbat
Digunakan sebagai antioksidan pada minyak ikan
(Farmakope Indonesia Edisi III, halaman 321).
c) Asam benzoate
Asam bezoat merupakan bahan pengawet yang sering
digunakan pada bahan makanan yang bersifat asam, karena
kelarutannya lebih besar maka biasa digunakan dalam bentuk
garam (Winarno, 1986).
Benzoate berfungsi untuk memperpanjang umur simpan
suatu makanan dengan cara menghambat pertumbuhan
mikroba oleh karena itu benzoate sering juga disebut sebagai
senyawa anti mikroba (Tranggono, 1989).
d) Essence yellow
Untuk membuat sediaan lebih menarik untuk dikonsumsi. Dan
juga karna pada emulsi ini diberikan vitamin C (asam askorbat)
sehingga disesuaikan warna emulsinya yaitu kuning (FI Edisi
III, halaman 380)
E. Uraian Bahan
1. Minyak Ikan (Anonim, 1979)

Nama resmi : OLEUM LEUCORIS SELLI


Nama lain : Minyak ikan
Bobot molekul : 0,9179-0,9249
Pemerian : Cairan kuning pucat, bau khas, agak
manis tidak tengik, rasa khas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%)P; mudah
larut dalam kloroform P, dalam eter P dan
dalam eter minyak tanah P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung
dari cahaya.
Kegunaan : Zat aktif (sumber vitamin A dan vitamin D)
2. PGA (Pulvis Gom Arab) (Anonim, 1979)

Nama resmi : PULVIS GOM ARABICA


Nama lain : Gom arab/gom akasia
Pemerian : Hampir tidak berbau; rasa tawar seperti
lender.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, menghasilkan
larutan yang kental dan tembus cahaya.
Praktis tidak larut dalam etanol (95%)P.
Kegunaan : Zat tambahan (emulgator)
3. Asam Benzoat (Anonim, 1979)

Nama resmi : ACIDUM BENZOICUM


Nama lain : Asam benzoate
Pemerian : Hablur berbentuk jarum atau sisik, putih,
sedikit berbau, agak menguap pada suhu
hangat.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam lebih
kurang 350 bagian etanol (95%) P, dalam
8 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian
eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Zat tambahan (antiseptikum, anti jamur)
4. Asam Askorbat (Anonim, 1979)

Nama resmi : ACIDUM ASCORBICUM


Nama lain : Vitamin C
Berat molekul : 176,13
Rumus molekul : C6H8O6
Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau agak
kuning, tidak berbau rasa asam. Oleh
pengaruh cahaya lambat laun menjadi
gelap. Dalam keadaan kering, mantap
diudara, dalam larutan cepat teroksidasi.
Melebur pada suhu lebih kurang 190⁰C.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut
dalam etanol 95% P, praktis tidak larut
dalam kloroform P dan eter P dan dalam
benzen P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung
dari cahaya.
Kegunaan : Zat tambahan (antiseptikum, anti jamur)
5. Essensi Yellow Fcf (Kibbe, 2004)

Berat molekul : 452,37


Rumus Molekul : C16H10N2Na2O7S2
Pemerian : Serbuk kuning kemerahan, larutan cairan
berwarna orange terang.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, gliserin dan
propilenglikol (50%), sedikit larut dalam
propilenglikol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tempat
sejuk dan kering.
Kegunaan : Zat tambahan (flavouring agent)
6. Aquadest (Anonim, 1979)

Nama resmi : AQUA DESTILATA


Nama lain : Air suling, aquadest
Berat molekul : 18,02
Rumus Kimia : H2O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap.
Kegunaan : Zat tambahan (pelarut)
F. Perhitungan Bahan
30
Minyak ikan = x 100 mL = 30 gram
100
10
PGA = x 100 mL = 10 gram
100
0,15
Asam benzoate = x 100 mL = 0,15 gram
100
10
Asam askorbat = x 100 mL = 10 gram
100
5
Essensi yellow fcf = x 100 mL = 5 mL
100
Aquadest = 100 – (30 + 0,15 + 10 + 10 +5)
= 100 – 55,15
= 44,85 mL
G. Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang semua bahan dan dikalibrasi botol 100 mL
4. Dipanaskan aquadest yang digunakan untuk melarutkan PGA
5. Setelah panas, dimasukkan aquadest tersebut ke dalam mortar.
Tunggu hingga PGA mengembang, gerus hingga homogen
(hingga terbentuk musilago yang kental dan jernih)
6. Ditambahkan minyak ikan sedikit demi sedikit hingga terbentuk
korpus emulsi
7. Dilarutkan asam benzoate dan asam askorbat masing-masing
menggunaka aquadest, gerus hingga homogen
8. Ditambahkan masing-masing larutan tersebut kedalam mortar,
gerus hingga homogen
9. Didiamkan kedalam botol obat. Tambahkan aquadest hingga
mencapai tanda 100 mL
10. Dikocok hingga homogen

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta.

Ansel, H. C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. UI Press :


Jakarta.

Kibbe, A.H. 2004. Handbook of Pharmacutical Excipients Third Edition.


Pharmaceutical Press : Jakarta.

Winarno, F. G. 1986. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama :


Jakarta.

Tranggono, Setiaji. 1989. Biokimia Pangan. Universitas Pangan Gizi UGM


: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai