Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada

Masyarakat, Jakarta, 2 Agustus 2018

IMPLEMENTASI KEWIRAUSAHAAN DI ZAMAN NOW,


CONVENTIONAL OR CONTEMPORARY?
Indah Pangesti1, Dwi Rorin Mauludin Insana2, Amrina
Rosyada3
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta 1,2,3
dwirorin@gmail.com

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah wujud nyata implementasi mata kuliah Kewirausahaan yang
menjadi salah satu mata kuliah wajib di tingkat perguruan tinggi. Implementasi kewirausahaan ini
dilaksanakan dengan memberikan seminar yang didistribusikan ke dalam tiga sesi pertemuan dengan tema
“Implementasi Kewirausahaan di Zaman Now: Conventional or Contemporer?” Tema ini diambil seiring
dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi dan informasi di berbagai aspek kehidupan manusia,
termasuk di dalamnya dunia usaha. Pesatnya kemajuan teknologi dan informasi di bidang usaha tersebut
dapat memberikan dampak yang luar biasa sehingga memerlukan trik dan tips dalam menghadapinya.
Dengan melibatkan 2 badan usaha sebagai mitra pelaku usaha dan sekitar 150 orang peserta seminar,
kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan di antaranya adalah sebagai berikut: 1) mengetahui
pengetahuan kewirausahaan peserta; 2) mengetahui basis usaha konvensional atau kontemporer yang
dilaksanakan oleh mitra usaha dan dampaknya dalam kegiatan usahanya bagi keberlangsungan usahanya;
dan 3) menambah wawasan pengetahuan kewirausahaan bagi peserta dari sudut pandang yang berbeda.
Hasil dari kegiatan ini peserta menjadi lebih bergairah dan berpikir positif dalam menghadapi tantangan
usaha di era digital ini. Peserta menjadi lebih yakin dan dapat lebih bijaksana dalam menggunakan media-
media canggih yang tersedia dengan luas dan dapat dengan leluasa dimanfaatkan. Peserta dapat melihat
sebuah perubahan yang begitu dinamis sebagai peluang untuk bergerak lebih cepat, lebih tepat, lebih unggul
dari pesaing-pesaing usaha lainnya.

Kata kunci: implementasi kewirausahaan, Wirausaha Konvensional, Wirausaha Kontemporer

bertumbuh adalah harapan bagi setiap


PENDAHULUAN
Dunia usaha adalah salah satu mesin
penggerak dalam pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Ekonomi yang bertumbuh
adalah ketika satu perusahaan yang secara
terus menerus memroduksi lebih banyak
barang dan jasa dengan lebih sedikit
penggunaan sumber-sumber produksinya,
akan meningkatkan pendapatan bagi pemilik
usaha, para pekerjanya, dan tentunya juga
bagi para pemegang kepentingan lainnya.
Negara sangat bergantung pada
keberhasilan usaha yang dilakukan di
negara tersebut, baik yang berupa usaha
besar atau raksasa, sampai kepada usaha
yang kecil berbasis daring yang bisa jadi
baru saja dimulai. Pendekatan yang kreatif
menjadi sangat penting untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat.
Kondisi ekonomi yang terus

1
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

negara. Oleh karena itu, keberadaan


para wira usaha dengan visi dan misi
yang kuat akan menjadikan ekonomi
negara tersebut semakin kuat. Tidak
cukup dengan visi dan misi yang kuat,
wira usaha juga membutuhkan sinergi
dari berbagai pihak baik dari dalam
perusahaan itu sendiri maupun dari luar
perusahaan. Wira usaha yang
menggeliat akan terjadi dengan
dukungan eksternal perusahaan berupa
kejelasan dan keberpihakan peraturan
dan kebijakan dari pemerintah, kucuran
dana yang mudah dan kompetitif dari
para penyedia dana, dan sebagainya.
Sedangkan dari internal perusahaan
sendiri, dukungan kinerja yang
profesional dari para pekerja sangat
dibutuhkan di samping dukungan
pengorganisasian dan pengelolaan
manajemen perusahaan yang efisien
dan efektif.

2
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada
Masyarakat, Jakarta, 2 Agustus 2018

Dalam menjamin keberlangsungan kendala dalam usaha mereka dan peluang-


suatu usaha, salah satu faktor penting yang peluang usaha yang mungkin bisa ditempuh.
mendukung terselenggaranya kegiatan Dengan penyelenggaraan seminar tersebut,
usaha yang berkesinambungan adalah peserta juga menjadi lebih bergairah dan
dengan dukungan sumber daya manusia berpikir positif dalam menghadapi tantangan
yang kompeten, kreatif, dan inovatif. Salah usaha di era digital ini. Peserta menjadi
satu cara untuk meningkatkan kompetensi, lebih yakin dan dapat lebih bijaksana dalam
kreativitas, dan inovasi dari sumber daya menggunakan media-media canggih yang
manusia, perlu diberikan wawasan tersedia dengan luas dan dapat dengan
keberlangsungan usaha yang bersifat leluasa dimanfaatkan. Peserta dapat melihat
kekinian, yang mengikuti perkembangan sebuah perubahan yang begitu dinamis
zaman dan berbasis kemajuan teknologi dan sebagai peluang untuk bergerak lebih cepat,
informasi. Cara ini dianggap mampu untuk lebih tepat, lebih unggul dari pesaing-
membuka dan menambah wawasan sumber pesaing
daya manusianya terhadap hal-hal baru dan usaha lainnya.
terbarukan, sehingga pola pikir sumber daya Kegiatan pengabdian kepada
manusianya dapat bertransformasi dari pola masyarakat ini dilaksanakan dengan
pikir konvensional menjadi pola pikir melibatkan dua mitra usaha, yaitu Restoran
berbasis kontemporer. Hal ini sesuai dengan Omah pincuk yang berlokasi di wilayah
pendapat John Chambers (2015), “Do not kecamatan Pasar minggu dan PT. Catur
underestimate your competitor of the future- Andalan Persada yang berlokasi di wilayah
not your competitor of the past. Either we kecamatan Setiabudi. Sementara Restoran
disrupt or we get disrupted.” Omah Pincuk bergerak di bidang usaha
Berdasarkan situasi dan kondisi di makanan, sedangkan PT. Catur Andalan
dunia bisnis yang telah dipaparkan di atas, Persada bergerak di bidang perdagangan
maka langkah memberikan wawasan besar atas dasar balas jasa (fee) atau
tentang beralihnya pola pikir konvensional kontrak.
menuju pola pikir kontemporer adalah Permasalahan yang dihadapi oleh
langkah yang sangat tepat. Dengan kedua mitra adalah minimnya pengetahuan
pemberian wawasan tersebut, peserta yang dimiliki oleh sumber daya manusianya
menyadari betapa pentingnya langkah- yang berada pada level bawah dalam hal
langkah perubahan dalam dunia usaha. pengelolaan dan pengembangan usaha.
Langkah-langkah perubahan tidak dapat Minimnya pengetahuan ini semakin
dilakukan tanpa kesamaan visi dan misi bertambah dengan minimnya kesadaran dan
dalam satu usaha yang tentunya harus kemauan sumber daya manusianya dalam
didukung oleh setiap elemen dan tingkatan mencari dan meningkatkan pengetahuan
manajemen dalam usaha tersebut. Tidak mereka.
hanya pimpinan dalam satu usaha yang Tim meyakini bahwa perspektif
menginginkan perubahan tetapi juga kewirausahaan di zaman now, berbasis
bersama-sama dengan para direksi, konvensional atau berbasis kontemporer,
manajer, bahkan sampai kepada staf atau sangat perlu diselenggarakan sehingga
pelaksana di lini terbawah. pelaku usaha dapat terus berpacu dengan
Perubahan yang dilakukan dimulai kemajuan zaman. Sejatinya, setiap pelaku
dengan perubahan pola pikir, kemudian usaha beserta jajaran sumber daya
dilanjutkan dengan langkah-langkah nyata di manusianya dapat terus membuka diri dan
lapangan. Perubahan utama pada pola pikir bertransformasi mengikuti segala perubahan,
akan jelas tercermin dalam perubahan baik dari aspek perubahan kebutuhan
langkah-langkah di lapangan. Perubahan konsumen, maupun aspek persaingan
pola pikir telah didorong dengan pemenuhan kebutuhan konsumen tersebut.
diselenggarakannya seminar wirausaha bagi Target dari kegiatan pengabdian
para mitra. Seminar tersebut tidak hanya masyarakat ini adalah 1) Meningkatkan
memberikan wawasan, tetapi juga pengetahuan kewirausahaan peserta tidak
memberikan kesempatan kepada para hanya berdasarkan teori, melainkan juga
peserta untuk menyampaikan kendala- berdasarkan pengalaman dari pelaku usaha;

3
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

2) Meningkatkan pengetahuan basis usaha manusia, termasuk di dalamnya dunia


konvensional atau kontemporer yang usaha. Pesatnya kemajuan teknologi dan
dilaksanakan oleh mitra usaha dan informasi di bidang usaha tersebut akan
dampaknya dalam kegiatan usahanya bagi memberikan dampak yang luar biasa
keberlangsungan usahanya; 3) sehingga memerlukan trik dan tips dalam
Meningkatkan wawasan pengetahuan menghadapinya, sesuai dengan pendapat
kewirausahaan bagi peserta dari sudut John Chambers (2015), “Do not
pandang yang berbeda. underestimate your competitor of the future-
not your competitor of the past. Either we
METODE PELAKSANAAN disrupt or we get disrupted.” Terdapat
Kegiatan pengabdian kepada beberapa perubahan sikap dan pemikiran
masyarakat yang bertema, “Implementasi yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha dari
Kewirausahaan di Zaman Now: Conventional bidang usaha berbasis conventional menjadi
or Contemporary?” diambil seiring dengan bidang usaha berbasis contemporary yang
semakin pesatnya kemajuan teknologi dan keduanya dapat didesain sebagai berikut:
informasi di berbagai aspek kehidupan

CONVENTIONAL
 Hierarchical
organizational structure.
 Employees follow a chain
of command.
 The goal achievement plans
are set before and difficult to
change.

CONTEMPORER
 Boundary-less organization.
 Collaborative network with
rapid innovation.
 Accept new challenges and
can set a goal frequently.

Gambar 1. Desain Perubahan Basis Usaha

Untuk mencapai tujuan yang telah sebagai berikut.


ditetapkan, maka kegiatan pengabdian 1. Survei
kepada masyarakat ini dilakukan dengan Survei awal dilakukan oleh tim pengabdian
menggunakan dua metode sebagai berikut. masyarakat dengan tujuan untuk mengetahui
1. Ceramah kondisi koperasi secara umum dan
Metode ini dilakukan dengan kebutuhan materi pengabdian masyarakat.
menyampaikan teori tentang materi 2. Perencanaan
motivasi wirausaha, materi wirausaha
kontemporer dan Konvensional.
2. Diskusi
Metode diskusi ini digunakan untuk lebih
mendalami permasalahan dan
menambah pemahaman tentang materi
yang ada.

Kegiatan ini dilakukan secara


bersama oleh Tim Pengabdian Masyarakat
dengan mitra melalui langkah-langkah

4
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada
Masyarakat, Jakarta, 2 Agustus 2018

Tim pengabdian
masyarakat bekerjasama
dengan pihak koperasi menyusun
perencanaan pelaksanaan
penyuluhan meliputi penentuan
jadwal pertemuan, tempat
pertemuan, agenda, tenaga
penyuluh dan kepanitiaan.
3. Perijinan
Tim pengabdian masyarakat
melakukan perijinan kepada pihak-
pihak terkait untuk memberikan
penyuluhan.
4. Pelaksanaan
Pemberian penyuluhan dilakukan
oleh tim pengabdian masyarakat.
Sementara itu, pihak mitra bertugas
menyediakan sarana prasarana
demi lancarnya kegiatan abdimas.
5. Evaluasi
Proses evaluasi dilakukan oleh
pihak mitra dan tim pengabdian
masyarakat di tempat kegiatan
abdimas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
sebagai berikut:
1. Pemberian materi tentang
perubahan perspektif usaha
berbasis konvensional

5
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat,
Jakarta, 2 Agustus 2018

