Anda di halaman 1dari 5

CHALLENGES FOR STANDARD

SETTERS
Development in revenue recognition and measurement
IASB dan FASB melakukan proyek kerja sama untuk membuat seperangkat prinsip-prinsip
yang komprehensif dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan karena dilatar
belakangi oleh:

1. Literatur yang ada belum menyajikan dengan baik terkait transaksi pendapatan
2. Transaksi pendapatan saat ini menjadi lebih kompleks
3. Adanya inkonsistensi antara iasb framework dan beberapa standar
4. Standar yang ada tidak menguraikan dengan baik transaksi yang melibatkan komponen
(rencana pendapatan multi-elemen)
5. FASB mengindikasikan tidak adanya pedoman tentang pengakuan pendapatan dan
kurangnya konsep dasar untuk mengatasi isu-isu yang relevan
IASB saat ini memiliki beberapa proyek yang dapat mempengaruhi
definisi, pengakuan dan pengukuran kewajiban, kerangka konseptual,
instrumen keuangan, ketentuan serta hak-hak karyawan. Contohnya IAS
37 tentang Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets dan
IAS 19 Employee Benefits sebagai bagian dari kewajiban. Tujuan dari
proyek ini (IAS 37 & IAS 19) adalah untuk menyatukan standar IASB
dengan US GAAP dan untuk meningkatkan standar saat ini dalam
kaitannya dengan identifikasi dan pengakuan kewajiban.
Berikut ini merupakan empat topik utama yang akan dibahas :
1. Debt vs Equity Distinction
Saham yang telah di terbitkan kepada investor termasuk bagian dari equity sedangkan
pinjaman dari kreditor di klasifikasikan sebagai liabilities. Sementara hybrid instrument
seperti saham preference, dianggap sebagai bagian dari modal dan diklasifikasi sebagai
equity. Namun, saham preference juga memiliki karateristik yang sesuai dengan
liabilities yakni:
1. Memiliki penerimaan yang tetap
2. Tidak memiliki partisipasi dalam pembagian dividen lebih kearah specified rate
3. Memiliki prioritas lebih utama dibandingkan dengan saham biasa dalam
pengembalian modal
4. Pada umumnya tidak memiliki hak voting.
Meskipun saham preference di klasifikasikan sebagai equity namun saham preference
juga memiliki definisi dari liabilities.
3. Employee
2. Extinguish Debt
Shares
Hutang dapat di selesaikan dengan cara Employee shares tidak menciptakan
membayar lunas atau memberikan jasa “expense”. Employee shares tidak lebih
kepada kreditur. Namun bila debitur menciptakan additional shares.
tidak mampu melunasi hutangnya, Sebaliknya para shareholder lah yang
kreditur dapat menghapuskan hutang mengalami penurunan nilai saham.
debitor. IAS 32/ AASB 132 membahas hal ASB telah memutuskan untuk
ini. Hal ini memungkinkan debitor untuk memperlakukan imbalan dalam bentuk
menghapus hutang dari neraca dan saham kedalam beban. IFRS 2/AASB 2 ,
melaporkan aset financial bersih atau pembayaran dalam bentuk saham
hutang hanya jika entitas tersebut di dibedakan menjadi dua cash settled dan
perbolehkan secara hukum. equity settled.
4 Issue for Auditor
1. Risiko penyajian pendapatan yang terlalu besar Lengkapnya liabilities yang diakui, pengungkapan note
(overstatemet), terjadi jika: dan obligasi lainya merupakan salah satu isu yang di
a) Transaksi atau kejadian yang mendasari hadapi para auditor. Auditor perlu mempertimbangkan
pencatatan pendapatan belum terjadi atau kemungkinan terjadinya penyimpangan waktu, dimana
tidak dikenakan terhadap entitas. liability yang ada sebelum akhir periode tidak dicatat
b) Jumlah pendapatan tidak dicatat dengan oleh entitas sampai dimulainya periode baru. Dengan
tepat. uji cut off para auditor dapat mengumpulkan bukti
bahwa transaksi dicatat dalam periode yang tepat.
c) Pendapatan untuk periode tersebut terkait
atas transaksi untuk periode akuntansi yang
akan datang. Standar menyatakan bahwa fair value dapat ditentukan
baik oleh nilai saham yang diberikan atau dengan nilai
Overstatement menjadi masalah yang lebih besar
barang/jasa yang diterima.
daripada understatement dan perlu mendapat
perhatian lebih dari auditor.
2. Risiko pengungkapan pendapatan tidak akurat.

Anda mungkin juga menyukai