Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : AkuntansiKeuanganMenengah I


Kode Mata Kuliah : EKMA 4210
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Anies Indah Hariyanti, SE, M.Si, Ak, CA
Nama Penelaah : Mailani Hamdani, SE., M.Si
Status Pengembangan : Baru
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- :

Sum
ber
Skor
N Tuga
Tugas Tutorial Maksi
o s
mal
Tuto
rial
1 Soal 1 50 Mod
BerikutmerupakaninformasimengenaiTokoRatuuntukbulan yang berakhir ul 6/
30 September 2018. TokoRatumenggunakansistempersediaanperiodik. KB -
Tangg Uraian U Bia HargaJual 2
al nit ya /unit
per
uni
t
($)
1 Persediaan 80 35
Septem awal
ber
9 Pembelian 14 36
0
11 Penjualan 12 45
0
17 Pembelian 90 37
22 Penjualan 80 46
25 Pembelian 10 38
0
29 Penjualan 17 48
0

Hitunglahpersediaanakhir, HPP,
danlabakotordenganmenggunakanmetodeLIFO !

2 Soal 2 10 Mod
Jelaskanpengertianutangdanbagimanakahpengelompokkanutnagberdasar ul
kanjangkawaktupelunasannya, dansertakancontohnya. 8/KB
-1
3 Soal 3 40 Mod
Padatanggal 1 Maret 2018 dibeli 100 lembarsahampreferen 15% dai PT ul 9/
Dadali, nominal Rp 10.000 per lembarsahamdengankurs 110. KB-1
ProvisidanmateraidibayarRp 3.000. devidendibayarkansetiapakhirtahun
(31 Desember). Padatanggal 1 Februari 2019 saham-
sahamtersebutdijualkembalidengankurs 114 % danbiayapenjualanRp
2.500
BuatlahjurnaluntukmencatattransaksiSuratberhargasahamtersebut
* coret yang tidak sesua
Soal 1
Berikut merupakan informasi mengenai Toko Ratu untuk bulan
yang berakhir 30 September 2018. Toko Ratu menggunakan
sistem persediaan periodik.
Tanggal Uraian Unit Biaya Harga
per unit Jual/unit
($)
01-Sep Persediaan 80 35  
awal
9 Pembelian 140 36  
11 Penjualan 120   45 5,400
17 Pembelian 90 37  
22 Penjualan 80   46 3,680
25 Pembelian 100 38  
29 Penjualan 170   48 8,160
  17,240
Hitunglah persediaan akhir, HPP, dan laba kotor dengan
menggunakan metode LIFO !

Jawaban :
A. Persediaan Akhir
Dibeli Dijual Saldo
Tanggal
Kuantita Per Unit Jumlah Kuantita Per Unit Jumlah Kuantita Per Unit Jumlah
01-Sep s s s 80 35 2,800
09-Sep 140 36 5,040 80 35 2,800
140 36 5,040
11-Sep 120 36 4,320 80 35 2,800
20 36 720
17-Sep 90 37 3,330 80 35 2,800
20 36 720
90 37 3,330
22-Sep - 80 37 2,960 80 35 2,800
- - 20 36 720
- - 10 37 370
25-Sep 100 38 3,800 80 35 2,800
20 36 720
10 37 370
100 38 3,800
29-Sep 100 38 3,800 -
10 37 370 -
20 36 720 -
40 35 1,400 40 35 1,400
12,170 13,570
B. HPP