menjadi perspektif usaha berbasis menjamin keberlangsungan suatu usaha,


kontemporer bagi peserta mitra Resto salah satu faktor penting yang mendukung
Omah Pincuk dan PT. Catur Andalan terselenggaranya kegiatan usaha yang
Persada, telah memberikan wawasan berkesinambungan adalah dengan dukungan
baru bagi para peserta. sumber daya manusia yang kompeten,
2. Pemberian materi tentang perubahan kreatif, dan inovatif. Salah satu cara untuk
perspektif usaha berbasis konvensional meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan
menjadi perspektif usaha berbasis inovasi dari sumber daya manusia, perlu
kontemporer bagi peserta mitra Resto diberikan wawasan keberlangsungan usaha
Omah Pincuk dan PT. Catur Andalan yang bersifat kekinian, yang mengikuti
Persada, telah meningkatkan motivasi perkembangan zaman dan berbasis
dan keterlibatan peserta dalam kemajuan teknologi dan informasi. Cara ini
persaingan usaha yang sangat dinamis dianggap mampu untuk membuka dan
di era digital. menambah wawasan sumber daya
3. Pemberian materi tentang perubahan manusianya terhadap hal-hal baru dan
perspektif usaha berbasis konvensional terbarukan, sehingga pola pikir sumber daya
menjadi perspektif usaha berbasis manusianya dapat bertransformasi dari pola
kontemporer bagi peserta mitra Resto pikir konvensional menjadi pola pikir berbasis
Omah Pincuk dan PT. Catur Andalan kontemporer
Persada, telah meningkatkan Peserta sangat antusias dalam
pengetahuan peserta dan meningkatkan mengikuti kegiatan ini, sebagian peserta
semangat peserta dalam memanfaatkan sangat cepat memahami materi yang
dan melihat dunia usaha di era digital disampaikan. Hal ini karena mereka
sebagai tantangan sekaligus peluang sebenarnya sudah mengenal perkembangan
dalam mengembangkan usaha kea rah teknologi dan informasi tetapi
yang lebih maju lagi. pemanfaatannya masih belum terbiasa.
Sehingga pada saat disampaikan materi
Kegiatan pengabdian kepada tentang wirausaha kontemporer untuk
masyarakat ini merupakan hasil kesepakatan pengembangan usaha mereka sangat
antara Tim abdimas dengan mitra untuk antusias dan serius mengikuti pelatihan
mengatasi permasalahan yang dihadapi. sampai selesai.
Selama ini masih banyak rekanan mitra Beberapa kendala dalam kegiatan
binaan yang masih berpikir konvensional pelatihan ini diantaranya ruangan pelatihan
dalam pengembangan usahanya. yang digunakan adalah ruangan makan di
Permasalahan yang dihadapi oleh kedua resto maka pada saat pelaksanaan sering
mitra adalah minimnya pengetahuan yang terganggu oleh hilir mudiknya pengunjung
dimiliki oleh sumber daya manusianya yang resto. Kemudian koneksi internet yang
berada pada level bawah dalam hal kurang bagus selama pelatihan. Tetapi
pengelolaan dan pengembangan usaha. kendala tersebut tidak mengurangi tujuan
Minimnya pengetahuan ini semakin pelaksanaan pelatihan.
bertambah dengan minimnya kesadaran dan Secara umum pelaksanaan pelatihan
kemauan sumber daya manusianya dalam berjalan sangat baik dan sesuai harapan
mencari dan meningkatkan pengetahuan terutama jumlah kehadiran peserta yang
mereka. Pola pikir sumber daya manusianya hampir memenuhi ruangan pelatihan yang
yang terbelenggu dalam usaha berbasis disiapkan.
konvensional, membuat mereka semakin Dari hasil evaluasi kegiatan, mitra dan
tertinggal dengan pesatnya kemajuan peserta pelatihan sangat menginginkan
teknologi dan usaha yang berbasis pelatihan ini dilakukan secara rutin dengan
kontemporer. Hal ini tentunya tidak boleh topik yang berbeda-beda untuk
dibiarkan berlarut-larut karena dapat meningkatkan ilmu dan wawasan.
mengancam keberlangsungan usaha baik
terhadap Resto Omah Pincuk maupun
terhadap PT. Catur Andalan Persada. Dalam

6
Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada
Masyarakat, Jakarta, 2 Agustus 2018

DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP Jahan, S. (2016, 14 Februari). Modern
Simpulan Organization VS Traditional
Berdasarkan hasil dan pembahasan, Organization. Diunduh pada tanggal 9
maka kami dapat menguraikan simpulan Januari 2018 dari
bahwa secara umum kegiatan Abdimas ini https://www.linkedin.com/
cukup berhasil dan berjalan lancar. Peserta Bort, J. (Ed.). (2015, 8 Juni). Retiring Cisco
mendapatkan pengetahuan tentang motivasi CEO Delivers Dire Prediction: 40% of
wirausaha dan perubahan persfektif Companies will be Dead in 10 years.
wirausaha konvensional ke wirausaha Diunduh pada tanggal 8 Januari 2018
kontemporer. Peserta merasa senang dari
karena materi yang diberikan sangat mudah www.businessinsider.com>chamb
dipahami dan teknik penyampaian yang ers
digunakan dalam penyuluhan sangat
menyenangkan dan penuh keakraban. Kiyotaki, N. (2011). A Perspective on Modern
Peserta berkomitmen untuk meningkatkan Business Cycle Theory. Economic
ilmu dan wawasan terutama teknologi Quarterly, 97(3). 195-208.
informasi untuk pengembangan usahanya. Kurtz, D.L. & Boone, L.E. (2011).
Contemporary Business. 14th Edition.
Saran Chennai: R.R. Donnelley & Sons.
Perlu adanya upaya-upaya untuk
terus meningkatkan wawasan ilmu Raisiene, A.G. (2014). Leadership and
pengetahuan dan teknologi kekinian Managerial Competences in A
sehingga para pelaku usaha bisa Contemporary Organization from the
berkembang sesuai dengan perkembangan Standpoint of Business Executives.
yang terjadi Economics and Sociology, 7(3). 179-
193.

Anda mungkin juga menyukai