Anda di halaman 1dari 36

ANATOMI PAYUDARA

DAN FISIOLOGIS
LAKTASI

 Batari Alawiyah
 Dwina Arista Sari
 Gaby Mungillani
 Siti Nuril Fadilah
Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang
terletak di bawah kulit, di atas otot dada

Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk


menutrisi bayi.
 LAKTASI :
 Proses pengeluaran dan pembentukan
Asi

 FISIOLOGI LAKTASI:
 Merupakan bagian integral dari daur
produksi manusia dibawah kontrol
hormon prolaktin dan oksitosin
 Reflek Prolaktin
hisapan bayi  receptor pada nipple
implus  nasafagus  hipotalamus 
prolaktin  epitel  alveoli memproduksi
ASI
 Reflek oksitosin ( let down reflek )
pituitary posterior  oktosin  kontrasi
sel miopitel dinding alveoli dengan sel
mamae  ASI meningkat melalui sisi
ductus dan sinus laktiferus
Reflek oksitosin meningkat :
 Ada rangsangan pada puting susu
 Melihat bayi / perhatian
 Suara cemas

Reflek oksitosin menurun :


 Cemas
 Takut, sakit
 Kurang PD
Hormon-hormon yang berperan
dalam proses laktasi:
 Estrogen : pembesaran mamae
 Progesteron :
- Perkembangan sistim sekresi mamae
- Pertumbuhan lobulus, pembentukan alveolus
baru, perkembangan sekresi dalam sel-sel
alveolus
 Prolaktin : Merangsang produksi ASI
 Somototropin : Laktogenik ( ringan )
 Glukokorticoid : Mengatur transportasi ASI selama laktasi
 Tyroid : Stimulasi nafsu makan (metabolisme)
Produksi ASI
Dalam fisiologi laktasi, prolaktin, suatu hormon
yang disekresi oleh glandula pituitari anterior
sangat penting untuk produksi asi. Selama
kehamilan kerja hormon ini terhambat oleh
hormon placenta. Dengan lepasnya atau
keluarnya placenta pada akhir proses persalinan.
Maka kadar estrogen & progesterone beransur
turun sampai dapat melepaskan dan
mengaktifkannya prolaktin
Terjadinya peningkatan suplai darah yang
beredar lewat payudara dan dapat diextrakan
bahan penting untuk pembentukan air susu
Pengeluaran air susu
Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari
sel-sel elektrolit kepapilla mamae:
 Tekanan dari belakang
Tekanan globuli yang baru terbentuk didalam sel akan
mendorong globuli tersebut kedalam tubulus laktifer dan
pengisapan oleh bayi Akan memacu sekresi air susu
lebih banyak
 Reflek neurohormonal
Apabila bayi di susui akan menghasilkan rangsangan
saraf yang terdapat didalam glandula pituitaria posterior.
Sekresi oksitoksin yang sama akan menyebabkan otot
uterus brkontraksi dan membantu involusi uterus selama
puerperium (masa nifas)
Pemeliharaan Laktasi
Dua faktor yang terpenting untuk pemeliharaan laktasi adalah:
 Rangsangan
Bayi yang minum ASI perlu sering menyusui, terutama pada hari-
hari neonatal awal. Penting bahwa bayi difiksasi pada payudara
dengan posisi yang benar apabila diinginkan untuk meningkatkan
rangsangan yang tepat sebagi respon terhadap pengisapan,
prolaktin dikeluarkan dari glandula pituitaria anterior dan dengan
demikian memacu pembentukan air susu yang lebih banyak.
 Pengosongan sempurna payudara
bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum diberikan
payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan satu
payudara yang kedua, maka pemberian air susu yang berikutnya
payudara yang kedua ini yang diberikan pertama kali. Apabila
diinginkan agar bayi benar-benar puas (kenyang), maka bayi perlu
diberikan air susu pertama maupun air susu kedua pada saat sekali
minum hal ini hanya dapat dengan pengosongan sempurna pada
satu payudara.
apabila air susu yang diproduksi tidak dikeluarkan maka laktasi
akan tertekan (mengalami hambatan) karena terjadi
pembengkakkan alveoli dan sel keranjang tidak dapat berkontraksi.
ASi tidak dapat dipaksa masuk kedalam ductus lactifer.
Untuk menghadapi masa laktasi
(menyusukan) sejak dari kehamilan telah
terjadi perubahan-perubahan pada kelenjer
mamae yaitu :
 Proliferasi jaringan pada kelenjer-kelenjer,
alveoli dan jaringan lemak bertambah
 Keluaran cairan susu jolong dari ductus
laktiferus disebut colostrum bewarna kuning –
putih susu
 Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian
dalam, dimana vena-vena berdilatasi sehingga
tampak jelas
 Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen
dan progesterone hilang
ASPEK KEWAJIBAN PADA LAKTASI
Dalam menyusui bayi terpenuhi kebutuhan anak dalam
hal :
 Kepuasan fisik yaitu ASI diperlukan untuk pertumbuhan
dirinya
 Kepuasan psikis / rasa aman untuk mengembangkan
kualitas prilaku dan kepribadian serta kemampuan
dirinya
 Proses belajar karena bayi harus berjuang dalam
menyesuaikan mulutnya dengan payudara ibu

Bagi ibu yang berhasil menyusui bayinya akan


menimbulkan hal-hal sbb :
- Puas, bangga & bahagia
- Naluri keibuan tersaluri
- Kesempatan terbaik untuk mendidik anak
ASI (AIR SUSU IBU)
Persiapan pembentukan Asi sudah dimulai
sejak awal kehamilan status nutrisi ibu
dalam kehamilan mempengaruhi proses
laktasi. Tidak diragukan lagi bahwa Asi
adalah makan yang cocok dan tepat untuk
bayi dapat dilihat dari komposisi dan
manfaatnya
a. Komposisi Asi
Asi adalah cairan yang alkalis (basa) berwarna putih
kebiruan dengan berat jenis 1031. rata-rata kandungan Asi
dikumpulkan selama 24 jam :
 Protein 1,5%
jauh lebih mudah dicerna bayi jika dibandingkan dengan
protein ASS, protein dari susu disebut kasien. Kadar protein
yaitu laktoalbumin dan laktoglobulin lebih besar Asi
dibandingkan ASS
 Lemak 3,5%
Asi mengandung lemak jenuh dan lemak tak jenuh yang
sama kadarnya, dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih
mudah dari pada butir-butir lemak yang terdapat pada susu
sapi. Diduga karena bayi telah belajar mengelola kolesterol
pada stadium awal ini. Maka terdapat insiden penyakit
jantung yang lebih rendah pada masa dewasanya
 Karbohidrat 7,0%
mengabdung faktor bifidus dan faktor ini tidak terdapat
didalam air susu sapi
 Garam mineral 0,2 %
natrium dalam kadar yang ideal untuk bayi
kalsium
Kadarnya dalam air susu ibu lebih cocok
fosfor Untuk bayi dan kadarnya lebih tinggi
magnesium Dibandingkan pada susu sapi
 Zat besi
kadar zat besi yang rendah tak mengurangi sifat
anti infektif laktoferin
 Vitamin
kadar vitamin A, B, C, D dan E lebih tinggi
dibandingkan kadarnya dalam ASS, tetapi lebih
sedikit vitamin K dalam ASI
 Air 78,8%
nilai kalori 80 kilo joule / 30 ml
Faktor pelindung terdapat didalam
asi maupun didalam kolostrum
 Imunoglobulin protektif
 Laktoferin
 Lisosom
 Faktor antitripsin
 Faktor bifidus
b. Mamfaat Asi
 Asi mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan
oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dgn kebutuhan
bayi
 Asi mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi dimana
laktosa ini dalam usus akan mengalami peragian hingga
membentuk asam laktat
mamfaat asam laktat :
1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang potologis
2. Mersangsang pertumbuhan mikro organic yang dapat
menghasilkan berbagai asam organic dan mesintesa
bbrp jenis vitamin dalam usus
3. Memudah pengendapan calsium casenat (protein susu)
4. Memudahkan penyerapan berbagai mineral
 Asi mengandung anti bodi / zat penolak yang dapat
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi misalnya:
- Gastroenteritis
- Batuk ringan
- Tetanus, dll
 Asi lebih aman dari kontraminasi, karena diberikan langsung
kemungkinan tercemar zat berbahaya lebih kecil
 Temperatur asi lebih sesuai dengan temperatur tubuh bayi
 Resiko alergi pada bayi kecil sekali karena tidak
mengandung beta laktoglobulin
 Asi membantu pertumbuhan gigi lebih baik
 Asi dapat dipakai sebagai perantara untuk menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
 Asi mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
 Asi ekonomis, praktis tersedia setiap waktu pada suhu untuk
ideal dan dalam keadaan segar
 Proses laktasi dapat membantu menjarangkan kehamilan
Pengeluaran ASI dapat dibedakan atas :
 Kolostrum
- Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi
- mengandung : imunoglubulin, laktoferin, ion-ion ( Na, Ca,
K, Zn, Fe ) Vitamin (A,D,E,K), lemak dan rendah laktosa
- Pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua tiga hari
dan diikuti ASI berwarna putih
 ASI transisi (antara)
mulai berwarna putih bening, dengan susunan yang
disesuaikan kebutuhan bayi dan kemampuan mencerna
usus bayi
 ASI sempurna
pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan
usus bayi sehingga dapat menerima susunan ASI
sempurna
Keuntungan dan kerugian
pemberian ASI
 Keuntungan pemberian Asi adalah sbb:
1. Dapat meningkatkan martabat wanita dan sekaligus meningkatkan
kualitas SDM
2. Asi disiapkan sejak mulai kehamilan sehingga sesuai dengan
kebutuhan tumbuh kembang bayi
3. Asi mempunyai kelebihan dalam susunan kimia, komposisi biologis
dan mempunyai substansia spesifik untuk bayi
4. Asi siap setiap saat untuk diberikan pada bayi dengan sterilisasi
yang terjamin
5. Asi dapat disimpan selama 8 jam
6. Bayi akan terhindar dari beberapa penyakit
7. Ibu yang siap memberikan asi mempunyai keuntungan :
 Terjadi laktasi amenorea, dapat bertindak sebagai metode KB dalam
waktu relatif 3 – 4 bln
 Mempercepat terjadinya involusi uterus
 Melalui Pemberian Asi kasih sayang ibu terhadap bayi lebih baik
sehingga menumbuhkan hubungan bathin lebih sempurna
Kerugian pemberian Asi :

1. Waktu pemberian asi tidak terjadwal,


tergantung dari bayinya
2. Kesiapan untuk ibu untuk memberikan
Asi setiap saat
3. Terdapat kesulitan bagi ibu yang bekerja
diluar rumah
Larangan untuk memberikan Asi
 Faktor dari ibu
1. Ibu dengan penyakit yg berat, akan
menambah beratnya penyakit ibu
2. Ibu dengan pre eklamsia dan ekslamsia karena
banyaknya obat-obatan yang telah diberikan,
sehingga dapat mempengaruhi bayinya
3. Penyakit infeksi berat pada payudara
4. Karsinoma pada payudara dapat menimbulkan
metastasis
5. Ibu dengan infeksi virus
6. Ibu dengan TBC atau lepra
 Faktor dari bayi

 Bayi dalam keadaan kejang-kejang


 Bayi yang menderita sakit berat
 Bayi dengan BBLR rendah
 Bayi dengan cacat bawaan yang tidak mungkin
menelan
 Bayi yang tidak dapat menerima ASI

Hal diatas untuk memberikan ASI sebaiknya


dipertimbangkan dengan dokter anak
 Keadaan patologis payudara
Yang memerlukan konsultasi adalah:

1. Infeksi payudara
2. Terdapat abses yang memerlukan insisi
3. Terdapat benjolan payudara yang
membesar saat hamil dan menyusui
4. Asi yang bercampur dengan darah
Variasi dalam komposisi Asi
dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:

 Keadaan kesehatan / gizi ibu


 Tahap laktasi
 Lama waktu menetekkan
 Makanan ibu sehari-hari
Kualitas Asi dan kemampuan laktasi pada setiap
ibu tidak sama. Perbedaan kemampuan laktasi
tersebut dikarenakan hal sbb:

Usia laktasi
 Pengaruh kualitas dan kuantitas makanan
ibu
 Gangguan emosi
 Gangguan dalam pembinaan dan
pemeliharaan laktasi
 Pengaruh pemberian makanan lain kepada
bayi.
Pembinaan laktasi dimulai sendini
mungkin, jauh sebelum masa laktasi
misalnya waktu remaja atau sekurang-
kurangnya pada masa kehamilan yaitu:
 Persiapan mental mencapai keteguhan tekad ibu untuk
menyusui bayinya
 Penyuluhan tentang manfaat dan keuntungan Asi serta
aspek-aspek lainnya tentang menyusui dan laktasi
 Perawatan payudara dan senam untuk kesehatan
 Pemberian makanan tambahan yang cukup
 Pada saat melahirkan, diusahakan agar membantu
persalinan yang sebaik-baiknya
Pemeliharaan kemampuan laktasi pada
dasarnya diperlukan upaya sbb:
 Pemeliharaan kesehatan, khususnya
payudara
 Memberikan kondisi menunjang adanya
ketenangan jiwa, bebas dari keresahan
dan ketegangan
 Menyusui bayi dengan cara yang baik
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
dilaksanakan dengan jalan:
 Membersihkan putting susu dengan air
atau minyak, sehingga epitel yang lepas
tidak menumpuk
 Putting susu ditarik-tarik setiap mandi
sehingga menonjol untuk memudahkan
isapan bayi
 Bila putting susu belum menonjol dapat
memakai pompa susu atau dengan jalan
operasi
Keberadaan putting susu dalam mulut bayi
mempunyai keuntungan:
 Rangsangan putting susu lebih mantap sehingga
reflek pengeluaran ASI lebih sempurna
 Menghindari kemungkinan lecet pada putting
susu
 Kepuasan bayi saat menghisap ASI lebih besar
 Semprotan ASI lebih sempurna dan menghindari
terlalu banyak udara yang masuk kedalam
lambung bayi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai