Anda di halaman 1dari 49

STANDAR KOMPETENSI BIDAN

DAN ETIKA LEGAL DALAM


PRAKTIK KEBIDANAN

OLEH
BADERIA
Kebidanan (Midwifery) merupakan ilmu yg terbentuk dari
sintesa berbagai disiplin ilmu (multidisiplin) yang terkait dengan
pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu
keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu
kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen untuk dapat
memberikan pelayanan kepada ibu dari masa pra konsepsi,
masa hamil, ibu bersalin / post partum, bayi baru lahir
Pelayanan kebidanan ; Suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan yang diberikan oleh
bidan secara mandiri, kolabor asi dan / rujukan.

Praktik kebidanan : Kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan


oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan

Asuhan kebidanan : Rangkaian kegiatan yang yang di dasarkan


pada proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanannya.

Manajemen Askeb : Pendekatan yang digunakan bidan dalam


memberikan askeb mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan
STANDAR KOMPETENSI BIDAN
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor Hk.01.07/Menkes/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan
Kompetensi 1
(Etik Legal dan Keselamatan Klien )

• Memiliki perilaku profesional


• Mematuhi aspek etik legal dalam praktek kebidanan
• Menghargai hak dan privacy perempuan serta kelurganya
• Menjaga keselamatan klien dalam praktik kebidanan

Peningkatan
Ketepatan keamanan
identifikasi obat (high Pengurangan
pasien alert) risiko infeksi

Sasaran keselamatan pasien


Peningkatan Kepastian Pengurangan
komunikasi tepat lokasi, risiko pasien
yg efektif prosedur dan jatuh
tepat operasi
KOMPETENSI 2

(KOMUNIKASI EFEKTIF )
Untuk interaksi dengan klien, Bidan, tenaga kesehatan lain
dan masyarakat dalam bentuk anamnesis, konseling,
advokasi, konsultasi dan rujukan, dalam rangka memenuhi
kebutuhan klien dan menjaga mutu pelayanan kebidanan.

1. Menggunakan bahasa yg sederhana


2. Memberikan informasi dengan jelas
3. Tidak menutupi informasi
4. Tidak memotong pembicaraan
5. Memberikan kesempatan untuk bertanya
6. Memberikan perhatian penuh
7. Kontak mata

Informasi yang disampaikan diterima dengan baik sebagaimana yg


dimaksud oleh pemberi pesan
KOMPETENSI 3
(PENGEMBANGAN DIRI DAN PROFESIONALITAS )

Melakukan praktik kebidanan dengan memahami keterbatasan diri,


kesadaran meningkatkan kemampuan profesional dan mempertahankan
kompetensi yang telah dimiliki, serta senantiasa mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memberikan
pelayanan kebidanan yang terbaik bagi masyarakat dan semua
pemangku kepentingan.

Mengikuti pendidikan berkelanjutan


Mengikuti kegiatan organisasi IBI
Mengikuti perkembangan IPTEK dalam memberikan pelayanan
KOMPETENSI 4

LANDASAN ILMIAH PRAKTIK


KEBIDANAN

Melakukan praktik kebidanan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik,


kebidanan, ilmu kesehatan anak, sosial budaya, kesehatan
masyarakat, biokimia, fisika kesehatan, dan farmakologi, perilaku,
humaniora, hukum kesehatan, komunikasi secara terintegrasi untuk
pemberian asuhan kebidanan komprehensif secara optimal,
terstandar, aman dan efektif.
KOMPETENSI 5

(KETERAMPILAN KLINIS DALAM


PRAKTIK KEBIDANAN )
Mampu mengaplikasikan ketrampilan klinis dalam pelayanan
kebidanan berlandasakan bukti (evidence based) pada setiap tahap
dan sasaran pelayanan kebidanan
BBL
Bayi, Balita
KesPro dan anak
prasekolah

KB Remaja

Masa
antara/Klim Kehamilan
akterium

Persalinan/
Nifas
Abortus
KOMPETENSI 6

(PROMOSI KESEHATAN DAN


KONSELING )
Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk
berperan aktif dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan
perempuan dan anak dalam bentuk-bentuk edukasi dan
konseling masalah-masalah kesehatan khususnya dalam
bidang reproduksi perempuan.

1. Membangun kebijakan kesehatan publik


2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan
3. Memberdayakan masyarakat
4. Mengembangkan kemampuan personal
5. Berorientasi pada layanan kesehatan
6. Promote sosial responsibility of health
LANGKAH KONSELING SATU TUJU
KOMPETENSI 7
(MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN )

Menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan dalam


perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam pelayanan
kebidanan sehingga mampu menetapkan prioritas dan menyelesaikan
masalah dengan menggunakan sumber daya secara efisien.

A B
Tugas mandiri,
tugas kolaborasi,
dan tugas
rujukan.
Pelaksana

PERAN
Pengelolah
DAN Peneliti
FUNGSI
BIDAN

Pendidik
PERAN SEBAGAI PELAKSANA:

Tugas mandiri :

Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan


kebidanan yang diberikan
Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan
dengan melibatkan mereka sebagai klien
Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan bersama
klien.
Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama
kehamilan normal
Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa
persalinan dengan melibatkan klien / keluarga
Lanjutan…………

Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan


melibatkan klien / keluarga

Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang


membutuhkan pelayanan keluarga berencana

Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem


reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause

Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan


melibatkan keluarga dan pelaporan asuhan.
Tugas Kolaborasi :
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga.

Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertamapada gadar

Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan gadar

Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi serta keadaan gadar

Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama
kasus gadar

Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama

Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan
Tugas Rujukan :

2) Memberi asuhan kebidanan


1.Menerapkan manajamen
melalui konsultasi dan rujukan
kebidanan pada setiap asuhan
pada kasus kehamilan dengan
kebidanan sesuai dengan fungsi
risiko tinggi serta
keterlibatan klien dan keluarg
kegawatdaruratan,

4) Memberi asuhan kebidanan


3) Memberi asuhan kebidanan
melalui konsultasi dan rujukan
melalui konsultasi serta rujukan
pada ibu dalam masa nifas yang
pada masa persalinan dengan
disertai penyulit tertentu dan
penyulit tertentu dengan
kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga.
melibatkan klien dan keluarga.

5) Memberi asuhan kebidanan 6) Memberi asuhan kebidanan


pada bayi baru lahir dengan kepada anak balita dengan
kelainan tertentu dan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang kegawatdaruratan yang
memerlukan konsultasi serta memerlukan konsultasi serta
rujukan dengan melibatkan rujukan dengan melibatkan klien
keluarga. / keluarga.
PERAN SEBAGAI PENGELOLA

Bertugas mengembangkan pelayanan dasar


kesehatan, terutama pelayanan kebidanan untuk
individu, keluarga kelompok khusus, dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat / klien.

Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan


program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader
kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di
bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
PERAN SEBAGAI PENDIDIK

Memberi pendidikan dan


penyuluhan kesehatan pada klien
(individu, keluarga, kelompok, serta
maryarakat) tentang
penanggulangan masalah
kesehatan, khususnya yang
berhubungan dengan kesehatan
ibu, anak, dan KB

Melatih dan membimbing kader.


Bidan melatih dan membimbing
kader, peserta didik kebidanan dan
keperawatan, serta membina
dukun dl wilayah atau tempat
kerjanya.
PERAN SEBAGAI PENELITI / INVESTIGATOR

Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang


kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:

Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.

Menyusun rencana kerja pelatihan.

Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana

Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.

Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.


FUNGSI BIDAN FUNGSI PELAKSANA :

Melakukan bimbingan dan Melakukan asuhan kebidanan


penyuluhan kepada individu, untuk proses kehamilan normal,
keluarga, serta masyarakat kehamilan dengan kasus patologis
(khususnya kaum remaja) pada tertentu, dan kehamilan dengan
masa praperkawinan. risiko tinggi.

Merawat bayi segera setelah lahir


Menolong persalinan normal dan
normal dan bayi dengan risiko
kasus persalinan patologis tertentu.
tinggi.

Melakukan asuhan kebidanan pada


ibu nifas.

Next……………..
Memelihara kesehatan ibu dalam Melakukan pelayanan kesehatan
masa menyusui. pada anak balita dan prasekolah

Memberi bimbingan dan pelayanan


kesehatan untuk kasus gangguan
Memberi pelayanan keluarga
sistem reproduksi, termasuk wanita
berencana sesuai dengan
pada masa klimakterium dan
wewenangnya.
menopause sesuai dengan
wewenangnya.
FUNGSI PENGELOLA

Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,


keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.

Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit


kerjanya.

Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan. Melakukan kerja


sama serta komunikasi intersektor dan antarsektor yang terkait dengan
pelayanan kebidanan

Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan


FUNGSI PENDIDIK
Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.

Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
bidang tanggung jawab bidan.

Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan di masyarakat.

Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya
FUNGSI PENELITI

Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang


dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan
kebidanan.

Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana


Suatu sistem Norma nilai dan juga aturan
profesional tertulis yg secara tegas menyatakan
apa yg benar dan baik dan tidak baik bagi
profesional.

Pernyataan Benar / Salah apa yang harus


dilakukan / Tidak dilakukan

Kode Etik Bidan : Standar Perilaku bidan dalam


melaksanakan tugas Profesinya.
1. Kewajiban Bidan Terhadap Klien dan Masyarakat

Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan


mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada


peran, tugas dan tanggung jawab sesuai kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan


klien, menghormati hak klien dan nilai nilai yang dianut klien

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan


kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam


hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong patisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal
2. Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya

Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada


klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi
yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, kelurga dan
masyarakat.

Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan sesuai


dengan kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk
mengadakan konsultasi dan atau rujukan

Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang


didapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali jika diminta
oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan
klien
3. Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya

Setiap bidan
Setiap bidan dalam
harus menjalin melaksanakan
hubungan dengan tugasnya harus
teman sejawatnya saling
untuk menghormati baik
menciptakan terhadap
suasana kerja sejawatnya
yang serasi. maupun tenaga
kesehatan lainnya
4. Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya

Setiap bidan wajib


menjaga nama baik
Setiap bidan wajib
dan menjunjung tinggi
senantiasa
citra profesi dengan
mengembangkan diri
menampilkan
dan meningkatkan
kepribadian yang
kemampuan
bermartabat dan
profesinya sesuai
memberikan
dengan perkembangan
pelayanan yang
ilmu dan teknologi
bermutu kepada
masyarakat,
5. Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri

Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar


dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik

Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan


dan keterampilan sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi

Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan


penampilan diri.
6. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa dan
Tanah Air

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan


ketentuanketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan reproduksi,
keluarga berencana dan kesehatan keluarga.

Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan


pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan
jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga.
ASPEK HUKUM DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN

 Penggunaan norma hukum yang telah disahkan oleh


badan yang ditugasi untuk menjadi sumber hukum
yang paling utama dan sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan dan membantu memenuhi kebutuhan
seseorang/ pasien/kelompok masyarakat oleh Bidan
dalam upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan
dan pemulihan kesehatan
ISTILAH-ISTILAH HUKUM
01
Hukum Administrasi :
mencakup ketentuan2
hukum dalam rangka Hukum pidana :
penyelenggraan upaya mencakup keseluruhan
kesehatan ketentuan hukum yang
mengandung perintah
dan larangan dengan
disertai sanksi pidana
bagi yang
melanggarnya
Hukum perdata :
mencakup ketentuan2
hukum yang mengatur
hubungan antar yg satu
dengan yg lainnya yg
menitikberatkan pada
kepentingan perorangan
LEGISLASI

01
Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang
yang berhubungan erat dengan tindakan, Melalui serangkaian
kegiatan SERTIFIKASI, REGISTRASI DAN LISENSI

Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan


kepada masyarakat terhadap pelayanan yang telah
diberikan.
Bentuk perlindungan tersebut adalah meliputi :
1. Mempertahankan kualitas pelayanan

03
2. Memberi kewenangan
3. Menjamin perlindungan hukum
4. Meningkatkan profesionalisme
Sertifikasi

Dokumen penguasaan kompetensi tertentu


melalui kegiatan pendidikan formal maupun non-
formal

Bentuk sertifikasi dari pendidikan formal adalah ijazah


yang diperoleh melalui ujian nasional yang menunjukkan
penguasaan kompetensi tertentu sedangkan sertifikasi dari
lembaga non-formal adalah berupa sertifikat yang terakreditasi
sesuai standart nasional.
REGISTRASI

Sebuah proses dimana seorang tenaga


profesi mendaftarkan dirinya pd suatu
badan tertentu secara periodik guna
mendapatkan kewenangan dan hak untuk
melakukan tindakan profesionalnya setelah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh badan tersebut.
IBI KTKI
LISENSI
Proses administrasi yg dilakukan oleh
pemerintah /yang berwenang berupa surat izin
praktek yang diberikan kpd tenaga profesi yg
teregistrasi utk melakukan pelayanan mandiri.
Memberikan kejelasan batas wewenang

SIPB : Bukti tertulis yang


dikeluarkan oleh pemerintah daerah
Kabupaten/Kota (Dinkes Kab/Kota)
ISTILAH-ISTILAH HUKUM

HAK : Keputusan berdasarkan hak


seseorang yang tidak dapat
diganggu.
DEONTOLOGI
:

Tugas Keputusan yang


diambil berdasarkan
keserikatan dengan
tugas. Dalam 05
pengambilan keputusan, INSTUSIONER : Keputusan diambil
perhatian utama pada berdasarkan pengkajian dari dilemma
tugas. etik dari kasus per kasus. Dalam teori
ini ada beberapa kewajiban dan
peraturan yang sama pentingnya.

