Anda di halaman 1dari 1

Woc Gagal Ginjal Kronik

Infeksi saluran kemih Penyakit peradangan Penyakit vaskuler hipertensif : Gangguan jaringan penyambung : Penyakit congenital dan hereditar : Penyakit metabolik Nefropati obstruktif
(Pielonefritis cronis) (Glumerulonefritis) nefrosklerosis, sterosis arteri renalis skelerosis sistemik -ginjal polikistik -diabetes mellitus -batu saluran kemih
-asidosis tubulus ginjal -hiperparatiroidisme

CKD adalah kondisi dimana ginjal mengalami Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan Manifestasi Klinik Komplikasi
penurunan fungsi secara lambat, progresif, 1. Laboratorium CKD 1. Terapi konservatif 1. Hipertensi 1. Hieperkalemia
irreversibel, dan samar (insidius)dimana 2. Radiologi 2. Terapi 2. Pitting edema 2. Hipertensi
kemampuan tubuh gagal dalam 3. Foto polos abdomen hemodialisis 3. Anoreksia 3. Anemia
mempertahankan metabolisme, cairan dan 4. Pemeriksaan foto dada 4. Mual muntah 4. Uremia
elektrolit, sehingga terjadi uremia 5. Pielografia intravena 5. Sesak nafas 5. Gagal jantung
6. Pielografia retrograde 6. Kelelahan 6. Malnutrisi
7. Berat badan 7. Perikarditis
berkurang 8. Hiperparatiroid

Sekresi eriprotein Kerusakan Glomerulus BUN, Creatinin


Resiko Infeksi
Produksi hemoglobin Filtrasi Glomerulus Proteinuria Produksi sampah di aliran darah

Suplai O2 ke jaringan GFR Oliguria, anuria Hipoalbuminemia Sel kekurangan protein sistem imun Pruritus Gangguan saluran GI

Fatigue/malaise Retensi Na, H2O Katabolisme protein dalam sel Lesi pada kulit mual, muntah
perfusi perifer Hipervolemia Edema Ureum Produksi asam Nausea
tidak efektif Intoleransi Gangguan
aktivitas Preload masuk kulit Asidosis metabolik asam lambung integritas kulit

Hipertrofi ventrikel kiri pruritus Kompensasi respiratorik nausea/ vomitus


 Pertahankan catatan intake
 Observasi adanya pembatasan klien
dan output yang akurat
dalam melakukan aktivitas COP Gangguan hiperventilasi
 Pasang urin kateter jika Deficit nutrisi
 Kaji adanya faktor yang integritas jaringan
diperlukan
menyebabkan kelelahan Resiko Perubahan pola
 Monitor hasillab yang
 Monitor nutrisi dan sumber energi Penurunan curah nafas
sesuaidenganretensicairan
yang adekuat
(BUN ,Hmt ,
 Monitor pasien akan adanya
osmolalitasurin )  Kaji adanya alergi makanan
kelelahan fisik dan emosi secara  Posisikan pasien untuk memaksimalkan
 Monitor vi tal sign  Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
berlebihan ventilasi
 Monitor indikasiretensi /  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam
 Monitor respon kardivaskuler  Lakukanfisioterapi dada dan batuk efektif
kelebihancairan (cracles, makan
terhadap aktivitas (takikardi, atau suction,jikaperlu
CVP ,edema,  Monitor turgor kulit
disritmia, sesak nafas, diaporesis,  Auskultasisuaranafas,
distensivenaleher, asites)  Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan
pucat, perubahan hemodinamik) catatadanyasuaratambahan
 Kaji lokasi dan luas edema kadar Ht
 Bantu  Berikanbronkodilator : nebulizer
 Monitor masukan makanan  Monitor mual dan muntah
klienuntukmengidentifikasiaktivitas  Monitor respirasi dan status O2
/ cairan  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
yang mampudilakukan  Bersihkan mulut, hidung dan secret
 Monitor berat badan dan konjungtiva
 Bantu untuk trakea
status nutrisi  Monitor intake nuntrisi
mendapatkanalatbantuanaktivitassepe  Pertahankan jalan nafas yang paten
 Berikan diuretik sesuai  Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat
rtikursiroda, krek  Observasi adanya tanda tanda
interuksi nutrisi
 Bantu untuk mengidentifikasi hipoventilasi
 Monitor elektrolit  Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
aktivitas yang disukai
 Monitor tanda dan gejala  Monitor adanya kecemasan pasien  Pertahankan terapi IV line
 Bantu klien untuk membuat jadwal
dari edema, kaji lokasi dan terhadap oksigenasi  Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah
latihan diwaktu luang
luas edema  Monitor vital sign dan cavitas oval
 Bantu pasien/keluarga untuk

Anda mungkin juga menyukai