Harga Pokok Penjualan 2,800


Persediaan Awal 2,800

Persediaan Akhir 1,400


Harga Pokok Penjualan 1,400
Harga Pokok Penjualan 12,170
Pembelian 12,170

* HPP = 13,570

C. Laba Kotor
Penjualan - HPP
= 17.240 - 13.570
= 670

Soal 2
Jelaskan pengertian utang dan bagimanakah pengelompokkan utang berdasarkan
jangka waktu pelunasannya, dan sertakan contohnya.
Secara umum, pengertian utang adalah kewajiban yang muncul karena transaksi pembelian
barang atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dan
harus segera dibayarkan dalam jangka waktu singkat.
Sedangkan, pengertian utang dalam akuntansi adalah pengorbanan ekonomis untuk masa
depan dalam bentuk penyerahan jasa dan aktiva sebagai bagian dari transaksi atau
kesepakatan di masa lalu antara kedua belah pihak yang saling terlibat.
Pengertian hutang menurut para ahli tidak terlepas pada kewajiban dalam bentuk tunai saja.
Melainkan bisa berbentuk surat berharga, obligasi, saham, surat pengakuan hutang, tanda
bukti hutang, dan sebagainya.
Jika ditinjau dari pengertiannya, maka utang usaha atau utang dagang dilakukan secara kredit,
sehingga memungkinkan umur utang sebagai klasifikasi penyelesaian kewajiban. Dari umur
utang tersebut terdapat utang lancar, utang tidak lancar, dan utang macet.
Utang lancar adalah kewajiban perusahaan yang dapat dilakukan sebelum jatuh tempo. Utang
tidak lancar yaitu kewajiban perusahaan yang masih dapat dilakukan. Namun, terdapat
keterlambatan kurang dari 30 hari. Sedangkan utang macet adalah kewajiban yang tidak bisa
terlaksana lebih dari 30 hari.
1. Utang Lancar (Current Liabilities)

Utang lancar adalah utang yang wajib dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun.
Berikut ini adalah yang termasuk utang lancar :

 Utang Dagang (Account Payable)

 Utang Wesel (Notes Payable)

 Pendapatan Diterima Di Muka (Unearned Revenue)

 Utang Beban (Accrued Expense)


 Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo (Curren Muturities of Long Term Debt)

 Utang Deviden (Deviden Expense)

 Utang Pajak (Tax Expense)

a. Utang Dagang (Account Payable)

Utang dagang adalah utang yang muncul akibat adanya transaksi pembelian barang atau jasa
secara kredit tanpa disertai perjanjian tertulis.

Pembelian secara kredit adalah transaksi pembelian yang mempunyai kesenjangan waktu
antara penerima barang atau jasa dan pembayarannya, dimana penerimaan barang atau jasa
tersebut mendahului pembayarannya.
Pada pembelian secara kredit biasanya pihak penjual mencantumkan syarat penjualan atau
syarat pembelian. Syarat penjualan ini biasanya dicantumkan dalam faktur penjualan seperti
n/30 (n adalah singkatan dari neto).
Dalam pembelian secara kredit juga ada potong tunai pembelian. Potongan tunai pembelian
secara kredit dicantumkan dalam faktur penjualan. Potongan tersebut seperti 2/10, n/30 yang
artinya bahwa pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 2% dari harga faktur bila
pembeli melunasi pembayaran dalam waktu 10 hari dari tanggal faktur dengan jangka waktu
kredit selama 30 hari.

b. Utang Wesel (Notes Payable)


Utang wesel adalah janji tertulis untuk membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu
yang ditetapkan.
Bila dalam janji tertulis yang berhutang adalah perusahaan maka disebut dengan wesel bayar,
sedangkan bila perusahaan yang berpiutang maka disebut wesel tagih.

Ada dua jenis wesel, diantaranya adalah :

Wesel berbungan
Wesel tidak berbunga

c. Pendapatan Diterima Di Muka (Unearned Revenue)

Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya
sudah diterima.

d. Utang Beban (Accrued Expense)

Utang beban adalah utang karena perusahaan sudah menerima manfaat tetapi belum
membayar.
Contoh Utang Beban :
Utang Listrik
Utang Telepon
dan lain-lain

e. Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo (Curren Muturities of Long Term Debt)
Utang jangka panjang yang jatuh tempo adalah utang yang timbul karena terdapat utang
jangka panjang perusahaan yang akan jatuh tempo pada periode sekarang.

