Oleh :
Syilviani Erlingga
NIM. 181915030
YAYASAN AN NASHER
AKADEMI ANALIS KESEHATAN AN NASHER
CIREBON
2021
i
ABSTRAK
Syilviani Erlingga. 2021. PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT
SEBELUM DAN SESUDAH MENGONSUMSI KERIPIK MELINJO PADA
PENGURUS PONDOK TARBIYATUL BANIN.
Asam urat adalah asam yang terbentuk akibat metabolisme purin di dalam tubuh. Dengan kata
lain, asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme purin yang ada di dalam tubuh. Purin juga
dapat bersumber dari makanan yang tinggi akan protein. Melinjo (Gnetum gnemon L.) adalah buah
yang dapat dijadikan bahan campuran dalam sayuran. Biji melinjo juga dapat dijadikan sebagai
olahan makanan ringan seperti emping melinjo. Melinjo merupakan salah satu tanaman yang
memiliki kadar purin yang relatif tinggi karena dalam 100 g melinjo mengandung 150 mg purin.
Kelebihan purin dalam tubuh akan menyebabkan tingginya kadar asam urat dalam darah yang
disebut hiperurismia. Hiperurisemia merupakan suatu keadaan ketika terjadi peningkatan kadar
asam urat dalam darah diatas nilai normal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar
asam urat dan hasil perbandingan kadar asam urat antara sebelum dan sesudah mengonsumsi
keripik melinjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pra-eksperimen dengan design
One group pretest posttest. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium AAK An Nasher Cirebon
pada bulan Juli 2021. Data dari pemeriksaan kadar asam urat didapatkan hasil rata-rata sebelum
mengonsumsi keripik melinjo sebesar 3,4 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat sesudah
mengonsumsi keripik melinjo yaitu 6,3 mg/dl dengan rata-rata selisih kenaikan kadar asam urat
yaitu sebesar 2,9 mg/dl. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji Wilcoxon
Test dan didapatkan hasil nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar asam urat yang signifikan
antara sebelum dan sesudah mengonsumsi keripik melinjo pada pengurus pondok Tarbiyatul
Banin.
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji Bagi Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat
bimbingan, petunjuk, dan motivasi dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan
1. Bapak KH. Abdul Mujib, selaku Ketua Yayasan An Nasher Cirebon dan
2. Bapak Hery Prambudi, S.Si., M.Si., Apt selaku direktur Akademi Analis
3. Alm. Heri Purwanto, dr. selaku pembimbing I yang dengan sepenuh hati
5. Seluruh dosen dan staf AAK An Nasher yang telah memberikan bantuan dan
iii
iv
6. Kedua Orang tuaku Bapak Sunaryo, Ibu Rumnaeti dan Kakakku beserta Istri
yang dengan sepenuh hati dan rasa tulus telah memberikan motivasi materi,
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang telah banyak
Ilmiah ini.
8. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I
wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having no
days off, I wanna thank me for never quitting, for just being me at all times.
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
dengan Karya Tulis Ilmiah ini semoga dapat berguna untuk masyarakat dan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN........................................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.4.1 Bagi Penulis .............................................................................. 4
1.4.2 Bagi Akademik ......................................................................... 5
1.4.3 Bagi Masyarakat ....................................................................... 5
1.5 Batasan Masalah ..................................................................................... 5
1.6 Kerangka Penelitian ................................................................................ 6
1.7 Hipotesis................................................................................................. 7
v
vi
Halaman
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 ................................................................................................... 47
LAMPIRAN 2 ................................................................................................... 49
LAMPIRAN 3 ................................................................................................... 50
LAMPIRAN 4 ................................................................................................... 51
LAMPIRAN 5 ................................................................................................... 52
LAMPIRAN 6 ................................................................................................... 53
LAMPIRAN 7 ................................................................................................... 54
LAMPIRAN 8 ................................................................................................... 55
LAMPIRAN 9 ................................................................................................... 56
LAMPIRAN 10 ................................................................................................. 58
LAMPIRAN 11 ................................................................................................. 59
x
BAB 1
PENDAHULUAN
produktif. Salah satu penyebab terjadinya peradangan pada sendi yaitu karena
terjadi penumpukan kristal asam urat pada sendi. Hal ini merupakan suatu
permasalahan yang harus bisa ditangani karena dengan kondisi tersebut dapat
sehari-hari.
bukunya, asam urat adalah asam yang terbentuk akibat metabolisme purin di
dalam tubuh. Dengan kata lain, asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme
purin yang ada didalam tubuh yang terdiri dari karbon, nitrogen, oksigen dan
hydrogen dengan rumus molekul C5H4N4O3. Setiap sel mempunyai inti sel
dan inti sel tersusun dari berbagai jenis zat, antara lain yaitu purin. Zat purin
itu sendiri adalah turunan dari protein yang secara alamiah terkandung di
dalam tubuh. Purin juga dapat bersumber dari makanan yang tinggi akan
protein. Pada golongan primata, adenosin (purin) yang ada di dalam tubuh
1
2
larut dalam air oleh enzim uricase. Namun jumlah enzim ini pada manusia
sangat sedikit, sehingga hasil akhir dari metabolisme purin ini adalah asam
urat. (Jaliana,dkk. 2018). Jika terjadi kelebihan kadar asam urat dalam tubuh,
maka akan menyebabkan penumpukan kristal asam urat pada sendi sehingga
kadar asam urat dalam darah di atas nilai normal. Hiperurisemia yang tidak
diberi penanganan secara tepat akan menyebabkan penyakit asam urat yang
disebut juga sebagai penyakit gout atau dikenal juga dengan penyakit pirai.
Menurut WHO, prevalensi penyakit asam urat sebesar 32% terjadi pada usia
penyakit asam urat banyak dialami oleh laki-laki karena pada laki-laki tidak
memiliki hormon esterogen yang tinggi sehingga asam urat sulit dikeluarkan
melalui urin dan resikonya kadar asam urat dalam darah menjadi tinggi.
sehingga hormon ini dapat membantu pengeluaran asam urat melalui urin
dan gaya hidup yang cenderung tidak sehat. Selain dari makanan dan gaya
hidup yang tidak sehat, kadar asam urat juga dapat dipengaruhi oleh genetik,
Melinjo (Gnetum gnemon L.) adalah buah yang dapat dijadikan bahan
tanaman yang memiliki kadar purin yang relatif tinggi. Menurut Novia
kelompok usia tersebut. Metabolisme tubuh sangat dipengaruhi oleh umur dan
penelitian tentang konsumsi melinjo dalam jumlah berlebih pada usia muda.
4
Tarbiyatul Banin ?
2. Untuk mengetahui hasil perbandingan kadar asam urat antara sebelum dan
Banin
manfaat bagi :
pondok Tarbiyatul Banin yang berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia
remaja akhir 19-24 tahun dan memiliki kadar asam urat normal pada saat
Protein
Metabolisme purin
dalam tubuh
Faktor-faktor
Melinjo
pemicu asam urat :
1. Usia
Penumpukan purin 2. Genetik
yang berlebih dalam 3. Jenis kelamin
tubuh 4. Penyakit tertentu
Asam Urat
Hiperurisemia
Pemeriksaan kadar
asam urat
Metode Sampel
Uricase PAP
Hasil yang didapat
Ket : : berhubungan
: tidak behubungan
7
1.7 Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit ini dikenal sebagai penyakit gout atau pirai. Kata gout berasal
dari bahasa latin yaitu guttan yang berarti tetesan. Pada saat itu,
penyakit asam urat atau radang sendi dikenal sebagai penyakit orang
kaya yang diduga disebabkan oleh racun yang jatuh setetes demi setetes
pada persendian.
Pada abad ke-5 Sebelum Masehi, penyakit yang timbul pada ibu
jari kaki ini telah diidentifikasi oleh Hipocrates. Selain itu, pada abad
ke-3 Galen menulis tentang tofi, yaitu endapan natrium urat yang
terdapat dalam jaringan di bawah kulit. Kristal pada tofi pirai ini
gout secara ilmiah dimulai pada abad ke-18 dengan cara mengisolasi
asam urat dari batu ginjal. Di abad ke-19, Sir Alfred Garrod
menemukan kadar asam urat yang tinggi dalam darah penderita gout.
Sehingga sejak saat itu, tingginya kadar asam urat dalam darah selalu
penyakit arthritis gout yang merupakan salah satu jenis dari penyakit
8
9
sesuatu yang alamiah. Setiap orang memiliki asam urat yang mengalir
di dalam darahnya karena asam urat merupakan hasil akhir dari proses
metabolisme tubuh secara alami (asam urat endogen) dan berasal dari
insonic acid (IMP), dan ademic acid (AMP). Proses terbentuknya asam
akhir berupa asam urat. Dalam kadar normal, asam urat dalam tubuh
berfungsi sebagai antioksidan alami. Kadar asam urat normal pada pria
10
yaitu 3,0-7,0 mg/dL, sedangkan kadar asam urat normal pada wanita
penyakit gout. Purin adalah molekul yang terdapat di dalam sel yang
(Krisnatuti, I. D.2008).
Bagan 2.1 Hidrolisis DNA dan RNA menjadi purin dan pirimidin
DNA RNA
Deoksiribonuklease Ribonuklease
Polinukleotida
Fosfodiesterase
3’ atau 5’ nukleotida
Nukleotidase
Nukleotida
Nukleosida fosforilase
yaitu kopi, teh, dan cokelat mengandung komponen purin yang berupa
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Zat gizi yang dibutuhkan
CO2.
Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme purin, baik yang
berasal dari hasil pemecahan purin asam nukleat dalam tubuh maupun
purin yang berasal dari bahan pangan. Di dalam serum, urat berbentuk
natrium urat, sedangkan dalam urin, urat berbentuk asam urat. Pada
manusia normal, 18-20% dari asam urat yang hilang akan dipecah oleh
dalam asam nukleat yang dikonsumsi akan diubah menjadi asam urat
tanpa terlebih dahulu digabung dengan asam nukleat tubuh. Enzim yang
berperan dalam sintesis asam urat ini adalah xantine oksidase. Enzim
tersebut sangat aktif bekerja dalam hati, usus halus, dan ginjal.
(Krisnatuti, I. D.2008).
Bagan 2.2 Proses inosin dan guanine yang dioksidasi menjadi urat
Guanin Deaminase
Xantin
Prekursor
bukan urin
Nukleoprotein
makanan Katabolisme
nukleotida
Pool asam
urat
(Krisnatuti, I. D.2008).
memproduksi asam urat hingga 85%, jadi asam urat dari luar tubuh
kadar asam urat dalam darah juga akan meningkat sehingga dapat
tubuh.
berlebih.
dalam darah antara lain yaitu obat untuk penderita tekanan darah
5. Penyakit asam urat juga dapat terjadi karena adanya gangguan pada
urat ini biasanya terjadi karena gangguan pada fungsi ginjal, konsumsi
alkohol yang berlebihan, kondisi medis tertentu dan olah raga yang
1. Tahap Asimtomatik
tidak adanya gejala, biasanya tahap ini baru disadari oleh penderita
kelebihan asam urat yang terjadi dapat diatasi tanpa bantuan obat,
2. Tahap Akut
gejala seperti nyeri mendadak pada area sendi. Gejala sistemik yang
Rasa nyeri dapat terjadi pada malam hari yang akan hilang
3. Tahap Interkritikal
Pada tahap ini tidak terjadi serangan nyeri, bahkan hingga 6 bulan
16
4. Tahap Kronik
urat. Pada tahap ini timbul gejala berupa neri pada sendi yang
dari kristal asam urat yang tertimbun dalam sendi atau jaringan
lunak yang sudah sangat lama dan banyak. Rasa nyeri pada tahap ini
hanya pada sendi, tofi juga dapat timbul pada jaringan lunak.
1. Gout Primer
2. Gout Sekunder
2.1.7 Hiperurisemia
pada kadar asam urat serum diatas nilai normal. Pada sebagian besar
serum laki-laki dewasa lebih dari 7,0 mg/dL dan lebih dari 6,0 mg/dL
a. Keturunan (Genetik)
satunya penentu penyakit asam urat. Faktor ini dapat berisiko lebih
b. Jenis Kelamin
Kadar asam urat pria lebih tinggi dibandingkan wanita karena pria
bertambahnya usia.
c. Obesitas
asam urat karena pola makan yang tidak seimbang sehingga kadar
f. Kondisi Medis
g. Obat-obatan
h. Usia
asam urat pada wanita terjadi pada masa menopause.( Medika, T.B,
2017). Dalam kondisi normal dengan pola makan dan pola hidup
tahun ke atas bagi pria dan bagi wania biasanya setelah terjadi
masa menopause. Namun karena pola makan dan pola hidup yang
tidak sehat, asam urat bisa menyerang usia berapapun tidak peduli
(mg/100gr bahan) :
tahu, tempe, kangkung, daun dan biji melinjo, buncis dan kacang-
kacangan.
Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, kue
(Noviyanti, 2015)
gejala dan menurunkan kadar asam urat dalam darah, serta mencegah
T.B 2017)
1. Terapi Obat
setelahnya.
b. Kolkisin
c. Obat kortikosteroid
asam urat.
d. Probenesid
e. Sulpifirazon
b. Jalan cepat
c. Berenang
d. Senam ringan
e. Bersepeda
f. Tindakan rehabilitasi
lainnya. Pohon ini berasal dari Indo-Malaysia yang memiliki tinggi hingga
24
15 m (50 kaki). Spesies ini dapat ditemukan di hutan kering dan lembab di
wilayah tersebut yang dapat tumbuh secara spontan dan juga ditanam
datar dan lebih sering di lereng bukit, tetapi pohon ini juga dapat tumbuh
di atas batuan berkapur. Kondisi substrat yang lebih disukai yaitu tanah
Kingdom Plantae
Divisi Gnetophyta
Kelas Gnetopsida
Ordo Gnetales
Family Gnetaceae
Genus Gnetum
Spesies G.gnemon
(Baloch, A. 2015)
58% pati, 16,4 % lemak, 9-10% protein dan 1% fenolik (Siswoyo dan
mulai dari daun, akar sampai biji, ternyata kandungan protein yang
melinjo hingga tipis. Susunlah biji melinjo yang sudah pipih pada
nampan untuk dijemur hingga kering selama 2-3 hari. Jika sudah
pada zona reaksi dari strip, katalisator asam urat dapat memicu
untuk metode stik pada pria yaitu 3,5-7,2 mg/dL dan untuk wanita
2,6-6,0 mg/dL.
relatif singkat.
pada pemeriksaan ini adalah 3,4-7,0 mg/dL untuk pria dan wanita
ketelitian yang tinggi. Ketepatan dan ketelitian pada tahap pra analitik,
persiapan sampel.
dilakukan pada siang hari yaitu selang waktu 1-2 jam setelah
2002)
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
keripik melinjo.
30
31
urat.
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
majalah, buku, surat kabar dan jurnal. Dalam penelitian ini, data
lapangan.
5. Fotometer : 1 unit
6. Mikropipet 20 µl : 1 unit
8. Tourniquet : 1 buah
3.7.2 Prinsip
𝐴𝑏𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Perhitungan = 𝑥 5 (𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟)
𝐴𝑏𝑠 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
telah disiapkan
biarkan mengering
vena.
11. Pindahkan darah pada spuit, dengan cara melepas jarum jari
pasien
Standard - 20 µl - -
Control serum - - 20 µl -
Sampel - - - 20 µl
1. Dihomogenkan
546 nm
Test. Uji tersebut merupakan salah satu metode pengujian yang digunakan
Data ini disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan teknik
analisis perbandingan dua mean. Jika sig <0,05 maka H1 diterima, dan jika
tanggal 2-8 Juli 2021 dengan banyaknya sampel dalam penelitian ini yaitu
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Perbandingan Kadar Asam Urat Sebelum Dan
Sesudah Mengonsumsi Keripik Melinjo
38
39
Dari output data pada tabel uji Wilcoxon Test terlihat bahwa nilai
Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,000. Karena nilai Signifikasi < 0,05 maka H1
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar asam urat
4.3 Pembahasan
keripik melinjo yaitu 3,4 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat responden
kadar asam urat setelah diberi perlakuan selama 3 hari atau bisa disebut juga
tujuan agar dapat memantau dan mengontrol kadar asam urat responden
apabila terjadi kenaikan asam urat yang out of control. Salah satu responden
pada penelitian ini mengalami kenaikan kadar asam urat yang sangat
signifikan pada hari ke 4, hal ini ditunjukkan dengan nilai asam urat sebesar
8,0 mg/dl dan hasil tersebut sudah melebihi batas nilai normal. Untuk itu
kenaikan kadar asam urat yang sangat siginifikan ini bisa saja disebabkan
oleh kesalahan pada saat proses pra analitik, analitik maupun post analitik.
Penusukan jarum pada jari yang masih mengandung sisa alkohol dan tidak
mengusap darah pada saat darah keluar pertama kali dapat menyebabkan
hasil asam urat tinggi palsu. Selain itu dilihat dari hasil wawancara, riwayat
kadar asam urat setelah mengonsumsi 100 g keripik melinjo selama 7 hari.
sehingga kadar asam urat dalam darah dapat meningkat. Hal ini juga dapat
didukung berdasarkan data responden yang memiliki pola hidup tidak sehat,
42
seadanya yaitu sesuai menu yang disediakan oleh pondok pesantren dan
disertai dengan adanya riwayat keluarga yang memiliki kadar asam urat
tinggi. Kadar asam urat cenderung mudah meningkat pada laki-laki, karena
pada laki-laki tidak memiliki hormon esterogen yang tinggi sehingga asam
urat sulit dikeluarkan melalui urin dan resikonya kadar asam urat dalam
faktor kesalahan pada saat pra analitik, analitik dan post analitik. Setiap
hal ini bisa diatasi dengan cara melakukan pemeriksaan berulang pada
pemeriksaan. Faktor lain yang membuat suatu sampel memiliki kadar asam
urat yang berbeda yaitu adanya sel sel pada sampel darah yang telah
dicampur dengan reagen tidak terbaca sempurna oleh detector pada alat
(seperti sel menggumpal dan sel tersebut terlalu kecil hingga pada saat
ini mengalami kenaikan kadar asam urat yang signifikan. Hal ini dilihat
berdasarkan uji Wilcoxon Test bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah
0,000. Karena nilai Signifikasi < 0,05 maka H1 diterima. Jadi dapat
Tarbiyatul Banin.
BAB V
5.1 Kesimpulan
melinjo yaitu 3,4 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat responden sesudah
2. Dari uji statistik Wilcoxon Test didapatkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-
5.2 Saran
1. Untuk peneliti
2. Untuk Responden
44
DAFTAR PUSTAKA
Ariasti, D., & Lestari, W. (2015). Hubungan Antara Konsumsi Emping Melinjo
dengan Kejadian Asam Urat pada Warga di Desa Wadunggetas Wonosari
Klaten. KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2).
Baloch, A. (2015). Gnetum gnemon. 8235.
https://www.iucnredlist.org/species/194943/8924190
Bardin, T., & Richette, P. (2014). Definition of hyperuricemia and gouty
conditions. 26(2), 186–191.https://doi.org/10.1097/BOR.0000000000000028
Benarkah Melinjo Sebabkan Penyakit Asam Urat? (2016, October 4). Health &
Nutrition Services. https://lagizi.com/benarkah-melinjo-sebabkan-penyakit-
asam-urat/
DepKeS, R. I. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Diunduh tanggal, 15.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Laboratorium Kesehatan. Jakarta: Pusat K3; 2002
Dianati, N. A. (2015). Gout and hyperuricemia. 4, 82–89.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/555/556
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Zat Gizi
Pangan Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Gandasoebrata, R. (1970). Penuntun laboratorium klinik. Jakarta : Dian Rakyat,
1992
Jaliana, J., & Suhadi, S. (2018). faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
asam urat pada usia 20-44 tahun di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2017. (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat), 3(2).
Jardewi, E. (2017). Perbedaan Kadar Asam Urat pada Pasien Puasa dan Tidak
Puasa (Doctoral dissertation, Muhammadiyah University of Semarang).
Krisnatuti, I. D. (2008). Diet Sehat Untuk Penderita Asam Urat. Penebar PLUS+.
45
46
2. Pengambilan Sampel
3. Pemberian Treatment
47
48
Keterangan :
49
LAMPIRAN 3
TABEL STATISTIK
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sebelum Treatment .201 19 .043 .913 19 .082
*
Sesudah Treatment .155 19 .200 .941 19 .272
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
50
LAMPIRAN 4
JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No Jenis kegiatan Des Jan Mei Juni Juli Agust
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Membaca
1 referensi di √ √ √ √
perpustakaan
Penyusunan
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Proposal
Seminar
3 √
Proposal
Penelitian
4 √ √ √
Lapangan
Pengumpulan
5 √
Draff KTI
Sidang Karya
6 √
Tulis Ilmiah
51
LAMPIRAN 5
HASIL PENELITIAN
52
LAMPIRAN 6
53
LAMPIRAN 7
54
LAMPIRAN 8
55
LAMPIRAN 9
DATA RESPONDEN
56
DATA RESPONDEN
No. Nama Umur Cek Nyeri Riwayat Makanan Penyakit Aktivitas Minum
Asam sendi tinggi fisik air putih
Urat purin
1. DMS 19 Tidak TP Tidak KK Tidak Tidak Iya
2. RF 19 Tidak TP Tidak KK Tidak Tidak J
3. FM 19 Tidak TP Ada Tidak Tidak KK J
4. UH 20 Tidak P Ada Iya Tidak Iya J
5. FH 19 Tidak TP Tidak KK Tidak Tidak Iya
6. RJB 19 Tidak TP Ada KK Tidak Tidak J
7. AWL 20 Tidak TP Tidak Tidak Tidak KK Iya
8. FJY 22 Tidak P Ada KK Tidak Iya J
9. YN 19 Tidak P Ada KK Tidak Tidak J
10. RA 19 Tidak P Ada KK Tidak Iya J
11. AM 19 Tidak TP Tidak Tidak Tidak KK J
12. MA 24 Tidak TP Tidak Iya Tidak KK J
13. SJL 20 Tidak TP Ada Tidak Tidak Tidak J
14. AGR 21 Tidak P Ada KK Tidak Iya Tidak
15. FKA 19 Tidak TP Ada KK Tidak KK J
16. AS 21 Tidak TP Ada KK Tidak KK Iya
17. MAN 20 Tidak TP Tidak KK Tidak KK Iya
18. AI 19 Tidak TP Tidak KK Tidak Tidak J
19. GB 20 Tidak P Tidak KK Tidak Tidak J
20. STN 20 Tidak P Ada Iya Tidak Iya J
Keterangan :
TP : Tidak Pernah
P : Pernah
KK : Kadang-Kadang
J : Jarang
57
LAMPIRAN 10
58
LAMPIRAN 11
SURAT PERIZINAN
59
RIWAYAT HIDUP
merupakan putri ke dua dari pasangan Bapak Sunaryo dan Ibu Rumnaeti.
pertama di SMP N 1 Plumbon, dan tamat pada tahun 2015. Setelah menamatkan
Menengah Atas di SMA N 1 Palimanan dan tamat pada tahun 2018. Dan
60