Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

Dosen Pengampu :

Ns. Sumandar,S. Kep M.Kes

Disusun Oleh :

Khoirahman (180101146)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes AL INSYIRAH PEKANBARU

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan yang membahas tentang “ASUHAN
KEPERAWATAN” dapat selesai tepat pada waktunya.

Terimakasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu


dalam proses penyusunan laporan ini, baik yang terlibat secara langsung maupun
yang tidak.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan agar terciptanya laporan yang
lebih baik lagi.

Pekanbaru, 10 juni 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................1

DAFTAR ISI...............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3

A. Latar Belakang..................................................................................................3

B. Tujuan................................................................................................................6

J. Konsep Asuhan Keperawatan Asma...............................................................18

1. Pengkajian....................................................................................................18

2. Diagnosa Keperawatan................................................................................21

3. Intervensi.....................................................................................................21

BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................25

BAB IV PEMBAHASAN KASUS...........................................................................43

BAB V PENUTUP....................................................................................................44

A. Kesimpulan......................................................................................................44

B. Saran................................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................45

2
KASUS

Lansia laki laki  umur 61 tahun tinggal di  Melati   Kota Pekanbaru  pendidikan SD
suku Melayu dan sudah ditinggal istri semenjak 5 tahun terakhir dan beragama
islam. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 03 April 2021 di peroleh data
sebagai berikut : 

Lansia tersebut mengatakan bahwa sulit bernapas dan bahkan dada terasa sakit
bahkan lansia tampak memegang dada. Hal ini dirasakan Lansia  sementara 3 bulan
terakhir. Sulit bernapas ini bertambah apabila lansia melakukan aktivitas berat dan
dalam kondisi pusing memikirkan anak-anaknya. Lansia  mengatakan sulit bernapas
akan akan berkurang apabila lansia meminum obat sesak dan mengurangi pikiran
mengenai masalah keluarga. Lansia juga mengatakan tidak ada keluarga yang
memiliki penyakit yang sama dengannya. Dan selama ini lansia sudah pernah
berobat ke  RS. Dan lansia  hanya mengatakan bahwa ia adalah perokok berat
semajak usia muda dan pekerjaan dahulu semua merupakan pekerjaan berat dan baru
sekitaran 8 bulanan terakhir berhenti dari merokok. BB 45 Kg, TD 140/90 mmhg, R
30x/m, N 84x/m, S 38 .Tampak turgor kulit buruk, Pada pemeriksaan kepala terlihat
uban, tidak ada benjolan dan lesi, rambut hitam lurus; wajah mata dan leher tidak ada
kelainan, tidak ada nyeri tekan pada leher, sulit untuk mencerna makanan, terkadang 
ada nyeri menelan, tampak menggunakan gigi palsu, fungsi pendengaran tidak
mengalami gangguan, pada saat pemeriksaan dada tampak bentuk dada barrel chest,
dada anterior menonjol, dan napas terdengar mengi, pada saat dilakukan perkusi
berupa taktil vocal fremitus menurun, dan pada saat diperkusi terdengar hipersonor
dan pada saat auskultasi terdengar ronchi. Irama jantung reguler, Pada pemeriksaan
abdomen tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan pada saat BAK/BAB, dan pada
saat dilakukan pemeriksaan pada ekstremitas bawah tidak ditemukan gangguan.
Tidak ada riwayat kejang, tidak memiliki riawayat penyakit gula dan gondok. Lansia
merupakan pemuka masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Pada pemeriksaan
penunjang yang ada di rumah lansia  tampak hiperinflasi, hiperlusen, ruang
retrosternal melebar, diafragma mendatar.

3
Pada pengkajian fungsional diperoleh bahwa mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah tempat, BAK/BAB, makan/minum Lansia  melakukan dengan sendiri
tanpa bnatuan siapapun,Pada saaat ditanya tanggal, hari, nama tempat serta alamat,
Lansia  mengatakan benar. Dan pada saat ditanya umur, kapan lahir, siapa nama
presiden. sebelumnya Lansia  tidak bisa menjawab dengan benar. Tapi pada saat
ditanya nama presiden saat ini lansia menjawab benar. Dan pada saat ditanya
mengenai penjumlahan (20-3) dan tetap pegurangan 3 dari setiap angka baru Tn z
mempu menjawab

Mohon saudara analisa kasus diatas, dan buatkan proses keperawatan dengan
pendekatan asuhan keperawatan gerontic

FORMAT PENGKAJIAN
DATA KEPERAWATAN

BIODATA KLIEN
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 58 Tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SLTA
Alamat : Jl. Jendral Sudirman No. 7 RT. 41, Damai Baru, Balikpapan
Selatan
Diagnosa Medis : Asma Attack
No Register :-
MRS/Tgl Pengkajian : 02 Desember 2017 / 04 Desember 2017
I. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat penyakit sekarang

4
Ny. S dirujuk ke RSKD dengan keluhan sesak nafas. Pasien mengatakan
saat di Bandara setelah pulang umroh, pasien minum air putih lalu tiba-tiba
keselek. Pasien mengatakan lehernya seperti tercekik dan menjadi sesak
nafas, lalu pandangan mulai berkunang-kunang.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan disaat usia kurang lebih 50 tahun menderita penyakit
asma.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti
dirinya dan tidak ada penyakit keturunan.
II. Pola Aktivitas Sehari - hari
A. Pola Tidur/Istirahat
1. Waktu tidur
Dirumah : Pasien mengatakan tidur mulai pukul 21.00
Di rumah sakit : Pasien mengatakan tidur mulai pukul 22.00
2. Waktu bangun
Dirumah : Pasien mengatakan bangun pukul 04.30
Di rumah sakit : Pasien mengatakan tidak menentu, kadang terbangun
Hal - hal yang mempermudah tidur :
Suasana yang tenang
3. Hal - hal yang mempermudah bangun
Suasana yang ribut, batuk-batuk
4. Masalah tidur
Kadang terbangun karena batuk dan sesak nafas

Masalah keperawatan : Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas

B. Pola Eliminasi
1. B.A.B
Dirumah : Pasien mengatakan BAB 1-2 x/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan BAB 1 x/hari
Masalah BAB : Tidak ada masalah
2. B.A.K

5
Dirumah : Pasien mengatakan BAK lancar 3-4 x/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan BAK lancar 3-4 x/hari
Masalah BAK : Tidak ada masalah
3. Upaya klien untuk mengatasinya : Tidak ada

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

C. Pola Makan dan Minum


1. Jumlah dan jenis makanan :
Dirumah : Pasien mengatakan makan nasi, sayur, lauk setengah porsi
Di rumah sakit : Pasien mengatakan makan nasi, sop, lauk setengah
porsi
2. Waktu pemberian makanan :
Dirumah : Pasien mengatakan pukul 07.00, 13.00, 20.00
Di rumah sakit : Pasien mengatakan pukul 06.00, 12.00, 18.00
3. Jumlah dan jenis cairan/minum :
Dirumah : Pasien mengatakan sering minum air putih 3 gelas/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan minum air putih 3 gelas/hari
4. Waktu pemberian cairan :
Dirumah : Pasien mengatakan tidak menentu, jika haus
Di rumah sakit : Pasien mengatakan tidak menentu
5. Pantangan/alergi : Tidak ada
6. Masalah makan dan minum :
a. Kesulitan mengunyah : Tidak ada
b. Kesulitan menelan : Tidak ada
c. Mual dan Muntah : Tidak ada
d. Tak dapat makan sendiri : Tidak ada
7. Upaya klien mengatasi masalah
Tidak ada

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

6
D. Personal Hygiene
1. Pemeliharaan badan
Dirumah : Pasien mengatakan mandi 1-2 x/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan mandi 1 x/hari
2. Pemeliharaan gigi dan mulut
Dirumah : Pasien mengatakan menggosok gigi 1-2 x/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan menggosok gigi 1 x/hari
3. Pemeliharaan kuku
Dirumah : Pasien mengatakan memotong kuku jika panjang dan kotor
Di rumah sakit : Pasien mengatakan memotong kuku jika panjang dan
kotor

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

III. Data Psikososial


A. Pola Komunikasi
Pasien sadar penuh dan mengerti dengan jelas dalam berkomunikasi serta
cukup kooperatif
B. Orang Yang Paling Dekat Dengan Pasien
Pasien mengatakan orang yang paling dekat adalah anak
C. Rekreasi/Hobby dan Penggunaan Waktu Senggang
Pasien mengatakan kadang jalan-jalan, bersantai-santai di rumah
D. Dampak Dirawat Di Rumah Sakit
Pasien mengatakan tidak bisa berkumpul dengan keluarga
E. Interaksi Sosial
Baik
F. Keluarga yang dapat dihubungi
Anak

