Anda di halaman 1dari 39

A.

Resep Asli

dr. Siska
SIK NO. 014/DU/2022
Jl. Soekarno Hatta KM 9
Telp. 0451-123456
No. 31 Palu, 10 April 2022

R/
Ctm 4
Menthol 0,3
Olive oil 3
PGA 2
Aq ad 100
m.f. emulsa s.u.e

Pro : Azizah
Umur : 13 tahun
Alamat : Jl. Buntu
BB : 29 kg
B. Kelengkapan Resep
dr. Siska
SIK NO. 014/DU/2022
Jl. Soekarno Hatta KM 9
INSCRIPTIO
Telp. 0451-123456
No. 31 Palu, 23 April 2022

R/
INVOCATIO
Ctm 4
Menthol 0,3
Olive oil 3
PRESCRIOPTIO
PGA 2

Aq ad 100
SIGNATURA
m.f. emulsa s.u.e

Pro : Azizah
Umur : 13 tahun
SUBSCRIPTIO
Alamat : Jl. Buntu
BB : 29 kg
Keterangan
INSCRIPTIO
Nama dokter : dr. Siska
SIK : NO.014/DU/2022
Alamat : Jl. Soekarno Hatta KM. 9
No telpon : 0451-123456
No resep : 31
Tgl resep : 23 April 2022
INVOCATIO
R(Recipe) : Ambillah
PRESCRIPTIO
Nama obat : Ctm, Menthol, Olive Oil, Pga dan Aquadest
Komposisi obat : Ctm 4, Menthol 0,3, Olive Oil 3, Pga 2 dan
Aquadest ad 100
m.f (misce fak) : Campur dan buatlah
emulsa : emulsi
ad : Sampai
Aqua destillata : air suling
SIGNATURA
S (Signa) : Tandai
u.e (usus externum) : pemakaian luar

SUBSCRIPTIO
Pro : Azizah
Umur : 13 tahun
Alamat : Jl. Buntu
BB : 29 kg
C. OTT (Obat Tidak Tercampur)
-

D. Resep Standar
-
E. Uraian Bahan
1. CTM (FI Edisi III, 1979: 338)
Nama resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama lain : Klorfeniramina Maleat
RM/BM : C16H19CIN2.C4H404 / 390,87
Rumus Struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian air
etanol (95%)P dan dalam 10 bagian kloroform P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat Antihistaminikum
Kegunaan : Zat aktif
Persyaratan kadar : Mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih
dari 101,0% C16H19CIN2.C4H4O4. dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan
2. Mentol (FI III : 1979:362)
Nama resmi : MENTHOLUM
Nama lain : mentol
RM/BM : C10H20O/ 156,30
Rumus struktur :
Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak
berwarna,bau tajam seperti minyak permen, rasa
panas dan aromatik diikuti rasa dingin.
Kelarutan : sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam
etanol (95%), dalam kloroform p, dan dalam eter p,
mudah larut dalam profin cair p, dan dalam minyak
atsiri
3. Olive Oil ( FI Edisi III, 1979 : 458)
Nama Resmi : OLEUM OLIVAE
Nama Lain : Minyak zaitun
Rm/Bm :-
Rumus struktur :-
Pemerian : Cairan kuning pucat atau kuning kehijauan; bau
lemah, tidak tengik, rasa khas pada suhu rendah,
sebagian atau seluruhnya.
Kelarutan : sukar larut dalam etanol (95%) P; mudah larut
dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam eter
minyak tanah P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat; terisi penuh
Khasiat : sebagai pengaroma
Kegunaan : sebagai zat tambahan
Persyaratan Kadar : minyak zaitun adalah minyak lemak yang
diperoleh dengan pemerasan biji masak
Oleaveropaca L.
4. PGA ( FI Edisi III, 1979 ; 279 )
Nama Resmi : GUMMI ACACIAE
Nama Lain : Gom Akasia, Gom Arab
Rm/ Bm :-
Rumus Struktur :-
Kelarutan : Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang
kental dan tembus cahaya. Praktid tidak larut dalam
etanol (95%)P.
Pemerian : Hampir tidak berbau; rasa tawar seperti lender
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : emulgator
Kegunaan : Sebagai zat/ bahan tambahan
Persyaratan Kadar : -
5. Aquadest (FI Edisi III, 1979: 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM/BM : H2O/18,02
Rumus Struktur : H-O-H
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
Kelarutan :-
Khasiat : Pelarut
Kegunaan : Pelarut
Persyaratan kadar : -
6. Alkohol (FI Edisi VI, 2020:537)
Nama resmi : ETANOL
Nama lain : Alcohol
RM/BM : C2H6O
Rumus Struktur : CH3-CH2-OH
Pemerian :Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna;
bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada
lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendah
dan mendidih pada suhu 78º, mudah terbakar.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat jauh dari api
Khasiat : Antiseptik
Kegunaan : Zat tambahan
Persyaratan kadar :Mengandung tidak kurang dari 92,3% b/b dan
tidak lebih dari 93,8% b/b, setara dengan tidak
kurang dari 94,9% v/v dan tidak lebih dari 96,0%
v/v, C2H6O, pada suhu 15,56°.
F. Uraian Obat
1. CTM (ISO 2017: 73)
Indikasi : Sebagai antihistamin pada penyakit alergi seperti
Hanfaver, ekstrim, reaksi obat
Dosis : anak 3-4x ½ kaplet. Dewasa sehari 3-4 x1 kaplet
Mekanisme kerja : Bekerja dengan menghambat produksi histamin pada
alergi. Memblokir asetirolin dan men
Efek samping : Pusing mual, hidung dan tenggorokan kering,
sembelit. kabur, mengantuk, mudah gelisah, selera
makan kurang
Interaksi obat : Alkohol, Dispersi SP, Antikolinergik
Golongan obat : Antihistamin
2. Mentol ( MIMS, 2022)
Indikasi : Pernapasan inhalasi
Dosis : Dws, 5 ml+ 1 L air panas, hirup udaranya
Mekanisme kerja : Menthol menunjukkan efektifitas anastesi local ringan
pada tenggorokan dan mukosa, hidung untu meredakan
gejala batuk dan hidung tersumbat.
Efek samping : Iritasi kulit, sakit kepala, dan hipersensitivitas
Interaksi obat : Antihistamin dapat meringankan efek obat penekan
ssp
Golongan obat : Obat batuk dan pilek
G. Perhitungan
1. CTM 4 gram
2. Menthol 0,3 gram
3. Olive oil 3 ml
4. PGA = 2 gr
Air corpus = 1gr/ml x 2 gr = 3 ml
5. Aquadest
Perhitungan bahan: 100 ml – (0,004+0,3+2+3)
: 100 ml – ( 5,60 ) ml = 94,39 ml = 94 ml
H. Alat dan Bahan
H.1. Alat
1. Lumpang dan alu
2. Timbangan
3. Gelas beaker
4. Batang pengaduk
5. Sudip
6. Sendok tanduk
7. Lap kasar dan lap halus
8. Handscoon
9. Cawan porselin
10. Pipet tetes
11. Botol semprot aquades

H.2. Bahan
1. CTM
2. Menthol
3. Olive oil
4. PGA
5. Aquadest
6. Alkohol 70%
7. Kapas/tisu
8. Botol coklat 100 ml
9. Etiket biru
I. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumping dam alu menggunakan kapas dan alcohol
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Diambil dan ditimbang ctm 0,004 gr, menthol 0,3 gr, pga 2 gr,
5. Diukur olive oil 0,3 ml, air corpus 3 ml, aquadest 94 ml
6. Dimasukkan ctm ke lumping lalu gerus hingga halus dan homogeny
7. Dimasukkan menthol ke atas kaca arloji lalu tetesi alcohol sebanyak 2 tetes
lalu masukkan ke dalam lumping dan gerus hingga halus dan homogeny,
kemudian sisihkan.
8. Dimasukkan PGA ke dalam lumpang, lalu masukkan air corpus sedikit demi
sedikit dan gerus hingga membentuk mucilago. Masukkan bahan tadi lalu
gerus hingga homogen
9. Ditambahkan olive oil sedikit demi sedikit sambil digerus sampai tidak
terlihat tetes minyak
10. Dikeluarkan semua bahan lalu masukkan kedalam gelas kimia
11. Ditambahkan sedikit aquadest lalu aduk hingga larut
12. Dimasukkan ke dalam botol lalu tambahkan aquadest hingga batas
kalibrasi
13. Ditutup botol lalu kocok
14. Diberikan etiket biru untuk pemakaian luar.
J. Etiket

APOTEK JAYA BAYA


Jl. R.A KARTINI NO. A9 PALU
Apteker: apt, Ancelmus C. Pelawi, S.Farm
SIPA: G 701 21 122/DINKES
No. 31 Palu, 23April 2022
Nama: Azizah

OLESKAN SECUKUPNYA
Semoga cepat sembuh 
K. Pembahasan
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil. (FI Edisi VI ,2020)

Pada reset 31, akan dibuat sediaan bentuk emulsi titik pada resep ini
terdapat CTM sebagai bahan aktif dan mentol, olive oil sebagai Zat
tambahan serta PGA Sebagai emulgator. CTM sendiri merupakan Obat
antihistamin yang berfungsi untuk mengobati alergi. (MIMS, 2022)

Alergi adalah reaksi reaksi dari sistem kekebalan yang terjadi ketika
jaringan tubuh yang normal mengalami cedera/terluka. alergi bisa membuat
seseorang rentan terhadap infeksi bakteri atau virus yang bisa memicu
demam. (Hikmah,2018) 

Mekanisme kerja dari CTM dengan cara menghambat produksi histamin


selama reaksi alergi, memblokir asetikum, dan  mengeringkan beberapa
cairan tubuh. (MIMS, 2022).

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu lumpang, alu, sudip,  sendok
tanduk, timbangan, batang  pengaduk, pipet tetes, gelas beaker, lap kasar
dan halus, Cawan porselin,  botol semprot,  aquadest, handscoon. Adapun 
bahan  yang digunakan Adalah CTM, mentol, olive oil, PGA,  Aquadest, 
alkohol 70%, kapas/tisu , botol coklat 100 ml, serta etiket biru.

Adapun untuk cara kerja dalam  lab yaitu, disiapan alat dan bahan, lalu
dibersihkan lumpang dan alu menggunakan kapas dan alkohol, kemudian di
kalibrasi botol 100 ml. Setelah di kalibrasi, diambil dam ditimbang CTM
0,004 gr, mentol 0,3 gr, PGA 2 gr. Diukur olive oil 0,3 ml, air corpus 3 ml,
aquadest 94 ml. Kemudian dimasukkan CTM ke lumpang lalu gerus hingga
halus dan homogen. Setelahnya dimasukkan mentol di atas kaca arloji,
tetesi alkohol sebanyak 2 tetes Lalu masukkan ke dalam lumpang dan terus
hingga halus dan homogen.  dimasukkan PGA  ke ke dalam lumpang,  lalu
masukkan air corpus sedikit demi sedikit hingga membentuk mucilago.
Kemudian ditambahkan olive oil sedikit demi sedikit sambil digerus sampai
tidak terlihat tetesan minyak. Setelah itu, keluarkan semua bahan lalu
masukkan ke dalam gelas kimia. Ditambahkan sedikit aquadest lalu aduk
hingga larut. Setelah itu dimasukkan ke dalam botol hingga tanda batas.
Tutup botol, kemudian berikan etiket biru serta tandai pemakaian luar.