06
BENEFICIENCE: Keputusan yang diambil
harus selalu menguntungkan.
ISTILAH-ISTILAH HUKUM
MAL-EFECIENCE

07
Keputusan yang diambil merugikan
pasien

08
MALPRAKTEK/LALAI

Gagal melakukan tugas/kewajiban


kepada klien. Tidak melaksanakan
tugas sesuai dengan standar.
Melakukan tindakan yang
mencederai klien. Klien cedera
karena kegagalan melaksanakan
tugas.
ASPEK HUKUM DAN KETERKAITANNYA DENGAN
PELAYANAN BIDAN DAN KODE ETIK
Dasar hukum dalam praktik kebidanan yaitu berupa norma
hukum atau ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
yang menjadi landasan atau dasar bagi setiap
penyelenggaraan tindakan pelayanan kesehatan terutama
kebidanan.
Dasar hukum dalam praktik kebidanan yaitu Undang-undang
Kebidanan, Undang-Undang Kesehatan RI, Peraturan Menteri
Kesehatan RI dan lain-lain.
Hukum dasar dalam praktik pelayanan kebidanan adalah
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan
pernyataan secara umum yang menjadi landasan terbentuknya
spesifikasi dari peraturan perundang-undangan yang dibuat.
DASAR HUKUM

1. UU NO. 36 tentang kesehatan


2. UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung dan transplantasi
3. Kepmenkes RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002 Tentang
Registrasi dan praktik Bidan
4. UU No.4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
5. Permenkes RI NO. 1464/Menkes / PER/X/2010 Tentang izin
dan penyelenggaraan Praktik Bidan
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan
“Masa Depan Adalah milik mereka
yang mau menyiapkan Hari ini.

Teruslah Belajar, Berusaha dan Berdo’a


1. Standar Perilaku bidan dalam melaksanakan tugas Profesinya disebut
a. Standar operasional
b. Peraturan pemerintah
c. Kode etik
d. Legalitas
e. Undang undang
2. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan reproduksi
merupakan tugas :
a. Mandiri
b. Kolaborasi
c. Rujukan
d. Pelaksana
e. Kerjasama
3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga termasuk dalam tugas
a. Tugas rujukan
b. Tugas kolaborasi
c. Tugas mandiri
d. Peran sebagai pelaksana
e. Peran sebagai pendidik
4. Seorang bidan memberikan pelayanan pada ibu yang akan bersalin, saat
memasuki kala 2 ibu tersebut meminta agar suaminya ikut mendampingi. Bidan
tersebut akhirnya memanggil suami ibu tersebut. Berdasrakan kasus tersebut
tindakan yang dilakukan bidan masuk dalam kode etik profesi bidan yaitu.
a. Kewajiban bidan terhadap tugas
b. Kewajiban bidan terhadap teman sejawat
c. Kewajiban bidan terhadap profesinya
d. Kewajiban bidan terhadap klien atau masyarakat
e. Kewajiban bidan terhadap pemerintah
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran,
tugas dan tanggung jawab sesuai kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
Pernyatan tersebut merupakan kewajiban bidan terhadap:
a. Tugas
b. Profesi
c. Teman sejawat
d. Bangsa dan Negara
e. Klien dan masyarakat
6. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut merupakan peran bidan
sebagai :
a. Bidan sebagai pendidik
b. Bidan sebagai pengelola
c. Bidan sebagai peneliti
d. Bidan sebagai pelaksana
e. Bidan sebagai pelatih
7. Bidan R ketika bertugas harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya serta ia harus memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas
kepada masyarakat sehingga bisa menampilkan kepribadian yang tinggi. Dari
kasus diatas bidan tersebut menjalankan kewajibannya terhadap
a. Terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.
b. Terhadap profesinya.
c. Terhadap tugasnya.
d. Terhadap klien dan masyarakat.
e. Terhadap diri sendiri.
8. Seorang pasien datang kepada bidan mengeluh rasa nyeri pada bagian
kemaluannya. Pada saat pemeriksaan dilakukan bidan lupa menutup tirai
sehingga privasi pasien tidak terjaga. Tindakan apa yang tidak di terapkan oleh
bidan tersebut..
a. Tidak menjalankan etika dengan baik dan benar
b. Melakukan kebiasaan
c. Tindakan malpraktik
d. Sudah memenuhi hak pasien
e. Tindakan moral yang salah
9. Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang
berhubungan erat dengan tindakan, merupakan defini dari
a. Beneficience
b. Mal eficience
c. Deontologi
d. Legislasi
e. Lisensi
10. Berikut tata cara komunikasi yang efektif adalah
1. Tidak memberikan kesempatan bertanya
2. Menggunakan bahasa yang sederhana
3. Memotong pembicaraan
4. Tidak menutupi Informasi
5. Memberikan informasi dengan jelas
a. 1,2,3,4 dan 5
b. 1,3 dan 5
c. 1,2 dan 4
d. 2,4 dan 5
e. 1,4 dan 5

Anda mungkin juga menyukai