UNIT LABORATORIUM
RS AISYIYAH KUDUS
TAHUN 2017
ii
Lampiran :
NOMOR : 179/SK-PDA/E-RS/VII/2017
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN LABORATORIUM
BAB I
PENDAHULUAN
B. Ruang Lingkup
Pembahasan ruang lingkup dalam pedoman ini adalah pemeriksaan yang
dilakukan di Laboratorium Klinik RS AISYIYAH KUDUS mencakup aktifitas pra
analitik, analitik dan pasca analitik. Dilengkapi dengan standar ketenagaan, standar
fasilitas, tata laksana pelayanan, logistik, keselamatan pasien keselamatan kerja dan
pengendalian mutu.
Pokok bahasan di atas akan dijabarkan secara rinci dalam bentuk sub-sub
bahasan sesuai dengan ketersediaan dan kelengkapan fasilitas dan aktifitas riil yang
ada di laboratorium.
C. Batasan operasional
Untuk membantu lebih mengarahkan pemahaman tentang isi bahasan buku
pedoman ini, disusunlah batasan operasional mengenai istilah penting terkait dengan
kerangka pelayanan laboratorium rumah sakit.
1. Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit
Penyelenggaraan pelayanan laboratorium dipimpin oleh seorang dokter
spesialis patologi medik. Staf laboratorium klinik RS terdiri dari tenaga analis, tenaga
administrasi, dan tenaga lain untuk menunjang pekerjaan laboratorium klinik RS.
Jenis pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan disuatu rumah sakit
tergantung dari banyak faktor antara lain : jenis kasus yang dirawat/ prevelen, jenis
tindakan yang dapat dilakukan dan lain sebagainya. Laboratorium di rumah sakit
yang melaksanakan pelayanan medik spesialistik serta dipakai untuk pelayanan
dokter umum, harus lebih mampu melaksanakan banyak jenis pemeriksaan
laboratorium.
2. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang harus dapat dilakukan di rumah sakit kelas D
adalah pemerksaan urin, feses, cairan otak, hemtologi, kimia klinis.
D. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3495)
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 411/Menkes/Per/III/2010, tentang Laboratorium Klinik.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 298/Menkes/SK/2008, tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan.
iv
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657/Menkes/Per/III/2009
tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik
dan Muatan Informasinya.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 658/Menkes/Per/III/2009
tentang Jejaring Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New Emerging
dan Re-Emerging.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor RI nomor 364/Menkes/SK/III/2003
tentang Laboratorium Kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1792/Menkes/SK/III/2010
tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia klinik.
8. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
tahun 2008 tentang Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang
Benar ( Good Laboratory practice ).
v
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B . DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Ka. unit Laboratorium Patologi Klinik : 1 Orang
2. Penanggung jawab Laboratorium : 1Orang
3. Pelaksana Laboratorium Patologi Klinik : 9 Orang
4. Petugas Administrasi : 2 Orang
5. Petugas sampling : 0 Orang
vi
URAIAN TUGAS UNIT LABORATORIUM
RUMAH SAKIT AISYIYAH KUDUS
Wewenang :
1. Memberi penilaian dalam DP3 terhadap semua personil laboratorium
2. Membina personil laboratorium dalam memberi pelayanan di laboratorium
Uraian Tugas :
vii
1. Menentukan parameter pemeriksaan yang akan dilaksanakan
2. Menentukan jenis dan jumlah komponen laboratorium ( personalia, sarana prasarana,
peralatan, logistik, dll )
3. Mengarahkan dan memberi petunjuk pelaksanaan pemeriksaan laboratorium
4. Pemeliharaan dan penentuan metoda pemeriksaan
5. pemantauan pemantapan mutu internal dan eksternal
6. Mengenali penyimpangan pelaksanaan pemeriksaan laboratorium dan menetapkan
upaya penyelesaiannya
7. Membuat petunjuk tata laksana persiapan penderita, bagaimana pengambilan,
penampungan dan pengiriman spesimen ke laboratorium
8. Pemeliharaan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja
9. Konsultasi hasil pemeriksaan yang memerlukan keahliannya
10. Penentuan jenis pemeriksaan yang dirujuk
11. Melaksanakan pembinaan bagi staf dan pelaksana teknis laboratorium dengan cara
pendidikan berkelanjutan
12. Melaksanakan pembinaan personil laboratorium ( disiplin kerja, peningkatan ilmu,
karier dan kesejahteraan ).
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab ke Direktur melalui Bagian Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
RS AISYIYAH KUDUS.
KEPALA UNIT
Tugas Pokok :
1. Koordinasi antara staf dengan kepala manajer penunjang medis
2. Merencanakan kebutuhan reagensia dan peralatan habis pakai selama 1 bulan
kedepan berdasarkan masukan dari tiap seksi
3. Membuat pembagian tugas jaga
Wewenang :
1. Memberi masukan kepada kepala instalasi dalam memberikan penilaian dalam DP3
terhadap semua personil laboratorium
2. Membina personil laboratorium dalam memberi pelayanan di laboratorium
viii
Uraian Tugas :
1. Melakukan pemantauan dan pengendalian di semua seksi agar pelayanan
laboratorium berjalan lancar
2. Melakukan pemantauan terhadap hasil pemeriksaan dan melaporkan hasil yang
dinilai menyimpang kepada manajer penunjang medis.
3. Bersama dengan kepala seksi melakukan pengendalian mutu secara internal maupun
eksternal
4. Melakukan penyimpanan serta pencatatan bahan habis pakai dan reagensia yang
datang.
5. Melakukan permintaan kebutuhan bahan habis pakai dan reagensia untuk memenuhi
kebutuhan tiap seksi
6. Membuat surat permintaan yang untuk selanjutnya diserahkan ke bagian pelayanan
medis dan penunjang medis untuk mendapatkan persetujuan
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada manajer penunjang medis.
C. Kepala Seksi
Tugas Pokok :
1. Ka seksi bertanggung jawab terhadap pemeriksaan di seksinya dan QC
2. Merencanakan reagen dan bahan habis pakai
3. Inventarisasi peralatan laboratorium
4. Menandatangani hasil pemeriksaan laboratorium
Wewenang :
1. Memberi masukan kepada kepala ruang dalam memberikan penilaian dalam DP3
terhadap semua personil di seksinya
2. Membina personil laboratorium dalam memberi pelayanan di laboratorium
Uraian Tugas :
1. Sebagai Kepala seksi melakukan pemantauan terhadap hasil pemeriksaaan dan
pemantapan mutu internal, apabila ada penyimpangan hasil maka segera
melaporkan kepada kepala ruang.
2. Mencatat setiap permintaan bahan habis pakai dan reagen yang habis
3. Mencatat setiap bahan habis pakai dan reagen yang masuk dan keluar pada kartu
stock
ix
4. Melakukan pembagian tugas pemeriksan dan jaga sampling pada anggotanya
5. Menerima hasil dan menandatangani hasil pemeriksaan laboratorium untuk
selanjutnya diserahkan ke bagian administrasi
6. Menerima laporan jumlah pemeriksaan dengan jenisnya dari anggota sub seksi
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Unit Laboratorium melalui kepala ruang
D. Bagian administrasi
Tugas Pokok :
Menyelenggarakan tata laksana absensi, daftar jaga, cuti , laporan bulanan, kearsipan,
inventarisasi dan surat menyurat.
Uraian Tugas
1. Membuat laporan bulanan menurut jenis pemeriksaan dan kunjungan pasien
2. Mengurus kebutuhan alat tulis
3. Melayani permintaan formulir pemeriksaan laboratorium dari rawat jalan
4. Mengurus kebutuhan formulir pemintaan dan hasil pemeriksaan laboratorium
5. Membuat daftar inventaris mebelair dan alat laboratorium berdasarkan masukan
dari tiap seksi
6. Melaksanakan tata laksana kearsipan semua surat baik masuk maupun keluar
7. Mengurus kebutuhan alat kebersihan laboratorium
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Unit Laboratorium melalui kepala ruang
PELAKSANA :
Tugas Pokok :
1. Melayani permintaan pemeriksaan laboratorium bagi pasien rawat jalan, rawat
inap, gawat darurat dan tim penguji kesehatan.
2. Mencatat semua data penderita di buku register dan juga billing biaya pemeriksaan
laboratorium
Uraian Tugas :
1. Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dari pasien
rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan tim penguji kesehatan. Baik umum,
BPJS , Jamkesda .
2. Setelah meneliti jenis pemeriksaan yang diminta petugas memberi nomor
laboratorium pada formulir pemeriksaan
3. Petugas mengambil sampelnya sesuai permintaan dokter
4. Untuk pasien Rawat inap petugas mengambil sampelnya ke tiap tiap bangsal
x
5. Petugas memberi identitas pasien dan nomor sampel
6. Petugas memasukan billing biaya pemeriksaan laboratorium
7. Sampel di cek sesuai nomor urut
8. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan permintaan dokter
9. Petugas memasukan hasil pemeriksaan di blangko hasil laboratorium dan
memasukan di buku Regester
10. Merekap jumlah pemeriksan laboratorium
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala seksi
xi
Pemusingan sampel dan pendataan sampel siap di kirim ke
ruangnan (kimia darah) 6 menit/pasien
2. Analitik
Melakukan pemeriksaan hematologi 20 menit/pasien
Melakukan pemeriksaan urinalisa, narkoba, HCG 30
menit/pasien/pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan faeces 30 menit
Melakukan pemeriksaan imunoserologi 15
menit/pasien/pemeriksaan
3. Pasca Analitik
Mencatat hasil pemeriksaan ke buku kerja dan buku induk
15 menit
Mencetak hasil dari print out 5 menit/pasien
b. Rawat Inap
1. Pra Analitik
Menyiapkan tabung pemeriksaan (pemberian label,menulis
buku sampling) 30 menit
Melakukan sampling ke ruangan sesuai permintaan dan
membagi kebutuhan sampel darah sesuai jenis pemeriksaan 60
menit
2. Analitik
Waktu melakukan pemeriksaan hematologi 20 menit
Waktu melakukan pemeriksaan kimia klinik 65 menit
Waktu melakukan pemeriksaan
Imunoserologi.( table 3. terlampir )
Waktu melakukan pemeriksaan cairan tubuh.( table 4.
terlampir )
3. Pasca Analitik
Mencetak hasil dari print out 5 menit/pasien
Memasukan hasil pemeriksaan ke dalam buku kerja dan buku
induk 15 menit
Rumus perhitungan :
AXBXC
XxY
Hasil :
a. Jumlah rata-rata pasien perhari
b. Jumlah rata-rata jam pemeriksaan perpasien 60 menit pasien
3. Jumlah kebutuhan tenaga : 70 x 60 x 365 = 1.533.000 = 13 org
286 x 420 = 120.120
C .PENGATURAN JAGA
Tujuan utama pengaturan jaga adalah untuk megoptimalkan pelayanan demi
kepuasan pelanggan. Semua pasien atau pengguna jasa bisa mendapatkan layanan
Laboratorium Klinik RS Aisyiyah Kudus, diatur waktu dan petugasnya, diselaraskan
dengan volume pekerjaan.
xiii
3. Pelaksana sampling laboratorium 1 orang
4. Pelaksana administrasi laboratorium 1 orang
b. Petugas dinas siang, berjumlah 3 orang.
1. Pelaksana hematologi, faeces dan cairan tubuh 1 orang
2. Pelaksana imunoserologi, kimia darah 1 orang
3. Pelaksana sampling 1 orang
c Petugas analis dinas malam, berjumlah 2 orang.
