Anda di halaman 1dari 1

OIDIPUS SANG RAJA

Naskah drama Oidipus Sang Raja ini bercerita tentang ramalan mengenai Oidipus dan
keluarganya. Menurut ramalan, Oidipus akan membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Singkat
kata, setelah Oidipus menjadi raja Thebes banyak kebenaran terungkap. Ramalan terbukti benar
hingga akhirnya Oidipus mengasingkan diri hingga ajal mendatanginya.
Dalam cerita juga disebutkan bahwa Oidipus menjadi murka setelah mendengar jawaban
petapa Teiresias yang diusulkan Creon. Namun, Creon tidak marah kepada Oidipus. Hal tersebut
terlihat bahwa Creon mempunyai sifat sabar. Selain Creon, juga ada Teiresias. Teiresias adalah
manusia layaknya dewa yang mengerti segala hal. Teiresias yang mengetahui hal yang
sebenarnya tidak menjawab pertanyaan Oidipus sehingga Oidipus menjadi murka. Hal tersebut
terlihat bahwa sifat Teiresias adalah baik hati dan tidak tegaan.
Kebenaran demi kebenaran mulai terungkap, Oidipus semakin gundah gulana, tetapi
Jocasta, istri Oidipus, tidak tinggal diam. Hal tersebut memperlihatkan sifat Jocasta yang ramah,
sabar dan perhatian. Kebenaran semakin terbuka ketika orang Corintha datang. Orang Corintha
mempunyai sifat jujur dan pamrih. Dan kebenaran menjadi terungkap ketika gembala dipanggil
untuk dimintai keterangan. Sifat gembala dapat terlihat baik hati, jujur, dan tidak tega.
Keterangan gembala tersebut telah membuka kebenaran yang selama ini telah diramalkan
kepada Oidipus.
Cerita Oidipus ini memiliki nilai yang sangat banyak. Diantaranya, dalam cerita ini
menunjukan bahwa Oidipus adalah raja yang bijaksana dan mampu memegang ucapannya. Dia
adalah raja yang memikirkan rakyatnya dan sepenuhnya berpihak kepada rakyatnya. Dia bahkan
berani menghukum dirinya sendiri ketika ia tahu bahwa ialah yang telah membunuh ayahnya
dan dia juga menikahi ibunya, walaupun hal itu dilakukannya karena ketidaktahuannya. Dalam
mencari tahu siapa pembunuh Laius yang dalam prosesnya dia berkata bahwa dia akan
membunuh pembunuh Laius apabila terungkap nanti. Ternyata dia lah yang membunuhnya, lalu
dia menghukum dirinya dengan membutakan matanya. Ini menunjukan sikap nya sebagai
seorang pemimpin yang teguh dengan ucapannya.
Naskah ini merupakan salah satu drama tragedi karyanya ini tidak hanya bercerita
mengenai urusan kekuasaan dan cinta, tetapi juga bagaimana menempatkan keberanian
menerima takdir, keberanian menanggung kata dengan akibat. Melalui drama ini Sophokles
berusaha untuk mengajarkan kita agar ikhlas dan berlapang dada untuk menerima nasib yang
kita miliki.

Anda mungkin juga menyukai