Alasan PGA dimasukkan ke dalam air berperan sebagai emulgator antara


minyak dan air melalui fase yang berbeda. Selain itu, bahan yang
mengandung oleum (minyak) dimasukkan dahulu agar bahan terdispersi
dengan baik, dengan pemasukkan aquadest sedikit demi sedikit agar tidak
pecah antara zat pendispersi dan zat terdispersi.

Metode yang digunakan pada percobaan ini yaitu Gom basah. Metode ini
digunakan untuk membuat emulsi dengan mucilage atau gom yang
dilalrutkan sebagai pengemulsi. Dalam metode ini digunakan proporsi
minyak, air dang om yang sama pada metode gom kering. Caranya, dibuat
mucilage kental dengan sedikit air, minyak ditambahkan sedikit demi
sedikit dengan cepat diaduk. Bila emulsi terlalu kental, air ditambahkan lagi
sedikit agar mudah diaduk dan bila semua minyak sudah masuk,
ditambahkan air sampai volume yang dikehendaki. (Prambadian, 2016).

Teori terbentuknya emulsi karena adanya kelarutan selektif dari bagian


molekul emulgator : ada bahan yang bersifat mudah larut dalam air dan ada
molekul yang suka minyak atau mudah larut dalam minyak.
L. Copy Resep

APOTEK JAYA BAYA


Jl. R.A KARTINI NO. A9 PALU
Apteker: Apt. Ancelmus C. Pelawi, S.Farm
SIPA: G 701 21 122/DINKES

COPY RESEP
Tgl copy Resep : 23/04/2022
Dari Dokter : dr. Siska
No. Resep : 31
Tgl Resep : Palu, April 2022
Nama pasien : Azizah
Umur : 13 tahun
Alamat : Alamat : Jl. Sempati No.1
BB : 29 kg

R/
Ctm 4
Menthol 0,3
Olive oil 3
PGA 2
Aq ad 100
m.f. emulsa s.u.e
Det


PCC

apt. , S.Farm
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1997). Farmakope Indonesia Edisi


III. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Farmakope Indonesia Edisi


VI. Jakarta: Depkes RI

Hikmah Nuzulul dan Dewanti I Dewa Ayu Ratna. Seputar reaksi hipersensitivitas
(Alergi). Journal Biomedik. Universitas Jember

Prambudian, 2016. “Ilmu Resep”. Jakarta : Buku kedokteran EGC.

MIMS Indonesia. (2022). Diakses pada tanggal 25 April 2022 pukul 06.22 WITA
A. Resep Asli

dr. Siska
SIK NO. 014/DU/2022
Jl. Soekarno Hatta KM 9
Telp. 0451-123456
No. 32 Palu, April 2022

R/
Chloramphenicol 100 mg
Oleum ricini 15
PGA 1
Aquadest ad 70 ml
m.f. emulsa
S. 1-0-1 cth 1

Pro : Barkah
Umur : 25 th
Alamat : Jl. Penuh berkah
B. Kelengkapan Resep
dr. Siska
SIK NO. 014/DU/2022
Jl. Soekarno Hatta KM 9
INSCRIPTIO
Telp. 0451-123456
No. 31 Palu, 23 April 2022

R/
INVOCATIO
Chloramphenicol 100 mg
Oleum ricini 15
PGA 1
PRESCRIOPTIO
Aquadest ad 70 ml

m.f. emulsa
S. 1-0-1 cth 1
SIGNATURA

Pro : Barkah
Umur : 25 th
SUBSCRIPTIO
Alamat : Jl. Penuh Berkah
Keterangan
INSCRIPTIO
Nama dokter : dr. Siska
SIK : NO.014/DU/2022
Alamat : Jl. Soekarno Hatta KM. 9
No telpon : 0451-123456
No resep : 31
Tgl resep : 23 April 2022
INVOCATIO
R(Recipe) : Ambillah
PRESCRIPTIO
Nama obat : Chloramphenicol
Komposisi obat : Chloramphenicol, Ol ricini, PGA, Aquadest
m.f (misce fak) : Campur dan buatlah
emulsa : emulsi
ad : Sampai
Aqua destillata : air suling
SIGNATURA
S (Signa) : Tandai
1-0-1 : Pagi dan Malam
Cth ( cochlear Thea ) : sendok the (5 ml)
1 (unus) : Satu