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

7
IV. Pemeriksaan Fisik
A. Kesan umum/Keadaan umum :
Compos Mentis, sedang
B. Tanda - tanda vital
Suhu tubuh : 36,5 °C Nadi : 90 x/mt
Tekanan darah : 90/60 mmHg Pernafasan : 23 x/mt
Tinggi Badan : 156 cm Berat Badan : 56 kg

C. Pemeriksaan kepala dan leher


a. Kepala dan Rambut
1. Bentuk kepala : Bulat
Tulang kepala : Tidak ada benjolan
Kulit kepala : Bersih
2. Rambut
Penyebaran : Merata
Warna : putih (uban)
Kelainan lain : Tidak ada
3. Wajah
Struktur wajah : Simetris
Warna kulit : Kuning langsat
Kelainan lain : Tidak ada
b. Mata
1. Kelengkapan dan Kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris
2. Kelopak mata/palepebra : Frekuensi reflek berkedip simetris
3. Kornea mata : Jernih
4. Konjungtiva dan sclera : Tidak ada anemia
5. Pupil dan iris : Simetris
6. Ketajaman penglihatan/visus : Tidak dilakukan pemeriksaan
7. Tekanan bola mata : Simetris
8. Kelainan lain : Tidak ada
c. Hidung
1. Cuping hidung : Normal dan simetris

8
2. Lubang hidung : Bersih
3. Tulang hidung dan septum nasi : Normal dan simetris
d. Telinga
1. Bentuk telinga : Normal
Ukuran telinga : Sedang
Ketegangan telinga : Elastis
2. Lubang telinga : Normal
3. Ketajaman pendengaran :
Test Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan
Test Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan
Test Swabach : Tidak dilakukan pemeriksaan
e. Mulut dan faring
1. Keadaan bibir : Bibir lembab
2. Keadaan gusi dan gigi : Gusi dan gigi bersih
3. Keadaan lidah : Lidah bersih
4. Palatum/langit - langit : Tidak dilakukan pemeriksaan
5. Orifaring : Tidak dilakukan pemeriksaan
f. Leher
1. Posisi trachea : Normal
2. Tiroid : Tidak ada pembesaran
3. Suara : Suara jelas
4. Kelenjar lympe : Tidak ada pembesaran
5. Vena jugularis : Tidak terjadi distensi
6. Denyut nadi karotis : Teraba jelas dan teratur

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

D. Pemeriksaan payudara dan ketiak


a. Ukuran dan bentuk payudara : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. Warna payudara dan aerola : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Kelainan - kelainan lain : Tidak ada
d. Axilla dan clavikula : Tidak dilakukan pemeriksaan

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan


9
E. Pemeriksaan thirak/dada/tulang punggung
1. Pemeriksaan paru - paru
a. Inspeksi Thorak
1. Bentuk Thorak : Normal
2. Penggunaan otot bantu pernafasan : Diafragma
b. Palpasi
Vokal premitus : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Perkusi
Tidak dilakukan pemeriksaan
d. Auskultasi
1. Suara nafas : Vesikuler
2. Suara ucapan : Jelas
3. Suara nafas tambahan : Wheezing
2. Pemeriksaan jantung :
a. Inspeksi dan palpasi :
Tidak dilakukan pemeriksaan
b. Perkusi batas jantung :
 Basic jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Pinggang jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Apeks jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Auskultasi
- Bunyi jantung I : S1 lup
- Bunyi jantung II : S2 dup
- Bunyi jantung tambahan : Tidak ada
- Bising/murmur : Tidak ada
- Frekuensi denyut jantung : Teraba jelas dan teratur

Masalah keperawatan : Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi


jalan nafas

F. Pemeriksaan abdomen

10
1. Inspeksi
- Bentuk abdomen : Normal
- Benjolan/masa : Tidak ada
- Bayangan pembuluh darah : Tidak ada
2. Auskultasi
- Bising/peristaltik usus : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Palpasi
- Nyeri tekan : Tidak ada
- benjolan/masa : Tidak ada
- Hepar : Tidak ada kelainan
- Lien : Tidak ada kelainan
Titik Mc. Berney : Tidak ada kelainan
4. Perkusi
- Suara abdomen : Normal
- Pemeriksaan asites : Tidak ada asites

