3
Inferior vena cava
E sophagus
SIRKULASI HEPAR
Anastomosis
S hort gastric veins
s pleen
s uperior inferior
mesenteric vein mes enteric
vein
iCH
Fungsi hati
Pembentukan dan sekresi empedu
Metabolisme karbohidrat: Glikogenesis,
glikogenolisis, glukoneogenesis
Metabolisme lemak: ketogenesis dan sintesis
kolesterol
Penyimpanan lemak
Penyimpanan vitamin dan mineral: Vit. Larut
lemak (A,D,E,K), Vit. B12, tembaga dan besi
5
Metabolisme protein:
Sintesis: albumin, α- dan β- globulin
Sintesis plasma protein: protombin, fibrinogen,
faktor pembekuan ( Faktor V, VI,IX,X)
Pembentukan urea: urea dibentuk didlm hati dari
NH3, disekresi melalui urin dan feses.
Penyimpanan protein (asam amino) :NH3
dibentuk dari deaminasi asam amino dan kerja
bakteri usus terhadap asam amino
6
Metabolisme steroid: inaktifkan & sekresi
aldosteron, glukokortikoid, estrogen,
progesteron, dan testosteron.
Detoksikasi: biotransformasi zat2 berbahaya
menjadi tdk berbahaya disekresi di ginjal
(co.: obat2)
Fungsi penyaringan/filter (sel2 Kuffer):
- sbg penyaring bakteri dan kuman yang
masuk melalui vena portal
7
SIROSIS HEPATIS??
SIROSIS HEPATIS
9
Gambar liver
10
Etiologi
Chemical agents:Alkohol, lemak, obat
Chronic infection of Hep. B/C
Inherited diseases:
Cystic fibrosis
Wilson's disease, the abnormal storage of copper in the
liver
Biliary atresia (bayi)
Obstruksi aliran vena hepatik ex. CHF
Kolestasis kronik
Gg imun
11
Klasifikasi SH
ETIOLOGI
MORFOLOGI
Mikronodular
Makronodular
Campuran
FUNGSIONAL
Kompensasi baik (laten, sirosis dini)
Dekompensasi (aktif, gagal hati)
Mechanism??
Palmar eritem
Jaundice Altered
Icteric ↓ Bilirubin metab LIVER DAMAGE Angioma
steroid metab Ginecomastia
17
Icteric skin
M
A
N
I
F
E
S
T
A
T
I
O
N
S
18
Ascites
19
Ascites
Sclera Icteric
Caput Medusae pict.
Gynecomastia
Palmar eritema Spider Naevi
Esophageal variceal
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium:
DPL: Hb, Ht, SDM, Trombosit
LFT: SGOT/PT, Gamma-GT, bilirubin
Albumin, globulin
Elektrolit serum
CHE (kolinesterase):↓= prognosis buruk
Masa Protrombine
Gula darah
Marker serologi:
Infeksi virus: HBsAg/HBsAb, etc
Keganasan : AFP (Alfa Feto Protein) > 500-1000= ca hepar
Radiologi: barium swallow => varises
esofagus
Esofagoskopi
USG
Tomografi
angiografi: sirkulasi portal, detect tumor/kista
ERCP: deteksi ada obstruksi ekstrahepatik
Biopsi hepar
Komplikasi ??
Complications
Variceal bleeding.
Hepatic encephalopathy
Kidney failure
increased risk of infections
excessive bleeding and bruising
premature menopause and impotence
Hepatocellular carcinoma
MANAJEMEN SIROSIS
HEPATIS??
Management of CH
Tujuan :
Hentikan /perlambat progressiv buruk
Meminimalkan kerusakan sel-sel hati
Menurunkan komplikasi
cirrhosis: alcohol abuse stop minum alcohol
Infeksi hati: steroids or antiviral drugs ↓liver cell injury.
Atasi penyakit penyebab.
Medikasi: kontrol symptoms (ex. Itching).
Diet: batasi garam dan protein
Liver transplantation severe cirrhosis.
31
Perdarahan Sal. Cerna
Identifikasi dg pemeriks Endoskopi
Kontrol/stop perdarahan: tampon Sengstaken-Blakemore
(untuk sementara), Vasopresin, ligasi, pembedahan.
IVFD NS (TD sistole<100/HR.100x/mt/ Hb 9 mg%)
Vasopresin dan penghambat beta adrenergik: Propanolol
Lavage lambung dg NG-tube
Antagonis H2/ antasida
Lactulac
Sterilisasi usus: neomisin
Klisma tinggi
32
Esophageal Tamponade Tube
33
Managemen Perdarahan:
STE (skleroterapi):penyuntikan bahan sklerotik
(ethanolamine &sodium tetradecyl sulfate) langsung
ke varises melalui endoskopik.
Ligasi Varises esofagus: dikerjakan dgn
menggunakan alat khusus untuk mengisap
permukaan varises,lalu mengikatnya dengan tali
(rubber band).
TIPPS (Transjugular Intrahepatik Postsistemik Stent
Shunt: membuat pintas v. hepatika-v. Portal, disertai
pelebaran vena.
Ligasi
Asites
Restriksi garam (200-500 mg/hari).
Parasentesis dg indikasi:
ganggu pernafasan
tujuan diagnostik.
Parasentesis abdominal dalam jumlah besar tidak
dianjurkan hipovolemia, hipokalemia,
hiponatremia, ensefalopati hepatik dan gagal ginjal.
Postparasentesis diberi albumin iv (6-8 g/L of asites
removed)
Kolaborasi pemberian diuretik:
spironolakton/Aldactone 50-100 mg/ hari , max 300
mg/hr.
Hipoalbuminemia transfusi albumin plasma
Evaluasi status keseimbangan cairan
HEPATIC ENCEPHALOPATHY (HE)
Gg SSP toksin & ammonia >>
Sindrom= dengan kekacauan
mental, tremor otot, flapping tremor
(asteriksis).
Faktor Predisposisi: perdarahan sal
cerna, asupan protein >>,
hipokalemia, pemberian diuretik
(dehidrasi), parasentesis, infeksi
akut dll.
Precipitant Possible mechanism
Safety
◊ Pruritus
◊ Demam (umumya pada sirosis krn alkohol)
◊ Jaundice, ekimosis, petechia
◊ Spider angioma, palmar eritema
Fungsi sexual
◊ Perubahan menstruasi, impotensi
◊ Atropi testis, gynecomastia,rontoknya rambut (dada,
axila,pubic)
46
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas yang tidak efektif b.d, menurunnya ekspansi paru akibat
ascites, penurunan energy/fatigue
Kelebihan volume cairan b.d. adanya perubahan mechanisme
regular: menurunnya protein plasma, malnutrisi
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan b.d. inadequate diet,
ketidakmampuan dalam proses / digest nutrient, anoreksia, vomit,
perasaan cepat kenyang (ascites), abnormal bowel function
Gangguan integritas kulit b.d. adanya perubahan sirkulasi,
akumulasi garam dikulit, menurunnya turgor kulit, adanya edema,
ascites
Resiko terjadinya hemorrhage b. d adanya perubahan dalam faktor
pembekuan darah ( menurunnya produksi protrombin, fibrinogen,faktor
VII,IX,X,gangguan metabolisme vit Kan pelepasan thromboplatin
Gangguan proses pikir b.d perubahan physiologic: peningkatan serum
amoniak, ketidak mampuan liver untuk detoksikasi enzym/ obat tertentu
Gangguan body image b.d. terjadinya perubahan biophysiology/
perubahan physic, perubahan fungsi peran, prognosis yang tidak pasti,
self destruk behaviour
Kurang pengetahuan tentang penyakit klien b.d kurangnya informasi
terkait dengan kondisi klien, unfamiliar dengan sumber informasi yang
ada
48
INTERVENSI
mengacu pada standar manajemen
Optimalkan ventilasi: posisi semifowler/toleransi pasien
Kolaborasi: IVFD,paresentesis, medikasi: diuretik, vasopresin monitor
efek!!
Ukur intake dan output cairan dan monitor balance cairan
Timbang BB sesuai indikasi
Monitor tanda perdarahan
Anjurkan klien untuk makan makanan dalam porsi kecil dan sering
Anjurkan untuk melakukan perawatan mulut secara teratur
Edema: Ubah posisi regular, minimal pressure dan friksi
Skin care & hygiene optimal: hindari dry skin, pelembab kulit
Pendekatan Psikososial
Health teaching: self care, diet, cairan.
49
Kesimpulan
SH: perubahan struktur sel hati fibrosis
Pentingnya identifikasi dini thdp gejala yang
timbul (pem fisik & penunjang) tatalaksana
preventif segera dan tepat akan menurunkan
resiko komplikasi dan progressivitas penyakit
Kemampuan perawat klinik yang memadai
dalam mengenali kondisi/simptom SH.
SEKIAN
51