SUBSCRIPTIO
Pro : Barkah
Umur : 25 th
Alamat : Jl. Penuh berkah
C. OTT (Obat Tidak Tercampur)
-

D. Resep Standar
-
E. Uraian Bahan
1. Chloramphenicol (FI Edisi VI, 2020:110)
Nama resmi : KLORAMFENIKOL
Nama lain : Chloramphenicol
RM/BM : C16H24N10O4/420,43
Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng


memanjang; Putih hingga putih kelabu atau putih
kekuningan; Larutan praktis netral terhadap lakmus P;
stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam
etanol, dalam propilen glikol, dalam aseton dan dalam
etil asetat.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Simpan ditempat sejuk
dan kering.
Khasiat : Antibakteri
Kegunaan : Zat aktif
Persyaratan kadar : Kloramfenikol mengandung tidak kurang dari 97,0%
dan tidak lebih dari 103,0% C11H12Cl2N2O5
2. Ol. Ricini (FI Edisi III,1979 :459)
Nama Resmi : OLEUM RICINI
Nama Lain : Minyak Jarak
Rm/ Bm :-
Rumus Struktur :-
Pemerian : Cairan kental, jernih, kuning pucat, atas hamper
tidak berwarna, bau lemah; rasa manis kemudian
agak pedas, umumnya memualkan.
Kelarutan : Larut dalam 2,5 bagian etanol (90%) P; mudah
larut dalam etanol mutlak p dan dalam asam
asetat glosial P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh.
Khasiat : Laksativum
Kegunaan : Sebagai zat/ bahan tambahan
Persyaratan kadar : -
3. PGA ( FI Edisi III, 1979 ; 279 )
Nama Resmi : GUMMI ACACIAE
Nama Lain : Gom Akasia, Gom Arab
Rm/ Bm :-
Rumus Struktur :-
Kelarutan : Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang
kental dan tembus cahaya. Praktid tidak larut dalam
etanol (95%)P.
Pemerian : Hampir tidak berbau; rasa tawar seperti lender
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : emulgator
Kegunaan : Sebagai zat/ bahan tambahan
Persyaratan Kadar : -
4. Aquadest (FI Edisi III, 1979: 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
RM/BM : H2O/18,02
Rumus Struktur : H-O-H
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
Kelarutan :-
Khasiat : Pelarut
Kegunaan : Pelarut
Persyaratan kadar : -
5. Alkohol (FI Edisi VI, 2020:537)
Nama resmi : ETANOL
Nama lain : Alcohol
RM/BM : C2H6O
Rumus Struktur : CH3-CH2-OH
Pemerian :Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna;
bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada
lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendah
dan mendidih pada suhu 78º, mudah terbakar.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat jauh dari api
Khasiat : Antiseptik
Kegunaan : Zat tambahan
Persyaratan kadar :Mengandung tidak kurang dari 92,3% b/b dan
tidak lebih dari 93,8% b/b, setara dengan tidak
kurang dari 94,9% v/v dan tidak lebih dari 96,0%
v/v, C2H6O, pada suhu 15,56°.
F. Uraian Obat
1. Chloramphenicol (MIMS,2022)
Indikasi : Septikemia, demam tifoid, meningitis
Dosis : 50 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi
Mekanisme Kerja : Menghambat enzim peptidyl transferase yang
berperan dalam pembentukan ikatan-ikatan peptidyl
dalam proses sintesis protein bakteri, adanya
sesilergi terhadap klorafenika memperpanjang
efektivitas. Jenis ambronik ini digunakan dalam
terapi demam tifoid.
Efek samping : mual, muntah, diare, sakit perut, stomatis
Interaksi obat : meningkatkan efek antikogulan kumarin,
hipoglikemik tertentu, dan antiepilepsi, penginduksi
enzim hati, dapat menurunkan konsentrasi plasma
kloramfenikol. Dapat menurunkan Fe dan Vit B12
pada pasien anemia.
Golongan obat : Antibiotik
G. Perhitungan
1) Chloramphenicol
DL = 250-500 mg
DM = 2000 mg
25
DL = x 250−500 mg = 312,5 mg – 625 mg
20
25
DM = x 2000 mg = 2500 mg
20
Perhitungan Resep
1 x 1 x 5 ml x 100 mg
1xp= = 7,14 mg < 625 mg
70 ml
2 x p = 2 x 7,14 mg = 14,28 < 2500 mg
Persentase %
7,14 mg
% DL = x 100 % = 1,14% < 100 %
625 mg
14,28 mg
% DM = x 100 %= 0,57% < 100%
25000 mg
Perhitungan bahan
100 mg
= 0,2 tab = 0,2 x 500 mg = 100 mg = 0,1 gr
500 mg

2) Oleum ricini 15 ml

3) PGA = 1 gr
Air corpus = 1,5 gr/ml x 1 gr = 1,5 ml

4) Aquadest 70 ml = 70 ml- (0,1+15+1+1,5)


= 70 ml -17,6 = 52,4 ml = 52 ml
H. Alat dan Bahan
H.1. Alat
1. Lumpang dan alu
2. Timbangan
3. Gelas beaker
4. Batang pengaduk
5. Sudip
6. Sendok tanduk
7. Lap kasar dan lap halus
8. Handscoon
9. Cawan porselin
10. Pipet tetes
11. Botol semprot aquades

H.2. Bahan
1. Chloramphenicol
2. Ol. ricini
3. PGA
4. Aquadest
5. Alkohol 70%
6. Kapas/tisu
7. Kertas perkamen
8. Botol coklat 70 ml
9. Etiket putih.
I. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumping dam alu menggunakan kapas dan alcohol
3. Dikalibrasi botol 70 ml
4. Diambil dan ditimbang chloramphenicol 0,1 gr, PGA 1 gr
5. Diukur ol. Ricini 15 ml , air corpus 1,5 ml dan aquadest 52 ml
6. Dimasukkan chloramphenicol ke lumpang lalu gerus hingga halus dan
homogen
7. Dimasukkan PGA ke dalam lumpang, lalu masukkan air corpus sedikit demi
sedikit dan gerus hingga membentuk mucilago. Masukkan bahan tadi lalu
gerus hingga homogen
8. Dimasukkan ol. Ricini sedikit demi sedikit smbil diaduk sampai tidak
terlihat tetes minyak
9. Dikeluarkan semua bahan lalu masukkan kedalam gelas kimia
10. Ditambahkan sedikit aquadest lalu aduk hingga larut
11. Dimasukkan ke dalam botol lalu tambahkan aquadest hingga batas
kalibrasi
12. Ditutup botol lalu kocok dan berikan etiket putih untuk pemakaian dalam.
J. Etiket
APOTEK Jaya Baya
Jl. R.A Kartini No.A9 Palu
Apteker: Apt.Ancelmus C. Pelawi, S.Farm
SIPA: G 701 21 122
No. 32 Palu, 2 April 2022
Nama: Barkah
Sendok makan
2 x sehari 1 Sendok bubur
Sendok teh

Sebelum / sesudah makan


Semoga cepat sembuh 
K. Pembahasan
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil. (FI Edisi VI ,2020)

Pada reset 32, akan dibuat sediaan bentuk emulsi titik pada resep ini
terdapat Chloramphenicol sebagai bahan aktif dan oleum ricini sebagai Zat
tambahan serta PGA Sebagai emulgator. Chloramphenicol merupakan
obat antiseptic dan antibiotic, yang memiliki indikasi untuk meringankan
meningitis intravena, septicemia dan demam tifoid. (MIMS, 2022)

