3
Silahkan Kerjakan tugas berikut, serta upload pada tempat yang sudah
disediakan!
1. Berikut ini catatan dari CV Sumber Rejeki : CV Sumber Rejeki menerima
pesanan sebanyak 50 dari satu pelanggan. Pesanan tersebut memiliki nomer
pesanan P80503. Berikut adalah transaksi yang terjadi pada perusahaan.
CV SUMBER REJEKI
Jurnal Umum
Rp.
Kode Jumlah
Tangga
Keterangan Aku
l
n Debit Kredit
29,575,50
Persediaan Bahan
0
29,575,50
Utang Dagang
0
(Pembelian bahan baku)
Barang dalam proses
25,000,000
Penjualan 82,800,000
(Penyerahan Pemesanan
(180%))
Kas
82,800,000
Perbedaannya adalah saat perusahaan menerbitkan saham, itu artinya mereka menjual
sebagian kepemilikan kepada pihak lain.
Saat perusahaan menerbitkan obligasi, itu artinya mereka menerbitkan utang dan yang
memiliki obligasi berhak mendapatkan pembayaran kembali pokok utang ditambah dengan
bunga.
Perbedaan yang paling mencolok antara saham dan obligasi adalah saat perusahaan
mengalami kebangkrutan.
Investor saham akan menjadi pihak yang paling terakhir untuk mendapatkan dana mereka
kembali saat perusahaan mengalami kebangkrutan. Sedangkan pemegang obligasi atau surat
hutang akan menjadi orang yang didahulukan untuk mendapatkan hak saat perusahaan pailit.
Setelah semua pemegang obligasi dan kreditor mendapatkan hak mereka barulah sisa uang
akan dibagikan kepada para pemegang saham. Bahkan dalam kondisi yang lebih buruk,
pemegang saham biasanya tidak akan mendapatkan apapun saat perusahaan bangkrut.
Beberapa perbedaan umum antara saham dan obligasi bisa kita lihat seperti berikut ini
:
Kewajiban badan Hanya jika perusahaan untung Sangat wajib untuk dibayar
untuk membayar
Resiko investasi Cukup Besar, karena bisa saja Kecil, karena berapapun keuntungan
perusahaan mengalami atau kerugian, perusahaan tetap wajib
kerugian atau bahkan membayar sejumlah bunga yang
bangkrut. telah di tentukan.
Apa yang terjadi jika Kepemilikan saham menjadi Pemegang obligasi di dahulukan atau
perusahaan bangkrut tidak berharga. Perusahaan di prioritaskan untuk dibayar.
(likuidasi) ? hanya akan membayar laba Bahkan, untuk membayar pemegang
terakhir, itu pun kalau ada. obligasi bisa menggunakan asset
perusahaan.
Saham dan obligasi mewakili dua cara yang berbeda bagi suatu entitas untuk mengumpulkan
uang guna mendanai atau memperluas operasinya. Ketika sebuah perusahaan mengeluarkan
saham, perusahaan itu menjual “dirinya” sendiri dengan imbalan uang tunai. (Baca juga:
Mengenal pasar uang )
Saham hanyalah saham perusahaan perorangan. Begini cara kerjanya: Katakanlah perusahaan
telah berhasil melewati tahap start up dan telah menjadi sukses. Pemilik ingin memperluas,
tapi mereka tidak dapat melakukannya hanya melalui pendapatan yang mereka dapatkan
melalui operasi/bisnis mereka.
Akibatnya, mereka bisa beralih ke pasar keuangan untuk pembiayaan tambahan. Salah satu
cara untuk melakukannya adalah, dengan membagi perusahaan menjadi “saham-saham”, dan
kemudian menjual sebagian dari saham ini di pasar terbuka, dalam sebuah proses yang
dikenal sebagai penawaran umum perdana “Initial Public Offering” atau IPO.
Seseorang yang membeli Saham, secara otomatis membuatnya menjadi pemilik sebagian
perusahaan, berapapun saham yang dimiliki.
Contoh Saham
Perusahaan XYZ mengeluarkan 1000 lembar saham, dengan nilai Rp 25.000,-/lembar
saham. Tuan Budi membeli 200 lembar saham seharga Rp 5.000.000,-. Sekarang Tuan Budi
telah “memiliki” 20% dari Perusahaan XYZ dan berhak mendapatkan 20% keuntungan
bersih perusahaan XYZ. Perusahaan XYZ juga memiliki tambahan modal sebesar Rp
5.000.000,- dari Tuan Budi.
Obligasi, di sisi lain, mewakili hutang. Pemerintah, korporasi, atau entitas/perusahaan lain
yang perlu mengumpulkan uang tunai, meminjam uang di pasar umum dan selanjutnya
membayar bunga atas pinjaman tersebut kepada investor.
Contoh Obligasi
Setiap obligasi memiliki nilai nominal tertentu (katakanlah, $ 1000) dan membayar kupon
kepada investor. Misalnya, obligasi $ 1000 dengan kupon 4% akan membayar $ 20 kepada
investor dua kali setahun ($ 40 per tahun) sampai jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo,
investor mengembalikan jumlah keseluruhan pokok aslinya kecuali untuk kejadian langka
ketika obligasi default (yaitu, penerbit tidak dapat melakukan pembayaran).
Namun, mereka juga cenderung memberikan keuntungan jangka panjang. Oleh karena itu
saham sangat disukai oleh orang-orang yang mempunyai peluang investasi jangka panjang
dan bisa dimaklumi saat menghadapi resiko jangka pendek.
Obligasi tidak memiliki potensi pengembalian saham jangka panjang yang kuat, namun lebih
disukai oleh investor yang pendapatannya menjadi prioritas.
Selain itu, obligasi kurang berisiko dibandingkan saham. Sementara harga mereka
berfluktuasi di pasar, sebagian besar obligasi cenderung membayar kembali jumlah pokok
pada saat jatuh tempo, dan ada risiko kerugian yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan
saham.
Sumber :
https://koinworks.com/blog/investasi-saham-dan-obligasi/#:~:text=Perbedaannya%20adalah
%20saat%20perusahaan%20menerbitkan,pokok%20utang%20ditambah%20dengan
%20bunga.
https://www.akuntansilengkap.com/bisnis/perbedaan-saham-dan-obligasi-secara-umum-dan-
contohnya/#:~:text=Saham%20merupakan%20hak%20kepemilikan%20pada,jika
%20perusahaan%20tersebut%20menyatakan%20dividennya.