Anda di halaman 1dari 21

ASKEP KLIEN DENGAN SIROSIS

HEPATIS

NS. ACHMAD EFENDI


DEFINISI
Suatu keadaan yg mewakili stadium akhir jalur histologis
umum berbagai penyakit hati kronis

Sirosis : menggambarkan permukaan hepar yg oranye /


coklat dari hati yang telah diotopsi

Histologis sirosis : proses hepatik difus ditandai oleh


fibrosis dan konversi arsitektur hati normal ke struktur
nodul yang abnormal
ETIOLOGI
 Alkoholik 50% (Price & Wilson, 1995)
 Hepatitis B dan C
 Hepatitis C : hepatitis kronis selama 40 thun sbelum jdi
serosis (Wolf, 2008)
 Kriptogenik
 Penyebab yg tidak teridentifikasi krna bertahun-thun para
dokter tidak mampu untuk menerangkan dn untuk saat ini
 Non alkoholik (dimana tjdipenumpukan lemak di hepatosit
diperumit oleh peradangan dan fibrosa hati yang kemudian
berkembang menjadi sirosis
 Faktor autoimun atau kondisi lain
TANDA & GEJALA
 Hipertensi portal : varises  Integumen : gatal, ptekie, eritema
esofagus (hematemesis, melena), asites, palmaris, spider nervi
edema, splenomegali, kaput medusa, 
g3n hematologi (anemia, leukopenia, Hepatik ensefalopati : nyeri
trombositopenia) kepala, penurunan kesadaran, alkalosis
(peningkatan frekuensi pernafasan)
 Penurunan fungsi hati : cepat
 kolelitiasis
letih, mudah mengalami perdarahan,
ikterus, urine gelap, hipoalbuminemia
 Asites dan edema perifer
 G3n G.I : mual muntah, anoreksia
M’babkan ikterus
PATHWAY &
Perubhan warna
kulit, urine gelap
hiperbilirubinemia
SEROSIS
kolestasis
HEPATIS Spider nervi, Aktual/resiko g3n
pruritus integritas kulit
Hipertensi Varises
portal esofagus Perdarahan
Hipokalem Metabolik
G.I alkalosis
ia, anemia ensefalopati
Peningkatan tekanan Kema
Intoleransi Koma tian
hidrostatik, peningkatan aktivitas
permeabilitas vaskular
Koping
individu/keluarg
Filtrasi cairan ke a tidak efekti
ruang 3

Asites & edema


perifer

Aktual/resiko
ketidakseimbangan cairan &
elektrolit
Perubahan Cepat lelah Intoleransi
PATHWAY proses kelemahan fisik aktivitas
metabolik umum
SEROSIS Penurunan Peningkatan tekanan hidrostatik,
Hipoalbumin
HEPATIS fungsi hati peningkatan permeabilitas
emia
vaskular
Respons Pemecahan Respons g3n Filtrasi cairan ke
psikologis asam amino G.I ruang 3
misinterpretasi enterik
perawatan dan meningkat Mual muntah, Asites & edema
penatalaksanaan kembung, perifer
pengobatan hiperamonem anoreksia
ia Aktual/resiko
Kurang Intake nutrisi in ketidakseimbangan cairan &
pemenuhan adekuat elektrolit
informasi RR m’ingkat
pengeluaran
cairan dari
Cemas muntah
Pola napas
tidak efektif Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Aktual/resiko
ketidakseimbangan cairan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Pemeriksaan darah
 Biasanya dijumpai anemia, leukopeni dan waktu protrombin
memanjang
 Tes faal hati ; untuk memeriksa apakah hati berfungsi normal.
Temuan laboratorium bisa normal dlam sirosis
 USG
 Untuk mencari tanda – tanda sirosis dalam / pda permukaan
hati
 CT-Scan
 Untuk mengedintifikasi adanya kondisi komplikasi sirosis
hepatis dampak dari peningkatan tekanan vena portal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 PARACENTESIS
 Menentukan ascites disebabkan oleh hiperensi portal atau
proses lain
 Digunakan untuk menyingkirkan infeksi dan keganasan

 BIOPSI HATI
 Untuk mengidentifikasi fibrosis dan jaringan parut
 Diagnostik yg plaing dipercaya dalam menegakkan diagnosa
sirosis
PENATALAKSANAAN MEDIS
 Terapi Asites
 Pembatasan Natrium. Harus disesuaikan dengan kebutuhan
pasien
 Diuretik. Harus pantau elektrolit
 Infus albumin dapat melindungi terhadap perkembangan
gagal ginjal
 Paracentesis
 Pasien dg asites besar mungkin harus menjalani paracentesis
volume besar.
 Untuk menurunkan keluhan abdominal, anoreksia / dispnea
 Membantu mengurangi resiko Ruptur Hernia Umbilikalis
KELUHAN UTAMA
 Bervariasi sesuai tingkat toleransi individu
 Cepat lelah / lemah

 Dikrnakn kegagalan hati dlam melakukan fungsi sintesis


dan metabolik
RPS
 Pasien mengeluh adanya ikterus
 Anoreksia, mual, muntah

 Kulit gatal

 Gangguan pola tidur

 Demam ringan, nyeri (otot, kepala) dan merasa ada


benjolan pada abdomen kanan atas
 Mudah mengalami perdarahan

 Penurunan kesadaran

 Asites sampai edema perifer


RPD
 Ada riwayat menderita hepatitis virus (B / C)
 Pengguna alkohol

 Penyakit kuning yg penyebabnya belum jelas


PEMERIKSAAN FISIK

B1 : BREATHING / RESPIRASI
 INSPEKSI  Bila tidak ada komplikasi,
 Sesak, m’gunakan otot lapang paru resonan
bantu pernafasan,  Bila terdpt efusi pleura
penurunan ekspansi bunyi redup
rongga Thorax dari asites /  AUSKULTASI
hepatomegali  Secra normal, tetapi bisa
 PALPASI didapatkan adanya bunyi
 Bila tidak ada komplikasi nafas tambahan Ronkhi
taktil fremitus seimbang akibat akumulasi sekret.
 PERKUSI
PEMERIKSAAN FISIK

B2 : BLOOD / KARDIOVASKULAR, HEMATOLOGI


 INSPEKSI  PERKUSI
 Anemia, terdapat tanda -
dan gejala perdarahan  AUSKULTASI
 PALPASI  Biasanya normal, kecuali
 Nadi meningkat didapatkan sirosis hepatis
 Refluks hepatojugular bisa dengan gagal jantung
didapatkan kongestiv
PEMERIKSAAN FISIK

B3 : BRAIN /SISTEM SARAF, NEUROSENSORI, ENDOKRIN


 INSPEKSI  Endokrin: pria atrofi testis
 Sistem saraf : agitasi, dan impotensi. Wanita;
disorientasi, penurunan ginekomastia (pembesaran
GCS payudara), menstruasi
 Neurosensori: fetor
tidak teratur, hilangnya
rambut ketiak, perubahan
uremikum
suara menjadi lebih berat
 PALPASI
 Pembesaran kelenjar tiroid
(jarang)
PEMERIKSAAN FISIK

B4 : BLADDER / GENITOURINARI
 INSPEKSI  PERKUSI
 Urine gelap warna -
kecoklatan seperti cola /  AUSKULTASI
teh kental -
 PALPASI
 Biasanya normal, tidak
didapatkan adanya
tenderness
PEMERIKSAAN FISIK

B5 : BOWEL / GASTROINTESTINAL
 INSPEKSI  Adanya shifting dullnes
 Mual, dispepsia, perubhan dlm (gelombang cairan)
BAB, anoreksia dg BB turun,  PERKUSI
asites, hernia umbilikus,  Nyeri ketuk kwadran kanan
dilatasi vena abdominal atas
 Perdarahan sekunder dari
 AUSKULTASI
hemoroid internal
 Biasanya bising usus normal
 PALPASI
 Hepatosplenomegali ringan,
nyeri tekan kuadran kanan atas
PEMERIKSAAN FISIK

B6 : BONE / MUSKULOSKELETAL
 INSPEKSI  Penurunan kemampuan
 Terlihat kelelahan dalam beraktivitas
(fatigue), tremor, atrofi  PERKUSI
otot pada sirosis -
 Kulit kuning, pruritus,
 AUSKULTASI
memar
-
 Perdarahan gusi, ekimosis,
dn spider nervi
 PALPASI
 Penurunan kekuatan otot
POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
1. Kaji faktor penyebab pola nafas tidak efektif
 Mengidentifikasi untuk mengatasi penyebab dasar dari alkalosis
2. Monitor ketat TTV
 Berindikasi pada intervensi untuk secepatnya melakukan koreksi
alkalosis
3. Istirahatkan pasien dg posisi fowler
 Meningkatkan ekspansi paru optimal
4. Ukur intake dan output
5. Manajemen lingkungan tenang & batasi pengunjung
6. Beri Oksigen
7. Kolaborasi
 Pantau analisa gas darah, evakuasi cairan peritoneal
AKTUAL / RESIKO G3N ITEGRITAS INTEGUMEN
1. Kaji terhadap kekeringan kulit, pruritus, spider nervi dan infeksi
 Perubahan kemungkinan disebabkan oleh penurunan aktivitas kelenjar
keringat atau pengumpulan bilirubin pda vaskuler integumen
2. Kaji adanya petekie dan purpura
 Perdarahan yg abnormal kemungkinan akibat hepatitis
3. Monitor area yg mudah dijangkau pasien untuk menggaruk
4. Anjurkan untuk pasien melakukan distraksi pada saat respons
gatal
 Intervensi untuk menurunkn respons gatal
5. Gunting kuku dan pertahankan kuku terpotong pendek dan
bersih
 Menghindari iritasi pada integumen
SMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai