Pada pemeriksaan kepala dijumpai ikterik pada sclera dan konjungtiva pucat. Pada
pemeriksaan dada ditemukan spider naevi. Pada pemeriksaan abdomen terlihat perut
nya membesar, adanya caput medusa, hepar tak teraba, splenomegali (Schuffner 2),
shifting dullness (+), disertai kaki yang membengkak dan palmar eritema. Dokter m
enyatakan bahwa Tn. Henok menderita Cirrhosis Hepatis dan dokter menjelaskan ko
mplikasi yang mungkin serta edukasi hal-hal yang harus dihindari dan pencegahan
penularan dalam keluarga. Dokter lalu memberikan penatalaksanaan awal dan meruj
uk ke RS untuk pemeriksaan penunjang.
CLARIFYING UNFAMILIAR TERM
Nausea
•Sensasi tidak menyenangkan yang samar pada epigastrium dan abdomen, dengan kecenderungan untuk muntah.
Anoreksia
• Menurunnya atau hilangnya nafsu makan
Spider Naevi
• Arteriol yang menonjol dan kemerahan serta bercabang-cabang dengan diameter 8-10 mm. Banyak disapatkan pada
orang hamil, sirosis hepatis
Schuffner 2
• Pembesaran limpa diukur dengan menggunakan garis Schuffner, yaitu garis yang dimulai dari titiklengkung iga kiri
menuju ke umbilikus dan diteruskan sampai di spina iliaka anterior superior (Sias) kanan. Garis tersebut dibagi menjadi
8 bagian yang sama.
Shifting Dullness
• Pemeriksaan untuk menentukan adanya redup yang berpindah. Pemeriksaaan asites dengan cara perkusi dinding
abdomen dari timpani-redup, dengan meningkatkan pasien ke satu sisi, suara redup akanberpindah ke tempat yang
lebih rendah.
Cirrhosis Hepatis
• Tahap akhir proses difus fibrosis hati progresif yang di tandai oleh distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul
degeneratif.
DEFINING PROBLEM
Sirosis Hepatis
Dapat disebabkan karena Tekanan darah Vena Porta
sirosis hepatis (dengan Hepatis tekanan darah
pecahnya varises esofagus) pada pembuluh sistemik ikut
dan gastritis. naik varises esofagus
karena kerusakan pada V.
Gastrika Sinistra.
Hubungan Hepatitis B dengan sirosis hepatis
Hepatitis B merupakan
peradangan hepar yang
disebabkan oleh virus hepatitis
b. Menyebabkan peradangan
dengan nekrosis sel hati disertai
infiltrasi sel-sel hati dengan
histiosit.
Bila nekrosis meluas (masif)
terjadi hepatitis kronik.
Hepatitis B kronik dapat
mengakibatkan
komplikasi serius yaitu sirosis
hepatis (jaringan parut hati).
Hubungan Minum Alkohol dengan
Sirosis Hepatis
Keluhan Utama
• Hepatitis B
Riwayat Kebiasaan
Kepala Dada
Ikterik pada sclera
Spider Naevi
Konjungtiva pucat
Abdomen
Caput Medusa Kaki
Splenomegali (Schuffner 2) Membengkak
Shifting dullness (+)
Diagnosis
Penyakit hatialkoholik (alcoholic Liver
Sirosis Hepatis Disease/ALD)
Hepatitis C Kronik
Hepatitis B kronik dengan atau tanpa
hepatitis
Steato hepatitis non alkoholik (NASH),
hepatitis dikatikan dengan DM,
Etiologi Malnutrisi Protein, Obesitas, Penyakit
Arteri Koroner, Pemakaian Obat
Kortikosteroid
Sirosis Bilier Primer
Definisi
Endoskopi
Pemeriksaan pencitraan
Gastroskopi dilakukan untuk
Ultrasonografi (USG) untuk mendeteksi
memeriksa adanya varises esofagus
SH cukup spesifik bila penyebab jelas
dan gaster pada penderita SH
Transjugular
Sirosis
Sirosis
Dekompens
Kompensata
ata
Klasifikasi Stadium Sirosis Hepatis
Sirosis
Hepatis
Penatalaksanaan SH Kompensata
Non-
Medikamentosa
Medikamentosa
Terapi sesuai etiologi: hepatitis B Diet seimbang 35-40
kronis, hepatitis C, NASH, sirosis kkal/KgBB ideal dengan
alkoholik, autoimun, dsb protein 1,2-1,5 g/KgBB/hari;
Bila perlu, terapi defisiensi besi. Dapat Aktivitas fisik untuk mencegah
diberikan tambahan zink sulfat 2x200 mg
PO untuk memperbaiki nafsu makan ,
inaktivitas dan atrofi otot.
keram otot. sesuaikan dengan toleransi pasien;
1. Hindari alkohol
2. Bed rest
3. Makan lemak secukupnya
4. Diet rendah garam
5. Berolahraga
Kesimpulan
Sirosis hepatis adalah tahap akhir proses difus fibrosis hati progresif yang di
tandai oleh distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul degeneratif.. Tanda dan gejal
a yang dialami pasien adalah Pada pemeriksaan kepala dijumpai ikterik pada sclera dan
konjungtiva pucat. Pada pemeriksaan dada ditemukan spider naevi. Pada pemeriksaan
abdomen terlihat perutnya membesar, adanya caput medusa, hepar tak teraba, splenom
egali (Schuffner 2), shifting dullness (+), disertai kaki yang membengkak dan palmar
eritema.