Anda di halaman 1dari 12

Perencanaan dalam Manajemen Asuhan Keperawatan Diruang

Rawat dan Puskesmas Sesuai dengan Standar Akreditasi Nasional


Dan Internasional

Oleh kelompok 6:
Delfridus Nenat
Diana Andria
Januario Freitas
1. Rumah sakit
a. Sanrs 1.1

1. Perencanaan Asuhan Keperawatan dalam SANRS 1.1

Dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat/unit perawatan sangat berkaitan dengan peran
PPJA (Perawat Penanggung Jawab Asuhan ) atau Perawat Primer/Ketua Tim/Charge Nurse.untuk
memahami bentuk perencanaan asuhan keperawatan terlebih dahulu kita harus memahami peran dan
tanggung jawab PPJA.

2. Pengertian PPJA

PPJA adalah perawat terdaftar yang bertanggung jawab atas pengoprasian unit keperawatan selama
priode waktu tertentu. Perawat yang bertanggung jawab harus memiliki dasar yang kuat dari pengetahuan
dan ketrampilan klinisyang menjadi dasar penilaiaan dan membuat keputusan, kemampuan mengatur
untuk mengarahkan tugas dan oprasi keperawatan, dan ketrampilan interpersonal untuk memfasilitasi
komunikasi dan pekerjaan orang lain (ohio nurses association, 2016).
3. Peran perencanaan PPJA sesuai SNARS 1.1
Proses perencanaan yang dilakukan oleh seorang PPJA disesuaikan dengan
tanggung jawab yang diemban sesuai SNARS 1.1 (Komis Akreditasi Rumah
Sakit, 2019).
1.Menerima pasien baru, orientasi pasien baru, continuity of care dan discharge planing
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
1.Pemberian pelayanan untuk semua pasien
a) Standar ARK.1.2
Pada proses admisi pasien rawat inap dilakukan skrining kebutuahan pasien untuk menetapkan pelayanan
preventif, paleatif, kuratif, dan rehabilitatif yang diprioritaskan berdasar atas kondisi pasien.
b) Standar ARK 2.1
Saat admisi, pasien dan keluarga pasien dijelaskan tentang rencana assuahan, hasil yang diharapkan dari
asuahan, dan perkiraan biayanya.
2. Kesinambungan pelayanan
a) Standar ARK 3
Asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhan perencanaan pemulangan pasien .
b) Standar ARK 3.1
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses kesinambungan pelayanan di rumah sakit dan
koordinasi di antara profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien (MPP)/ Case
Manager.
Lanjutan :
3. Pemulangan Dari Rumah Sakit (Dishcarge) Dan Tindak Lanjut
a) Stsndar ARK 4
Rumah sakit menetapkan regulasi melaksanakan proses pemulangan pasien (discharge) dari rumah sakit berdasar
atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau tindakan.
b) Standar ARK 4.2
Ringkasan pasien pulang (discharge summary) dibuat untuk semua pasien rawat inap.
Hal-hal yang dilakukan oleh manajer dalam penerimaan pasien baru sesuai standar adalah membuat SOP
penerimaan pasien baru di ruangan yang meliputi:
a.Lembar penerimaan pasien baru
b.Pengkajian pada pasien baru
c.Orientasi klien pada ruangan
d.Dokumetasi penerimaan pasien baru
e.Dokumentasi rencana pasien pulang
f.Menetapkan perawat yang bertanggung jawab dalam asuhan
2.Menjelaskan General Informasi
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
1.Persetujuan Umum
a) Standar HPK 5
Pada saat pasien diterima waktu mendaftar rawat jalan dan setiap rawat ianp, diminta menandatangani persetujuan
umum (general consent). Persetujuan umum (general consent) harus menjelaskan cakupan dan batasnya. Peran
manajer keperawatan adalah menyiapkan hal-hal yang perlu dijelaskan kepada pasien terkait asuahan keperawatan
yang akan diterima..
3. Melaksanakan Asesmen, Bio, Psiko, Sosial, Spiritual, Budaya.
ASESMEN PASIEN (AP)
a) Standar AP 1
Rumah sakit menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis dan keperawatan yang meliputi
pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, pengkajian pasien dan aspek biologis, psikologis, social, ekonomi, kultural
dan spiritual pasien.
b) Standar AP 1.1
Asesmen awal masing-masing pasien rawat inap meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, pengkajian
pasien dari aspek biologis, psikologis, social, ekonomi, kultural dan spiritual pasien.
c) Standar AP 1.2
Asesmen awal masing-masing pasien rawat jalan meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, pengkajian