1. Pelaksana kimia darah, Imunoserologi 1 orang
2. Pelaksana hematologi, urinalisa, faeces 1 orang
d. Petugas analis lepas libur ,berjumlah 1 orang
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Terlampir
B . STANDAR FASILITAS
xiv
1. Tata letak Unit Pelayanan mempunyai hubungan koordinasi fungsional antar unit
efektif dan efesien
2. Tata ruang dan luas bangunan
3. Struktur bangunan
Persyaratan dasar keseimbangan, stabilitas, kekuatan, kegunaan, penghematan, kesan
estetis, keamanan, kesehatan serta keselamatan.
4. Komponen bangunan
a. Lantai : Terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, tidak bereaksi dengan
bahan kimia, warna terang, kedap air, permukaan rata dan tidak licin
Bagian yang selalu kontak dengan air dibuat dengan kemiringan yang cukup
ke arah saluran pembuangan limbah
Antara lantai dengan dinding berbentuk lengkung agar mudah dibersihkan
b. Meja laboratorium terbuat dari bahan yang kuat kedap air, permukaan rata, mudah
dibersihkan dan tidak bereaksi dengan bahan kimia
c. Dinding : Tembok permanen, menggunakan cat yang tidak luntur, warna terang.
Permukaan dinding harus rata agar mudah dibersihkan, tidak tembus cairan serta
tahan terhadap disinfektan. Khusus ruangan teknis seluruh dingding
menggunakan cat yang tahan air, tidak luntur, warna terang, keramik setinggi 1,5
m dari lantai dan natnya menggunakan epoxy
d. Pintu : Terbuat dari bahan yang kuat, rapat dapat mencegah masuknya serangga
dan binatang lainnya
e. Plafon : Terbuat dari bahan yang kuat, warna terang serta mudah dibersihkan,
tinggi plafon minimal 2,70 m
f. Atap menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti : genteng/ seng
5. Tata Ruang :
a. Ruang pemeriksaan terpisah dengan ruang administrasi
b. Tersedia Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) disetiap ruangan
c. Mengikuti persyaratan K3
d. Udara dalam ruangan dibuat mengalir searah dari yang bersih ke ruang yang kotor
e. Tersedia bak cuci tangan dengan air yang mengalir dalam setiap ruang
pemeriksaan yang dekat dengan pintu keluar
6. Kebutuhan ruangan :
Ruang tunggu : 50 m2
7. Ruang pemeriksaan laboratorium
a. Ruang pengambilan specimen : 6 m2
b. Ruang kerja teknis : 28 m2
c. Ruang administrasi : 6 m2
8. WC pasien ( 2 buah ) : masing-masing 6 m2
9. WC karyawan (1 buah ) : 6 m2
10. Gudang
xv
Menurut fungsinya dalam garis besar ruangan-ruangan dibagi dalam :
a. Ruang Penerimaan
b. Ruang kerja teknis
c. Ruang administrasi/ pengolahan hasil
Untuk dapat memberikan pelayanan laboratorium yang baik diperlukan aliran listrik
yang cukup, dengan tegangan yang konstan, dan tidak ada giliran listrik terputus. Hal
ini mengingat beberapa jenis alat, specimen, dan reagensia memerlukan perawatan
dan penyimpanan pada suhu tertentu dan konstan. Selain sumber listrik PLN juga
disediakan cadangan sesuai standar sumber listrik dari UPS dan generator, setelah
listrik terputus mengingat laboratorium rumah sakit harus berfungsi selama 24 jam.
B.2 SARANA
B.3 PERALATAN
No Jenis Alat Nama Alat Penyedia
Status Pinjam Pakai
1 KIMIA KLINIK
Spektrofotometer Rayto CV. Adimulia
Spektrofotometer otomatis Biolis i24 CV. Adimulia
Elektrolit Analyzer FT-320 CV. Adimulia
2 Hematologi
Analyzer Hematologi Mindray BC
CV. Adimulia
Otomatis 5D 5300
PT. Harmoni
Alat pemeriksaan HbA1c I Chroma
Mitra Sejati
3 IMUNOLOGI
PT. Harmoni
Analyzer Imunologi I Chroma
Mitra Sejati
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
xviii
- Petugas analis Laboratorium Patologi klinik menuliskan data pasien pada
buku pemeriksaan sampel.
