1
1. Clarify Unfamiliar Terms
2. Define Problems
Apa penyebab asites pada Mak Uniang?
2
Bagaimanakah hubungan antara asites dengan sirosis hepatis?
Kenapa perut Mak Uniang buncit?
Adakah hubungan antara penyakit Mak Uniang dengan penyakit ibunya?
Bagaimanakah interpretasi pemeriksaan fisik? Dan bagaimana terjadinya?
Bagaimanakah interpretasi palpasi dan auskultasi?
Apakah indikasi pemeriksaan yang dilakukan pada Mak Uniang?
Apa penyakit Mak Uniang? Bagaimana penatalaksanaannya?
3
Spider naevi dan palmar eritema adalah akibat gangguan endokrin pada
penderita sirosis hepatis. Gangguan endokrin ini menyebabkan penderita
sirosis kelebihan estrogen dalam sirkulasi. Perut melebar ke kiri dan ke kanan
seperti perut kodok menandakan bahwa pasien telah mengalami asites akibat
kerusakan pada hati. Ada vena colateral dan caput medusa adalah akibat
hipertensi portal. Peningkatan tekanan pada vena porta oleh karena resistensi
aliran darah melalui hati dan menurunnya aliran keluar melalui vena hepatica,
menyebabkan terjadinya bendungan pada sistem portal. Hal inilah yang
merangsang timbulnya aliran kolateral guna menghindari obstruksi hepatik
(varises)
4
Sirosis Hepatis
Pengguna Alkohol
Virus Hepatitis
Paparan Toksin
Kerusakan Hepatosit
Inflamasi Liver
Faal Hepar
Hepatitis Marker
AFP
Urinalisis
Penatalaksanaan
5
Penyakit hepatobilier
Jenis-jenis penyakit hepatobilier
Epidemiologi penyakit hepatobilier
Etiologi, patogenesa, dan faktor resiko penyakit hepatobilier
Gejala dan tanda penyakit hepatobilier
Diagnosis dan diagnosis banding penyakit hepatobilier
Tata laksana penyakit hepatobilier
o Medika mentosa
o Operatif
Komplikasi dan prognosis penyakit hepatobilier
Ikterus
Faal hepatobilier
Penyakit Hepatobilier
a. HEPATITIS
Perbedaan Hepatitis A dan B virus
6
Resiko penularan Sanitasi buruk Aktivitas homoseks
Institusi yang ramai Memiliki banyak pasangan seks
Memakai obat melalui suntikan
I.V
Keadaan Tidak ada Ada
pembawa kronik
Tes labor IgM anti HAV infeksi akut HBsAg, infeksi akut dan kronik
IgG anti HAV pernah infeksi Anti HBs
kebal terhadap HA HbcAg (dalam hepatosit)
Profilaks Imunoglobulin HB Ig
Gejala klinik
a. HBV lebih berat dari HAV
b. HBV menimbulkan nekrosis masiv dan payah hati lebih sering
c. HAV hanya menimbulkan flu
d. Sebagian besar infeksi HAV dan HBV berlangsung ringan dengan
penyembuhan sempurna dan gambaran klinis serupa
e. Gejala prodromal ( premonitor; mengidentifikasi onset suatu penyakit
atau keadaan kematian) 1 minggu atau lebih sebelum ikterus
f. Gambaran utama
o Malaise (perasaan tak menentu berupa tubuh yang tidak nyaman
dan lelah)
o Malas
o Anoreksia
o Sakit kepala
o Demam derajat rendah
o Hilangnya nafsu merokok
o Urtikaria reaksi vaskuler kulit pada dermis bagioan atas,
biasanya sebentar, terdiri dari edema lokal yang disebabkan oleh
dilatasi dan peningkatan permeabelitas kapiler dengan
pembentukan bentol
Banyak macam rangsang dapat menimbulkan kondisi ini
Dapat bersifat akut/ kronik, beberapa hari atau minggu
7
Kronik : menetap secara episodik selama 6 minggu atau lebih
b. SIROSIS HEPATIS
Penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan menahun pada
hati dan diikuti dengan proliferasi jaringan ikat, degenerasi dan regenerasi
sel-sel hati sehingga timbul kekacauan dalam susunan parenkim hati
Etiologi
Secara morfologi :
a. Mikronoduler (portal)
b. Makronoduler (pascanekrotik)
c. Jenis campuran
Dalam klinik
a. Portal
b. Pascanekrotik
c. Bilier
Gejala klinik
Gejala-gejala gastrointestinal yang tidak khas seperti anoreksia,
mual, muntah dan diare
Demam, BB turun, cepat lelah
Asites, hidrotoraks, edema
Ikterus, kadang-kadang warna urine menjadi lebih pekat
8
Hepatomegali, bila telah lanjut dapat mengecil akibat fibrosis,
kelainan ini ada bila secara klinik didapati adanya demam,
ikterus dan asites
Kelainan pembuluh darah seperti kolateral-kolateral di dinding
abdomen dan toraks, kaput medusa, wasir, varises esofagus,
Kelainan endokrin ayng merupakan tanda hiperestrogenisme
yaitu impotensi, atrofi testis, ginekomastia, hilangnya rambut
axila dan pubis, amenore, hiperpigmentasi areola mammae,
spider naevi. Eritema
Diagnosa
Pemeriksaan penunjang
Gangguan faal hati
1. Penurunan kadar albumin serum
2. Peningkatan kadar globulin serum
3. Peningkatan kadar bilirubin I dan II
Penurunan enzim kolinesterase
Peningkatan SGOT SGPT
Peninggian Alfa Feto Protein
Biopsi untuk mengamati kelainan secara histopatologi
Penatalaksanaan
Istirahat
Diet rendah protein
Mangatasi infeksi dengan anti biotik
Memperbaiki keadaan gizi
Roboransia, vit B kompleks
Dilarang makan dan minum bahan yang beralkohol
9
hepatobilier, berat ringannya hipertensi portal
dan timbulnya komplikasi lain
c. SIROSIS BILIER
Terjadi akibat cedera obstruksi berkepanjangan sistem biliaris
intrahepatal/ ekstrahepatal, berkaitan dengan gangguan sekresi empedu,
destruksi parenkim haati dan fibrosis progresif
Di bagi atas:
Sirosis Bilier Primer
Ditandai peradangan kronik dan obliterasi fibrosa ductus empedu
intrahepatal
Etiologi
Etiologi belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan
dengan gangguan respon imun
Patogenesa
a. Stadium kolangitis destruktif nonsupuratif kronik proses
peradangan nekroikan pada tractus portal ditandai dengan
kerusakan ductus biliaris kecil dan sedang
b. Infiltrat peradangan (-), jumlah ductus biliaris menurun,
ductus biliaris yang lebih kecil berproliferasi
c. Perkembangan selama beberapa bulan menyebabkan
penurunan ductus interlobaris, hilangnya sel hati,
meluasnya fibrosis periportal
d. Sirosis yang bersifat mikronoduler/ makronoduler
Gejala klinik
a. Asimptomatik
b. Simptomatik 90% wanita 35-60 tahun
i. Pruritus general/ terbatas pada telapak tangan dan
kaki
ii. Lelah
10
iii. Ikterus (setelah beberapa bulan)
iv. Steatorea dan malabsorpsi vitamin larut lemak,
defisiensi Vit K, defisiensi Vit D (ditandai dengan
nyeri tulang akibat osteomalasia), buta senja
(defisiensi Vit A), dermatitis (defisiensi Vit E)
v. Peningkatan lipid serum, terutama kolesterol yang
berkepanjangan penumpukan lemak subkutis
disekitar mata (Xantelasma) dan diatas sendi
(Xantoma)
Penatalaksanaan
a. Tidak terdapat terapi yang spesifik. Terapi biasanya hanya
untuk menghilangkan gejala
b. Kolesteramin menghilangkan pruritus (8-12 mg/ hari)
c. Pemberian Vit A, D, E, K secara parenteral
d. Transplantasi hati
Nutrisi/ gizi
Diet rendah lemak (MCT) untuk mengurangi steatorhea
Gejala klinik
1. Ikterus dan pruritus paling menonjol
2. Demam dan nyeri kuadran kanan atas khas
Diagnosa
11
a. Kolangiografi
b. Biopsi
c. Laboratorium
d. Bukti klinis
Penatalaksanaan
a. Pembebasan obstruksi aliran empedu secara bedah maupun
endoskopi
b. Antibiotik membantu secara akut mengendalikan infeksi
d. KOLELITHIASIS
Struktur kristal yang terbentuk dari pembekuan dan pertumbuhan
konstituen empedu normal/ abnormal, misalnya
1. Batu kolesterol akibat gangguan hati ayng mengekskresikan
kolesterolberlebihan hingga kadarnya diatas nilai kritis
kelarutan kolesterol dalam empedu
2. Batu pigmen akibat proses hemolitik / infestasi E. Coli/
Ascaris lumbricoides kedalam empedu yang dapat mengubah
bilirubin diglukoronida menjadi bilirubin bebas yang mungkin
dapat menjadi kristal kalsium bilirubun
Etiologi
Batu empedu
Gejala klinik
Kelainan ini frekuensinya meningkat sesuai bertambahnya umur
Gejala bisa ada/ tidak, seperti perasaan penuh di epigastrium, nyeri
perut kanan atas, kolik bilier disertai demam dan ikterus
Diagnosa
Pemeriksaan radiologi (USG dan CT Scan)
Penatalaksanaan
12
1. Bedah
2. Asam kenadioxykolat 2x1 selama 6-12 tahun dengan dosis
300 mg
3. Analgesik
4. Antibiotik jika disertai kolesistitis
5. Obat-obat antikolinergik-antispasmodik
Komplikasi
1. Kolesistitis akut dan kronik
2. Koledokolitiasis
3. Pankreatitis
Nutrisi/ gizi
Diet rendah lemak
e. KEGANASAN
a. Kanker hati
Adenoma hepatoseluler
Epidemiologi
Wanita dekade ke-3 dan ke-4 pengaruh hormon dan
kontrasepsi oral
Terutama dilobus kanan hati (>10 cm), multipel
Gejala klinik
a. Nyeri
b. Teraba massa tumor
c. Perdarahan intratumor (gambaran) nyeri dan kolaps
sirkulasi
Penatalaksanaan
a. Hentikan penggunaan kontrasepsi oral
b. Bedah
Karsinoma hepatoseluler
13
Epidemiologi
Paling sering di Asia dan Afrika karena infeksi HBV dan
HCV sirosis Ca
Biasanya pada hati yang sirotik
Laki : Perempuan (4 : 1)
Puncak pada dekade ke-5 dan ke-6
Etiologi
a. Aflatoksin B1
b. Faktor hormon pemberian steroid androgenik
jangka panjang
Gejala klinik
a. Nyeri abdomen disertai dengan adanya massa
abdomen di kuadran kanan atas
Diagnosa
a. Peningkatan ALP dan AFP serum
b. USG
c. MRI
d. CT Scan
e. Angiografi
f. Tc 99 (radionukleotida)
g. Biopsi
Penatalaksanaan
a. Bedah
b. Transplantasi hati
Prognosis
Bila tidak diobati segera, >> meninggal 3-6 bulan setelah
diagnosa
b. Kanker pankreas
14
Etiologi
Merokok dan DM
Gejala klinik
a. BB menurun
b. Pada beberapa kasus menimbulkan trombosis vena
(tromboflebis migrans) tanda Trousseau
Komplikasi
Ikterus obstruktif
f. FATTY LIVER
Etiologi
a. Peningkatan jumlah lemak yang mencapai hati melalui
aliran darah/ limfatik, terutam dijumpai pada alkoholism,
obesitas, DM, nutrisi parenteral jangka panjang
b. Peningkatan sintesis dan penurunan oksidasi lemak dalam
hati
c. Penurunan transportasi lipoprotein densitas sangat rendah
dari hati
Gejala klinik
Nyeri tekan yang ringan pada hati yang membesar
Diagnosa
a. USG, MRI, CT Scan
b. Biopsi
Penatalaksanaan
Penghentian alkohol dan toksin penyebab
Ikterus
Suatu keadaan kulit dan permukaan mukosa yang berwarna kekuningan akibat
terdapatnya bilirubin ( bila kadarnya dalam serum > 40 µmol/ L)
Sering timbul pruritus akibat adanya timbunan garam bilirubin
Klasifikasi ikterus
Pra hepatik
15
1. Penyebab utamanya hemolisis misalnya akibat sferositosis
herediter atau destruksi eritrosit secra autoimun
2. BI meningkat tidak dapat diekskresikan leawt urin warna
urine terlihat normal/ akolurik
3. Empedu mengandung bilirubin banyak sehingga banyak beresiko
betu empedu
Intra hepatik
1. Hepatitis virus akut
2. Cedera hepar akibat obat
3. Hepatitis alkoholik
4. Sirosis dekompensasi
5. Menghilangnya saluran empedu intrahepatik misalnya serosis
biliaris primer, kolangitis sklerosing, hipoplasi biliaris
6. Kehamilan : kolestatis intrahepatik dan fatty liver akut
7. Bilirubin ii meningkat ekskresi ke urine urin berwarna gelap
8. Hiperbilirubinemia kongenital
Defek metabolik kongenital pada konjugasi intrahepatik,
transportasi atau ekskresi bilirubin
Penyebab ikterus jangka panjang
Kelainan
1. Sindoma Gilbert (Predominan BTT)
2. Sindrom Crigler Najjar (predominan BTT)
3. Sindrom Dubin Johnson (predominan BT)
4. Sindrom Rotor (predominan BT)
Post hepatik
1. Obstruksi ductus ekstrabiliaris
Atresia biliariskongenital yang disertai berkurangnya
duktus intra
Batu empedu
Striktura sering mengikuti tindakan bedah biliaris
sebelumnya
Tumor tumor caput pankreas yang menekan ductus
biliaris
16
2. Bilirubin II meningkat urine gelap dan fese pucat
2. Faal Hepatobilier
Merupakan organ yang berbentuk baji dengan berat 1,5 Kg pada orang dewasa
dan terletak di cavum abdominalis regio hipokondrium kanan
17
HEPAR
Sel hepar/ hepatosit
Tersusun dalam kelompok yang dikelilingi oleh sinusoid
vaskuler, tempat mengalirnya A. Hepatika dan V. Porta
Sel parasinusoid
Diduga berperan dalam pembentukan fibrosis hepar dengan
cara mensintesis kolagen
18