pasien dari aspek biologis,psikologis, social, ekonomi, kultural dan spiritual pasien.
d) Standar AP 1.3
Asesmen awal masing-masing pasien gawat darurat meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, pengkajian
pasien dari aspek biologis,psikologis, social, ekonomi, kultural dan spiritual pasien.
e) Standar AP 3
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang PPA yang kompeten dan diberi kewenangan melakukan asesmen awal
dan asesmen ulang.
Peran manajer keperawatan adalah menyiapkan lembar asesmen keperawatan dan menentukan perawat yang
akan melakukan asesmen kepada pasien.
4. Menetukan Care Plan dan Outcam
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)
Pemberian pelayanan untuk semua pasien
a) Standar PAP 1
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk pemberian asuhan yang seragam kepada pasien.
b) Standar PAP 2.1
Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat dan didokumentasikan.
c) Standar PAP 2.4
Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil asuhan dan pengobatan termasuk hasil asuhan yang tidak
diharapkan.
Pelayanan Pasien Risiko Tinggi Dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi
a) Standar PAP 3
Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien risiko tinggi dan pemberian pelayanan risiko tinggi
diberikan berdasar atas panduan praktik klinis dan peraturan perundangan.
5. Merencanakan proses timbang terima dan merencanakan kolaborasi dengan tim kesehatan:
SBAR,TULBAKON (Tulis, Baca, Konfirmasi)
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)
Komunikasi Antar Tenaga Kesehatan Pemberi Asuhan di Dalam dan Luar RS
a) Standar MKE 5
Informasi asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan antar staf klinis selama bekerja dalam shift atau
intensif.
6. Merencanakan round interdisipliner
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)
Pemberian Pelayanan Untuk Semua Pasien
a) Standar PAP 2
Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi serta koordinasi pelayanan dan asuhan kepada setiap pasien.
7. Merencanakan edukasi pasien dan keluarga
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)
Edukasi Pasien Dan Keluarga
a) Standar MKE 6
Rumah sakit menyediakan edukasi untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan.
b) Standar MKE 7
Profesional pemberi asuhan (PPA) yang memberikan sdukasi harus mampu memberikan edukasi secara efektif.
c) Standar MKE 8
Agar edukasi pasien dan keluarga dapat efektif maka staf harus melakukan asesmen kemampuan, kemampuan belajar, dan
kebutuhan edukasi yang dicatat didalam rekam medis.
d) Standar MKE 9
Pemberian edukasi merupakan bagian penting dalam proses asuhan kepada pasien.
e) Standar MKE 10
Edukasi pasien dan keluarga termasuk topic berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien: penggunaan obat yang aman,
penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat dan makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri,
dan teknik rehabilitasi.
f) Standar MKE 11
Metode edukasi mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, serta memperkenankan
interaksi yang memadai antara pasien-keluarga dan staf klinis agar edukasi efektif dilaksanakan
g) Standar MKE 12
Dalam menunjang keberhasilan asuhan yang berkesinambungan, upaya promosi kesehatan harus dilakukan
berkelanjutan.
8. Merencanakan diskusi refleksi kasus
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)
Pemberian Pelayanan Untuk Semua Pasien
a) Standar PAP 2
Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi serta koordinasi pelayanan san asuhan kepada setiap pasien.
9. Merencanakan penjaminan tentang pasien safety dan kualitas pelayanan
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
10. Merencanakan meningkatkan profesionalisme, merencanakan mentor dan preceptor bagi level PK di
bawahnya.
KOMPETISI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)
11. Merencanakan riset keperawatan
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)
b. JCI Edisi 6
1. Standar untuk Rumah Sakit Pendidikan JCI
Pendidikan Profesi Medis (MPE)

