Anda di halaman 1dari 8

FORMULASI SEDIAAN CAIR

“EMULSI”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SETYO NGROHO


NIM : 2120112317
KELAS : 3B
DOSEN PEMBIMBING : Apt. ELMITRA. M.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
2022
1. PREFORMULASI
1. Oleum cocos
Pemerian: Larutan Jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas, tidak tengik

Kelarutan: Larut dalam 2 bagian etanol (95%) p pada suhu 60 derajat celcius,
sangat mudah larut dalam kloform p dan dalam eter p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk

Khasiat dan penggunaan : zat tambahan

Titik didih 225° C

Ttitik leleh –

BM 0,940 gr/mol

2. Phenobarbital

Pemerian: Hablur ataw serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak pahit

Kelarutan: Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol, (95%) p, dalam eter p,
dalam

larutan alkali hidroksida dan dalam larutan alkali karbonat

Penyimpanan dalam wadah tertutup baik

Khasiat dan penggunaan: Hipnotikum, sedative

Titik didih : 384,7 °C


Titik lebur : 175 °C
BM 232,235 g/mol
3. Ekstrak Hiosimi
Pemerian: masa kental, warna coklat tua

Kelarutan: larut / udara

Penyimpanan tertera pada penyimpanan ekstraktum


Titik didih : -
Titik lebur : -

Khasiat dan penggunaan: zat penambah, sirup pemanis

BM -

4. Sirup simplex

Pemerian: masa kental, warna coklat tua

Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol ( 95%), dalam 13
bagian aseton.

Titik didih 109,50°C


Titik lebur 168°C

Khasiat dan penggunaan: zat tambahan, zat pemanis


BM 152,15 g/mol
2. FORMULASI

dr. Fayazza, Sp.A


Jl. Adinegoro No. 12A
Lubuk buaya padang GOL DM PEMERIAN KHASIAT
Tlp 0751475976
DU-0378/B-40-11/08.89
Padang, 10-12-2022
Larutan jernih,
tidak berwarna atau Zat tambahan
R/ COCO3 5 kuning pucat, bau
khas, tidak tengik.

Serbuk hablur, Hipnotikum


Phenobarbital 0,25 O 300-600 putih, tidak berbau, Sedative
mg rasa agak pahit.

EXT. Hyociami 0,05 W Masa kental, warna


125-500 coklat tua
mg

Cairan jernih, tidak


Syr. Simplex 15 berwarna

Mf. emulsi
stdd cth. 1

Pro : Lugowo (15 tahun)


Kelengkapan resep : Cara kerja :
Alamat pasien 1. Siapkan alat dan bahan, dialasi mortar
(komplek monang blok D6) dan serbet, dikalibrasi botol 50 ml

OTT/ masalah : 2. Masukkan PGA kedalam mortar,


digerus ad halus
Formula standar :
3. Tambahkan air corpus, digerus ad
Usul : homogen ad terbentuk muchilago
Dosis maksimum :
1. Phenobarbital 4. Tambahkan Phenobarbital digerus ad
15
20
x (300/600) = (225-450) homogen

1xP = 0,25 5. Tambahkan Ext Hyosiami, digerus ad


0,25
% = 225 x 100% = 0,11% homogen
1xH = 0,25 x 3 = 0,75 6. Tambahkan oleum cocos sedikit demi
0,75
% = 450 x 100% = 0,16 % sedikit, digerus ad terbentuk corpus
emulsi
2. Extrak Hyosiami
7. Masukkan kedalem botol, di ad kan
15 aquadest 50 ml
x (125/500) = 93,75-375)
20

1xP = 0,05 8. kemas, diberi etiket putih, label kocok


0,05
% = 93,75 x 100 % = 0,053 % dahulu dan label NI

1xH = 0,05 x 3 = 0,15 Etiket :


0,15
% = 375 x 100 % = 0,04 %
APOTEK UPERTIS
APOTEKER : Apt. Setyo Nugroho, S.Si M. Farm
Penimbangan bahan : Jl. Adinegoro/ Simp. Kalumpang
1. Cocos = 5 g KM. 17 Lb. Buaya
No. 1 Tgl 10/12/2022
2. Phenobarbital: 0,25 g Nama : Lugowo (15 th)

3. Ext Hyociami: 0,05 g 3x sehari 1 sendok teh

4. Syr Simplex: 15 g
Kocok sebelum pakai
5. PGA cocos: 1/2 X 5 g = 2,5 g

6. Air PGA: 1,5 (2,5 g +0.25)=4,125


= 4 ml Sinonim :
1. Nama resmi = oleum cocos
7. PGA Phenobarbital = 0, 25 g Nama lain = minyak kelapa

8. Aquadest ad 50 g 2. Nama resmi = Phenobarbitallium


Nama lain = luminal, gardenal
9. PGA Ekstrak Hyociami: 0.05 g
3. Nama resmi = hyoscyami extractum
Nama lain = ekstrak hiosiami
4. Nama resmi = sirupus simplex
Nama lain = sirup gula, sirup tunggal

Copy resep :

APOTEK UPERTIS
Jl. Adinegoro/ Simp. Kalumpang
KM. 17 Lb. Buaya
APA : Apt. Setyo Nugroho, S.si. M.Farm
SIK : Kp. 01.01.1.3.6562

SALINAN RESEP
Dari Dokter : dr. Fayazza, Sp. A
Tanggal R/ : 10 Desember 2022
No R/ :1
Pro : Lugowo (15 th)

R/ COCO3 5
Phenobarbital 0,25
Ekstrak Hiosiamin 0,005
Syrup Simplex 15
Mf Emulsi
stdd cth 1

Det
Padang, 13 Desember 2022
PCC

Apt. Setyo Nugroho, S.Si.M. Farm


3. Evaluasi
Evaluasi dan Uji Stabilita Fisik Sediaan Emulsi: Pengamatan Organoleptik.

Pengamatan organoleptik dilakukan selama satu bulan terhadap masing-masing


sediaan emulsi yang meliputi perubahan bau, warna, dan pertum buhan jamur. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa tidak terjadi perubanan warna, bau, maupun
pertumbuhan jamur pada semua formula.

1. Penentuan tipe emulsi


Penentuan tipe emulsi dilakukan terhadap sediaan emulsi dengan menggunakan
metode pe- ngenceran dan metode zat wama. Hasil pengamat- an dengan metode
pengenceran menunjukkan bahwa semua formula larut dalam air namun tidak larut
dalam minyak, serta emulsi berwarna biru saat dilakukan pengujian dengan metode
metilen blue.

2. Evaluasi homogenitas
Sejumlah kecil sediaan emulsi yang telah jadi dioleskan tipis-tipis pada
permukaan kaca objek yang kemudian diamati homogenitas sediaan de- ngan cara
menggeser sediaan pada permukaan kaca objek tersebut dari ujung yang satu ke
ujung yang lainnya dengan menggunakan bantuan kaca objek lain. Hasil
pengamatan homogenitas menun- jukkan bahwa semua sediaan homogen.

3. Pengukuran pH sediaan
pH masing-masing sediaan emulsi diukur pada tiap selang waktu selama satu
bulan menggunakan pH Meter Beckman. Hasil pengamatan dapat dilihatpada
Gambar 1.
4. Pengukuran Viskositas dan Reologi Sediaan
Viskositas masing-masing sediaan emulsi diukur pada tiap selang waktu selama
satu bulan menggunakan viskometer Brookfield. Hasil peng- amatan dapat dilihat
pada Gambar 2.

Penentuan reologi sediaan dilakukan menggu- nakan viskometer Brookfield


dengan cara penen- tuan viskositas sediaan terhadap peningkatan dan penurunan
ppm (putaran per menit) yang diberikan. Dibuat kurva rate of shear (ppm) terhadap
shear- ing (viskositas dikali dengan ppm). Kurva tersebut dapat dilihat pada Gambar
3.

5. Uji Stabilita Fisik


Pengujian stabilitas fisik terhadap sediaan emulsi yang sudah jadi dilakukan
dengan meng- gunakan dua metode, yakni metode sentrifugasi dan metode freeze
thaw. Pengamatan uji pemisah- an fasa menggunakan metode sentrifugasi menun-
jukkan bahwa semua sediaan stabil setelah disen- trifugasi dengan kecepatan 3000
rpm, 3750 rpm, dan 5000 rpm kecuali sediaan 4 yang menunjukkan ketidakstabilan
saat disentrifugasi dengan kecepat- an 3750 rpm. Pengaruh freeze thaw terhadap
ukur- an globul sediaan 4 dapat dilihat pada Tabel 3.

Anda mungkin juga menyukai