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

G. Pemeriksaan kelamin dan sekitarnya


1. Genetalia
- Pubis : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Meatus uretra : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Kelainan lain : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Auskultasi
- Lubang anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Kelainan pada anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Perineum : Tidak dilakukan pemeriksaan

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

H. Pemeriksaan Muskuloskeletal (ekstermitas)


1. Kesimetrisan otot : Simetris di 4 kuadran

11
2. Pemeriksaan oedema : Tidak ada oedema
3. Kekakuan otot : Tidak ada kekakuan otot
4. Kelainan pada punggung dan ekstremitas dan kuku :
Tidak ada

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

I. Pemeriksaan Integumen
1. Kebersihan : Kulit bersih
2. Kehangatan : Akral hangat
3. Warna : Kuning langsat
4. Turgor : Baik
5. Tekstur : Baik
6. Kelembaban : Kering
7. Kelainan pada kulit/lesi : Tidak ada

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

J. Pemeriksaan Neurologis
1. Tingkat kesadaran : Compos mentis
2. Tanda rangsangan otak (meningeal sign)
Baik nilai GCS(E4V6M5)
3. Pemeriksaan saraf otak (NI - XII)
N1-Olfaktorius : Pasien dapat memejamkan mata dan dapat
membedakan bau
N2-Optikus : Pasien dapat melihat dengan jelas
N3-Okulomotoris : Adanya reflek pupil dapat menggerakan bola mata
N4-Trochelaris : Dapat menggerakan mata kebawah dan kedalam
N5-Trigeminus : Pasien dapat mengunyah dan menggerakan rahang
N6-Abdosen : Adanya reflek pupil gerakan bola mata

12
N7-Facialis : Bisa senyum dan menutup bola mata dengan tahanan
N8-Vestibulococlearis : Pasien dapat mendengar dengan baik
N9-Glosofarigeus : Pasien dapat membedakan rasa manis dan asam
N10-Vagus : Pasien dapat menelan ludah
N11-Acessoris : Pasien dapat menggerakan bahu
N12-Hypoglosus : Pasien dapat menjulurkan lidah
4. Fungsi motorik
Baik
5. Fungsi sensorik
Penglihatan Pendengaran Penciuman Pengecapan Perabaan baik
6. Reflek
a. Reflek fisiologis : Normal
b. Reflek patofisiologis : Tidak ada kelainan reflek patofisiologis

V. Pemeriksaan Status Mental


1. Kondisi emosi/perasaan
Normal
2. Orientasi
Baik
3. Proses pikir (ingatan, atensi, keputusan, perhitungan)
Pasien dapat mengingat dengan baik dan suka bercerita
4. Motivasi
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
5. Persepsi
Tidak merasa kurang percaya diri dengan lingkungan sekitar
6. Bahasa (pola komunikasi)
Bahasa Indonesia

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

VI. Pemeriksaan Penunjang


Diagnosa Medis
1. Laboratorium (tanggal) :

13
2. Rontgen (tanggal) :

3. EGC (tanggal) :

4. USG (tanggal) :

5. Lain - lain :

VII.Penatalaksanaan Terapi
D5% + Aminofilin
Azithromycin
Methylprednisolone
Combivent

14
ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 58 tahun Ruangan : Kemuning

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebab


1. DS : Pola nafas tidak Obstruksi proksimal
Pasien mengeluh sesak efektif dari bronkus pada
nafas tahap ekspirasi dan
Pasien mengatakan agak inspirasi
susah bernafas ↓
DO : Wheezing, sesak
Terdapat sputum nafas
Terdengar wheezing ↓
Tekanan partial
oksigen dialveoli ↓

Penyempitan jalan
nafas

Peningkatan kerja
otot pernafasan

Pola nafas tidak
efektif

2. Gangguan pola tidur


DS :
Pasien mengatakan sering Kontraksi otot polos
merasakan sesak nafas ↓
pada malam hari dan Bronkospasme
batuk-batuk ↓
DO : Penyempitan saluran
Tidur kurang lebih hanya 5 paru
jam / hari ↓

15
Sesak nafas

Gangguan
pertukaran gas

Gangguan pola tidur

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal Teratasi

16
1. Pola nafas tidak efektif b.d. 04 Desember 2017
obstruksi jalan nafas

2. Gangguan pola tidur b.d. sesak 04 Desember 2017


nafas

PERENCANAAN

Nama Pasien : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 58 tahun Ruangan : Kemuning

17
N Hari/Tgl/ Diagnose Tujuan & Rencana Rasionalisasi
o Jam Keperawat Kriteria Hasil Tindakan
an
1. Senin, 04 Pola nafas Setelah 1. Posisikan 1. Posisi semi
Desember tidak dilakukan pasien fowler
2017 efektif b.d. tindakan untuk membantu
obstruksi keperawatan memaksima pasien
jalan nafas selama 1x24 l-kan memaksimal
jam. Pola nafas ventilasi -kan
tidak efektif 2. Identifikasi ventilasi
teratasi. Dengan pasien sehingga
kriteria hasil : perlunya kebutuhan
- Mendemon dipasangka oksigen
strasikan n alat bantu terpenuhi
batuk pernafasan melalui
efektif, 3. Lakukan proses
suara nafas fisioterapi pernafasan.
yang dada bila 2. Alat banttu
bersih, perlu pernafasan
tidak ada membantu
sianosis organ
dan pernafasan
dyspneu memenuhi
(mampu kebutuhan
mengeluark oksigen
an sputum, sehingga
mampu oksigen
bernafas yang
dengan diperlukan
mudah, tubuh
tidak ada terpenuhi.
pursed lips) 3. Dapat mem-
- Tanda- permudah

18
Tanda Vital pasien
2. Senin, 04 Gangguan dalam dalam
Desember pola tidur rentang mengeluar-
2017 b.d. sesak normal kan sekret
nafas yang sulit
1. Jelaskan
dilakukan
pentingnya
secara
tidur yang
mandiri.
adekuat
2. Fasilitas
1. Mengetahui
Setelah untuk
pentingnya
dilakukan mempertah
tidur untuk
tindakan ankan
pemulihan
keperawatan aktivitas
kesehatanny
selama 1x24 sebelum
a
jam, gangguan tidur
2. Pasien akan
pola tidur (membaca)
mudah tidur
teratasi. Dengan 3. Ciptakan
setelah
kriteria hasil : lingkungan
melakukan
- Jumlah tidur yang
aktivitas
dalam batas nyaman
3. Lingkungan
normal
yang
- Pola tidur,
nyaman
kualitas
dapat
dalam batas
mengurangi
normal
beban
- Perasaan
pikiran
fresh
pasien dan
sesudah tidur
cepat tidur
- Mampu
mengidentifi
kasi-kan hal-
hal yang
meningkatka

19
n tidur

20
PELAKSANAAN TINDAKAN

Nama Pasien : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 58 tahun Ruangan : Kemuning

No Hari/Tgl/Jam Tindakan Evaluasi Paraf


Keperawatan
1. Senin, 04 1. Melakukan 1. TD = 90/60
Desember 2017 pemeriksaan TTV mmHg
T = 36,5 ˚C
R = 23 x/menit
N = 80 x/menit

2. Mengatur posisi 2. Pasien dalam


pasien posisi semi
fowler

3. Mengkaji pola
3. Pasien
tidur
mengatakan
susah tidur
karena sesak

4. Memberikan
4. Combivent, 5
nebulizer
lpm selama 15
2. Selasa, 05 menit
1. Melakukan
Desember 2017
pemeriksaan TTV
1. TD = 100/70
mmHg
T = 36,0 ˚C
R = 20 x/menit
2. Mengatur posisi N = 80 x/menit
pasien dan
menganjurkan 2. Pasien mengikuti

teknik nafas anjuran yang

21
dalam dan batuk diberikan
3. Rabu, 06 efektif
Desember 2017
1. Melakukan
pemeriksaan TTV 1. TD = 90/60
mmHg
T = 36,2 ˚C
R = 20 x/menit
N = 84 x/menit
2. Membantu pasien
latihan teknik 2. Pasien mengikuti
nafas dalam dan anjuran
batuk efektif

3. Memberikan
nebulizer 3. Memberikan
combivent 5 lpm,
selama 15 menit

22
EVALUASI

(CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN)

Nama Pasien : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 58 tahun Ruangan : Kemuning

No. Hari/Tgl/Jam Dx. Kep. Evaluasi (S O A P)


1. Senin, 04 Pola nafas tidak S : Pasien mengatakan sesak
Desember 2017 efektif b.d. obstruksi O : RR = 23 x/menit
jalan nafas A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Gangguan pola tidur S : Pasien mengatakan susah
b.d. sesak nafas tidur
O : Pasien tampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2. Selasa, 04 Pola nafas tidak
Desember 2017 efektif b.d. obstruksi S : Pasien mengatakan sesak
jalan nafas mulai berkurang
O : RR = 20 x/menit
A : Masalah belum teratasi
Gangguan pola tidur
P : Lanjutkan intervensi
b.d. sesak nafas
S : Pasien mengatakan sudah
bisa tidur
O : TD = 100/70 mmHg
T = 36,0 ˚C
R = 20 x/menit
N = 80 x/menit
A : Masalah sebagian teratasi
3. Rabu, 05
Pola nafas tidak P : Lanjutkan intervensi
Desember 2017
efektif b.d. obstruksi
jalan nafas S : Pasien mengatakan sesak
berkurang

23
O : RR = 20 x/menit
Gangguan pola tidur A : Masalah belum teratasi
b.d. sesak nafas P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan bisa tidur
pada malam hari
O : TD = 90/60 mmHg
T = 36,2 ˚C
R = 20 x/menit
N = 84 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

24
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Dalam bab ini penulis membahas tentang keterkaitan dan kesenjangan antara
landasan teori dengan pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan asma di
ruang Kemuning Rumah Sakit Umum Daerah Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.

Menurut Capernito & Mayet (2007) mendefinisikan diagnosa keperawatan


adalah “Suatu pernyataan klinik yang disampaikan individu, keluarga, atau
masyarakat yang dapat menggambarkan tentang masalah kesehatan baik secara
actual maupun potensial sehingga dapat menggambarkan tentang masalah kesehatan
baik secara actual maupun potensial sehingga dapat menjadi dasar untuk penentuan
intervensi yang tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan seorang
perawar”.

Pada teori diagnosa keperawatan menurut Sagung Seto,2001 ditemukan 2


diagnosa yaitu, kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan serangan asma
menetap, ansietas berhubungan dengan takut sulit bernafas disebabkan gagal nafas
yang berat. Sedangkan pada kasus kelolaan individu terdapat kesenjangan antara
teori dan aplikasi. Pada aplikasi di dapatkan 2 diagnosa yaitu, pola nafas tidak efektif
b.d. obstruksi jalan nafas, gangguan pola tidur b.d. sesak nafas. Pada kasus individu
ada diangkat diagnosa, pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan nafas, gangguan
pola tidur b.d. sesak nafas. Penulis mengangkat diagnosa diatas karena pada saat
melakukan pengkajian ditemukan data pasien mengatakan sesak nafas pada malam
hari, agak susah bernafas, dan batuk-batuk, tidur kurang lebih hanya 5 jam / hari

Adapun diagnosa yang muncul pada pasien Ny.S adalah sebagai berikut :

1. Diagnosa I
Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan nafas ditemukan pada
tinjauan kasus, didalam teori juga ditemukan diagnosa ini. Hasil pengkajian
sesuai dengan teori ditemukan data pasien bahwa pasien mengatakan Pasien
mengeluh sesak nafas, agak susah bernafas. Terdapat sputum, terdengar

25
wheezing. Dengan tanda-tanda vital TD : 90/60 mmHg, Suhu tubuh : 36, °C,
Nadi : 90 x/menit, Pernafasan : 23x/menit tingkat kesadaran : compos mentis.
Dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan tindakan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien, kondisi pasien dan sarana serta
prasarana yang terjadi. Selama 1 x 24 jam telah dilakukan Melakukan
pemeriksaan TTV, Mengatur posisi pasien, Mengkaji pola tidur, Memberikan
nebulizer, Mengatur posisi pasien dan menganjurkan teknik nafas dalam dan
batuk.
Pada evaluasi saat 8 jam pertama perawatan, pasien mengatakan
sesak, RR = 23 x/menit, Masalah belum teratasi, Lanjutkan intervensi.
Berdasarkan kriteria hasil yang ditetapkan pada perencanaan
Mendemonstrasikan batuk efektif, suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis
dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed lips), Tanda-Tanda Vital dalam rentang normal.
Penulis berasumsi bahwa mendemonstrasikan batuk efektif, suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips), Tanda-Tanda
Vital dalam rentang normal. Dengan demikian masalah ini dapat teratasi
sepenuhnya hingga pola nafas menjadi efektif.

2. Diagnosa II
Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas Pola nafas tidak efektif b.d.
obstruksi jalan nafas ditemukan pada tinjauan kasus, didalam teori juga
ditemukan diagnosa ini. Hasil pengkajian sesuai dengan teori ditemukan data
pasien bahwa pasien mengatakan Pasien mengeluh sesak nafas, agak susah
bernafas. Terdapat sputum, terdengar wheezing. Dengan tanda-tanda vital TD
= 100/70 mmHg, T = 36,0 ˚C, R = 20 x/menit, N = 80 x/ tingkat kesadaran :
compos mentis.
Dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan tindakan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien, kondisi pasien dan sarana serta
prasarana yang terjadi. Selama 1 x 24 jam telah dilakukan Melakukan
pemeriksaan TTV, Mengatur posisi pasien, Mengkaji pola tidur, Memberikan

26
nebulizer, Mengatur posisi pasien dan menganjurkan teknik nafas dalam dan
batuk.
Pada evaluasi saat 8 jam pertama perawatan, Pasien mengatakan
sudah bisa tidur, TD = 100/70 mmHg, T = 36,0 ˚C, R = 20 x/menit, N = 80
x/menit, Masalah sebagian teratasi. Berdasarkan kriteria hasil yang
ditetapkan pada perencanaan Jumlah tidur dalam batas normal, Pola tidur,
kualitas dalam batas normal, Perasaan fresh sesudah tidur, Mampu
mengidentifikasi-kan hal-hal yang meningkatkan tidur.
Penulis berasumsi bahwa Jumlah tidur dalam batas normal, Pola tidur,
kualitas dalam batas normal, Perasaan fresh sesudah tidur, Mampu
mengidentifikasi-kan hal-hal yang meningkatkan tidur. Dengan demikian
masalah ini dapat teratasi sepenuhnya hingga gangguan pola tidur teratasi.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kasus kelolaan individu pada pasien Ny.S dengan asma, individu
melakukan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian dan ditemukannya data-
data yang dapat mendukung untuk menegakan 2 diagnosa yaitu pola nafas tidak
efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas dan gangguan pola tidur
berhubungan dengan sesak nafas. Individu dapat membuat perencanaan sesuai
kebutuhan untuk mengatasi masalah pada Ny.S dan melaksanaan tindakan
sesuai dengan perencanaan dan sesuai SOP serta individu dapat mengevaluasi
untuk mengetahui perkembangan dan respon dari rencana asuhan keperawatan
yang telah dibuat dengan hasil pola nafas tidak efektif belum teratasi, gangguan
pola tidur teratasi.

B. Saran
Asma dapat dicegah dengan menganjurkan pasien untuk banyak istirahat
(mengurangi aktivitas-aktivitas yang cukup berat), mengkonsumsi makanan
yang tidak menimbulkan alergi, mengurangi stres emosional, serta menghindari
polusi udara seerti asap rokok, dan lain-lain. Apabila penyakit ini tidak dicegah
maka akan menimbulkan komplikasi yang lebih lanjut.

27
Penyakit asma dapat ditangani dengan baik, tergantung dari motivasi anak
sendiri dan suport dari orang tua serta keluarga. Peran perawat sangat
dibutuhkan dalam memberikan penyuluhan akan penyebabnya, cara
penanggulangannya dan komplikasinya untuk menambah pengetahuan anak
serta terutama pada orang tua yang mengasuh anak.

28
DAFTAR PUSTAKA
Manjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculuplus.

Mubarak, W dkk. 2015. Standar Asuhan Keperawatan dan Prosedur Tetap Dalam


Praktik Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.

Amin Huda. 2016. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Nanda


NIC NOC Dalam Berbagai Kasus.Yogyakarta: Mediaction.

Newman, Porland. 2012. Kamus Saku Kedokteran. Jakarta: EGC

http://blognuraziz.blogspot.co.id/2017/05/laporan-pendahuluan-asma-bronchial.html

http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2014/01/laporan-pendahuluan-
asma.html#.WkPNOvCWbIU

http://digilib.unila.ac.id/20701/14/BAB%20II.pdf

29

Anda mungkin juga menyukai