Anda di halaman 1dari 8

Implementasi Wawasan Nusantara

SASARAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM KEHIDUPAN


NASIONAL

Sasaran implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional adalah menjadi


pola yang mendasari cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi,
menyikapi, menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
secara utuh dan menyeluruh dalam bidang :

 Politik, menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.

 Ekonomi, menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan


peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.

 Sos-Bud, menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menerima serta
menghormati : segala bentuk perbedaan (kebhinekaan) sebagai kenyataan yang hidup
disekitarnya dan sekaligus sebagai karunia Tuhan.

 Han-Kam, menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjut
akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.

Kehidupan politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara,
yaitu:

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai Politik,
UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut
harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam
pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis
dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama
bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum
yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda)
yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.

Kehidupan ekonomi

1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam
kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah.
Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan
ekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Kehidupan sosial

Tari pendet dari Bali merupakan budaya


Indonesia yang harus dilestarikan sebagai
implementasi dalam kehidupan sosial.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


kehidupan sosial, yaitu :

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang


serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

Kehidupan pertahanan dan keamanan

Membagun TNI Profesional merupakan


implementasi dalam kehidupan pertahanan
keamanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam


kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada


setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nusantara agar menjadi pola yang mendasai cara berfikir, bersikap dan
bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi dan menangani permasalahan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada kepentingan rakyat dan
keutuhan wilayahtanah air yang mencakup implementasi Wawasan Nusantara dalam
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamananserta tantangan-
tantangan terhadap

Wawasan Nusantara diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia untuk:

1. Mengerti, memahami dan menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara sehingga
sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan
Wawasan Nusantara.
2. Mengerti, memahami dan menghayati tentang bangsa yang telah menegara bahwa di dalam
menyelenggarakan kehidupan memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara yaitu Wawasan
Nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang/wawasan
nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Untuk mengetuk hati nurani setiap
warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukan
pendekatan /sosialisasi/ pemasyarakatan dengan program yang teratur, terjadwal dan
terarah, sehingga akan terwujud keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara dalam
kehidupan nasional guna mewujudkan Ketahanan Nasional.

 Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama
yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang
di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok
sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu
hal yang wajar, alamiah.

Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan
nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses
panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan
kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam
terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain
adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan
kesadaran warga negara.

Aspek Ekonomi

Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan
dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.

Perwujkudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang meliputi;

a. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadi modal dan milik
bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa secara merata.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh daerah dalam
wilayah Indonesia.

c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha


bersama dengan asas kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan untuk sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Aspek Ideologi

Secara ideologis-konstitusional, bangsa Indonesia berdasarkan pada nilainilai Pancasila dan


UUD 1945, yang secara subtantif (isinya), dapat memberi arah pandang kemajemukan
bangsa Indonesia pada prinsip persatuan dan kesatuan bangsa.

Aspek Politik

Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan
identitas nasional.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang meliputi:

a. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa
Indonesia

b. Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah, serta agama yang dianutnya tetap
dalam kesatuan bangsa Indonesia

c. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan seperjuangan,
sebangsa dan setanah air dalam mencapai cita-cita bangsa.

d. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology yang dapat mempersatukan bangsa
Indonesia menuju tercapainya suatu cita-cita nasional.

Aspek Sosial Budaya

Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping implementasi seperti


yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan
Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara
tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut

1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:

a. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka

b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak

2. Menurut metode penyampaian yang berupa :

a. Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan


sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir,
bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.

b. Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan formal ini
dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua
strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan non-
formal dapat dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi
kemasyarakatan.

c. Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode
komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu
menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga
terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.

d. Integrasi.tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara


melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan
membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di
masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan
nasional dan cita-cita tujuan nasional.

Aspek Pertahanan Keamanan

Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman
bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional
merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut
dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional
yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan
Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung
sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya
dan berkembang seterusnya.

Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang disampaikan


hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang
disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.

 Solusi

Implementasi Wawasan Nusantara

Tercermin pada pola pikir, pola sikap dan tindakan yang mendahulukan kepentingan negara
dari pada kepentingan pribadi atau kelompok.

a.Politik menciptakan iklim penyelenggara Negara yang sehat dan dinamis serta mewujudkan
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan dipercaya.

b.Ekonomi menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan


peningkatan kesejahteraan kemakmuran rakyat yang adil.
c.Sosial Budaya menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan
merupakan karunia Sang Pencipta.

d.Pertahanan Keamanan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela
Negara pada setiap Warga Negara Indonesia.

Kasus Ambalat

Satgas Marinir Ambalat Akan Bangun Tugu Perbatasan 27 Mei 2012, Nunukan: Satuan tugas
Marinir Ambalat XIV yang saat ini bertugas di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan
Kalimantan Timur akan membangun Monumen Tugu “Garuda Perkasa” di perbatasan
Indonesia-Malaysia. Tugu ini dimaksudkan untuk mempererat dan memperkokoh nilai-nilai
nasionlaisme dan patriotisme bagi masyarakat di Pulau Sebatik sebagai wilayah perbatasan
antar dua negara, kata Komandan Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik, Kapten
Marinir Suherman di Sebatik, Sabtu. Monumen tersebut direncanakan akan dibangun
bersama dengan masyarakat wilayah perbatasan Pulau Sebatik yang dimotori oleh prajurit
Marinir TNI Angkatan Laut (AL). Menurut Suherman untuk sementara ini lokasi
pembangunannya direncanakan berdekatan dengan kantor Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Desa Seberang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan.”Ada dua alternatif
untuk menjadi lokasi pembangunan,” ucapnya. Mengenai penentuan terakhir lokasi
pembangunan tugu ini, akan dirapatkan kembali dengan para unsur musyawarah pimpinan
kecamatan (muspika) pada kedua kecamatan tersebut. Masalah perencanaan ini, lanjut
Suherman, telah dikoordinasikan pula dengan para tokoh masyarakat, pengusaha di Pulau
Sebatik ini berkaitan dengan pendanaannya. Pembangunan tugu ini merupakan monumental
bagi masyarakat wilayah perbatasan di Pulau Sebatik agar lebih mencintai tanah airnya. Ia
mengakui selama bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik,
ternyata ketergantungan masyarakat Sebatik ke Tawau Malaysia sangat tinggi. “Kami ingin
menanamkan rasa cinta tanah air kepada seluruh masyarakat Pulau Sebatik. Karena saya lihat
akibat ketergantungan ekonomi dengan Malaysia sangat tinggi sehingga dimungkinkan
melunturnya rasa nasionalismenya,” katanya. Sumber: ANTARA News Kaltim

Kronologi ambalat

• Tahun 1967 Pertama kali dilakukan pertemuan teknis hukum laut antara Indonesia dan
Malaysia kedua belah pihak akhirnya sepakat

• 27 Oktober 1969 Dilakukan penanda tanganan perjanjian antara Indonesia dan Malaysia
disebut sebagai Perjanjian Tapal Batas Kontinental Indonesia – Malaysia, kedua negara
masing2 melakukan ratifikasi pada 7 November 1969.

• Tahun 1969 Malaysia membuat peta baru yang memasukan pulau Sipadan, Ligitan dan
Batu Puteh (Pedra blanca) tentunya hal ini membingungkan Indonesia dan Singapura dan
pada akhirnya Indonesia maupun Singapura tidak mengakui peta baru Malaysia tersebut.

• Insiden penyerempetan kapal Indonesia dan Malaysia 2005, Insiden penyerempetan kedua
kapal ini merupakan bagian dari pertikaian perbatasan di kawasan Ambalat yang kaya
minyak dan gas.
• 8 April 2005 Kapal Indonesia Tedong Naga menyerempet kapal Malaysia Diraja Rencong
sebanyak tiga kali di perairan Karang Unarang, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.
Indonesia merupakanKekayaan minyak dan gas negara kepulauan di Ambalat Ancaman dan
tantangan bagi keutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan Hubungan ambalat dengan
wasantara Fungsi dan tujuan Wasantara Implementasi bidang keamanan dan pertahanan
Menjaga keutuhan dan persatuan Indonesia.

Hubungan dengan Pancasila 1. 2. 3. 4. Ketuhanan yang Maha Esa Kemanuasiaan yang adil
dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Solusi

a. Melakukan diplomasi secara bilateral

b. Bila tidak bisa secara bilateral kita dapat menyelesaikannya dengan mediator, arbitrator
dan mekanisme regional sesuai dengan Piagam PBB pasal 33 tentang Hukum Laut
Internasional.

c. Menggunakan metode joint development

d. Perbaiki dan depositkan PP nomor 38/2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik
garis Pangkal kepulauan Indonesia ke Sekjend PBB sebagai bukti penguasaan wilayah

e. Hindari peperangan

Kehidupan ekonomi

Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam
kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.

Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah. Oleh


sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.

Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan


fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Kehidupan politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara,
yaitu:
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai Politik,
UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut
harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan
presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan
keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum
yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi
setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang
dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang
tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.

Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai
suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.

Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik
ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

Kehidupan sosial

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :

Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat


dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.

Anda mungkin juga menyukai