Demam tifoid adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi
bakteri salmonella enterica khususnya turunannya. Namun dapat pula
disebabkan oleh Salmonella paratyphi A, Salmonella Typhi B, dan
Salmonella paratyphi C. ( Rahmasari, 2018)

Mekanisme kerja dari ibat chloramphenicol adalah dengan menghambat


enzim peptidyl transferase yang berperan dalam pembentukan ikatan-
ikatan peptide dalam proses sintesis protein bakteri. (MIMS,2022)

Untuk interaksi obatnya sendiri adalah dengan meningkatkan efek


antikoagulan kumarin, hipoglikemik tertentu, dan antiepilepsi.
Penginduksi enzim hati dapat menurunkan konsentrasi plasma
kloramfenikol. Dapa menurunkan efek Fe dan Vit B12 pada pasien
anemia. (MIMS, 2022)

Efek samping dari Chloramphenicol seperti mual, muntah, diare, sakit


kepala, sakit perut, glossitis, serta stomatis. (MIMS, 2022)

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu lumpang, alu, sudip, 
sendok tanduk, timbangan, batang  pengaduk, pipet tetes, gelas beaker, lap
kasar dan halus, Cawan porselin,  botol semprot,  aquadest, handscoon.
Adapun  bahan  yang digunakan Adalah Chloramphenicol, oleum ricini
PGA,  Aquadest,  alkohol 70%, kapas/tisu , botol coklat 70 ml, serta etiket
putih.

Metode yang digunakan pada percobaan ini yaitu Gom basah. Metode ini
digunakan untuk membuat emulsi dengan mucilage atau gom yang
dilalrutkan sebagai pengemulsi. Dalam metode ini digunakan proporsi
minyak, air dang om yang sama pada metode gom kering. Caranya, dibuat
mucilage kental dengan sedikit air, minyak ditambahkan sedikit demi
sedikit dengan cepat diaduk. Bila emulsi terlalu kental, air ditambahkan
lagi sedikit agar mudah diaduk dan bila semua minyak sudah masuk,
ditambahkan air sampai volume yang dikehendaki. (Prambadian, 2016).

Alasan PGA dimasukkan ke dalam air berperan sebagai emulgator antara


minyak dan air melalui fase yang berbeda. Selain itu, bahan yang
mengandung oleum (minyak) dimasukkan dahulu agar bahan terdispersi
dengan baik, dengan pemasukkan aquadest sedikit demi sedikit agar tidak
pecah antara zat pendispersi dan zat terdispersi.
L. Copy Resep
APOTEK JAYA BAYA
Jl. R.A KARTINI NO. A9 PALU
APA : Apt. Ancelmus C. Pelawi, S.Farm
SIPA: G 701 21 122/DINKES

COPY RESEP
Tgl copy Resep : 23/04/2022
Dari Dokter : dr. Siska
No. Resep : 32
Tgl Resep : Palu, April 2022
Nama pasien : Barkah
Umur : 25 th
Alamat : Jl. Penuh berkah

R/
Chloramphenicol 100 mg
Oleum ricini 15
PGA 1
Aquadest ad 70 ml
m.f. emulsa
S. 1-0-1 cth 1
Det


PCC

apt. , S.Farm

Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1997). Farmakope Indonesia Edisi
III. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Farmakope Indonesia Edisi


VI. Jakarta: Depkes RI

Rahmasari Vani, Lestari Keri. REVIEW: MANAJEMEN TERAPI DEMAM


TIFOID: KAJIAN TERAPI FARMAKOLOGIS DAN NON
FARMAKOLOGIS. Farmaka suplemen volume 16 No. 1

Prambudian, 2016. “Ilmu Resep”. Jakarta : Buku kedokteran EGC.

MIMS Indonesia. (2022). Diakses pada tanggal 25 April 2022 pukul 06.22 WITA

Anda mungkin juga menyukai