B L O K G A N G G U A N S A R A F D A N P S I K I AT R I
MODUL II (GANGGUAN NEUROLOGI)
MEMBER OF GROUP 1
Tutor :
• dr. Krisno Parammangan
Anggota :
• Jhon Jefri Mote (20170811014005)
• Kezia (20170811014027)
• Nur Syaidah I. Dagang (20170811014036)
• Putri Melani A. V. Rozalina (20170811014003)
• Ribka Warimilena (20170811014039)
• Yesika Uli R. P. M. Gultom (20170811014052)
SCENARIO
• Tanpa demam
Anisokhor
Refleks Babinsky
Hemiparese
• Paresis yang mengenai satu sisi tubuh, atau kelemahan otot yang
mengenai satu sisi tubuh
DEFINING PROBLEM
Kebiasaan
Hipertensi
Merokok
Penurunan Kesadaran
PENYEBAB HEMIPARESE DEXTRA
Transcient
Ischemic
Attack (TIA)
Reversible
Ischaemic
Perdarahan
Neurological Intracerebral
Deficit (RIND)
Perdarahan Perdarahan
Stroke in Intraventrikel Subarachnoid
evolution Completed
atau stroke
progressing
stroke
Stroke Hemoragik
Stroke Iskemik/Non Hemoragik
REFLEKS BABINSKI
Pemeriksaan
Anamnesis
penunjang
Diagnosis
DIAGNOSIS
Siriraj Stroke Score = {[(2,5 x Derajat Apabila skala yang didapatkan ≤ 1 maka
Kesadaran) + (2 x muntah) + (2x sakit diagnosisnya stroke non perdarahan dan apabila
kepala) + (0.1 x tekanan darah diastole) – didapatkan skor ≥ 1 maka diagnosisnya stroke
perdarahan/hemoragik.
(3 x ateroma)] – 12}.
Algoritma gadjah
Siriraj Stroke Score
mada
Derajat Kesadaran(1)
Penurunan kesadaran() Muntah(1)
Nyeri kepala () Sakit Kepala(1)
Refleks Babinski () Atheroma(0)
Diagnosis Klinis
Diagnosis Topis
Diagnosis Etiologi
Diagnosis
Banding
PATOFISIOLOGI
HIPERTENSI
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
Hipertensi
Diuretik
Alpha
ACE Inhibitor
Blocker
Calsium Antagonis
Channel
Blocker Angiotensis II
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
• Stroke
Manitol
Aspirin
PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGIS
Memposisikan badan
Menilai jalan nafas,
Menjaga jalan nafas Memberikan oksigen dan kepala lebih tinggi
pernafasan, dan
agar tetap adekuat bila diperlukan (head-and-trunk up) 20-
sirkulasi
30 derajat
Menilai perkembangan
Memberikan Dekstrose
gejala stroke selama Menenangkan
50% 25 gram intravena
perjalanan ke rumah penderita
(bila hipoglikemia berat)
sakit layanan sekunder
KRITERIA RUJUKAN STROKE
Stroke
Tingkat Kemampuan
3B. Gawat Darurat
Semua pasien stroke setelah ditegakkan
diagnosis secara klinis dan diberikan
penanganan awal, segera mungkin harus
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder yang memiliki dokter spesialis
saraf, terkait dengan angka kecacatan dan
kematian yang tinggi. Dalam hal ini,
perhatian terhadap therapeutic window
untuk penatalaksanaan stroke akut sangat
diutamakan.
PROGNOSIS
Dari skenario ini kami menyimpulkan bahwa pasien mengalami hipertensi tidak
terkontrol diakibatkan oleh tidak terartur minum obat dan diperberat oleh
kebiasaan merokok sejak muda, zat di dalam rokok membuat rusaknya lapisan
dalam dinding arteri menyebabkan arteri rentan terjadi penumpukan plak
(arterosklerosis). Pasien mengalami hemiparese ekstremitas dextra diakibatkan
adanya masalah di hemisfer cerebri sinistra, karena pada traktus piramidalis jaras
akan bersilangan mengakibatkan lesi kontralateral. Komplikasi dari hipertensi
tidak terkontrol adalah stroke, stroke di klasifikasikan menjadi stroke iskemik/non-
hemoragik dan stroke hemoragik pada stroke hemoragik dibagi menjadi
perdarahan intracerebral dan perdarahan subarachnoid. Pasien mengalami stroke
hemoragik (perdarahan intracerebral),
KESIMPULAN
Hal ini dikarenakan pasien mengalami gejala-gejala yang sama dengan stroke
hemoragik, dan dihitung memakai algoritma gajah mada dan siriraj stroke score, dengan
variable nyeri kepala, muntah yang proyektil dan refleks babinsky, dari ketiga variabel
tersebut semuanya dialami pasien.Untuk penatalaksanaan farmakologi pada pasien ini ada 2
yaitu untuk hipertensi dan stroke, untuk hipertensi terapi farmakologi yang diberikan adalah
obat- obat dengan golongan diuretik tiazid (misalnya HCT), beta ‐bloker, (misalnya
propanolol, atenolol) penghambat angiotensin converting enzymes (misalnya captopril,
enalapril), antagonis angiotensin II (misalnya candesartan, losartan), calcium channel
blocker (misalnya amlodipin, nifedipin) dan alphablocker (misalnya doksasozin), dan untuk
stroke adalah manitol.
KESIMPULAN