- Petugas Laboratorium Patologi klinik memasukan macam pemeriksaan ke
SIMRS sesuai dengan formulir permimtaan Pemeriksaan laboratorium
- Petugas analis melakukan proses pemeriksaan sesuai dengan permintaan
pemeriksaan
- Setelah proses pemeriksaan selesai hasil di Interprestasi oleh dokter
Patologi klinik ( dinas pagi jam 07 wib s/d jam 14 wib untuk dinas sore
dan malam oleh Analis penanggung jawab Shiff
- Setelah selesai, hasil diletakkan di rak hasil rawat inap kemudian hasil
diambil oleh petugas ruangan dengan mengisi buku exspedisi pengambilan
hasil meliputi tanggal pengambilan hasil, Nama , No RM , tanda tangan
pengambil hasil
D. PENGELOLAAN SPESIMEN
xix
Yang dimaksud pengelolaan spesimen adalah sebuah proses tata laksana
pengambilan spesimen hingga masuk menjadi sampel pemeriksaan.
1. Macam-macam spesimen :
a. Spesimen yang berasal dari manusia spesimen infeksius
Terdiri dari : serum, plasma, darah ( whole blood ), urin, tinja, dahak, pus,
sperma, swab tenggorok, swab rektum, sekret ( uretra, vagina, telinga, hidung
dan mata), kerokan kulit
b. Spesimen non klinis spesimen tidak infeksius berupa bahan pemeriksaan
bersumber lingkungan adalah : Sisa makanan, sisa bahan toksikologi, air,
udara, makanan, minuman, usap alat makan, alat masak, alat medis dan lain-
lain.
2. Persiapan pengambilan spesimen
a. Persiapan pasien untuk pengambilan spesimen pada keadaan basal
1) Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa selama 8 12 jam sebelum
diambil darahnya.
2) Pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul 07.00 09.00
b. Menghindari obat-obatan sebelum spesimen diambil
c. Menghindari aktifitas fisik/olahraga sebelum spesimen diambil
d. Memperhatikan posisi tubuh. Untuk keseimbangan cairan tubuh, pasien
dianjurkan duduk tenang sekurangnya 15 menit.
e. Memperhatikan variasi diurnal (perubahan kadar analit sepanjang hari)
C . PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Wakt
u
Kerj
tungg
Jenis a kan Ruju Nilai
u Kritisi hasil
Pemeriksaan sendi k rujukan
hasil
ri
(meni
t)
Hematologi Klinik
Darah rutin 140 -
Hemoglobin 11.7 - 15.5 Hb usia > 7
minggu (6 & >
20)
Hb usia < 7
xx
minggu (6 & >
Hematokrit 33 - 45 24)
Leukosit 3.6 - 11.0
Eritrosit 3.8 - 5.2
Trombosit 150 - 440 ( 100.000 )
Wakt
u
Kerja
tungg
Jenis kan Ruju Nilai
u Kritisi hasil
Pemeriksaan sendi k rujukan
hasil
ri
(meni
t)
Gambaran Darah 2 hari
tepi
Coombs test direk -
Coombs indirek -
G6PD -
Besi 62 173
TIBC -
xxi
Ferritin - -
Transferin - -
Vit B12 - -
Asam folat - -
Hb Elektroforesa - -
Sel LE - -
Gol darah 140 -
Haptoglobin - -
Malaria 360 Negatif
Filaria - Negatif
Waktu perdarahan 140 1:00 - 3:00
Waktu pembekuan 140 2:00 - 6:00
PT 140 11 - 15 ( 15 )
Control 10.0 - 13.6
APTT 140 25 - 35
Control 22.0 - 29.8
Fibrinogen
Fibrinogen - 200 - 400
Control 220 - 340
Fibrinogen
INR 0.84 - 1.26 (6)
D-Dimer - 0 - 0.3 ( 20.000 )
TAT - -
AT3 - -
Kimia Klinik
Cholesterol Total 140 <200
Yang
dianjurkan
<200 ;
Resiko
sedang 200 -
239 ; Resiko
tinggi >=
240
Cholesterol LDL 140 60 130
Cholesterol HDL 140 37 92
Trigliserid 140 <160
Lp(a) - -
Apo A1 - -
xxii
Apo - -
Small Dense LDL - -
Adiponektin - -
Ureum 140 10 50
Kreatinin 140 0.5 - 0.9
Wakt
u
Kerja
tungg
Jenis kan Ruju Nilai
u Kritisi hasil
Pemeriksaan sendi k rujukan
hasil
ri
(meni
t)
Asam Urat 140 2.6 - 5.7
Gula darah sewaktu 140 75- 110 Glukosa usia < 1
minggu (<30 &
>350)
Glukosa usia > 1
minggu (<40 &
>450)
Gula darah puasa 140 74 106
Gula darah 2 jam 140 <120
pp
HbA1C 140 4.5 - 6.3
Fruktosamin - -
Insulin - -
C-Peptide - -
SGOT 140 0 - 35
SGPT 140 0 - 35
Bilirubin Total 140 0.1 - 1.0 Usia < 1 th (>18)
Bilirubin Direk 140 0 - 0.2
Bilirubin Indirek 140 0 - 0.75
Total protein 140 6.0 - 8.0
Albumin 140 3.4 - 4.8
Globulin 140 -
Gamma GT 140 0 - 30
Alkali Phosphtase 140 30 - 120
Lipase 0 - 160
xxiii
Elektroforesa - -
Protein
Cholinesterase - -
CPK 26 - 140
CKMB 140 <24
LDH 313 - 618
Troponin T - <0.03 : Neg
(Low Risk)
0.03 0.1 :
Low
(medium
Risk)
>0.1 : Pos
(High Risk)
Troponin I Negatif
Fe 62 - 173
Creatinin clearence 75 125
Creatini darah
Creatinin urine
Volume urin
Myoglobulin - -
Homocystein - -
NT pro BNP - -
Natrium 140 135 - 147 (<115 & >160)
Kalium 140 3.5 5 Kalium total (< 2,5
& > 8,0)
Kalium BBL (< 2,5
& > 8,0)
Wakt
u
Kerja
tungg
Jenis kan Ruju Nilai
u Kritisi hasil
Pemeriksaan sendi k rujukan
hasil
ri
(meni
t)
xxiv
Chloride 140 95 105 (< 80 & > 120)
Calsium 140 8.8 - 10.8 ( < 6 & > 13)
Magnesium 140 1.6 - 2.4
Phosphor 2.5 - 5.0
anorganik
Cystatin C
Feritin
Hemosistein
Protein
elektroforesa
Analisa Gas Darah 140
FIO2
pH 7.37 - 7.45
pH (37C)
pCO2 33 - 44
pCO2 (37C)
pO2 71 - 104
pO2 (37C)
SO2% 94 - 98
HCT 35 - 45 %
Hb 11.7 - 15.5
BE ecf
BE b -2 - +3
SBC
HCO3 22 - 29
TCO2 23 27
A
A-aDO2
a/A
RI
O2 Cap
O2Ct
Lactate
Calcium ++
Imunologi Klinik
Ig G - -
Ig A - -
Ig M - -
Ig E total - -
xxv
Komplemen C3 - -
Komplemen C4 - -
ANA - -
SMA - -
Anti ds-DNA - -
HBV DNA Detection
Kuantitatif limit : 6
IU/mL
Range
linearitas :
29 1.10 x
108 IU/mL
Wakt
u
Kerja
tungg
Jenis kan Ruju Nilai
u Kritisi hasil
Pemeriksaan sendi k rujukan
hasil
ri
(meni
t)
ACA Ig G - -
ACA IgM - -
ACA Ig A - -
CD4 - 410 - 1590
CD8 - -
VDRL - Negatif
TPHA - Negative
RF - Negatif
RF Titer 8 Iu/mL
ASTO - Negatif
