Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan
alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak
bisa di pungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan
kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta
masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk
peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa
setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan
mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu
(Bandiyah, 2009). Pelayanan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini. Karena
pelayanan asuhan kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity of care) saat di memang sangat
penting untuk ibu. Dan dengan asuhan kebidanan tersebut tenaga kesehatan seperti bidan, dapat
memantau dan memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa nifas.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sendiri masih sangat tinggi jika di bandingkan dengan
negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2015 jumlah AKI di Indonesia sebanyak 305/100.000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016).
Kematian Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar (49,5%), kematian waktu
hamil (26%) pada waktu nifas (24%) (Kementrian Kesehatan RI, 2012). Sedangkan Angka Kematian
Bayi (AKB) pada tahun 2015 di Indonesia sebanyak 22,23/1000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga,
2016). Kematian neonatal paling banyak asfiksia (51%), BBLR (42,9%), SC (18,9%), prematur (33,3%),
kelainan kongenital (2,8%) dan sepsis (12%) (Riskerdas, 2015)
Standart minimal asuhan kehamilan yang harus dilakukan yaitu 14T seperti Timbang berat
badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT
lengkap, Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Pemeriksaan HB,
Pemeriksaan 7 VDRL, Pemeriksaan protein urin,Pemeriksaan reduksi urin, Perawatan payudara,
Senam hamil, Pemberian obat malaria, Pemberian kapsul minyak yodium, Temuwicara dalam rangka
persiapan rujukan (Pantiawati dan Suryono, 2010:26). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan sendiri yang bersifat menyeluruh dan bermutu untuk ibu dan
bayi dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif (continuity
of care). Dengan rencana yang sesuai strategis ini, ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana (KB)
(Kemenkes, 2010).
Diharapkan dengan dilakukan asuhan kebidanan secara continuity of care dapat mencegah
sedini mungkin terjadinya komplikasi dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi dari masa
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi berencana.

BAB II

1 Konsep dasar kehamilan

a. Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Saifuddin, 2009: 89). Dari berbagai pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kehamilan
merupakan proses yang terdiri dari ovulasi, konsepsi, pertumbuhan zigot, nidasi hasil konsepsi,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi hingga lahirnya janin. Kehamilan
berlangsung sampai lahirnya janin pada usia kurang lebih 9 bulan lebih 7 hari atau 40 minggu.
b. Proses Kehamilan
Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah bersatunya sel telur
(ovum) dan sperma. Proseskehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari di
hitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena
dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sel sperma dengan telur) yang terjadi
dua minggu setelahnya (Sulistyawati, 2010:4).
a) Trimester pertama (minggu 0-12)
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal sampai
periode terbentuknya janin (Kusmiyati, 2009:67).
i) Periode germinal (minggu 0-3). Proses pembuhan telur oleh sperma yang terjadi pada
minggu ke-2 di hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah di buahi sperma
bergerak dari tuba falopi dan menempel di dinding uterus (endrometrium).
ii) Periode embrionik (minggu 3-8). Proses dimana sistem saraf pusat, organ organ utama dan
struktur anatomi mulai tebentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan
hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosit menjadi embrio
berukuran 1,3cm dengan kepala yang besar
iii) Periode fetus (minggu 9-12). Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan
cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
b) Trimester Ke-dua (minggu ke 12-24)
Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin. Pada minggu ke-18 kita bisa
melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin,
posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit serta rambut berkembang
dan mengeras pada minggu ke-20 dan ke-21. Indra pengliatan dan pendengaran janin mulai
berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sosok
manusia dengan panjang 30cm (Kusmiyati, 2009:68).
c) Trimester Ketiga (minggu 24-40)
Pada trimester ini semua oragan tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas
motorik yang terkoordinasi menendang atau menonjok serta dia sudah mempunyai periode
tidur dan bangun. Massa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru
berkembang pesat menjadi sempurna. Pada bulan ke sembilan,janin mengambil posisi kepala di
bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir anatara 3kg sampai 3,5kg dengan panajang
50cm (Kusmiyati, 2009:67).

c. Diagnosis Tanda gejala kehamilan


Banyak manifestasi dari adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan yang mudah dikenali dan
dapat menjadi petunjuk bagi diagnosis dan evaluasi kemajuan kehamilan. Tetapi sayangnya
proses farmakologis atau patofisiologis kadang memicu perubahan endokrin atau anatomis yang
menyerupai kehamilan sehingga dapat membingungkan. Perubahan endokrinologis, fisiologis,
dan anatomis yang menyertai kehamilan menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti
adanya kehamilan. Untuk menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan (Marjati, 2011:34).
a. Tanda dugaan hamil
1) Amenorea (berhentinya menstruasi)
2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)
3) Ngidam (menginginkan makan tertentu)
4) Syncope (pingsan)
5) Kelelahan
6) Payudara tegang
7) Sering miksi
8) Kontipasi atau obstipasi
9) Pigmentasi Kulit Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini:
a.Sekitar pipi: cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi, dan l
eher).
b) Sekitar leher tampak lebih hitam.
c) Dinding perut: strie lividae/gravidarum (terdapat pada seorang primigravida,
warnanya membiru), strie nigra, linea alba menjadi lebih hitam (linea grisae/nigra).
d) Sekitar payudara: hiperpigmentasi aerola mamae sehingga terbentuk areola
sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda pada
wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit
hitam. Selain itu, kelenjar montgometri menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar
payudara (Prawirohardjo, 2010:134).
e) Sekitar pantat dan paha atas: terdapat strie akibat pembesaran bagian tersebut
(Walyani, 2015: 71).

b. Tanda kemungkinan hamil (Problem sign)

1) Perubahan abdomen, yaitu perubahan ukuran uterus menyebabkan pertambahan lingkar


abdomen secara bertahap.

2) Perubahan uterus. Dimana dalam 12 minggu pertama uterus berbentuk menjadi bulat kuat,
membesar, lunak dan berbentuk seperti rongga.

3) Tanda hegar menggambarkan perlunakan ekstrem segmen bawah uterus sampai kedaerah
yang dapat dikompresi hampir setipis kertas (Reeder, dkk. 2011:417).

4) Ballotement. Ketukan mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapt dirasakan oleh tangan pemeriksa (Ummi, dkk. 2011:72).
5) Perubahan serviks. Pada usia sekitar 8 minggu gestasi, serviks mulai melunak dan lubang
eksternal serviks memperlihatkan konsistensi atau derajat pelunakan, seperti lobus telinga atau
bibir (dikenal dengan istilah tanda Goodell). Sebagai perbandingan konsistensi serviks pada
wanita yang tidak hamil terasa sama dengan ujung hidung (Reeder, dkk. 2011:417).

6) Kontraksi Braxton Hicks. Apabila uterus di rangsang atau distimulasi dengan rabaan akan
mudah berkontraksi (Sulistyawati, 2012:124). Peregangan sel-sel otot uterus, akibat
meningkatnya aktomiosin di dalam otot uterus (Ummi, dkk. 2011:72).

c. Tanda pasti (positive sign)

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin, yang dapat dilihat
langsung oleh pemeriksa (Walyani, 2015:73).

1) Terdengarnya bunyi jantung janin , tanda ini baru timbul setelah kehamilan lanjut diatas
empat bulan. Jika dengan ultrasound bunyi jantung janin dapat didengar pada kehamilan 12
minggu (Sunarti, 2013:59-60).

2) Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak saat melakukan pemeriksaan (Sunarti,
2013:60)

3) Melihat rangka janin pada sinar Ro atau dengan menggunakan ultrasonografi (Sunarti,
2013:60).

d. Fisiologi kehamilan
Menurut Manuaba (2012:75) proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan
yang terdiri atas:
a. Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20-35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat
mengikuti proses kematangan dan terjadi ovulasi.
b. Spermatozoa Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang
mengandung 40–60 juta spermatozoa setiap cc, dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai
tuba fallopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genitalia wanita dapat hidup selama tiga
hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
c. Konsepsi Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut:
1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang mengandung
persediaan nutrisi.
2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang disebut vitelus.
3) Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan
kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba,
tempat yang paling luas, dindingnya penuh jonjot sel yang mempunyai silia. Ovum mempunyai
waktu hidup terlama dalam ampula tuba.
4) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.
d. Proses nidasi atau implantasi Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa,
terbentuk zigot yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan
seterusnya. Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan menuju uterus.
Hasil 23 pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan dalam ovum dan disebut stadium morula.
Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terbentuk ruangan yang mengandung cairan
yang disebut blastula. Perkembangan dan pertumbuhan berlangsung, blastula dengan vili
korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi. Sel trofoblas yang
meliputi “primer vili korealis” melakukan destruksi enzimatik-proteolitik, sehingga dapat
menanamkan diri dalam endometrium. Proses penanaman blastula yang disebut nidasi atau
implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula ke
dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda Hartman. (Smith & Segal,
2010:79).

e. Pembentukan Plasenta/Plasentasi Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di
dinding depan atau belakang. Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh tidak rata,
sehingga blastula dengan innere cell mass akan tertanam dalam endometrium. Sel trofoblas
menghancurkan endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer
vili korealis. Terjadinya nidasi (implantasi) mendorong sel blastula mengadakan diferensiasi. Sel
yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk “entoderm” dan yolk sac (kantong kuning
telur) sedangkan sel lain membentuk “ektoderm” dan ruangan amnion. Plat embrio (embryonal
plate) terbentuk diantara dua ruang yaitu ruang amnion dan kantong yolk sac. Ruangan amnion
dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat diantara amnion dan embrio
padat dan berkembang menjadi tali pusat. Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentuk darah
bersama dengan hati, limpa, dan sumsum tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga, terbentuk
bakal jantung dengan pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat). Jantung
bayi mulai dapat dideteksi pada minggu ke-6 sampai 8 dengan menggunakan ultrasonografi atau
sistem Doppler.
Selama sisa kehamilan,fisologi organ menjadi matur dan janin terus memproduksi lemak
dan otot. Sistem saraf terus bermielinisasi hingga cukup bulan. Perubahan Fisiologi Selama
kehamilan ibu akan mengalami perubahan anatomi fisiologis pada sistem organ tubuhnya. Oleh
karena itu, perlu disampaikan pada saat bidan memberikan pendidikan kesehatan sewaktu ibu
melakukan kunjungan kehamilan. Pengenalan perubahan anatomi fisiologis tubuh selama
kehamilan dapat mengadaptasikan ibu terhadap perubahan tersebut. Sistem reproduksi ibu
salah satu sistem yang memegang peranan penting dalam kehamilan. Perubahan anatomi dan
adaptasi fisiologis sistem reproduksi meliputi perubahan pada:
a. Vagina dan vulva

Hormon estrogen mempengaruhi sistem reproduksi sehingga terjadi peningkatan


vaskularisasi dan hiperemia pada vagina dan vulva. Peningkatan vaskularisasi menyebabkan
warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick.

b. Servik

Perubahan servik merupakan akibat pengaruh hormon estrogen sehingga menyebabkan


massa dan kandungan air meningkat. Peningkatan vaskularisasi dan edema, hiperplasia dan
hipertrofi kelenjar servik menyebabkan servik menjadi lunak (tanda Goodell) dan servik
berwarna kebiruan tanda Chadwick. Akibat pelunakan isthmus maka terjadi antefleksi uterus
berlebihan pada 3 bulan pertama kehamilan.

c. Uterus

Pertumbuhan uterus dimulai setelah implantasi dengan proses hiperplasia dan hipertrofi sel.
Hal ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen dan progesterone.

d. Ovarium

Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm. Pasca plasenta terbentuk, korpus luteum
gravidatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone
(Aprilia, 2010 71-72).
e. Sirkulasi Darah

Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengeceran darah (hemodilusi).
f.Sistem respirasi
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya elevasi diafragma. Fungsi
respirasi juga mengalami perubahan. Respirasi rate 50% mengalami peningkatan konsumsi
oksigen 15-20% diatas kebutuhan perempuan tidak hamil (Aprilia, 2010:71-72).
g. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hor-mone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, aerola
mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan menghilang (Manuaba, 2010:94).
h. Metabolisme
Menurut Manuaba (2010:95) perubahan metabolisme pada kehamilan:
1) Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester ke-tiga
2) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145
mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan ketuban mineral yang diperlukan janin
3) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan
diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari.
4) Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
5) Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil.
6) Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi
kenaikan berat badan 0,5 kg/minggu.

f. Hormon-hormon yang dominan pada saat kehamilan yaitu :

a. Estrogen Berfungsi untuk meningkatkan sensivitas otot rahim dan memudahkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan
mekanis (Hafifah, 2011:87).
b. Progesteron Berfungsi menurunkan sensivitas otot rahim, menyulitkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan mekanis, dan
menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi.

7. Perubahan-perubahan Fisik dan Psikologis Selama Kehamilan

a. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester I

1) Perubahan Fisik pada Trimester I Menurut Kurnia (2009, 185-189), perubahan fisik pada
trimester I adalah :

a) Pembesaran Payudara Payudara akan membesar dan mengencang,

b) Sering buang air keci Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.

c) Konstipasi Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang
efisien.

d) Morning Sickness, mual dan muntah Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan
biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning
sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.

e) Merasa lelah Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan
secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga peningkatan hormonal yang dapat
mempengaruhi pola tidur.

f) Sakit Kepala Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan
mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi
darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang
berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
g) Kram Perut Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit
dan tidak menetap adalah normal.

h) Meludah Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

i) Peningkatan Berat Badan, ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang
menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh
menahan air.

2) Perubahan Psikologis pada Trimester I

(Periode Penyesuaian) Menurut Sulistyawati (2009, 76-77), perubahan psikologis pada


trimesterI adalah:

a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya

b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap
agar dirinya tidak hamil saja.

c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benarbenar hamil. Hal ini dilakukan
sekedar untuk meyakinkan dirinya

d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan
seksama.

e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya.

b. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester II

1. Menurut Kurnia (2009, 190-194), perubahan fisik pada trimester II adalah :

a) Perut semakin membesar Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar
dan melewati rongga panggul.
b) Sendawa dan buang angin
c) Pelupa Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya.
d) Rasa panas di perute

e) Pertumbuhan rambut dan kuku : Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku


bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak

f) Sakit perut bagian bawah Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri
di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi

g) Pusing Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,
karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.

h) Hidung dan Gusi berdarah

i) Perubahan kulit

j) Payudara Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang


kekuningan yang disebut kolostrum.

k) Kram pada kaki : Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat
kehamilan.

l) Sedikit Pembengkakan Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan


hampir 40% wanita hamil mengalaminya.

2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik) Menurut Sulistyawati
(2009, 76-77), perubahan psikologis pada trimester II adalah :

a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi

b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

c) Merasakan gerakan anak

d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

e) Libido meningkat

f) Menuntut perhatian dan cinta


g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang
baru menjadi ibu

i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk
peran baru

c. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester III

1) Perubahan Fisik pada Trimester III Menurut Kurnia (2009, 194-197), perubahan fisik pada
trimester III adalah :

a) Sakit bagian tubuh belakang Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang),
karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.

b) Payudara Keluarnya cairan dari payudara, yaitu colostrum, merupakan makanan bayi
pertama yang kaya akan protein. Biasanya, pada trimester ini, ibu hamil akan merasakan
hal itu, yakni keluarnya colostrum.

c) Konstipasi Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.

d) Pernafasan Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke


paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di
bawah diafragma (yang membatasi perut dan dada).

e) Sering kencing Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil. f) Masalah tidur Setelah perut besar, bayi
akan sering menendang di malam hari sehingga merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.

g) Varises Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga
terjadi di daerah vulva vagina.
h) Kontraksi perut Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.

i) Bengkak Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan
membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.

j) Kram pada kaki : Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau
karena kekurangan kalsium.

k) Cairan vagina : Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada
saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.

2) Perubahan Psikologis pada Trimester III Menurut Sulistyawati (2009, 76-77), perubahan
psikologis pada trimester III adalah :

a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik

b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya

d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya

e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

f) Merasa kehilangan perhatian

g) Perasaan mudah terluka (sensitif)

h) Libido menuruna

Anda mungkin juga menyukai