Contoh :
Obligasi yang jatuh tempo
Wesel bayar yang jatuh tempo
dan lain-lain

f. Utang Deviden (Deviden Expense)

Utang deviden adalah utang yang merupakan bagian laba dari para pemegang saham sebagai
hasil diotorisasikannya pembagain deviden oleh rapat umum pemegang saham.

g. Utang Pajak (Tax Expense)


Utang pajak adalah semua jenis pajak yang dipungut selama satu bulan takwim dan beban
pajak akhir tahun yang kurang bayar, antara lain :

Pajak Pertambahan Nilai (PPN Keluaran)

Pajak Penghasilan (PPh)


Pajak Penghasilan Pasal 21 (Potongan Pemungutan)

i. Pajak Pertambahan Nilai (PPN Keluaran)

PPN merupakan pajak penjualan yang dikenakan atas penjualan barang-barang perusahaan.
Penjual memungut pajak dari pembeli yang kemudian akan disetorkan perusahaan ke kas
negara. Besarnya pajak adalah sebesar tarif yang sudah ditetapkan oleh negara, dan dipungur
sebesar persentase tertentu dari nilai penjualannya.

ii. Pajak Penghasilan (PPh)


Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh oleh
wajib pajak badan dengan tarif tertentu pada akhir periode fiskal. Jumlah pajak yang
terhitung sesuai dengan peraturan perpajakan harus segera dibayarkan ke kas negara.

iii. Pajak Penghasilan Pasal 21 (Potongan Pemungutan)

PPh pasal 21 merupakan pajak yang dikenakan kepada seorang karyawan yang memiliki
penghasilan di perusahaan. Selanjutnya perusahaan akan menyetor hasil pemungutan ini ke
kas negara.

2. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Ada dua macam utang jangka panjang, yaitu :

Utang Hipotek (Mortgage Debt)


Utang Obligasi (Bond Debt)
a. Utang Hipotek (Mortgage Debt)
Utang hipotek adalah utang jangka panjang dengan jaminan aktiva tetap. Aktive tetap
tersebut bisa berupa tanah, mobil, dan lain-lain.

b. Utang Obligasi (Bond Debt)


Utang obligasi adalah utang yang diperoleh dari penjualan surat-surat obligasi. Dalam surat
obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga per tahun, tanggal pelunasan, tanggal
kupon, dan lain-lain. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi, sedangkan pihak yang
mengeluarkan obligasi disebut penerbit obligasi.

 Pinjaman obligasi terbagi menjadi dua yaitu :

Pinjaman obligasi dijamin


Pinjaman obligasi tidak dijamin
Soal 3
Padatanggal 1 Maret 2018 dibeli 100 lembarsahampreferen 15% dai PT Dadali, nominal Rp
10.000 per lembarsahamdengankurs 110. ProvisidanmateraidibayarRp 3.000.
devidendibayarkansetiapakhirtahun (31 Desember). Padatanggal 1 Februari 2019 saham-
sahamtersebutdijualkembalidengankurs 114 % danbiayapenjualanRp 2.500
BuatlahjurnaluntukmencatattransaksiSuratberhargasahamtersebut

 
Jurnal Umum
Rp.
Kode Jumlah
Tanggal Keterangan
Akun Debit Kredit
01/03/1
Surat Berharga - Shm PT. Dadali
8   1,015,000  
1,
Utang Dagang
      015,000
       
31/12/1
Utang Dividen
8   150,000  

  Kas     150,000
       
01/02/1
Kas
9   1,137,500  
Surat Berharga - Shm PT. Dadali
      1,015,000

  Laba Penjualan Surat Berharga     122,500


       
       
       
       
       
       
       
Perhitungan :
x 100 lembar x Rp.
Harga Kurs = 101 10.000,- 1,010,000
100

Provisi & Materai 5,000

Harga Perolehan Saham 1,015,000

Dividen
15% x 100 lembar x 10.000 = 150.000

Harga Kurs = 114% x 100 lembar x 10.000 1,140,000

Biaya Penjualan 2,500

Harga Jual Saham 1,137,500

Harga Perolehan Saham (1,015,000)


Laba Penjualan Surat
Berharga 122,500

Sumber :
Modul EKMA 4210
https://matematikaakuntansi.blogspot.com/2017/05/pengelompokan-utang-dalam-
akuntansi.html
https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-hutang-jenis-dan-contohnya-dalam-perusahaan

Anda mungkin juga menyukai