Anda di halaman 1dari 10

EMULSI MINYAK BIJI WIJEN ( Oleum sesami )

DISUSUN OLEH :

NAMA : PUTRI CHAIRUN NASYA BUDIMAN


NIM : 2120112308
KELAS : III B

DOSEN PENGAMPU : Apt. ELMITRA, M.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PERINTIS INDONSIA
2022/2023
Preformulasi
1. Oleum sesame (minyak biji wijen)
 Struktur Molekul :- 
 Pemerian mikroskopik : -

 Pemerian makroskopik: Cairan, kuning pucat, bau lemah, rasa tawar, tidak


membeku pada suhu 0o C
 Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P, mudah larut dalam kloroform
P,dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P.Stabilitas : Dalam wadah
tertutup rapat, pada suhu di bawah 40o C
 BM : 0.916-0,921
 Titik lebur : -
 Titik didih : 230-260
 Koefisien partisi : fase minyak
 Pka/ konstanta disosiasi :-
 pH larutan : -
 Hukum fase : hidrolifik, fase minyak
 Penyimpanan : wadah tertutup rapat hindari dari cayaha matahari langsung
 Khasiat dan penggunaan : antiinflamasi 
 Stabilitas obat : -
 Inkompabilitas : Dapat terjadi reaksi saponifikasi jika bereaksi dengan
alkalihidroksida
2. Kamfer
 Struktur Molekul : C10H16O
 Pemerian mikroskopik :

 Pemerian makroskopik: Hablur, granul atau masa hablur; putih, atau tidak


berwarna, jernih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap
perlahanlahan pada suhu kamar; bobot jenis lebih kurang.
 Kelarutan : sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida, dalam
heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap.
 BM : 152, 24
 Titik lebur : 175 o C sampai 181 o C
 Titik didih : 207 o C
 Koefisien partisi : fase minyak
 Pka/ konstanta disosiasi : -
 pH larutan : -
 Hukum fase : hidrolifik, mudah larut dalam minyak
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan sejuk
 Khasiat dan penggunaan : antiiritan untuk menghilangkan iritasi yang
disebabkan oleh bakteri atau bahan kimia
 Stabilitas obat : -
 Inkompabilitas : -
3. PGA( Pulvis Gummi Arabicum)
 Struktur Molekul : -
 Pemerian mikroskopik : -
 Pemerian makroskopik: warna Putih sampai putih kekuningan, rasa tawar
seperti lendir, tidak berbau, bentuk butir bulat telur ,amat rapuh
 Kelarutan : Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental
dantembus cahaya, praktis tidak larut dalam etanol
 Bobot jenis  : 1,35 – 1,49 g/cm3
 Titik lebur : -
 Titik didih : -
 Koefisien partisi : fase air
 Pka/ konstanta disosiasi : -
 pH larutan : 4,5 - 5
 Hukum fase : hidrofilik,mudah larut dalam air
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
 Khasiat dan penggunaan :  zat tambahan, demulcent, peningkat viskositas
 Stabilitas obat : Lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar, mudah
teroksidasi, mudah terurai oleh bakteri dan reaksi enzimatik
 Inkompabilitas : tidak incompatible terhadap bahan aktif

4. Sirup Simplex
 Struktur Molekul : C12H22O11
 Pemerian mikroskopik :
 Pemerian makroskopik: Kristal tidak berwarna, massa hablur, bentuk kubus,
tidak berbau, dan memiliki rasa manis
 Kelarutan : larut dalam air mudah larut dalam air mendidih sukar larut dalam
eter
 BM : 342,30 gram/mol
 Titik lebur : 160 0C
 Titik didih : 186 0C
 Koefisien partisi : hidrofilik , fase air
 Pka/ konstanta disosiasi : 12,62
 pH larutan : -
 Hukum fase : fase air
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan ditempat sejuk
 Khasiat dan penggunaan : Pemberi rasa manis
 Stabilitas obat : lebih mudah terurai dengan addanya udara dari luar stabilitas
baik pada suhu kamar
 Inkompbilitas : Bubuk sukrosa dapat terkontaminasi dengan adanya logam
berat yang akan berpengaruh terhadap zat aktif seperti asamaskorbat. sukrosa
dapat terkontaminasi sulfit dari hasil penyulingan. dengan sulfit yang tinggi,
dapat ter!adi perubahan warna pada tablet yang tersalut gula. selain
itu,sukrosa dapat bereaksi dengan tutup aluminium

5. Aquadest
 Struktur Molekul : H2O
 Pemerian mikroskopik :

 Pemerian makroskopik: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak


mempunyai rasa
 Kelarutan : larut dalam etanol gliserin
 BM : 18,02
 Titik lebur : 0 0C
 Titik didih : 100 0C
 Koefisien partisi : hidrofilik , fase air
 Pka/ pkb: 8,4
 pH larutan : 7-9
 Hukum fase : fase air
 Penyimpanan : Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, dalam wadah
yang tertutup rapat.
 Khasiat dan penggunaan : Sebagai pelarut
 Stabilitas obat : stabil dalam semua keadaan fisik (es,cair,dan uap) dan baik
minyak
 Inkompabilitas : air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai eksipien yang
rentan akan hidrolisis ( terjadi dekomposisi jika terdapat kelembapan ) pada
peningkatan temperatur. air bereaksi cepatdengan logam alkali dan bereaksi
cepat dengan logam alkali tanah. air juga bisa bereaksi dengan garam
anhidrat menjadi bentuk hidrat
Formulasi
dr. Stifi Perntis,Sp.A
Jl. Adinegoro no. 12 Padang
Tlp 0751 475976 GOL DM Pemerian Khasiat
DU- 0378/B-40-11/08.89
Padang , 17 Juli 2022

