Anda di halaman 1dari 14

A.

PENGERTIAN GERONTIK

Gerontik berasal dari kata gerontology dan geriatric. Gerontologi adalah cabang
ilmu yang membahas atau menangani tentang proses penuaan dan masalah yang timbul
pada orang yang berusia lanjut. Sedangkan geriatric berkaitan dengan penyakit atau
kecacatan yang terjadi pada orang yang berlanjut usia
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan ilmu
dan kiat/tekhnik keperawatan gerontik yang berbentuk bio-psiko-sosio-kultural dan
spiritual yang komprehensif
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi penyakit jantung koroner pada
lansia ,meliputi:
a. Usia lanjut. Semakin tua, arteri akan semakin menyempit dan rapuh.
b. Pria lebih memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita.
c. Apabila ada anggota keluarga yang mengidap gangguan jantung, maka risiko PJK
meningkat.
d. Merokok. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara karbon
monoksida menyebabkan kerusakan pembu
e. Memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan/atau kadar lemak darah yang tinggi.
f. Memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang
.
B PENGERTIAN PENYAKIT JANTUNG KORONERA

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaan


dimana terjadi penimbunan plak pembuluh darah koroner.
Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit atau
tersumbat.arteri koroner merupakan arteri yang menyuplai
darah otot jantung dengan membawa oksigen yang banyak.
terdapat beberapa factor memicu penyakit ini, yaitu: gaya
hidup, factor genetik, usia dan penyakit pentyerta yang
lain. (Norhasimah,2010: hal 48)
A. ETIOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER

Etiologi penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan
pembuluh arteri koroner. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah tersebut dapat
menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan nyeri. Dalam kondisi
yang parah, kemampuan jantung memompa darah dapat hilang. Hal ini dapat merusak
sistem pengontrol irama jantung dan berakhir dan berakhir dengan kematian.
Penyempitan dan penyumbatan arteri koroner disebabkan zat lemak kolesterol dan
trigliserida yang semakin lama semakin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam
endothelium dari dinding pembuluh arteri. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot
jantung menjadi berkurang ataupun berhenti, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai
pemompa darah
B. PATOFISIOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER

Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi pada arteri besar


dan kecil yang ditandai dengan endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit
dan makrofag di seluruh kedalaman tunika intima (lapisan sel endotel), dan
akhirnya ke tunika media (lapisan otot polos). Arteri yang paling sering
terkena adalah arteri koroner, aorta dan arteri-arteri sereberal. (Ariesty,
2011:hal 6).
Langkah pertama dalam pembentukan aterosklerosis dimulai dengan
disfungsi lapisan endotel lumen arteri, kondisi ini dapat terjadi setelah
cedera pada sel endotel atau dari stimulus lain, cedera pada sel endotel
meningkatkan permeabelitas terhadap berbagai komponen plasma, termasuk
asam lemak dan triglesirida, sehingga zat ini dapat masuk kedalam arteri,
oksidasi asam lemak menghasilkan oksigen radikal bebas yang selanjutnya
dapat merusak pembuluh darah. (Ariesty, 2011:hal 6).
C. MANIFESTASI KLINIS PENYAKIT JANTUNG KORONER

Menurut, Hermawatirisa 2014 : hal 3,Gejala penyakit


jantung koroner
1. Timbulnya rasa nyeri di dada (Angina Pectoris)
2. Sesak nafas (Dispnea)
3. Keanehan pada irama denyut jantung
4. Pusing
5. Rasa lelah berkepanjangan
6. Sakit perut, mual dan muntah
D. KLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG KORONER

Faktor risiko terjadinya penyakit jantung antara lain ; Hiperlipidemi, hipertensi,


merokok, diabetes mellitus, kurang aktifitas fisik, stress, jenis kelamin, obesitas
dan genetic. (Putra S, dkk 2013: hal 4).

Klasifikasi PJK:
a. Angina Pektoris Stabilb

b. Angina Pektoris Tidak Stabil

c. Angina Varian Prinzmetal


d. Infark Miokard Akut
E. KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG KORONER

Menurut (Karikaturijo, 2010: hal 11). Adapun komplikasi PJK


diantaranya yaitu:
1. Disfungsi ventricular
2. Aritmia pasca STEMI
3. Gangguan hemodinamik
4. Ekstrasistol ventrikel Sindroma Koroner Akut Elevasi ST Tanpa Elevasi
ST Infark miokard Angina tak stabil
5. Takikardi dan fibrilasi atrium dan ventrikel
6. Syok kardiogenik
7. Gagal jantung kongestif
8. Perikarditis
9. Kematian mendadak (Karikaturijo, 2010: hal 11 )
A. PENGKAJIAN

1) Identitas Pasien
Identitas Nama, umur, jenis kelamin, agama , suku dana kebangsaan, pendidikan,
pekerjaan, alamat,nomor regester, tanggal Masuk Rumah Sakit , diagnosa medis

2) Keluhan utama
Keluhan Utama Keluhan yang paling dirasakan adalah nafas sesak dan nyeri dada
LANJUTAN....

4) Riwayat penyakit sekarang


Pada klien PJK merasakan nyeri dada.
5) Riwayat kesehatan terdahulu
Riwayat penyakit sebelumnya yang mendahului terjadi penyakit jantung
koroner adalah hipertensi, merokok, pengguna alkohol, diabetes militus,
kolesterol, pola hidup yang tidak sehat. (Prabowo & Pranata, 2017)
B. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
c. Pemeriksaan Fisik Persistem
1) Sistem Persyarafan

2) Sistem Penglihatan

3) Sistem Pendengaran

4) Sistem Abdomen
5) Sistem pernafasan

6) Sistem kardiovaskular

7) Sistem muskuloskeletal
8) Sistem endokrin
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung


2. Gangguan rasa nyaman : cemas
E. INTERVENSI

DX 1: penuruna curah jantung

Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam curah jantung kembali normal
Kriteria hasil:
 tanda vital dalam rantang normal
 Dapat metoleransi aktivitsas, tidak ada kelelahan

 Tiadak ada edema paru, perife, dan tidak ada asites

 Tidak ada penurunn kesadaran

Intervensi :
Cardiac care:
o Evaluasi adanya nyeri dada

o Catat adanya distritmia

o Monitor ststus pernapasan yang menandakan gagal jantung

o Monitir abdomen sebagai indikator penurunan perfusi

o Monitor toleransi aktivitas pasien

o Anjurkan untuk menurunkan stres


LANJUTAN...

DX 2 :Gangguan rasa nyam : cemas


Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam
Kriteria hasil :
 Pasien dan keluarga dapat mengetahui dan menyebut kembali tentang pnyakit yang diderita
pasien
 Mampu mengontrol kecemasan

 Status lingkungan yang aman

 Mengontrol nyeri

 Kualitas tidur dan istirahat adekuat

 Agresi pengendalian diri

 Respon terhadap pengobatan

 Control gejala

 Status kenyamanan meningkat

 Dapat mengontrol ketakutan

 Support sosial

 Keinginan untuk hidup


LANJUTAN....

Intervensi :
Penurunan kecemasan :
 Gunakan pedekatan yang menenangkan
 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
 Temani pasien untuk memberi keamana dan menutangi takut

 Dorong keluarga menemani pasien


 Dengarkan dengan penuh perhatian

 Identifkasi tingkat kecemasan


 Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

 Dorong pasien untuk mengungkapkan ketakutan persepsi


 Berikan obat yang mengurangi kecemasan

Anda mungkin juga menyukai