Oleh:
ASTIKA RAHMAWATI, S. Kep.
NIM 203.0014
Mahasiswa :
2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
DIAGNOSA MEDIS SIROSIS HEPATIS
Pembentukan
jaringan ikat
Hematemesi Melena
s
Resiko
ketidakseimbangan
cairan, Ansietas
5. Klasifikasi
a. Menurut Morfologi
1) Sirosis mikronoduler
2) Sirosis makronoduler : ALD, HHC
3) Kombinasi mikro dan makronoduler : VH, ALH
4) Sirosis septal (multilobuler) in komplit
b. Menurut Etiologi
1) Cirrhosis of genetic disorder
2) Chemical cirrhosis
3) Sisoris alkoholik
4) Sirosis infeksius
5) Sirosis biliaris : PBC, EHBA, SBC, PSC
6) Sirosis kardiak : VO, BC
7) Sirosis metabolik
8) Sirosis kriptogenik
6. Komplikasi
Komplikasi sirosis hati menurut Tarigan (2001) antara lain :
1. Hipertensi portal
Adalah peningkatan hepatic venous pressure gradient (HVPG) lebih dari 5 mmHg.
Hipertensi portal merupakam sindroma klinis yang sering terjadi. Bila gradient
tekanan portal (perbedaan tekana antara vena portal dan vena cava inferior) diatas
10-20 mmHg, komplikasi hipertensi portal dapat terjadi
2. Asites
Penyebab asites yang paling banyak pada sirosis hepatis adala hipertensi portal,
disamping adanya hipoalbumin(penurunan fungsi sintesis pada hati ) dan disfungsi
ginjal yang akan mengakibatkan akumulasi cairan dalam peritoneum
3. Varises gastroesofagus
Varises gastroesofagus merupakan kolateral portosistemik yang paling sering.
Pecahnya Varises oesofagus (VE) mengakibatkan perdarahan varieses yang
berakibat fatal.
6. Sindroma Hepatorenal
Merupakan gangguan fungsi ginjal tanpa kelainan organic ginjal,
yang ditemukan pada sirosis hepatis lanjut. Sindroma ini dapat
ditemukan pada penderita sirosis hepatis dengan asites refrakter.
Sindroma Hepatorenal tipe 1 ditandai dengan ganggua progresif
fungsi ginjal dan penurunan klirens kreatinin secara bermakna dalam
1- 2 minggu. Tipe 2 ditandai dengan penurunan filtrasi glomerulus
dengan peningkatan serum kreatinin. (Nurdjanah, dikutip oleh
siti,2014)
a. Data Subjektif
2) Sirkulasi
3) Eliminasi
4) Nutrisi
5) Neurosensori
6) Nyeri
7) Respirasi
8) Keamanan
9) Seksualitas
c. Pemeriksaan B1-B6
a) B1 (Breathing)
b) B2 (Blood)
Pendarahan, anemia
c) B3 (Brain)
d) B4 (Bladder)
e) B5 (Bowel)
Anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen, vena gastrointestinal
f) B6 (Bone)
2. Analisa Data
3. Prioritas Masalah
Temukan Teratasi
4. Ansietas 22-12-2020
5. Resiko 22-12-2020
ketidakseimbangan
cairan
4. Diagnosa Keperawatan
cairan)
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan a. BHSP (Bina hubungan saling a. Meningkatkan hubungan antara
berhubungan dengan tindakan keperawatan percaya) perawat dan klien
nafsu makan menurun. keadekuatan asupan b. Monitor hasil pemeriksaan b. Hasil labolatorium mengidentifikasi
SDKI 2017 D.0032 nutrisi untuk memenuhi labolatorium terpenuhinya kebutuhan nutrisi
(kategori : fisologis kebutuhan metabolisme c. Monitor asupan makan c. Menilai keberhasilan tindakan
subkategori : nutrisi membaik 3x24 jam keperawatan
dan cairan) d. Monitor adanya mual muntah d. Menilai hal yang membuat mual
KH : muntah
a. Porsi makan yang e. Anjurkan klien makan porsi kecil tapi e. Menilai hal yang meningkatkan nafsu
dihabiskam sering makan
meingkat f. Sajikan makanan dalam keadaan f. Makanan hangat dapat meningkatkan
b. Verbalisasi hangat nafsu makan
keinginan g. Jelaskan pentingnya nutrisi adekuat g. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan
meningkatkan nutrisi dan kepatuhan diit nutisi klien
c. Mual muntah h. Kolaborasi pemberian antiemetik h. Antiemetik mengurangi mual, diit
menurun TKTP
d. Berat badan
membaik
e. Nafsu makan
membaik
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan a. BHSP (Bina Hubungan Saling a. Meningkatkan hubungan perawat dan
berhubungan dengan tindakan keperawatan Percaya) klien
kelemahan otot. SDKI respon fisiologis b. Monitor TTV b. TTV mengidentifikasi sistem seluruh
2017 D.0056 terhadap aktivitas yang tubuh
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
(kategori : fisiologis membutuhkan tenaga c. Dukungan ambulasi c. Menilai kekuatan otot
subkategori : aktivitas meningkat dalam 3x24 d. Anjurkan klien mika-miki d. Menghindari resiko dekubitus dan
dan istirahat). jam memperlancar peredaran darah
e. Jelaskan pentingnya latihan fisik e. Menilai aktivitas yang dapat dilakukan
KH : f. Kolaborasi pemberian diit TKTP f. Menilai kebutuhan nutrisi untuk
a. Klien menunjukan kekuatan otot
kekuatan otot
meningkat
b. TTV dalam batas
normal
TD 110/70-120/80
RR 20x/menit
Nadi 80x/menit
Spo2 95-100%
3 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan a. Pantau TTV a. Identifikasi sistem regulasi tubuh
berhubungan dengan tindakan keperawatan b. Pengaturan posisi b. Menilai hal yang membuat sesak
penekanan diafragma. inspirasi dan/atau c. Terapi otot relaksasi progresif c. Menilai kepatenan jalan nafas
SDKI 2017 D.0005 ekspirasi yang d. Jelaskan pencegahan aspirasi d. Menilai proses menelan
(kategori : fisiologis memberikan ventilasi e. Kolaborasi pemberian obat e. Menilai hal yang dapat melegakan
subkategori : respirasi). adekuat membaik dalam pernafasan
3x24 jam.
KH :
a. Pasien tidak
menunjukan reaksi
sesak nafas
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
b. Klien menunjukan
jalan nafas yang
paten (tidak merasa
tercekik)
c. TTV dalam batas
normal
TD 110/70-120/80
RR 20x/menit
Nadi 80x/menit
Spo2 95-100%
4 Resiko jatuh Setelah dilakukan a. Pantau TTV a. Identifikasi sistem regulasi tubuh
berhubungan dengan tindakan keperawatan b. Pemasangan alat pengaman b. Menilai faktor resiko jatuhdan
intoksikasi derajat jatuh berdasarkan keamanan
alkoholisme. SDKI observasi atau sumber c. Orientasi realita c. Menilai kesadaran
2017 D. 0143 (kategori informasi menurun d. Edukasi pengurangan resiko d. Menilai kemampuan mengendalikan
: lingkungan dalam 3x24 jam diri
subkategori : e. Edukasi manajemen keselamatan e. Menilai faktor resiko
kemananan dan KH : lingkungan
proteksi). a. Klien sadar f. Kolaborasi fisioterapis f. Menilai hal yang dapat meningkatkan
b. Klien menunjukan kekuatan otot
kekuatan otot
meningkat
c. TTV dalama batas
normal
TD 110/70-120/80
RR 20x/menit
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Nadi 80x/menit
Spo2 95-100%
5 Resiko Setelah dilakukan a. Pantau TTV a. Identifikasi sistem regulasi tubuh
ketidakseimbangan tindakan keperawatan b. Pantau intake – output cairan b. Menilai tingkat dehidrasi
cairan berhubungan ekuilibrium antara c. Jelaskan pencegahan syok c. Menilai resiko syok
dengan pembuluh volume cairan di ruang d. Kolaborasi manajemen medikasi d. Menilai hal yang dapat meningkkatkan
darah pecah. SDKI intraseluler dan balance cairan
2017 D.0036 ekstraseluler tubuh
(kategori : fisologis meningkat dalam 3x24
subkategori : nutrisi jam
dan cairan)
KH :
a. Turgor kulit klien
membaik
b. Intake output klien
dalam batas normal
(1cc/kg BB)
c. TTV dalam batas
normal
TD 110/70-120/80
RR 20x/menit
Nadi 80x/menit
Spo2 95-100%
6 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan a. Pantau TTV a. Identifikasi sistem regulasi tubuh
dengan muntah darah. tindakan keperawatan b. Ajarkan teknik distraksi b. Menilai tingkat nyeri
SDKI 2017 D.0080 kondisi emosi dan c. Ajarkan terapi relaksasi otot c. Menilai hasil relaksasi, pengurangan
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
(kategori : psikologis oengalaman subjektif progresif nyeri
subkategori : integritas terhadap objek yang d. Bantu konseling d. Menilai manajemen diri
ego). tidak jelas dan spesifik e. Dukungan emosi e. Menilai tingkat ansietas
akibat antisipasi bahaya
yang, memungkinkan
individu melakukan
tindakan untuk
menghadapi ancaman
menurun dalam 3x24 jam
KH :
a. Klien tidak
menunjukan wajah
tegang (gelisah)
b. TTV dalam batas
normal
TD 110/70-120/80
RR 20x/menit
Nadi 80x/menit
Spo2 95-100%
c. Kontak mata baik
d. Wajah tidak terlihat
pucat
6. Implementasi Keperawatan
kepada pasien sesuai dengan rencana keperawatan yang telah ditetapkan, tetapi
7. Evaluasi Keperawatan
diberikan atau dilaksanakan dengan berpegang teguh pada tujuan yang ingin
dicapai. Pada bagian ini ditentukan apakah perencanaan sudah tercapai atau
Cheney, C.P, Goldberg, E.M & Chopra, S. (2012). Cirrhosis and portal
hypertension : an overview. In : Friedman, L.S, Kheffe, E.B. Hardbook liver
disease. Philadhelphia : Elsevier inc, 136-148.
Jurnalis, dkk. (2014). Sisosis Hepatis Dengan Hipertensi Porta Dan Pecahnya
Varises Esofagus. Majalah kedokteran andalas, 31 (2). ISSN 0126-2092.
Mc Cormick, P.A. (2011). Hepatic Cirrhosis. In Dooley, J.S, Lok, ACF,
Burrhough, A.K & Heathcote, E.J. Sherlock Disease Of The Liver And
Billiary Sytem, 12th Ed. USA : Wiley Blackwill publishing, inc, 103-120.
Nurdjana, S. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Sirosis Hati. Indonesia :
Interna Publishing. 6th ed.P.1978.
SDKI, T. P. (2017). Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Sherlock, S. (2011). Disease Of The Liver And Billiary System. USA : Wiley
Blackwell. 12th ed. P.103-120.