Anda di halaman 1dari 25

Profesionalisme

Kebidanan

Lecturer :
NURDEWI SULYMBONA, S.Tr.Keb., M.Keb
TOPIK
1
Profesi-Profesionalisme
Profesi sebagai suatu pekerjaan dalam melaksanakan
tugasnya memerlukan tehnik dan prosedur, dedikasi,
serta peluang lapangan pekerjaan yang berorientasi pada
pelayanan, memiliki kode etik yang mengarah pada orang
atau subyek.( Atik Purwandari. 2008)

Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional. Walter


Johnson (1956) mengartikan professional “seseorang yang
menampilkan suatu tugas khusus yang mempunyai tingkat
kesulitan lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu
persiapan dan pendidikan cukup lama untuk menghasilkan
pencapaian kemampuan, keterampilan dan pengetahuan
yang berkadar tinggi”
 Referensi:
1. Soepardan suryani hajjah. 2007. konsep kebidanan. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.
2. Suracmindari rira yulifah. 2013. konsep kebidanan. Jakarta: Selemba medika.
3. Walyani E.S, endang p. 2014. Konsep kebidanan. Yogyakarta: PT.Pustaka Baru.
4. Mubarak WI. 2012. Promosi kesehatan Untuk bidan. Jakarta: selemba medika.
5. Astuti PA, dkk. 2017. Peran dan fungs bidan dalam pelaksanaan informed consent
pada kegawatdruratan obstenti di PKM. Jurnal Kebidanan, Vol. IX, No. 02, Desember
2017.
6. Coirin moh, dkk. 2016. Development of Participative Learning Models To Improve
Achievement of Educators’ for Village Midwives in Bangkalan. VOLUME.14, NO. 2,
MARET 2016 ISSN 2087-1163.
7. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN.
8. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN
9. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/320/2020 TENTANG STANDAR PROFESI BIDAN
pelaksana

Peneliti pengelola

Pendidik
a. Tugas mandiri/primer
1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
2. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka sebagai
klien
3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan
klien /keluarga.
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien
/keluarga
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB.
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan
wanita dalam masa klimakretium dan nifas.
b. Tugas kolaborasi

Memberikan asuhan Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
kebidanan yang dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan
memerlukan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
tindakan kolaborasi
dengan melibatkan ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan
klien dan keluarga
ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan
yang memerlukan pertolongan pertama

ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama
dalam keadaan kegawatdaruratan

pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama

pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan
c. Tugas ketergantungan/merujuk
pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima
rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan
rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara horisintal maupun vertikal
atau ke profesi kesehatan lainnya.

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan


kebidanan sesuai dengan fungsi rujukan keterlibatan klien
4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
dan keluarga
rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit
2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan
rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawat
klien dan keluarga.
daruratan.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan
3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga
dengan melibatkan klien dan keluarga
6) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan
kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.
2

1. Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan


• Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar
kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja
dengan melibatkan masyarakat.
2. Berpartisipasi dalam tim
• Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan dan sektor lain melalui peningkatan kemampuan
dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan lain yang berada
di wilayah kerjanya.
3

1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan


kepada individu, keluarga dan masyarakat tentang
penanggulanagan masalah kesehatan khususnya
KIA/KB.

2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa


bidan/keperawatan serta membina dukun di wilayah
kerjanya.
4

Mengidentifikasi kebutuhan
investigasi/penelitian

Menyusun rencana kerja

Melaksanakan investigasi

Mengolah dan menginterpretasikan


data hasil investigasi

Menyusun laporan hasil Memanfaatkan hasil investigasi untuk


investigasi dan tindak lanjut meningkatkan dan mengembangkan program
kerja atau pelayanan kesehatan
pelaksana

peneliti pengelola

pendidik
1

1. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada 5. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
individu, keluarga, serta masyarakat 6. Memelihara kesehatan ibu dalam masa
(khususnya kaum remaja) pada masa menyusui
praperkawinan.
7. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak
2. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses balita dan prasekolah
kehamilan normal, kehamilan dengan kasus 8. Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai
patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko dengan wewenangnya.
tinggi.
9. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan
3. Menolong persalinan normal dan kasus untuk kasus gangguan sistem reproduksi,
persalinan patologis tertentu. termasuk wanita pada masa klimakterium
internal dan menopause sesuai dengan
4. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan wewenangnya.
bayi dengan risiko tinggi
2

1. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,


keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan
unit kerjanya.
3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang
terkait dengan pelayanan kebidanan.
5. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3

1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat


terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB
2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
tanggung jawab bidan.
3. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik
di klinik dan di masyarakat.
4. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.
4

1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan


penelitian yang dilakukan sendiri atau
berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.

2. Melakukan penelitian kesehatan keluarga


dan KB
dan bidan dalam promosi
kesehatan

1. Advokator
2. Educator
3. Koordinator 1. Fungsi
4. Pelaksana independen
perawatan 2. Fungsi
dan pengawas dependen
perawatan 3. Fungsi
langsng interdepende
5. Pelaksana n
6. Pengelola
7. peneliti
Latar belakang
• Tantangan dalam kesejahteraan dan kesehatan masyarakat saat ini sangat berat
• Banyak perilaku masyarakat yang saat ini menimbulkan masalah kesehatan.
• Bidan dan tenaga kesehatan lainnya harus berkompetensi dalam meningkatkan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat
 Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang/badan organisasi yang
di duga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau
kelancaran suatu kegiatan.
 Advokasi dapat dilakukan terhadap pengambil keputusan dari program atau
sektor terkait masalah kesehatan maternal neonatal.
 Bidan melakukan upaya agar pembuat keputusan mempercayai dan meyakini
bahwa program yang ditawarkan perlu mendapatkan dukungan melalui suatu
kebijakkan.
•Pelayanan yang sebaik-baiknya
•informasi tentang penyakitnya
Hak pasein •Privasi
•Menentukan nasibnya sendiri
•Menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan

•Informasi yang benar


•Bekerja sesuai standar
•Mengakhiri hubungan dengan pasien
Hak Nakes •Menolak tindakan yang kurang cocok
•Rahasia pribadi
•Balas jasa
Pembuat keputusan,
pembuat kebijakan

Pemuka pendapat,
pimpinan agama

LSM , Media dan lain –


lain
Fungsi bidan dalam promosi kesehatan

• Bidan melakasanakan peranya secara


mandiri
F.independen

• Kegiatan yg dilakukan dan


dilaksanakan oleh seorang bidan atas
F. dependen intruksi/pelimpahan dari tim
kesehatan lainnya.

• Kerja tim yang sifatnya saling


ktergantungan baik dalam kebidanan
F.interdependen maupun kesehatan.
Tanggung jawab bidan
1. Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan
2. Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi
3. Tanggung jawab terhadap penyimpangan catatan kebidanan
4. Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayani
5. Tanggung jawab terhadap profesi
6. Tanggung jawab terhadap masyarakat
lingkup praktik bidan

 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG


KEBIDANAN.
 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/320/2020 TENTANG STANDAR PROFESI BIDAN

Anda mungkin juga menyukai