ℛ/
Ol. Sesame 10 g W Cairan, kuning pucat, antiinflamasi
bau lemah, rasa tawar,
- tidak membeku pada
suhu 0o C
Hablur, granul atau
- masa hablur; putih, atau
Kamfer 2g W tidak berwarna, jernih; antiiritan
bau khas tajam; rasa
pedas dan aromatik
warna Putih sampai
- putih kekuningan, rasa
PGA q.s W tawar seperti lendir, Zat tambahan
tidak berbau, bentuk
butir bulat telur ,amat
rapuh
Kristal tidak berwarna,
Sirup simplex 20 ml W - massa hablur, bentuk Pemanis
kubus, tidak berbau, dan
memiliki rasa manis
Cairan jernih; tidak Zat tambahan
W - berwarna; tidak berbau;
Aqua.dest ad 100 ml tidak mempunyai rasa

m.f.Emuls 100ml
s.t.dd.Cth 1

Pro : azza 10 tahun


Alamat: Jln. Mawar 12

Kelengkapan resep:- Penimbangan Bahan


1. Ol.sesami 10 g
OTT/ Masalah: - 2. Kamfer 2 g
3. PGA seluruhnya 9 g
Formula Standar: - PGA minyak ½ x 10 g = 5 g
PGA kamfer 2x 2 g = 4 g
Usul: - 4. Sirup simplek 20 ml
5. Aq.dest ad 100 ml
Informasi : - Etiket :
Dosis maksimum/ dosis lazim: - APOTEK ACHA FARMA
Jl. A.H Nasution G37, Kota Kendari
Cara kerja: NO.SIPA : 15/DKK/V2015/001
1. Siapkan alat dan bahan
2. Setarakan timbangan tgl : 17 Juli 2022
3. Dikalibrasi botol No 1
4. Timbang PGA 9 g Untuk : azza
5. PGA + air gerus kencang hingga
terbentuk corpus emulsi Aturan pakai :
6. larutkam kamfer 2 g + etanol 70% 3x sehari 1 sendok teh
ad larut campurkan kedalam larutan Semoga lekas sembuh
corpus emulsi
7. Tambahkan 10 mL ol.sesami , gerus KOCOK DAHULU
ad homogen
8. Tambahkan sirup simplex sebanyak
20 ml sedikit demi sedikit
9. Masukkan kedalam botol
10. Tambahkan air hingga batas
kalibrasi
11. Beri etiket dan label

Sinonim:
1. Ol. Sesame Copy Resep:
 Minyak wijen
 Sesame olie
2. Kamfer
 camphora APOTEK ACHA FARMA
3. Gummi acacia Jl. A.H Nasution G37, Kota Kendari
 Pulvis Gummi Arabicum Apoteker Putri Chairun Nasya, M.Farm
NO.SIPA : 15/DKK/V2015/001
 Gummi Arabicum SALINAN RESEP
 Gummi acaciae
 PGA Dari Dokter : dr. Stifi Perntis,Sp.A
 Gummi mimosae Tanggal : 17 juli 2022
 Gom arab No R/ :1
4. Sirup simplex Pro : Azza
Umur : 10 Tahun
 Sukrosa
 Sirupus simplex ℛ/ Ol. Sesame 10 g
 Sirupus sacchari Kamfer 2g
 Gula bit PGA q.s
 Gula tebu Sirup simplex 20 ml
 Gula halus Aqua.dest ad 100 ml
 Gula
 Sakarosa
5. Aqua.dest m.f.Emuls 100ml
 Air suling s.t.dd.Cth 1
 Aquadestilata
 Air murni
 Air accu
 Aqua deputata
Pcc,

Padang, 29 november 2022

(Apt. putri chairun nasya,M.Farm)


Evaluasi Sediaan

1. Hasil pemeriksaan organoleptis


Hasil pengujian warna, bau, dan rasa emulsi. Pengujian warna dan bau emulsi
minyak wijen yaitu dengan memperhatikan secara visual ada tidaknya perubahan
fisik setelah penyimpanan selama 2 minggu. yaitu:
 warna putih susu
 berbau khas
 memiliki rasa agak manis.
Hal ini menunjukkan bahwa emusi minyak wijen stabil karena tidak ada
perubahan warna, bau dan rasa selama penyimpanan.

2. Metode pengenceran.
Hasil pengamatan penentuan jenis emulsi minyak wijen dengan metode
pengenceran adalah “ larut” formula larut dalam pengenceran sehingga dapat
disimpulkan ketiga formulasi adalah tipe M/A karena larut dalam air.

3. Uji homogenitas emulsi minyak wijen


Hasil pengamatan uji homogenitas emulsi minyak wijen menunjukkan bahwa
homogenitas emulsi minyak wijen dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2 tidak
mengalami perubahan yaitu tetap homogen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa emulsi
tetap stabil selama penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai