Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

FARMAKOLOGI IMUNOLOGI (VAKSIN)

Dosen Pengampuh : Kharisma, M.Farm

Disusun oleh:
1. Sugiharti (22020170010)
2. Meta Ariana (22020170011)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2021
1. Vaksin Tetanus
Vaksin Tetanus Toxoid (TT) merupakan salah vaksin yang diproduksi oleh
Bio Farma. Vaksin Tetanus Toxoid tersedia dalam bentuk suspensi berwarna
putih, mengandung toksoid tetanus murni, teradsorbsi kedalam aluminium fosfat.
Vaksin TT diindikasikan untuk pencegahan terhadap tetanus dan perlindungan
terhadap tetanus neonatorum ( penyakit infeksi yang menyerang susunan saraf
pusat bayi berusia antara 0-1 bulan). Mekanisme Kerja Vaksin Tetanus Toxoid
dengan cara merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap tetanus dan
difteri. Vaksinasi Harus Dilakukan Oleh Tenaga Medis Profesional dan
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Dokter.
 Keterangan
Golongan: Obat Keras.
Kelas Terapi: Vaksin, Antisera dan Imunologi.
Kandungan: Toksoid tetanus murni 10 Lf/0.5 mL.
Bentuk: Suspensi Injeksi.
Satuan Penjualan: Vial.
Kemasan: 1 Vial 5 mL (10 dosis).
Farmasi: Biofarma.
Kegunaan
Vaksin Tetanus Toxoid digunakan untuk pencegahan terhadap tetanus dan
perlindungan terhadap tetanus neonatorum (penyakit infeksi yang menyerang
susunan saraf pusat bayi berusia antara 0-1 bulan).
 Bentuk sediaan yang ada di Indonesia
Bio TT
Vaksin TT
Vaksin Kombinasi
 Dosis
0,5 mL atau seperti disebut pada label, injeksi intramuskular atau subkutan dalam
dilanjutkan dengan dosis ke-2 setelah 4 minggu dan dosis ke-3 setelah 4 minggu
berikutnya.
 Efek Samping
Kehilangan nafsu makan
Gelisah
Sulit tdiur
Nyeri dan kemerahan
Pembengkakan lokal (≤50 mm) di tempat injeksi
Demam
Gangguan pencernaan: Diare, dan muntah.
 Kontraindikasi
Hindari penggunaan Vaksin Tetanus Toxoid pada pasien yang memiliki indikasi:
Hipersensitif atau reaksi alergi berlebih terhadap komponen vaksin
Imunisasi sebaiknya tidak diberikan pada keadaan demam atau infeksi akut.
Pada demam ringan (minor afebrile illness) seperti infeksi ringan pada
pernafasan bagian atas, imunisasi dapat diberikan
 Penyimpanan
vaksin harus disimpan pada suhu 2-8°C dan tidak boleh dibiarkan membeku.
Vaksin harus dilindungi dari cahaya. Vaksin multidose yang belum habis
digunakan seluruhnya harus dibuang dalam 1 jam bila tidak mengandung
pengawet.
 Manfaat Vaksin TT pada Ibu Hamil
1. Melindungi ibu dari Infeksi Tetanus
2. Melindungi bayi dari Tetanus Neonatal
 Berikut jadwal imunisasi TT:
1. Dosis pertama (TT1) diberikan secepatnya pada masa kehamilan.
2. TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1. Lama perlindungan selama tiga tahun
dan 80 persen.
3. TT3 diberikan 6 bulan setelah TT2. Lama perlindungan 5 tahun dan 95 persen.
4. TT4 diberikan 1 tahun setelah TT3. Lama perlindungan 10 tahun dan 99
persen.
5. TT5 diberikan 1 tahun setelah TT4, durasi perlindungan 25 tahun atau seumur
hidup dan 99 persen.

2. Vaksin BCG
 Indikasi
BCG (Bacillus Calmette-Guerin) adalah strain hidup Mycobacterium bovis
yang dilemahkan untuk menimbulkan kepekaan terhadap M. tuberculosis.
 Kontraindikasi
- orang dengan riwayat anafilaksis setelah pemberian vaksin sebelumnya;
- orang yang terbukti hipersensitif anafilaksis terhadap komponen-komponen di
dalam vaksin atau wadah vaksin BCG;
- orang yang terganggu sistem imunnya, termasuk orang yang HIV, orang yang
mengalami perubahan sistem imun akibat transplantasi atau penyakit yang ganas,
dan orang yang mengalami gangguan sistem imun akibat kortikosteroid atau
kemoterapi;
- wanita yang sedang hamil dan wanita yang memberi ASI pada anak;
- orang yang memiliki penyakit kulit ekstensif atau luka bakar;
- orang yang memiliki hasil positif setelah dites menggunakan tuberculosis skin
test; dan
- orang yang memiliki penyakit serius.
 Bentuk sediaan yang ada di Indonesia
BCG Vaccine, BCG Vaccine SSI, Vaksin BCG Kering.
 Efek Samping
efek samping yang dapat timbul setelah pemberian vaksin ini meliputi:
Pembengkakan pada kelenjar getah bening
Demam
Darah pada urine
Buang air kecil lebih sering
Nyeri saat buang air kecil
Nyeri perut
Muntah
 Dosis:
Dewasa: 0,2–0,3 ml diberikan melalui suntikan ke kulit.
Anak usia >1 bulan: 0,2–0,3 ml obat dicampurkan dengan 1 ml air steril yang
selanjutnya disuntikan ke kulit.
Anak usia <1 bulan: 0,2–0,3 ml obat dicampurkan dengan 2 ml cairan steril yang
selanjutnya disuntikan ke kulit.
 Penyimpanan
vaksin harus disimpan pada suhu 2-8°C.
 Penggunaan bagi ibu hamil dan menyusui
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan vaksin
BCG pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat
mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika
manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

3. Vaksin Polio
 Indikasi
mencegah penyakit polio atau lumpuh layu yang bisa membuat kelumpuhan
bahkan berpotensi menyebabkan kematian.

 Kontraindikasi
Kontraindikasi vaksin polio dibedakan berdasarkan kontraindikasi umum dan
kontraindikasi spesifik vaksin polio oral.
Kontraindikasi Umum
Hipersensitivitas: pasien dengan reaksi alergi berat (anafilaktik) setelah
pemberian vaksin polio, atau polymyxin B, atau neomycin
Kehamilan: pasien hamil tanpa risiko tambahan terhadap polio tidak disarankan
mendapat vaksin. Walaupun tidak ada bukti bahwa vaksin memberi efek buruk
pada ibu atau janin
Penyakit akut dengan tingkat keparahan sedang-berat (baik dengan maupun tanpa
demam)
Kontraindikasi Spesifik Vaksin Polio Oral

Muntah dan diare


Individu dengan imunosupresi / gangguan imunodefisiensi (atau orang serumah
yang berhubungan dengan pasien gangguan imunodefisiensi)

 Bentuk sediaan yang ada di Indonesia


Vaksin polio oral tersedia dalam kontainer 10 dosis dan 20 dosis.
Vaksin polio inaktif tersedia dalam 3 sediaan: injeksi pre-filled syringe 0.5 ml,
vial 5 ml dan vial 10 ml.

 Efek Samping
efek samping yang dapat timbul setelah pemberian vaksin ini meliputi:
1. Sakit Kepala
2. Mual
3. Muntah
4. Penurunan Nafsu Makan
5. Demam
6. Diare
 Dosis
Dosis vaksin polio oral :
OPV-0 diberikan saat/ dekat waktu lahir
polio-1 saat bayi berusia 2 bulan
polio-2 saat usia 3 bulan
polio-3 saat usia 4 bulan
 Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 2-8°C, serta terlindung dari cahaya matahari langsung.
Jangan dibekukan.
 Penggunaan bagi ibu hamil dan menyusui

Vaksin Polio Suntik


Belum ada informasi mengenai kategori keamanan pemberian vaksin polio pada
wanita hamil. Vaksin polio hanya diberikan pada wanita hamil bila benar-benar
dibutuhkan.
Keamanan penggunaan vaksin polio suntik selama menyusui belum diketahui.
Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum
menggunakannya.

Vaksin Polio Tetes


Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang
mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Bila diberikan sesuai jadwal imunisasi, menyusui tidak memengaruhi respons
imun bayi ketika diberikan vaksin polio oral.

Anda mungkin juga menyukai