Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

Self-Healing:

Jamu Secang untuk Menurunkan Tekanan Darah

pada Penderita Prehipertensi

Disusun oleh:

Nur Azizah

1806140211

Kelas-A

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2021
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Self Healing” ini dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan
Komplementer. Tidak lupa pula shalawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada
bimbingan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan, arahan, dan kerja
sama dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini terutama kepada fasilitator Mata
Kuliah Keperawatan Komplementer Kelas A yakni Ibu Dr. Ns. Widyatuti, S.Kp.,
M.Kes yang telah mengajar dengan baik sehingga penulis mampu mengerjakan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak
lain yang telah mendukung dalam penyusunan makalah hingga makalah dapat
terselesaikan dengan baik.

Meski demikian, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan


yang perlu diperbaiki dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis secara terbuka
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna terbentuknya
makalah yang lebih baik di kedepannya. Semoga makalah ini dapar bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa keperawatan pada khususnya dan
pembaca lain pada umumnya. Demikian yang dapat penulis sampaikan, akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.

Kebumen, 08 Mei 2021

Nur Azizah
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................6
2.1 Overview Kayu Secang................................................................................................................6
2.2 Pengertian Jamu Secang..............................................................................................................8
2.3 Manfaat Jamu Secang..................................................................................................................8
2.4 Bahan-Bahan dan Khasiat Masing-Masing Bahan Jamu Secang.................................................8
2.5 Cara Kerja Jamu Secang dalam Menurunkan Tekanan Darah...................................................10
BAB III...............................................................................................................................................10
PROSEDUR PELAKSANAAN........................................................................................................10
6.1 Kasus...................................................................................................................................10
6.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................................................11
6.3 Rencana Asuhan Keperawatan.............................................................................................11
6.4 Prosedur Pembuatan dan Penggunaan Jamu Secang............................................................13
6.5 Langkah-langkah Penjelasan Pembuatan Jamu....................................................................14
1. Orientasi..........................................................................................................................14
2. Fase Kerja........................................................................................................................14
3. Terminasi.........................................................................................................................15
6.6 Evaluasi Terapi....................................................................................................................15
BAB IV...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
4.1. Kesimpulan.............................................................................................................................16
4.2. Saran........................................................................................................................................16
iv

Daftar Pustaka...................................................................................................................................16
Lampiran I.........................................................................................................................................17
Lampiran II........................................................................................................................................18
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu masalah kesehatan kardiovaskular yang banyak di temukan di
Indonesia ialah hipertensi. Prevalensi hipertensi meningkat dari 25,8% pada tahun 2013
menjadi 34% pada tahun 2018 (Fitriyanti, F., Sri, M., & Wahyuningsih, H., 2020).
Prehipertensi merupakan keadaan seseorang yang memiliki tekanan darah saat
beristirahat antara 120/80-139/89 mmHg (Fitriyanti, F., Sri, M., & Wahyuningsih, H.,
2020). Menurut Chiang et al (2013) dalam Tryastuti (2019) menyatakan bahwa
prehipertensi merupakan keadaan yang terjadi lebih dahulu sebelum terjadinya hipertensi
namun tidak diikuti dengan gejala yang dirasakan oleh individu tetapi berisiko lebih
tinggi menjadi hipertensi dan berkembang ke penyakit kardiovaskuler lainnya. Di
Indonesia, prevalensi kejadian prehipertensi usia dewasa yaitu 48,4%. Angka tersebut
melebihi prevalensi di India (32,1% dan Jepang (43%) (Khanam et al (2015) dalam
Tryastuti, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh Kim et al (2013) mengungkapkan
bahwa tiga dari lima individu dewasa prehipertensi diperkirakan dapat berkembang
menjadi hipertensi 10 tahun kemudian apabila tidak merubah gaya hidup.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan prehipertensi menjadi
hipertensi ialah paparan radikal bebas dan aktivitas fisik yang kurang. Radikal bebas
dapat menimbulkan kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif,
sedangkan aktivitas fisik yang kurang menjadi faktor protektif terhadap penyakit
degeneratif (Tryastuti, D., 2019). Keduanya dapat meningkatkan stress oksidatif dalam
tubuh.
Radikal bebas yang terdapat dalam tubuh dapat dicegah dengan antioksidan.
Individu yang mengalami prehipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan atau
minuman yang banyak mengandung antioksidan agar tidak berkembang menjadi
hipertensi. Penelitian yang dilakukan di Thailand terkait dengan pemberian antioksidan
pada penderita prehipertensi menyebutkan bahwa antioksidan mampu menurunkan kadar
tekanan darah (Wichitsranoi J et al, 2011).
Salah satu tanaman/rempah Indonesia yang mengandung antioksidan alami ialah
secang (Caesalpinia sappan L). Secang sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai
minuman trasdisional yang dipercaya dapat mengurangi kolesterol, menghilangkan
pegal-pegal, menyegarkan tubuh, dan memperlancar peredaran darah.
2

Kandungan antioksidan alami secang dalam bentuk polyphenol seperti xanthone,


coumarin, chalcone, flavoboid, homoisoflavinoid, dan brazilin (Nirmal NP et al, 2015).
Pemanfaatan kayu secang sangat beraneka macam yaitu diekstrak kemudian dibuat sirup,
krim, ataupun dalam bentuk jamu. Pada makalah kali ini, penulis akan menjelaskan
mengenai pemanfaatan jamu secang untuk self-healing bagi penderita prahipertensi guna
menurunkan tekanan darah.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apa itu kayu secang dan bagaiamana klasifikasi serta kandungan yang ada dalam
kayu secang?
2. Apa yang dimaksud dengan jamu secang?
3. Apa manfaat jamu secang?
4. Apa saja bahan-bahan serta khasiat masing-masing bahan dalam jamu secang?
5. Bagaimana cara kerja jamu secang?
6. Bagaimana teknik pembuatan dan cara penggunaan jamu secang?

1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat diuraikan dari latar belakang sebagai berikut.
1. Mengetahui apa itu kayu secang, klasifikasi, dan kandungan dalam kayu secang
2. Mengetahui dan memahami definisi jamu secang
3. Mengetahui manfaat jamu secang
4. Mengetahui bahan-bahan dan khasiat dari masing bahan-bahan yang ada dalam jamu
secang
5. Mengetahui cara kerja jamu secang
6. Mengetahui teknik pembuatan & cara penggunaan jamu secang
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Overview Kayu Secang

Secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan salah satu spesies tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Secang tergolong sebagai tumbuhan herbal
yang tumbuh alami di hutan-hutan sekunder. Secang pertama kali ditemukan oleh
Kimichi (seorang berkebangsaan Spanyol) di Brazil sehingga nama tanaman ini disebut
sebagai ‘kayu Brazil (Brazil wood) (Sari, R., & Suhartati., 2016).

Di berbagai daerah di Indonesia, secang di kenal dengan nama lokal yang


berbeda-beda seperti seupeng (Aceh); sepang (Gayo); sopang (Batak); cacang
(Minangkabau); secang (Sunda); kayu secang, soga Jawa (Jawa); kaju secang (Madura);
cang (Bali); sepang (Sasak); supa, suang (Bima); sepel (Timor); ; hong (Alor); kayu
sema (Manado); dolo ; sapang (Makassar); seppang (Bugis); sefen (Halmahera Selatan);
sawala, hiniaga, sinyiang, singiang (Halmahera Utara); sunyiha (Ternate); dan roro
(Tidore) (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2008 dalam Sari, R., & Suhartati., 2016).
Bagian tumbuhan secang yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah kayunya.
Serpihan kayu secang dimasukkan ke dalam teko atau tempat air minum dan diseduh
dengan air panas kemudian di minum.

Kayu secang mengandung zar berkhasiat sevagai antioksidan kuat yang dapat
menangkal radikal bebas. Ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) hasil penapisan
mengandung lima senyawa aktif yang terkait dengan flavonoid baik sebagai antioksidan
primer maupun antioksidan sekunder ( Safitri, 2002 dalam Supriani, A., 2019).
Flavonoid yang ter dapat dalam ekstrak kayu secang memiliki sejumlah kemampuan
yaitu dapat meredam atau menghambat pembentukan radikal bebas hidroksil, anion
superoksida, radikal peroksil, radikal alkoksil, singlet oksigen, dan hidrogen peroksida
((Shahidi, 1999; Miller,2002 dalam Supriani, A., 2019). Tanaman secang juga
mengandung resin, resorsin, brazilin, d-alfa phallandren, oscimenen, dan minyak atsiri.
4

Ekstrak cair kayu secang dapat dibalurkan pada bagian tubuh yang luk serta dapat
mengobati penyakit tulang seperti osteoporosis (Sari, R., & Suhartati., 2016). Ekstrak
etanol kayu secang mampu menstimulasi sel osteoblast dan juga dapat menghambat
pembentukan sel osteoclast (Mufidah et al, 2012). Ekstrak kayu secang juga bersifat
antibakteri, yaitu dapat menghambat aktivitas bakteri dalam saluran pencernaan, karena
diduga mengandung asam galat di dalam ekstrak kayu secang. Ekstrak metanol, n-
butanol serta kloroform dari kayu secang dapat membunuh sel kanker (Sari, R., &
Suhartati., 2016). Kandungan brazilin pada kayu secang juga dapat mengobati kanker
dengan menghambat protein inhibitor apoptosis survivin dan terlibat dalam aktivasi
caspase 3 dan caspase 9.

Secara umum kayu secang bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas, antibiotic
alami, membantu tubuh menyerap vitamin C, menghentikan perdarahan, mengurangi
rasa sakit dan nyeri, mengobati kanker prostat, memelihara kesehatan jantung, sebagai
anti bakteri, mengobati sakit peru, sebagai anti inflamasi, terapi detoksifikasi,
mengandung anti jamur, mengatasi obesitas, mengobati radang usus, menurunkan
tekanan darah, mengobati penyakit TBC, menghngatkan tubuh, meningkatkan kekebalan
tubuh (Agus Triyono, 2011 dalam Sari, R., & Suhartati., 2016 ).

2.2 Pengertian Jamu Secang

Menurut Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 jamu adalah bahan atau ramuan


bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan serian (generik),
atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat. Jamu yang berkembang di Indonesia sangat beraneka macam
seperti jamu kunir asem, beras kencur, pahitan, dan lain-lain. Jamu secang merupakan
jamu yang bahan utama nya adalah kayu secang dan ditambahkan bahan-bahan lain
seperti jahe, kayu manis, sereh, kapulaga, laos, dan cengkeh.

2.3 Manfaat Jamu Secang

Jamu secang memiliki banyak khasiat. Khasiat utamanya diperoleh dari kandungan
kayu secang yang dapat mengurangi kolesterol, menghilangkan rasa pegal dan capek,
menyegarkan badan, dan memperlancar peredaran darah. Jamu secang semakin
berkhasiat karena di lengkapi bahan atau rempah tambahan lain yaitu jahe, sereh, kayu
5

manis, cengkeh, dan kapulaga yang kandungan manfaatnya juga sangat baik bagi tubuh.
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam jamu secang dapat menurunkan kadar MDA
plasma sehingga mampu menurunkan tekanan darah. Alhasil dapat meningkatkan
kebugaran jasmani penderita prahipertensi. Manfaat lain dari jamu secang ialah untuk
mengatasi maslaah pencernaan, kardiovaskuler, dan lain sebagainya.

2.4 Bahan-Bahan dan Khasiat Masing-Masing Bahan Jamu Secang

a. Kayu Secang
Mengandung anti oksidan yang kuat yang berkhasiat sebagai anti oksidan kuat yang
dapat meredam bahaya radikal bebas yang menjadi penyebab timbulnya penyakit
kronis seperti kanker, jantung koroner, hipertensi, diabetes. Dan juga, biasa digunakan
dengan cara diseduh untuk mengurangi penyakit antara lain: Batuk berdarah (TBC),
diare, disentri, penawar racun, obat luka dalam dan luka luar, pengobatan sesudah
persalinan, katarak, maag, rematik, masuk angin dan capek-capek. Kayu secang
bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas, antibiotic alami, membantu tubuh
menyerap vitamin C, menghentikan perdarahan, mengurangi rasa sakit dan nyeri,
mengobati kanker prostat, memelihara kesehatan jantung, sebagai anti bakteri,
mengobati sakit peru, sebagai anti inflamasi, terapi detoksifikasi, mengandung anti
jamur, mengatasi obesitas, mengobati radang usus, menurunkan tekanan darah,
mengobati penyakit TBC, menghngatkan tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh.

b. Jahe
Jahe merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan
bahan obat. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe
termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Penggunaan jahe untuk berbagai macam
olahan selain mempunyai rasa dan aroma yang enak dan khas, juga memiliki fungsi
sebagai obat yaitu untuk memperbaiki pencernaan, menambah nafsu makan,
memperkuat lambung dan mencegah infeksi. Hal ini disebabkan oleoresin pada jahe
dapat merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Selain itu juga untuk obat
batuk, rematik, sakit kepala dan berguna untuk wanita yang baru melahirkan.
c. Kayu Manis dan Daun Kayu Manis
Banyak herbalis meyakini bahwa campuran jahe dan kayu manis berkhasiat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan antioksidannya tinggi.
6

d. Akar sereh dan daun sereh


Akar Sereh digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak / obat
batuk, bahan untuk kumur, dan penghangat badan. Daun: digunakan sebagai peluruh
angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan
pereda kejang. Manfaat sereh antara lain mencegah kanker, obat gangguan
pencernaan, detoksifikasi, menurunkan tekanan darah, menghaluskan kulit, sebagai
analgesic, menjaga kesehatan wanita.
e. Kapulaga
Dalam dunia obat-obatan biji yang telah dikeringkan,bagian buah,akar dan batangnya
adalah bagian yang dapat dimanfaatkan. Kapulaga dapat digunakan sebagai obat
batuk karena mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula,
lemak, silikat, betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan
kersik. Kapulaga dapat juga digunakan untuk mencegah pengeroposan tulang.

2.5 Cara Kerja Jamu Secang dalam Menurunkan Tekanan Darah

Secara alami, rempah-rempah banyak mengandung berbagai macam komponen aktif


yang dapat bermanfaat bagi tubuh. Rempah-rempah banyak mengandung zat
antioksidan, antibakteri, antikanker, antibiotik, dan lainnya yang bermanfaat dalam
meningkatkan kesehatan. Kandungan antioksidan pada rempah mampu menangkal
radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh. Secara umum kandungan
antioksidan pada rempah-rempah yaitu fenol. Komponen bioaktif yang berbentuk fenol
pada sereh atau serai adalah: sitral dan geraniol; pada jahe, yakni zingiberen, curcumin,
filandren, gingerol, dan shogaol; pada cengkih adalah: eugenol, tanin, dan vanilin.
Kandungan antioksidan pada secang berbentuk brazilin dan flavonoid (Supriani, A.,
2019). Apabila radikal bebas yang dihasilkan tubuh berlebih dan tidak dapat dinetralisasi
oleh antioksidan endogen (dari dalam tubuh), maka kerusakan yang ditimbulkan oleh
stres oksidatif dapat diminimalisasi oleh antioksidan eksogen (dari luar tubuh)
(Fitriyanti, F., Sri, M., & Wahyuningsih, H., 2020). Stress oksidatif yang tinggi bisa
meningkatkan kadar MDA plasma. Kadar MDA plasma yang tinggi dapat meningkatkan
tekanan darah. Ketika antioksidan dalam tubuh tinggi, maka radikal bebas semakin
berkurang sehingga stress oksidatif menurun. Alhasil kadar MDA plasma menurun dan
tekanan darah juga menurun (Fitriyanti, F., Sri, M., & Wahyuningsih, H., 2020).
7

BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN
6.1 Kasus
Seorang laki-laki berinisial A berusia 35 tahun mengeluh dirinya suka merasa
kelelahan akibat banyaknya tugas pekerjaan kantor. Klien selalu tidur larut malam yaitu
pukul 01.00 setiap harinya. Klien mengatakan bahwa atasannya selalu memberikan tugas
tiba-tiba disela tugas utama kantor dan harus selesai pada saat itu juga. Bahkan pada saat
weekend pun diberikan tugas. Akibatnya klien jarang melakukan aktivitas fisik. Klien
sesekali merokok dengan alasan menghilangkan penat. Kesibukan akan pekerjaan
menyebabkan klien makan-makanan fast food dan gorengan. Saat dilakukan pemeriksaan
dihasilkan TTV: TD 130/85, RR 19x/menit, HR 60 x/menit, Suhu 36,9o C, Saturasi
Oksigen 97%, BB 75 kg, TB 160 cm. Klien mau diajarkan pembuatan jamu secang
untuk mengatasi kelelahan dan menurunkan tekanan darahnya agar tubuh bugar kembali.

6.2 Diagnosa Keperawatan

DIAGNOSIS BATASAN KARAKTERISTIK ETIOLOGI


KEPERAWATAN (Data Kasus)

Subjektif Objektif
Domain 1: 1. Klien merasa 1. TD 130/85  Kurang

Promosi Kesehatan kelelahan akibat mmHg terpapar


banyaknya tugas 2. RR 19x/menit informasi
Kelas 2:
kantor 3. HR 60 x/menit  Stressor
Manajemen 2. Klien mengatakan 4. Suhu 36,9o C berlebihan
Kesehatan
bahwa atasannya 5. Saturasi Oksigen  Pemilihan
00188 selalu memberikan 97% gaya hidup
Perilaku Kesehatan tugas secara tiba-tiba 6. BB 75 kg tidak sehat
Cenderung disela tugas utama 7. TB 160 cm. (merokok,
Berisiko
kantor dan harus makan
Definisi : selesai pada saat itu makanan
Hambatan juga fast food
kemampuan untuk 3. Klien mengatakan dan
mengubah gaya
jarang melakukan gorengan,
hidup/perilaku untuk
8

memperbaiki status aktivitas fisik aktivitas


kesehatan 4. Klien suka makanan fisik
fast food dan kurang)
gorengan
5. Klien selalu tidur
larut malam sekitar
pukul 01.00
6. Klien merokok

6.3 Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosis Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


(SDKI) (SLKI) (SIKI)

Perilaku Kesehatan Perilaku Kesehatan Promosi Perilaku Upaya


Cenderung Berisiko Definisi: Kesehatan
Definisi : Kemampuan dalam mengubah Definisi: Meningkatkan

Hambatan kemampuan gaya


untuk hidup/perilaku untuk perubahan perilaku klien agar

mengubah gaya memperbaiki status kesehatan


hidup/perilaku memiliki kemauan dan

untuk memperbaiki status kemampuan yang kondusif


Kriteria Hasil: bagi kesehatan secara
kesehatan
1. Menerima terhadap menyeluruh baik bagi
perubahan status lingkungan maupun
kesehatan meningkat masyarakat sekitarnya
2. Kemampuan
melakukan tindakan Tindakan:
pencegahan masalah Observasi
kesehatan membaik 1. Identifikasi perilaku
3. Kemampuan upaya kesehatan yang
meningkatkan dapat ditingkatkan
kesehatan membaik
4. Pencapaian Terapeutik
pengendalian kesehatan 1. Berikan lingkungan
yang mendukung
9

meningkat kesehatan

Edukasi
1. Anjurkan makan sayur
dan buah setiap hari
2. Anjurkan untuk
mengurangi konsumsi
fast food dan gorengan
3. Anjurkan melakukan
aktivitas fisik setiap hari
4. Anjurkan tidak merokok

6.4 Prosedur Pembuatan dan Penggunaan Jamu Secang


Jamu secang dapat dikonsumsi setiap hari. Tidak ada aturan khusus terkait jumlah dosis
atau jumlah konsumsi dalam sehari. Jamu secang dapat diminum pada pagi hari, siang,
sore, ataupun malam hari. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat
Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) menyarankan untuk mengkonsumsi jamu 2-
3 kali sehari sebelum makan.
Indikasi: Bagi penderita
- Diabetes Mellitus
- Hipertensi
- Diare
- Penyakit Jantung
- Radang Usus
- TBC
- Kanker
- Arthritis
- Klien dengan luka
- Asam Urat
- Kolesterol
- Infeksi Kulit
- Anemia
10

Kontradindikasi:
-

Prosedur pembuatan jamu secang:

Alat dan Bahan:

1. Jahe 2 rimpang 8. Gula pasir 2 ons


2. Sereh 3 batang 9. Panci
3. Cengkeh 10 biji 10. Adukan
4. Kayu secang 1 ikat ( 1 ons)
5. Kayu manis 3 helai
6. Temulawak 3 iris (potong) @2-3cm
7. Air 2 liter

Langkah Pembuatan:

1. Masukkan secang, jahe, cengkeh, temulawak, kayu manis, dan sereh ke dalam
panci
2. Tambahkan 2 liter air dan gula pasir
3. Panaskan dengan api kecil agar keenam bahan terseduh dengan baik
4. Tutup panci dan tunggu hingga mendidih dan bewarna kemerahan
5. Kemudian matikan api, angkat dan saring (simpan air seduhan, buang ampasnya)
6. Sajikan dalam keadaan hangat

6.5 Langkah-langkah Penjelasan Pembuatan Jamu


Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tata laksana dalam pembuatan jamu secang
adalah sebagai berikut:
1. Orientasi
A. Perkenalan Tujuan
Perawat memperkenalkan diri melalui salam terapeutik dengan menanyakan
kabar klien dan menyebutkan nama, tujuan, dan mendengarkan keluhan serta
klarifikasi kebutuhan dan masalah klien. Perawat bisa melakukan evaluasi dan
validasi apabila ingin mengetahui penyebab masalah klien dan cara klien dalam
mengatasi masalahnya tersebut. Perawat membuat kontrak waktu dan tempat
serta menjelaskan tujuan intervensi.
11

B. Cuci tangan
Perawat mencuci tangan dan menggunakan APD jika diperlukan
C. Menyiapkan Alat dan Bahan
Perawat menyiapakn alat dan bahan yang diperlukan seperti panci, air, kayu
secang, jahe, sereh, kayu manis, cengkeh, temulawak, dan gula pasir.

2. Fase Kerja
D. Langkah-langkah
Perawat akan menjelaskan secara singkat mengenai self healing: jamu secang.
Manfaat, kegunaan, kandungan, dan cara kerja jamu secang dalam tubuh.
Kemudian perawat menjelaskan cara pembuatan jamu secang yaitu:

1) Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan


2) Masukkan secang, jahe, cengkeh, temulawak, kayu manis, dan sereh ke dalam
panci
3) Tambahkan 2 liter air dan gula pasir
4) Panaskan dengan api kecil agar keenam bahan terseduh dengan baik
5) Tutup panci dan tunggu hingga mendidih dan bewarna kemerahan
6) Kemudian matikan api, angkat dan saring (simpan air seduhan, buang
ampasnya)
7) Sajikan dalam keadaan hangat

Jamu dapat diminum sebelum makan 2-3 kali sehari. Jika masih tersisa dapat
disimpan di lemari pendingin.

3. Terminasi
E. Evaluasi yang diharapkan
Perawat menanyakan perasaan klien setelah melakukan prosedur pembuatan jamu
secang dan setelah meminum jamu secang. Evaluasi objektif dilakukan dengan
menanyakan kembali apa jamu secang, manfaat, khasiat, bahan apa saja yang
dibutuhkan serta menyebutkan kembali langkah-langkah untuk melakukan
pembuatan jamu secang.

F. Penutup
12

Perawat mengkonfirmasi hal-hal yang telah disebutkan oleh klien. Perawat


mengingatkan klien terkait indikasi dan hal-hal yang perlu diperhatikan. Perawat
membuat kontrak waktu dan tempat untuk pertemuan berikutnya
G. Cuci tangan
Perawat mencuci tangan dan melepas APD jika memakainya

6.6 Evaluasi Terapi


Hal-hal yang harus diperhatikan selama proses intervensi:
- Mendokumentasikan semua respon klien
- Menjelaskan secara detail manfaat, indikasi, kontraindikasi, cara pembuatan, dan
aturan minum
Evaluasi terhadap tindakan keperawatan:
- Klien mampu mendemonstrasikan kembali pembuatan jamu secang
- Klien mengungkapkan respons yang positif

BAB IV
13

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kejadian prehipertensi dapat berkembang menjadi hipertensi dapat diakibatkan oleh
adanya paparan radikal bebas dan aktivitas fisik yang kurang. Radikal bebas dapat
menimbulkan kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif, sedangkan
aktivitas fisik yang kurang menjadi faktor protektif terhadap penyakit degeneratif. Radikal
bebas yang terdapat dalam tubuh dapat dicegah dengan antioksidan. Individu yang
mengalami prehipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang
banyak mengandung antioksidan. Salah satu rempah yang kaya akan antioksidan ialah kayu
secang. Kayu secang dapat dijadikan jamu dengan menambahkan rempah-rempah lain seperti
jahe, sereh, kayu manis, temulawak, dan cengkeh. Jamu secang memiliki banyak khasiat
seperti mengurangi kolesterol, menghilangkan rasa pegal dan capek, menyegarkan badan, dan
memperlancar peredaran darah. Jamu secang dapat dikonsumsi 2-3 kali sehari sebelum
makan. Jamu secang dapat dipilih sebagai terapi komplementer karena tidak memiliki efek
samping yang berarti. Tetapi tetap perlu diperhatikan dengan pengobatan farmakologi yang
dipilih.

4.2. Saran
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca. Menurut penulis, self healing jamu secang dapat
diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit karena khasiatnya yang sangat banyak
dan baik. Mahasiswa perlu belajar lebih banyak lagi terkait self-healing lainnya karena masih
sangat banyak. Hal ini mampu menambah pengetahuan dan memperkaya ilmu entah buat diri
sendiri maupun diajarkan kepada orang lain.
14

Daftar Pustaka

Fitriyanti, F., Sri, M., & Wahyuningsih, H. (2020). Pemberian minuman secang (Caesalpinia
sappan l.) terhadap kadar malondialdehid plasma dan kebugaran jasmani pada
pegawai penderita prehipertensi. 16(3), 94–105. https://doi.org/10.22146/ijcn.33242

Nirmal NP, Rajput MS, Prasad RGSV, Ahmad M. Brazilin from Caesalpinia sappan
hearthwood and its pharmacological activities: a review. Asian Pac J Trop Med.
2015;8(6):421-30. doi: 10.1016/j.apjtm.2015.05.014

Sari, R., & Suhartati. (2016). SECANG ( Caesalpinia sappan L .) : TUMBUHAN HERBAL
KAYA ANTIOKSIDAN. Info Teknis EBONI 13(01), 57–68.

Supriani, A. (2019). PERANAN MINUMAN DARI EKSTRAK JAHECANG UNTUK. 3(1),


30–39.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), 
Edisi 1, Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi
1, Jakarta:  Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi
1, Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.

Tryastuti, D. (2019). Determinan Pre-Hipertensi Di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis


Kota Depok. The Indonesian Journal of Health Science 11(1), 71–77.

Wichitsranoi J, Weerapreeyakul N, Boonsiri P, Settasatian C, Settasatian N, Komanasin N, et


al. Antihypertensive and antioxidant effects of dietary black sesame meal in pre-
hypertensive humans. Nutr J. 2011;10:82. doi: 10.1186/1475-2891-10-82
15

Lampiran I

Panduan/SOP Tindakan

Penilaian
No Prosedur
D TD Ket
1. Perawat mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
2. Perawat menanyakan kabar dan keluhan
klien
3. Perawat memvalidasi keluhan klien
4. Perawat membuat kontrak waktu dan
tempat
5. Perawat menjelaskan tujuan tindakan
6. Hand hygine
7. Menyiapkan peralatan: panci, air 2 liter,
kayu secang, jahe, cengkeh, temulawak,
kayu manis, sereh, gula/madu
8. Masukkan secang, jahe, cengkeh,
temulawak, kayu manis, dan sereh ke
dalam panci
9. Tambahkan 2 liter air dan gula
pasir/madu
10. Panaskan dengan api kecil agar keenam
bahan terseduh dengan baik
11. Tutup panci dan tunggu hingga
mendidih dan bewarna kemerahan
12. Matikan api, angkat dan saring (simpan
air seduhan, buang ampasnya)
13. Sajikan/minum dalam keadaan hangat
14. Minum 2-3 kali sehari sebelum makan
15.
16. Setelah selesai, bereskan peralatan, jika
masih tersisa dapat disimpan di lemari
16

Penilaian
No Prosedur
D TD Ket
pendingin
17. Evaluasi subjektif dan objektif
18. Mengucapkan salam
19. Cuci tangan

Lampiran II

Instrumen Penilaian Aspek Afektif


17

“Pelaksanaan Intervensi Pembuatan Jamu Secang”

Pilihan Sikap
No Pernyataan
SS S N TS STS
1. Saya mengikuti proses intervensi dengan
sebaik-baiknya karena hal ini sangat penting
untuk mengatasi keluhan saya
2. Saya mendengarkan dan memperhatikan
dengan baik penjelasan dari perawat
3. Saya bertanya apabila ada penjelasan yang
kurang saya mengerti
4. Saya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
perawat
5. Saya meyakini apabila kegiatan ini sangat
bermanfaat
Jumlah Total

Keterangan:
SS : Sangat Setuju Skor Maksimal : 25
S : Setuju Skor Minimal :5
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Lampiran III

Instrument Penilaian Aspek Psikomotor tentang


18

“Pembuatan Jamu Secang”

Pilihan
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Klien mampu mempraktikan kembali cara pembuatan
jamu secang
2. Klien mampu mempraktikan pembuatan jamu secang
sesuai prosedur yang benar
3. Klien mampu menjelaskan prosedur pembuatan jamu
secang

Anda mungkin juga menyukai