Anda di halaman 1dari 9

Persepsi Perawat Mengenai Perencanaan

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan


Gangguan Jiwa Berat

Putri Triyani Piga


181111033
BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Situasi di Indonesia menunjukkan


bahwa para penderita gangguan jiwa Menghambat penanganan dan
masih banyak yang belum mendapatkan upaya pencegahan terjadinya
penanganan yang baik gangguan kesehatan jiwa di
Indonesia

Minimnya tenaga kesehatan jiwa yang Dampak : kekambuhan, memperberat


profesional masalah kejiwaan, tidak bisa
mengenali kapan terjadinya
kekambuhan, tidak bisa melakukan
mekanisme koping terhadap masalah
yang dialami, dan pasien bisa
melakukan hal-hal yang dapat
membahayakan diri pasien, keluarga
dan lingkungan.
Fenomena/Masalah

Faktor internal :
Perawat di RSJ Naimata Kupang Belum memahami
tentang perencanaan asuhan keperawatan

Faktor eksternal :
1. Jumlah pasien yang tidak sebanding dengan jumlah
perawat di RSJ Naimata Kupang
2. Tugas lain perawat diluar dari tugas utama sebagai
seorang perawat.
Skala Masalah
Data di Nusa Tenggara Timur (NTT)
prevalensi gangguan jiwa berat tahun
2018 meningkat sebesar 100% dimana Berdasarkan data Riset
sebelumnya 2/1000 menjadi 4/1000. Kesehatan Dasar/Riskesdas pada
tahun 2018, tercatat bahwa
penduduk Indonesia mengalami
Berdasarkan register pasien di RSJ
gangguan jiwa berat mencapai
Naimata Kupang sejak bulan Juni –
400.000 orang atau 1,7% per
November 2021 tercatat 248 orang
1000 penduduk
dengan gangguan jiwa berat
Kronologi

Dalam penelitian Nurfadillah (2016),


menyatakan bahwa masih banyak
kendala yang terdapat di dalam proses
perencanaan asuhan keperawatan yaitu
pengetahuan perawat tentang
Rumusan Masalah perencaan asuhan keperawatan, jumlah
pasien yang banyak dan pasien tidak
mengikuti instruksi dari perawat .

Bagaimanakah persepsi perawat Dampak : pasien dapat


mengenai perencanaan asuhan melakukan hal yang dapat
keperawatan dalam penanganan pasien membahayakan pasien,
gangguan jiwa berat di Rumah Sakit Jiwa keluarga dan lingkungan
Naimata Kupang?”. sekitar.

Solusi : mengikuti pelatihan-


pelatihan atau sosialisi terkait
perencanaan asuhan
keperawatan dalam
penanganan pasien gangguan
jiwa berat.
Tujuan Penelitian :
mengeksplorasi persepsi perawat mengenai
perencanaan asuhan keperawatan dalam penanganan
pasien gangguan jiwa berat di Rumah Sakit Jiwa
Naimata Kupang.

Manfaat Teoritis :
menambah wawasan tentang bagaimana perencanaan
asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa berat,
sehingga dapat digunakan untuk pengembangan ilmu
keperawatan khususnya pada keperawatan jiwa
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Konsep Gangguan Jiwa


Berat

2.1.2 Konsep Perencanaan


2.1.3 Konsep Perawat
Asuhan Keperawatan

2.1.4 Konsep Persepsi


BAB 3 METODE PENELITIAN

Desain penelitian kualitatif; menggunakan metode pendekatan


fenomenologi deskriptif.
Metode pendekatan pengumpulan data : wawancara mendalam (semi
terstruktur)

Proses Pengumpulan Data :


Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan &
Tahap terminasi

Analisa Data : Collaizi


3.6 Keabsahan Data

1. Kredibilitas 2.Konfirmabilitas

3. Transferabilitas 4. Dependalitas
3.7 Waktu & Tempat Penelitian :
Penelitian ini akan dilakukan pada
bulan Mei-Juni 2022 di Rumah
Sakit Jiwa Naimata Kupang

3.8 Etika Penelitian :


1. Menghargai harkat dan hartabat
(Respect for human dignity
2. Beneficience (Berbuat baik)
3. Non-malefience (Tidak
merugikan)
4. Justice (Keadilan)

Anda mungkin juga menyukai