Gambaran Umum Mengintegrasikan pendidikan mahasiswa kedokteran dan traineeke dalam kegiatan operasional

rumah sakit membutuhkan keselarasan dengan misi, rencana-rencana strategis, alokasi dana,dan program

muturumah sakit. Standar MPE menitikberatkan pada keamanan dan mutupelayanan yang disediakan oleh

para mahasiswa dan traineebagi pasien-pasien rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit. Jajaran tata

kelola dan kepemimpinan rumah sakit bertanggungjawab dalam memberikan jaminan bahwa terdapat supervisi

yang adekuat terhadap semua bentuk pelayanan pasien yang berkaitan dengan proses

pembelajaran.Agar dapat memberikan pengalaman yang banyak dan bermakna dalam membekali para

mahasiswa kedokteran dan traineemasih diperlukan banyak faktor disamping komitmen jajarantata kelola dan

kepemimpinan rumah sakit.


LANJUTAN:

Peserta pelatihan dan para mahasiswa Menjalani orientasi di rumah sakit atau departemen
terkaitxMemahami dan berpartisipasi dalam beberapa kegiatan peningkatan mutu pelayanan; dan Secara
aktif terlibat dalam budaya rasa aman rumah sakit Jajaran tata kelola dan kepemimpinan Menciptakan
sistem yang berkaitan dengan pemberian arahan dan pertanggungjawaban staf pengajar program
pendidikan di rumah sakit dan karyawan-karyawan lain yang terlibat. Memahami program pendidikan
berdasarkan informasi yang didapatkan secara berkala; dan Memberikan suatu proses peningkatan
program pendidikan yang berkaitan dengan pelayanan pasien bila diperlukan perbaikan sewaktu-
waktu.Catatan: Rumah sakit diharapkan menetapkan kebijakan atau prosedur tertulis untuk proses-proses
tertentu dalam beberapa standar. Standar-standar tersebut ditandai dengan lambang setelah teks isi
standar tersebut.
LANJUTAN:
MPE.1 Badan tata kelola dan kepemimpinan rumah sakit menyetujui dan memantau partisipasi
rumah sakit dalam menyelenggarakan program pendidikan kedokteran.
MPE.2 Staf klinis, populasi pasien, teknologi, dan fasilitas rumah sakit harus konsisten dengan
sasaran dan tujuan program pendidikan.
MPE.3 Staf pengajar klinis diidentifikasi, dan peranan serta hubungan setiap anggota staf dengan institusi
akademik perlu dijelaskan.
MPE.4 Rumah sakit mengerti dan menyediakan supervisi medis dengan frekuensi dan intensitas
yang diperlukan untuk setiap jenis dan jenjang mahasiswa kedokteran dan trainee
MPE.5 Pendidikan kedokteran yang diselenggarakan di rumah sakit dikoordinasi dan diatur melalui
mekanisme operasional serta struktur manajemen yang jelas.
MPE.6 Mahasiswa kedokteran dan traineetunduk pada semua kebijakan dan prosedur rumah sakit, dan
semua pelayanan yang diberikan berada dalam parameter mutu dan keselamatan pasien di rumah
sakit.TransMedical Institute for RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
MPE.7 Trainee yang memberikan perawatan atau pelayanan di rumah sakit—di luar penilaian
program akademiknya—diberikan izin untuk memberikan pelayanan dengan melalui proses
kredensial, pemberian kewenangan klinis, spesifikasi tugas, dan proses relevan lain yang sudah baku di
rumah sakit.
2. Puskesmas Permenkes No.75

Anda mungkin juga menyukai