Anda di halaman 1dari 29

Asuhan Keperawatan Profesional

pasien dengan Penyakit Infeksi


Kronis

Prof Dr Ratna Sitorus MAppSc


Pembahasan
1. Pengertian Asuhan Keperawatan Profesional
2. Fenomena Keperawatan
3. Terapi Keperawatan
4. Asuhan Keperawatan pasien dengan Penyakit
Infeksi Kronis
5. Panduan pemberian Asuhan Keperawatan ter
masuk Terapi Keperawatan
6. Catatan Pasien /Keluarga
Keperawatan sebagai suatu Profesi
di Indonesia ( 1983)
Sasaran : Asuhan Keperawatan Profesional :
mengatasi Fenomena Kep. dengan
intervensi unik ( Terapi Keperawatan)

Saat ini : Masa transisi dari Asuhan Kep.


Vokasional menjadi Asuhan Kep.
Profesional
Fenomena keperawatan pada pasien dengan
penyakit Infeksi Kronis :

penyimpangan/tidak terpenuhinya kebutuhan


dasar manusia (bio-psiko-sosial-spiritual), mulai
dari tingkat individu sampai pada tingkat
masyarakat yang juga tercermin pada tingkat
sistem organ fungsional sampai subseluler
Kebutuhan dasar manusia ( bio-psiko-sosial –
spiritual) ,pemenuhan kebutuhan dasar secara
holistik, terdiri dari :
1. Bernafas normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan sikap yang
dibutuhkan
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih, menentukan dan mengganti pakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh normal
8. Mempertahankan kebersihan tubuh
9. Menghindari bahaya lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Membantu melaksanakan ibadah sesuai
kepercayaan
12. Melakukan pekerjaan yang dapat
memberikan kepuasan
13. Bermain/berpartisipasi
14. Belajar menemukan suatu yang baru
( Henderson, 1955 )
Kebutuhan dasar ini akan mengalami penyimpangan
atau gangguan bila terjadi suatu stimulus. Stimulus
yang terjadi dapat berupa a.l.

• Penyakit/masalah anak
• Penyakit/masalah medikal bedah a.l Penyakit Infeksi
Kronis
• Penyakit/masalah jiwa
• Penyakit/masalah komunitas

Masalah Keperawatan

Diagnosa Keperawatan
Ciri utama Asuhan Keperawatan Profesional , pasien
mendapat terapi keperawatan

Terapi kep menjadi Intervensi unik


Perawat Profesional ( Ners )
Pengertian Terapi Keperawatan

Seorang perawat profesional dapat berperan


sebagai agen terapi yang signifikan. Untuk itu
diperlukan pentingnya komitmen emosional
pada pasien. Pada hubungan ini hal utama yang
dikembangkan adalah genuine human caring(
Mellow,1968). Caring berarti perawat peduli,
bertanggung jawab, dan rela membantu pasien
(Mayerof, 1962) .
(lanjutan)

Menurut MacMahon &


Pearson ( 2002 ), intervensi
terapeutik meliputi:
Dapat disimpulkan bahwa Terapi Keperawatan terdiri
dari beberapa intervensi keperawatan yang menjadi
satu kesatuan yang saling berhubungan yaitu :

:
2. Caring

7. terapi 3. Intervensi
komplementer kep. Fisik, NIC
1. Membangun
partnership, intimacy,
dan reciprocity pada
hubungan perawat- 4. Intervensi
6. Pendidikan
kep. psiko-
Kesehatan klien sosial, NIC

5.
Manipulasi
lingkungan/
rasa nyaman
Pemberian Terapi Keperawatan
-- Ruang rawat jalan
-- IGD

-- Ruang rawat inap


-- Kamar operasi

-- Komunitas
Pada Pemberian Terapi Kep. :
-- Terdapat seorang Perawat penanggung jawab
asuhan (PPJA) yaitu Perawat profesional
(Ners) yang bertanggung jawab dalam
pemberian asuhan termasuk terapi
keperawatan pada pasien dengan penyakit
infeksi kronis.

