Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil kegiatan praktik Stase Manajemen Mahasiswa Kelompok 2 Stikes Suaka
Insan di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin yang dilksankan secara online
yang dimulai dari tanggal 4 Mei 2020, yaitu:
1. Pengkajian keperawatan pada manajemen asuhan keperawatan pasien
COVID -19 didapatkan hasil Infeksi corona virus disebabkan oleh virus
corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain
pada umumnya. Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin). Menyentuh
tangan atau wajah orang yang terinfeksi. Menyentuh mata, hidung, atau
mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap
virus corona. Tinja atau feses (jarang terjadi).
2. Masalah keperawatan (Diagnosa Keperawatan) pada manajemen asuhan
keperawatan pasien COVID-19 yang muncul adalah:
a. Ketidakefektipan Jalan Nafas berhubungan dengan produksi sputum
yang berlebih (Smeltzer & Bare, 2016:).
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipovintilasi (Smeltzer &
Bare, 2016:)
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan hipoksia (Smeltzer &
Bare, 2016:)
d. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolism (WHO
Guidelines2019)
3. Intevensi keperawatan pada manajemen asuhan keperawatan pasien COVID
-19 yaitu.
a. Ketidakefektipan Jalan Nafas berhubungan dengan produksi sputum
yang berlebih:
1) Pastikan kebutuhan oral/tracheal suctioning
2) Berikan O2 2 lpm/metode nassal canul
3) Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam
4) Posisikan pasien untuk memaksimalkan vantilasi
5) Lakukan fisioterapi dada jika perlu

72
73

6) Keluarkan sekret dengan batuk atau suction


7) Auskultasi suara nafas. Catat adanya suara tambahan
8) Berikan bronkodilator
9) Monitor status dinamik
10) Berikan pelembab udara menggunakan kassa basah NaCl
11) Atur intake untuk ciran mengoptimalkan keseimbangan
12) Monitor respirasu dan status O2
13) Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret
14) Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralata :
suction, inhalasi
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipovintilasi
1) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2) Pasang mayo bila perlu
3) Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4) Keluarkan secret dengan batuk dan suction
5) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
6) Berikan bronkodilator
7) Berikan pelembab udara kassa basah NacL lemabab
8) Ataur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
9) Monitor respiration dengan status O2
10) Bersihkan mulut, hiudng dan secret trakea
11) Pertahanjalan nafas
12) Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
13) Monitor adanya kecemasanpasien
14) Monitor oksigenasi
15) Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas
16) Ajarkan batuk efektif
17) Monitor pola nafas.

c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan hipoksia


1) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
74

2) Pasang mayo bila perlu


3) Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4) Keluarkan secret dengan batuk efektif
5) Auskultasi nafas ,cstat adanya suara tambahan
6) Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimabngan
7) Monitor respirasi O2
8) Catat pergerakan dada,amati kesitmetrisan, pengunaan otot
tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostals
9) Monitor pola nafas : bradipena,takipena,kussmual, hiperventilasi.
10) Monitor TTV, AGD, elektrolit dan status mental
11) Observasi sianosis khususnya membrane mukosa
12) Auskultasi bunyi jantung, jumla, irama dan denyut jantung.
d. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
1) Pantau tanda – tanda vital
2) Pantau suhu tubuh
3) Monitor tingkat kesadaran
4) Monitor intake dan output
5) Monitor suhu tubuh
6) Anjurkan banyak minum air putih
7) Pantau tanda-tanda vital
8) Monitor tanda-tanda hipotermi dan hipertermi
9) Tingkatkan intake dan output pasien
10) Berikan penkes pada pasien dan keluarga pasien.
4. Implementasi pada manajemen asuhan keperawatan pasien COVID – 19
yaitu:

a. Memantau tanda-tanda vital. Pantau suhu pasien; infeksi biasanya


dimulai dengan suhu tinggi; pantau juga laju pernapasan pasien karena
sesak napas adalah gejala umum lainnya.
b. memantau saturasi O2. Pantau saturasi O2 pasien karena gangguan
pernapasan dapat menyebabkan hipoksia.
c. mempertahankan isolasi pernafasan. Simpan tisu di samping tempat
tidur pasien; buang sekresi dengan benar; mengintruksikan pasien untuk
75

menutup mulut saat batuk atau bersin; menggunakan masker, dan


menyarankan mereka yang memasuki ruangan untuk memakai masker
juga; letakkan stiker pernapasan pada bagan, linen, dan sebagainya.
d. menerapkan kebersihan tangan yang ketat. Ajari pasien dan orang-
orang untuk mencuci tangan setelah batuk untuk mengurangi atau
mencegah penularan virus.
e. menggelola hipertermia. Gunakan terapi yang tepat untuk suhu tinggi
untuk mempertahankan normotermia dan mengurangi kebutuhan
metabolisme.
f. memberikan penkes pada pasien dan keluarga. Berikan informasi
tentang penularan penyakit, pengujian diagnostik, proses penyakit,
komplikasi, dan perlindungan dari virus.
(WHO Guidelines,2019).
5. Evaluasi pada manajemen asuhan keperawatan pasien COVID – 19 yaitu:

a. Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi yang dibuktikan dengan


PHBS dan isolasi pernafasan adekuat.
b. Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan
penatalaksanaannya.
c. Pasien mampu meningkatkan level suhu tubuh yang adekuat.
d. Pasien mampu mengembalikan pola pernapasannya kembali normal.
e. Pasien tidak terlihat cemas.
(WHO Guidelines,2019).
B. Saran
1. Bagi Instansi Akademik STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Diharapkan kepada pihak instansi Akademik STIKES Suaka Insan untuk
menyediakan dan menambah referensi dalam kegiatan proses belajar
mengajar tentang manajemen asuhan keperawatan pada kasus COVID-19
yang dapat digunakan bagi mahasiswa keperawatan.
2. Bagi Mahasiswa STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Diharapkan mahasiswa STIKES Suakan Insan dapat menggali pengetahuan
yang lebih mendalam lagi mengenai penanganan manajemen asuhan
keperawatan pasien COVID – 19.
76

3. Bagi Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin


Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit dapat melakukan pengembangan
staf secara berkala dan bertahap dalam bentuk dukungan moral mauun
material untuk meningkatkan pelaksanaan praktek layanan keperawatan
khususnya pada kasus COVID-19.
4. Bagi Perawat Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin
Diharapkan perawat Rumah Sakit Suaka Insan mengembangkan dan
meningkatkan manajemen asuhan keperawatan secara professional pada
pasien COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai