Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Kehamilan Sehat
Oleh:
Pembimbing Akademik:
Dwiana Estiwidani, SST, MPH
Journal Reading
Oleh:
ROSI FRITA ANDINI SAMOSIR
NIM. P07124519019
Menyetujui,
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Journal Reading dengan judul
“Management of Chronic and Gestational Hypertension of Pregnancy: A Guide for
Primary Care Nurse Practitioners”.
Penulisan Journal Reading ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas
praktik asuhan kebidanan holistik pada kehamilan sehat. Laporan ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. DR. Yuni Kusmiyati, SST, MPH, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta yang telah memfasilitasi untuk praktik
klinik
2. Hesty Widyasih, SST.M.Keb, selaku Ketua Prodi yang telah memfasilitasi
dan meberikan arahan
3. Dwiana Estiwidani, SST, MPH, selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis.
4. Sri Suryanti, A.Md. Keb, selaku pembimbing lahan yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis.
5. Teman-teman yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan
Laporan Komprehensif ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Journal Reading ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BAB I ISI JURNAL..................................................................................... 1
A. Judul dan Penulis............................................................................... 1
B. Abstrak............................................................................................... 1
C. Pendahuluan....................................................................................... 2
D. Kriteria Diagnostik............................................................................. 3
E. Manajemen Non-Farmakologis......................................................... 4
F. Manajemen Farmakologis.................................................................. 4
G. Kesimpulan........................................................................................ 7
BAB II TELAAH JURNAL........................................................................ 8
A. PICOT................................................................................................ 8
B. RAMMbo........................................................................................... 8
C. Desain Terbaik................................................................................... 8
D. Quality of Evidence........................................................................... 8
E. Strenght Recommendation................................................................. 8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 9
A. Pengertian.......................................................................................... 9
B. Tanda dan Gejala Hipertensi.............................................................. 11
C. Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan............................................. 11
D. Definisi Hipertensi Kronik................................................................. 12
E. Etiologi Hipertensi Kronik................................................................. 12
F. Diagnosis Hipertensi Kronik pada Kehamilan.................................. 12
G. Dampak hipertensi kronik pada kehamilan........................................ 13
H. Pemeriksaan laboratorium................................................................. 13
I. Pengelolaan pada kehamilan.............................................................. 13
J. Evaluasi janin..................................................................................... 14
K. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia..................... 14
L. Persalinan pada kehamilan dengan hipertensi kronik........................ 15
M. Perawatan pasca persalinan................................................................ 15
N. Pencegahan........................................................................................ 15
BAB IV PENUTUP...................................................................................... 10
A. Kesimpulan........................................................................................ 17
B. Saran.................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTKA...................................................................................... 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Dan Penulis
Judul: Management of Chronic and Gestational Hypertension of Pregnancy:
A Guide for Primary Care Nurse Practitioners
Penulis: Leah Spiro and Donna Scemons
Tempat: California State University, Los Angeles, USA
Tahun: 2018
B. Abstrak
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan pedoman,
menurut Kongres Amerika Ahli Obstetri dan Ginekologi,tentang cara
mengelola hipertensi sebelum dan selama kehamilan. Pelayanan primer tidak
memiliki pengetahuan untuk memulai pengobatan dan mengelola hipertensi
pada pasien yang berencana keluarga atau pada tahap awal kehamilan
sebelum mentransfer perawatan ke dokter kandungan, atau mungkin pasien
yang tidak pernah melakukan perawatan transfer karena kurangnya akses atau
pendanaan. Makalah ini bertujuan untuk membahas bagaimana Praktisi
Perawat Keluarga, atau penyedia perawatan primer lainnya, dapat dengan
aman dan efisien mempertahankan tekanan darah yang stabil pada pasien
dengan hipertensi sebelum, selama, dan setelah kehamilan.
Latar Belakang dan Implikasi untuk Keperawatan: Dokter sering
menunda merujuk komplikasi kehamilan ke dokter kandungan. Praktisi
primer merawat pasien-pasien ini selama pra-kehamilan atau perencanaan
kehamilan, dan bahkan selama kehamilan di komunitas yang minim akses
perawatan kandungan kehamilannya.
Desain: Mendiskusikan pedoman ACOG (American College of Obstetricians
and Gynecologists) dan rekomendasi manajemen hipertensi yang aman,
sebelum, selama dan setelah hamil.
2
E. Manajemen Non-Farmakologis
Manajemen pasien dengan hipertensi gestasional dapat dengan aman
dilakukan sebagai pasien rawat jalan ketika tidak ada bukti hipertensi berat
atau perkembangan menjadi preeklampsia yang hadir melalui pemantauan
tekanan darah mingguan di kantor dan ekskresi protein urin, serta dua kali
seminggu pengukuran tekanan darah di rumah.
Penatalaksanaan pasien dengan hipertensi kronis dan gestasional
serupa setelah preeklampsia telah dikesampingkan. Intervensi non-
farmakologis meliputi aktivitas pasien atau tingkat olahraga dan diet. Menurut
Abdul Sultan et al. (2013), praktisi tidak dianjurkan menempatkan pasien
pada tirah baring yang ketat dan didorong untuk mempertahankan tingkat
aktivitas fisik yang normal, karena tirah baring yang lama telah terbukti
meningkatkan risiko tromboemboli vena, terutama mengingat
hiperkoagulabilitas fisiologis kehamilan. Latihan kekuatan dan olahraga
isometrik murni, termasuk angkat beban, dan latihan aerobik tidak dianjurkan
karena dapat meningkatkan tekanan darah secara akut ke tingkat yang parah,
meningkatkan risiko untuk kejadian yang merugikan, termasuk stroke; banyak
penelitian diperlukan dalam bidang ini karena olahraga juga telah terbukti
mengurangi tekanan darah dan bantuan dalam pengobatan. Namun ACOG,
merekomendasikan 30 menit olahraga moderat pada sebagian besar hari
dalam seminggu untuk “merangsang angiogenesis plasenta dan meningkatkan
disfungsi endotel ibu (hal 29). Secara mengejutkan, ACOG (2013) tidak
menemukan bukti yang menunjukkan manfaat dalam membatasi asupan
natrium selama kehamilan, sehingga mereka merekomendasikan untuk tidak
membatasi asupan dalam pencegahan preeklampsia.