-- Di ruang rawat PPJA ini berperan sebagai


Perawat Primer ( Primary Nurse) yang
bertaggung jawab 24 jam , selama pasien
Perubahan perilaku pasien dan keluarga
karena adanya partnership, intimacy,
dan reciprocity , antara PPJA dengan
pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga mandiri


Penyakit Infeksi Kronis
a.l - HIV

- Tbc

- Hepatitis
Hasil Riset
-- Danielson et al ( 2019), menyimpulkan
pentingnya peran serta aktif pasien dengan
penyakit kronis :
* Meningkatkan motivasi
* Kedekatan dengan tenaga kesehatan
* Meningkatkan komitmen
* Pemberdayaan pasien
-- Hamel et al (2022) , menyimpulkan
pentingnya keterlibatan / kerjasama pasien
sehingga meningkatkan kemandirian pasien

-- WHO (2022), hanya kira kira 50 % pasien


dengan penyakit kronis yang patuh pada
pengobatan/ perawatannya
Asuhan Keperawatan pasien
dengan Penyakit Infeksi Kronis
Pengkajian a.l
-- Riwayat kesehatan pasien
-- Pemeriksaan fisik
-- Psikososial

Masalah/ Diagnosa Keperawatan utama :


-- Infeksi / Resiko Infeksi
-- Cemas
-- Ketidakpatuhan ( Noncompliance)
-- Kurangnya Pengetahuan

Menetapkan Rencana Asuhan Keperawatan

Implementasi dan Evaluasi


Intervensi Keperawatan
Nursing Interventions Classification ( 8th Ed),
(Wagner et al, 2023) . Terdapat 680 Nursing
Interventions Labels. Tiap label terdiri dari
beberapa aktifitas ( 20- 40 aktifitas ). PPNI
sudah membuat Intervensi keperawatan ini.
Pada pasien dengan penyakit infeksi kronis a.l.
-- Pengendalian Infeksi ( Infection Control) a.l.
* Isolasi pasien
* Lakukan tehnik isolasi sesuai kebutuhan
* Batasi pengunjung
* Mengajarkan tehnik cuci tangan yang tepat
bagi semua tenaga kesehatan ( 5 moments
for hand hygiene, sebelum menyentuh
pasien, sebelum melakukan prosedur,
setelah kontak dgn cairan , setelah
menyentuh pasien, setelah menyentuh
lingkungan pasien)
-- Pendidikan Kesehatan a.l.
* Identifikasi kebutuhan pend kesehatan
* Tetapkan tujuan program pend kesehatan
* Gunakan strategi untuk memotivasi pasien
dalam merubah perilakunya
* Gunakan materi edukasi tertulis
-- Mengurangi kecemasan a.l.:
* Gunakan pendekatan yang tenang dan
upayakan untuk meyakinkan pasien
* Upayakan memahami kondisi stres yang
dialami pasien
* Menemani pasien untuk meningkatkan
keamanan , mengurangi rasa takut pasien
* Mendorong pasien mengutarakan
perasaan, persepsi dan rasa takut
Bagaimana melakukannya ?
-- Terdapat seorang Ners sebagai PPJA ( Perawat
Penanggung Jawab Asuhan) yang bertanggung
jawab atas semua intervensi yang diberikan
kepada pasien

-- Memberikan asuhan keperawatan profesional


sebagai suatu proses yang berkesinambungan
-- Bukan hanya melakukan prosedur ( Vokasi)
PPJA melakukan hal hal berikut
sebagai bagian dari terapi
keperawatan:
-- Membangun hubungan kerjasama, kedekatan
dan hubungan timbal balik antara PPJA
dengan pasien dan keluarga:
= Memperkenalkan diri dan membuat kontrak
= Melakukan pengkajian, menetapkan renpra
= Memberitahu pasien/ keluarga , masalah
keperawatan dan menjelaskan apa kerjasama
yang dapat dilakukan misalnya dalam Pengd.
Infeksi, mengidentifikasi dgn pasien apa yg
dapat dilakukan ( tuliskan pada catatan
-- Memberikan umpan balik tentang hal hal yg
sudah dilakukan pasien dalam mengurangi
kecemasan ( tuliskan pada catatan pasien/kg)
--Memberikan umpan balik tentang pendidikan
kesehatan dan bagaimana kerjasama dgn
pasien/keluarga
-- PPJA dapat dibantu perawat vokasi tetapi
dibawah tanggung jawab PPJA
-- Melakukan evaluasi dan memberitahu pasien
tentang apa yang sudah dicapai
Kesimpulan
1. Pada Asuhan keperawatan profesional ,
perawat memberikan terapi keperawatan
dan tidak hanya melakukan prosedur
2. Terdapat seorang perawat profesional (
Ners), sebagai PPJA
3. Intervensi utama pada terapi keperawatan
adalah membangun kerjasama, kedekatan
dan hubungan timbal balik antara perawat
dan pasien/keluargan
.
4. Pada pasien dengan infeksi kronis, intervensi
keperawatan utama adalah Pengendalian
infeksi, Mengurangi kecemasan dan Pend.
kesehatan.
5. Diperlukan keterlibatan pasien untuk
bekerjasama, membangan kedekatan dan
hubungan timbal balik melalui catatan
pasien/ keluarga.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai