Self-Healing:
Disusun oleh:
Nur Azizah
1806140211
Kelas-A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Self Healing” ini dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan
Komplementer. Tidak lupa pula shalawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada
bimbingan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan, arahan, dan kerja
sama dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini terutama kepada fasilitator Mata
Kuliah Keperawatan Komplementer Kelas A yakni Ibu Dr. Ns. Widyatuti, S.Kp.,
M.Kes yang telah mengajar dengan baik sehingga penulis mampu mengerjakan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak
lain yang telah mendukung dalam penyusunan makalah hingga makalah dapat
terselesaikan dengan baik.
Nur Azizah
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................6
2.1 Overview Kayu Secang................................................................................................................6
2.2 Pengertian Jamu Secang..............................................................................................................8
2.3 Manfaat Jamu Secang..................................................................................................................8
2.4 Bahan-Bahan dan Khasiat Masing-Masing Bahan Jamu Secang.................................................8
2.5 Cara Kerja Jamu Secang dalam Menurunkan Tekanan Darah...................................................10
BAB III...............................................................................................................................................10
PROSEDUR PELAKSANAAN........................................................................................................10
6.1 Kasus...................................................................................................................................10
6.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................................................11
6.3 Rencana Asuhan Keperawatan.............................................................................................11
6.4 Prosedur Pembuatan dan Penggunaan Jamu Secang............................................................13
6.5 Langkah-langkah Penjelasan Pembuatan Jamu....................................................................14
1. Orientasi..........................................................................................................................14
2. Fase Kerja........................................................................................................................14
3. Terminasi.........................................................................................................................15
6.6 Evaluasi Terapi....................................................................................................................15
BAB IV...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
4.1. Kesimpulan.............................................................................................................................16
4.2. Saran........................................................................................................................................16
iv
Daftar Pustaka...................................................................................................................................16
Lampiran I.........................................................................................................................................17
Lampiran II........................................................................................................................................18
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dari latar belakang di atas dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa itu kayu secang dan bagaiamana klasifikasi serta kandungan yang ada dalam
kayu secang?
2. Apa yang dimaksud dengan jamu secang?
3. Apa manfaat jamu secang?
4. Apa saja bahan-bahan serta khasiat masing-masing bahan dalam jamu secang?
5. Bagaimana cara kerja jamu secang?
6. Bagaimana teknik pembuatan dan cara penggunaan jamu secang?
1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat diuraikan dari latar belakang sebagai berikut.
1. Mengetahui apa itu kayu secang, klasifikasi, dan kandungan dalam kayu secang
2. Mengetahui dan memahami definisi jamu secang
3. Mengetahui manfaat jamu secang
4. Mengetahui bahan-bahan dan khasiat dari masing bahan-bahan yang ada dalam jamu
secang
5. Mengetahui cara kerja jamu secang
6. Mengetahui teknik pembuatan & cara penggunaan jamu secang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan salah satu spesies tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Secang tergolong sebagai tumbuhan herbal
yang tumbuh alami di hutan-hutan sekunder. Secang pertama kali ditemukan oleh
Kimichi (seorang berkebangsaan Spanyol) di Brazil sehingga nama tanaman ini disebut
sebagai ‘kayu Brazil (Brazil wood) (Sari, R., & Suhartati., 2016).
Kayu secang mengandung zar berkhasiat sevagai antioksidan kuat yang dapat
menangkal radikal bebas. Ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) hasil penapisan
mengandung lima senyawa aktif yang terkait dengan flavonoid baik sebagai antioksidan
primer maupun antioksidan sekunder ( Safitri, 2002 dalam Supriani, A., 2019).
Flavonoid yang ter dapat dalam ekstrak kayu secang memiliki sejumlah kemampuan
yaitu dapat meredam atau menghambat pembentukan radikal bebas hidroksil, anion
superoksida, radikal peroksil, radikal alkoksil, singlet oksigen, dan hidrogen peroksida
((Shahidi, 1999; Miller,2002 dalam Supriani, A., 2019). Tanaman secang juga
mengandung resin, resorsin, brazilin, d-alfa phallandren, oscimenen, dan minyak atsiri.
4
Ekstrak cair kayu secang dapat dibalurkan pada bagian tubuh yang luk serta dapat
mengobati penyakit tulang seperti osteoporosis (Sari, R., & Suhartati., 2016). Ekstrak
etanol kayu secang mampu menstimulasi sel osteoblast dan juga dapat menghambat
pembentukan sel osteoclast (Mufidah et al, 2012). Ekstrak kayu secang juga bersifat
antibakteri, yaitu dapat menghambat aktivitas bakteri dalam saluran pencernaan, karena
diduga mengandung asam galat di dalam ekstrak kayu secang. Ekstrak metanol, n-
butanol serta kloroform dari kayu secang dapat membunuh sel kanker (Sari, R., &
Suhartati., 2016). Kandungan brazilin pada kayu secang juga dapat mengobati kanker
dengan menghambat protein inhibitor apoptosis survivin dan terlibat dalam aktivasi
caspase 3 dan caspase 9.
Secara umum kayu secang bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas, antibiotic
alami, membantu tubuh menyerap vitamin C, menghentikan perdarahan, mengurangi
rasa sakit dan nyeri, mengobati kanker prostat, memelihara kesehatan jantung, sebagai
anti bakteri, mengobati sakit peru, sebagai anti inflamasi, terapi detoksifikasi,
mengandung anti jamur, mengatasi obesitas, mengobati radang usus, menurunkan
tekanan darah, mengobati penyakit TBC, menghngatkan tubuh, meningkatkan kekebalan
tubuh (Agus Triyono, 2011 dalam Sari, R., & Suhartati., 2016 ).
Jamu secang memiliki banyak khasiat. Khasiat utamanya diperoleh dari kandungan
kayu secang yang dapat mengurangi kolesterol, menghilangkan rasa pegal dan capek,
menyegarkan badan, dan memperlancar peredaran darah. Jamu secang semakin
berkhasiat karena di lengkapi bahan atau rempah tambahan lain yaitu jahe, sereh, kayu
5
manis, cengkeh, dan kapulaga yang kandungan manfaatnya juga sangat baik bagi tubuh.
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam jamu secang dapat menurunkan kadar MDA
plasma sehingga mampu menurunkan tekanan darah. Alhasil dapat meningkatkan
kebugaran jasmani penderita prahipertensi. Manfaat lain dari jamu secang ialah untuk
mengatasi maslaah pencernaan, kardiovaskuler, dan lain sebagainya.
a. Kayu Secang
Mengandung anti oksidan yang kuat yang berkhasiat sebagai anti oksidan kuat yang
dapat meredam bahaya radikal bebas yang menjadi penyebab timbulnya penyakit
kronis seperti kanker, jantung koroner, hipertensi, diabetes. Dan juga, biasa digunakan
dengan cara diseduh untuk mengurangi penyakit antara lain: Batuk berdarah (TBC),
diare, disentri, penawar racun, obat luka dalam dan luka luar, pengobatan sesudah
persalinan, katarak, maag, rematik, masuk angin dan capek-capek. Kayu secang
bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas, antibiotic alami, membantu tubuh
menyerap vitamin C, menghentikan perdarahan, mengurangi rasa sakit dan nyeri,
mengobati kanker prostat, memelihara kesehatan jantung, sebagai anti bakteri,
mengobati sakit peru, sebagai anti inflamasi, terapi detoksifikasi, mengandung anti
jamur, mengatasi obesitas, mengobati radang usus, menurunkan tekanan darah,
mengobati penyakit TBC, menghngatkan tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh.
b. Jahe
Jahe merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan
bahan obat. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe
termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Penggunaan jahe untuk berbagai macam
olahan selain mempunyai rasa dan aroma yang enak dan khas, juga memiliki fungsi
sebagai obat yaitu untuk memperbaiki pencernaan, menambah nafsu makan,
memperkuat lambung dan mencegah infeksi. Hal ini disebabkan oleoresin pada jahe
dapat merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Selain itu juga untuk obat
batuk, rematik, sakit kepala dan berguna untuk wanita yang baru melahirkan.
c. Kayu Manis dan Daun Kayu Manis
Banyak herbalis meyakini bahwa campuran jahe dan kayu manis berkhasiat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan antioksidannya tinggi.
6
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN
6.1 Kasus
Seorang laki-laki berinisial A berusia 35 tahun mengeluh dirinya suka merasa
kelelahan akibat banyaknya tugas pekerjaan kantor. Klien selalu tidur larut malam yaitu
pukul 01.00 setiap harinya. Klien mengatakan bahwa atasannya selalu memberikan tugas
tiba-tiba disela tugas utama kantor dan harus selesai pada saat itu juga. Bahkan pada saat
weekend pun diberikan tugas. Akibatnya klien jarang melakukan aktivitas fisik. Klien
sesekali merokok dengan alasan menghilangkan penat. Kesibukan akan pekerjaan
menyebabkan klien makan-makanan fast food dan gorengan. Saat dilakukan pemeriksaan
dihasilkan TTV: TD 130/85, RR 19x/menit, HR 60 x/menit, Suhu 36,9o C, Saturasi
Oksigen 97%, BB 75 kg, TB 160 cm. Klien mau diajarkan pembuatan jamu secang
untuk mengatasi kelelahan dan menurunkan tekanan darahnya agar tubuh bugar kembali.
Subjektif Objektif
Domain 1: 1. Klien merasa 1. TD 130/85 Kurang
meningkat kesehatan
Edukasi
1. Anjurkan makan sayur
dan buah setiap hari
2. Anjurkan untuk
mengurangi konsumsi
fast food dan gorengan
3. Anjurkan melakukan
aktivitas fisik setiap hari
4. Anjurkan tidak merokok
Kontradindikasi:
-
Langkah Pembuatan:
1. Masukkan secang, jahe, cengkeh, temulawak, kayu manis, dan sereh ke dalam
panci
2. Tambahkan 2 liter air dan gula pasir
3. Panaskan dengan api kecil agar keenam bahan terseduh dengan baik
4. Tutup panci dan tunggu hingga mendidih dan bewarna kemerahan
5. Kemudian matikan api, angkat dan saring (simpan air seduhan, buang ampasnya)
6. Sajikan dalam keadaan hangat
B. Cuci tangan
Perawat mencuci tangan dan menggunakan APD jika diperlukan
C. Menyiapkan Alat dan Bahan
Perawat menyiapakn alat dan bahan yang diperlukan seperti panci, air, kayu
secang, jahe, sereh, kayu manis, cengkeh, temulawak, dan gula pasir.
2. Fase Kerja
D. Langkah-langkah
Perawat akan menjelaskan secara singkat mengenai self healing: jamu secang.
Manfaat, kegunaan, kandungan, dan cara kerja jamu secang dalam tubuh.
Kemudian perawat menjelaskan cara pembuatan jamu secang yaitu:
Jamu dapat diminum sebelum makan 2-3 kali sehari. Jika masih tersisa dapat
disimpan di lemari pendingin.
3. Terminasi
E. Evaluasi yang diharapkan
Perawat menanyakan perasaan klien setelah melakukan prosedur pembuatan jamu
secang dan setelah meminum jamu secang. Evaluasi objektif dilakukan dengan
menanyakan kembali apa jamu secang, manfaat, khasiat, bahan apa saja yang
dibutuhkan serta menyebutkan kembali langkah-langkah untuk melakukan
pembuatan jamu secang.
F. Penutup
12
BAB IV
13
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kejadian prehipertensi dapat berkembang menjadi hipertensi dapat diakibatkan oleh
adanya paparan radikal bebas dan aktivitas fisik yang kurang. Radikal bebas dapat
menimbulkan kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif, sedangkan
aktivitas fisik yang kurang menjadi faktor protektif terhadap penyakit degeneratif. Radikal
bebas yang terdapat dalam tubuh dapat dicegah dengan antioksidan. Individu yang
mengalami prehipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang
banyak mengandung antioksidan. Salah satu rempah yang kaya akan antioksidan ialah kayu
secang. Kayu secang dapat dijadikan jamu dengan menambahkan rempah-rempah lain seperti
jahe, sereh, kayu manis, temulawak, dan cengkeh. Jamu secang memiliki banyak khasiat
seperti mengurangi kolesterol, menghilangkan rasa pegal dan capek, menyegarkan badan, dan
memperlancar peredaran darah. Jamu secang dapat dikonsumsi 2-3 kali sehari sebelum
makan. Jamu secang dapat dipilih sebagai terapi komplementer karena tidak memiliki efek
samping yang berarti. Tetapi tetap perlu diperhatikan dengan pengobatan farmakologi yang
dipilih.
4.2. Saran
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca. Menurut penulis, self healing jamu secang dapat
diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit karena khasiatnya yang sangat banyak
dan baik. Mahasiswa perlu belajar lebih banyak lagi terkait self-healing lainnya karena masih
sangat banyak. Hal ini mampu menambah pengetahuan dan memperkaya ilmu entah buat diri
sendiri maupun diajarkan kepada orang lain.
14
Daftar Pustaka
Fitriyanti, F., Sri, M., & Wahyuningsih, H. (2020). Pemberian minuman secang (Caesalpinia
sappan l.) terhadap kadar malondialdehid plasma dan kebugaran jasmani pada
pegawai penderita prehipertensi. 16(3), 94–105. https://doi.org/10.22146/ijcn.33242
Nirmal NP, Rajput MS, Prasad RGSV, Ahmad M. Brazilin from Caesalpinia sappan
hearthwood and its pharmacological activities: a review. Asian Pac J Trop Med.
2015;8(6):421-30. doi: 10.1016/j.apjtm.2015.05.014
Sari, R., & Suhartati. (2016). SECANG ( Caesalpinia sappan L .) : TUMBUHAN HERBAL
KAYA ANTIOKSIDAN. Info Teknis EBONI 13(01), 57–68.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi
1, Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
Lampiran I
Panduan/SOP Tindakan
Penilaian
No Prosedur
D TD Ket
1. Perawat mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
2. Perawat menanyakan kabar dan keluhan
klien
3. Perawat memvalidasi keluhan klien
4. Perawat membuat kontrak waktu dan
tempat
5. Perawat menjelaskan tujuan tindakan
6. Hand hygine
7. Menyiapkan peralatan: panci, air 2 liter,
kayu secang, jahe, cengkeh, temulawak,
kayu manis, sereh, gula/madu
8. Masukkan secang, jahe, cengkeh,
temulawak, kayu manis, dan sereh ke
dalam panci
9. Tambahkan 2 liter air dan gula
pasir/madu
10. Panaskan dengan api kecil agar keenam
bahan terseduh dengan baik
11. Tutup panci dan tunggu hingga
mendidih dan bewarna kemerahan
12. Matikan api, angkat dan saring (simpan
air seduhan, buang ampasnya)
13. Sajikan/minum dalam keadaan hangat
14. Minum 2-3 kali sehari sebelum makan
15.
16. Setelah selesai, bereskan peralatan, jika
masih tersisa dapat disimpan di lemari
16
Penilaian
No Prosedur
D TD Ket
pendingin
17. Evaluasi subjektif dan objektif
18. Mengucapkan salam
19. Cuci tangan
Lampiran II
Pilihan Sikap
No Pernyataan
SS S N TS STS
1. Saya mengikuti proses intervensi dengan
sebaik-baiknya karena hal ini sangat penting
untuk mengatasi keluhan saya
2. Saya mendengarkan dan memperhatikan
dengan baik penjelasan dari perawat
3. Saya bertanya apabila ada penjelasan yang
kurang saya mengerti
4. Saya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
perawat
5. Saya meyakini apabila kegiatan ini sangat
bermanfaat
Jumlah Total
Keterangan:
SS : Sangat Setuju Skor Maksimal : 25
S : Setuju Skor Minimal :5
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Lampiran III
Pilihan
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Klien mampu mempraktikan kembali cara pembuatan
jamu secang
2. Klien mampu mempraktikan pembuatan jamu secang
sesuai prosedur yang benar
3. Klien mampu menjelaskan prosedur pembuatan jamu
secang