Penumpukan cairan dalam rongga pleura yang terletak antar permukaan visceral dan
periteal. Secara normal rongga pleura mengandung sejumlah cairan 5-10 ml yang
berfungsi sebagai pelumas untuk bergeraknya pleura
Permukaan yang berisi cairan karena Akibat kebocoran cairan melewati pembuluh
faktor sistemik yang mempengaruhi kapiler yang rusak dan masuk dalam paru dengan
produksi dan absorbs cairan pleura cairan pleura serum protein lebih dari 0.5 , LDH
seperti (gagal jantung, sirosis 0.6. penyebab efusi Pleura eksudat seperti
syndromnefrotik) pneumonia,empiema, penyakit metastasi (kanker
paru,payudara, lambung, dan ovarium)
Efusi pleura disebabkan satu dari lima mekanisme
yaitu: Menisfestasi Klinis
- Peningkatan tekanan pada kapiler Sesak nafas dan nyeri dada (biasanya bersifat
subpleura atau limfatik tajam dan semakin memburuk jika penderita
- Peningkatan permeabilitas kapiler batuk atau bernafas dalam). Kadang
- Peningkatan tekanan osmotik koloid darah beberapa penderita tidak menunjukkan
- Peningkatan tekanan negatif intra pleura gejala sama sekali.
- Kerusakan drainase limfatik ruang pleura
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
demam, menggigil
Asites
Dipsnea
ETIOLOGI
Infeksi : NonInfeksi:
Tuberkulosis Karsinoma paru
Pneumonitis Karsinoma pleura
Abses Paru Karsinoma mediastinum Penatalaksanaan medis dan
Perforasi Tumor ovarium Evaluasi Diagnostik
keperawatan
esofagus Gagal jantung, perikarditis
1. Pemeriksaan radiologi
Abses sufrenik konstriktiva 1. Torasintesis
2. Biopsi pleura
Gagal hati 2. Pemasangan wsd
3. Pengukuran fungsi paru
Gagal ginjal 3. Pemberian obat
4. Pemeriksaan laboratorium
Hipotiroidisme antibiotik
Kilotoraks 5. Pemeriksaan darah
4. P l e u r o d e s i s
Emboli paru 6. Pemeriksaan sputum
5. Tirah baring
Patofisiologi
Peradangan pleura
Transudat
Ekspansi paru
Penekanan pada abdomen Drainase
Sesak nafas
Resiko tinggi terhadap tindakan
Anoreksia
drainase dada
Intoleransi
Energi berkurang
aktivitas Gangguan
Defisit perawatan
rasa nyaman
diri
Diagnosa keperawatan yang muncul
1. Ketidakefektifanbersihan jalan nafas
2. Gangguan pertukaran gas
3. Ketidakefektifan pola nafas
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Nyeri akut
6. Gangguan rasa nyaman
7. Resiko infeksi
8. Intoleransi aktivitas
9. Defisit perawatan diri