5 PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dibuat sediaan emulsi emulgator, zat aktif yang
digunakan adalah parafin liquidum atau parafin cair. Parafin cair akan
mengalami oksidasi jika dipanaskan dan terkena sinar atau cahaya.
Sehingga jika menggunakan pemanasan pada proses pembuatan, suhu
pada pencampuran parafin tidak boleh terlalu panas. Emulgator yang
digunakan adalah emulgator alam yaitu PGA. Pada pembuatan emulsi
emulgator menggunakan metode cara basah. Cara basah dilakukan
dengan membuat mucilago terlebih dahulu, kemudian ditambahkan
minyak sedikit demi sedikit hingga terbentuk corpus emulsi, setelah itu
diencerkan dengan air. Setelah pembuatan emulsi emulgator, dilakukan
evaluasi sediaan berupa uji organoleptis, uji penetapan pH, uji tipe
emulsi, uji volume terpindahkan, dan uji homogenitas.
Ketiga, uji tipe emulsi yaitu untuk mengetahui jenis tipe emulsi
apakah minyak dalam air (o/w) atau air dalam minyak (w/o). Uji tipe
emulsi dilakukan dengan dengan mengambil sedikit sediaan emulsi
kemudian diencerkan dengan air, jika dapat diencerkan maka tipe emulsi
adalah minyak dalam air. Hasil uji yang diperoleh menunjukkan bahwa
tipe emulsi adalah air dalam minyak (o/w). Hal ini dikarenakan PGA
merupakan emulgator hidrokoloid yaitu emulgator yang bekerja dengan
membentuk lapisan yang kaku dan bersifat viskoelastik pada permukaan
minyak air. Zat ini bersifat larut dalam air dan akan membentuk emulsi
tipe o/w.