F. Manajemen Farmakologis
Manajemen farmakologis adalah pengobatan utama dan tidak terbatas
pada agen antihipertensi. The American Heart Association (2011)
merekomendasikan aspirin dosis rendah 81 mg atau kurang untuk diinisiasi
5
kehamilan, dan penggunaan diuretik hanya sebagai obat lini kedua dalam
situasi yang secara spesifik membutuhkan mekanisme aksi.
G. Kesimpulan
Penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan bersifat langsung dan
dapat dimulai oleh penyedia perawatan primer sementara wanita usia subur
berusaha untuk hamil dan pada tahap awal kehamilan, sebelum perawatan
dipindahkan ke dokter kandungan primer. Sangat penting bahwa penyedia
layanan dapat membedakan antara jenis hipertensi dalam kehamilan, memulai
pengobatan awal, dan mengelola hipertensi dengan aman dan efektif
sepanjang kehamilan.
BAB II
TELAAH JURNAL
A. PICOT
Populasi Ibu hamil dengan hipertensi dari kumpulan berbagai jurnal
Intervensi Tidak ada
Comparati Tidak Ada
f
Outcome Faktor risiko hipertensi
Time Juli 2018
B. RAMMbo
Representatif Ya
Alokasifair Ya
Maintenance Ya
fair
Measurement Tidak dijelaskan
Blinded
Objective
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg.
Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam.
Klasifikasi: hipertensi kronik, preeklampsia-eklampsia, hipertensi kronik dengan
superimposed preeklampsia, hipertensigestasional.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah
didalam arteri.Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal.
Hipertensi atau darah tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis (dalam waktu yang lama).
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-
satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah
kita secara teratur.
Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah suatu keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang
berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita
yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
10
berarti mencegah terjadinya hipertensi yang ringan menjadi lebih berat, yang
dapat dicapai dengan cara farmakologik atau perubahan pola hidup: diet,
merokok, alkohol, dan substance abuse (penyalahgunaan obat).
Terapi hipertensi kronik berat hanya mempertimbangkan keselamatan ibu,
tanpa memandang status kehamilan. Hal ini untuk menghindari terjadinya CVA,
infark miokard serta disfungsi jantung dan ginjal. Antihipertensi diberikan:
a. Sedini mungkin pada batas tekanan darah dianggap hipertensi, yaitu pada stage
I hipertensi tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg, tekanan diastolik ≥ 90 mmHg
b. bila terjadi disfungsi end organ.
Obat antihipertensi
Jenis antihipertensi yang digunakan pada hipertensi kronik, ialah :
a. α-Metildopa
Suatu α2 - reseptor agonis. Dosis awal 500 mg 3 x per hari, maksimal 3
gram per hari
b. Calcium channel blockers
Nifedipin: dosis bervariasi antara 30 - 90 mg per hari.
c. Diuretik thiazide
Tidak diberikan karena akan mengganggu volume plasma sehingga
mengganggu aliran darah utero-plasenta.
J. Evaluasi janin
Untuk mengetahui apakah terjadi insufisiensi plasenta akut atau kronik, perlu
dilakukan Non stress test dan pemeriksaan ultrasonografi bila curiga terjadinya
fetal growth restriction atau terjadi superimposed preeklampsia.
K. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
Diagnosis superimposed preeklampsia sulit, apalagi hipertensi kronik disertai
kelainan ginjal dengan proteinuria. Tanda-tanda superimposed preeklampsia pada
hipertensi kronik, adalah
a) adanya proteinuria, gejala-gejala neurologik, nyeri kepala hebat, gangguan
visus, edema patologik yang menyeluruh (anasarka), oliguria, edema paru.
15
Pengetahuan yang diberikan berupa tentang manfaat diet dan istirahat yang
berguna dalam pencegahan. Istirahat tidak selalu berarti berbaring, dalam hal ini
yaitu dengan mengurangi pekerjaan sehari-hari dan dianjurkan lebih banyak
duduk dan berbaring. Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam
dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan sangat dianjurkan. Mengenal
secara dini preeklampsia dan merawat penderita tanpa memberikan diuretika dan
obat antihipertensi merupakan manfaat dari pencegahan melalui pemeriksaan
antenatal yang baik.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini sudah baik karena diambil dari berbagai journal untuk
dilakukan penelitian dan dikaji bagaimana manajemen yang baik untuk
penanganan hipertensi pada saat kehamilan terutama yang perlu dilakukan oleh
praktisi dibidang kesehatan baik dari segi non farmakologi ataupun dari segi
farmakologi.
B. Saran
Untuk dapat mengetahui manajemen yang baik untuk kasus hipertensi pada
kehamilan mungkin tidak hanya bersumber dari 5 jurnal peneltian, dan juga akan
lebih baik lagi apabila pedoman yang digunakan oleh penelitian ini tidak hanya
dari satu sumber pedoman, namun juga dari berbagai sumber yang sudah
terpercaya dan di akui oleh dunia.
17
DAFTAR PUSTAKA
18