ASTO Titer < 200 Iu/mL
CRP - Negatif
CRP Titer 6 Iu/mL
Widal - -
IgM anti - Negative
Salmonella
IgM - -
Dengue IgG-IgM - Negatif
Ns1 antigen - -
xxvi
Ig M H.pylori - -
Ig G H.Pylori - -
TB-ICT - Negatif
Seramoeba Negatif
Anti HIV - Negative
Malaria ICT 140 Negatif
HBsAg kualitatif 140 Negatif
HBsAg kuantitatif Negative
<0.13
Positive
>=0.13
Anti Hbs kualitatif -
Anti Hbs Negative :
kuantitatif <8
Positive :
>12
Anti HBc Total Negative
Anti HBc Ig M - -
Anti HBc Ig G - -
HBeAg - Negative
HBV-DNA - Detection
Limit : 6
IU/mL
Range
Linearitas :
29 1.10 x
108 IU/mL
Wakt
u
Kerja
tungg
Jenis kan Ruju Nilai
u Kritisi hasil
Pemeriksaan sendi k rujukan
hasil
ri
(meni
t)
Anti HCV total - Negatif
Anti HCV IgM - -
HCV-RNA - -
Anti HAV total - Batas nilai :
xxvii
<0.79
Anti HAV IgM - Negatif
Anti Toxo IgG - -
Anti Toxo IgM - -
Aviditas Anti Toxo - -
IgG
Anti Rubella IgG - Batas nilai :
15
Anti Rubella IgM - Batas nilai :
1.2
Anti CMV IgG - Batas nilai :
8
Anti CMV IgM - Batas nilai :
1.2
Aviditas CMV IgG - -
Anti HSV I IgG - Negatif
0.90
Equivocal
0.91 1.09
Positif
1.10
Anti HSV II IgG - Negatif
0.90
Equivocal
0.91 1.09
Positif
1.10
Anti HSV I IgM - Negatif
0.90
Equivocal
0.91 1.09
Positif
1.10
Anti HSV II IgM - Negatif
0.90
Equivocal
0.91 1.09
Positif
1.10
xxviii
Anti Chlamydia - -
total
Anti Chlamydia - -
IgG
Anti Chlamydia - -
Igm
T3 total 24 0.92 - 2.33
jam
T4 total 24 60 - 120
jam
FT3 - 38
FT4 - 12 26
Tiroglobulin - -
TSHs 0.25 5
Anti TPO - -
TSH Neonatus - -
LH - -
FSH - -
Estradiol - -
Prolaktin - -
Progesteron - -
Testoteron - -
Aldosteron - -
Grwth Hormon - -
CEA - 0.2 - 5.0
AFP - 0 15
CA 15.3 - -
CA 125 - -
CA 19.9 - -
PSA 24 <4.5
jam
Free PSA - -
MCA - -
SCC - -
BhCG - -
Leptospira
Urinalisa
Urin Lengkap 140 -
Warna
xxix
Kejernihan
Protein < 30 mg/dL
(negatif)
Nitrit Negatif
Benda jenis 1.015 -
Blood 1.025
Leukosit < 5 Eri/uL
Mikroskopis < 10 Leu/uL
Epitel sel
Erytrosit 5 - 15
Leukosit 0-1
Silinder 3-5
Parasit 0 - 1 (hialin)
Bakteri Negatif
Jamur Negatif
Kristal Negatif
Benang mucus
xxx
Wakt
u
Kerja
tungg
Jenis kan Ruju Nilai
u Kritisi hasil
Pemeriksaan sendi k rujukan
hasil
ri
(meni
t)
Feces
Feces rutin 140 -
Clinites -
Darah samar -
Analisa Cairan
tubuh
Analisa sperma 360 -
Analisa cairan otak -
Analisa transudat- -
eksudat
Analisa Batu - -
Ginjal
Mikrobiologi
Kultur Resistensi - -
Kultur Gal - -
Kultur BTA - -
Pengecatan 360 -
sederhana
Jamur 360 -
GO 360 -
D . PENGELOLAAN LIMBAH
Instalasi laboratorium klinik merupakan salah satu sumber penghasil limbah. Baik
limbah cair, padat dan gas yang sangat berbahaya bila tidak ditangani secara benar.
Karena itu pengelolaan limbah harus dilakukan sesuai SPO (standar operasi prosedur )
agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Instalasi laboratorium Klinik RSU Aisyiyah Kudus, termasuk sumber penghasil
limbah seperti pelarut organik, bahan kinia untuk pengujian, air bekas pencucian alat
dan sisa spesimen darah dan cairan tubuh (cair), peralatan habis pakai seperti jarum
xxxi
(ekskreta) dan medium pembiakan ( padat), serta limbah gas yang dihasilkan oleh
generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau termometer yang pecah (air raksa).
Limbah-limbah itu bisa berasal dari bahan baku yang kadaluwarsa, bahan habis
pakai, produk proses di dalam laboratorium (sisa spesimen) serta produk upaya
penanganan limbah, seperti jarum suntik habis pakai setalah diotoklaf (dihancurkan).
Limbah itu bisa bersifat beracun, infektif, radioaktif.
D.1. Penanganan dan penampungan Limbah
Tujuan dari kegiatan penampungan dan penanganan limbah ini adalah
menghindari penyebarluasan/penularan penyakit, terjaganya kebersihan
lingkungan dan terciptanya keamanan dan keselamatan kerja.
Seluruh limbah yang ada di Rumah Sakit RS Aisyiyah Kudus, termasuk
yang ada di Laboratorium Klinik dibedakan dan dikategorikan menjadi :
D.1.1. Limbah umum
Dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Domestik (organik) : limbah yang berasal dari : daun, sisa makanan,rumput,
kertas, kardus dll, ditempatkan pada tempat penampungan dengan kantong
plastik warna hitam. Diambil oleh petugas Cleanimg cervis untuk dibawa
Tempat Penampungan Sampah (TPS).
b. Domestik (anorganik) : Limbah yang berasal dari plastik, pembungkus
spuit/infuse set, kaca, kaleng, kayu, kemasan makanan/minuman, ditempatkan
pada tempat penampungan dengan kantong plastik warna hitam. Diambil oleh
petugas Cleaning Cervis setiap hari dan dibawa ke TPS.
RINCIAN TINDAKAN
Membuat surat perjanjian kerjasama dengan laboratorium rujukan.
Menentukan frekwensi dan tipe kontrol mutu laboratorium rujukan.
Menunjuk staf laboratorium yang bertanggung jawab atas review kontrol mutu
laboratorium rujukan.
Mengevaluasi laboratorium rujukan.
F .PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT
F.1. Pemeliharaan alat
Setiap peralatan laboratorium selalu dilengkapi dengan petunjuk penggunaan (
Instruction manual ) yang disediakan oleh pabrik yang memproduksi alat tersebut.
Petunjuk penggunaan tersebut pada umumnya memuat cara operasional dan hal-
hal lain yang harus diperhatikan. Cara penggunaan atau cara pengoperasian
masing-masing jenis peralatan laboratorium harus ditulis dalam instruksi kerja.
Pada setiap peralatan juga dilakukan pemeliharaan sesuai dengan petunjuk
penggunaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan agar diperoleh kondisi yang
optimal, dapat beroperasi dengan baik dan tidak terjadi kerusakan. Kegiatan
tersebut harus dilakukan secara rutin untuk semua jenis alat, sehingga diperoleh
peningkatan kualitas produksi, peningkatan keamanan kerja, pencegahan produksi
yang tiba-tiba berhenti, penekanan waktu luang/pengangguran bagi tenaga
pelaksana serta penurunan biaya perbaikan.
Untuk itu setiap alat yang ada di Laboratorium Klinik RSU Aisyiyah
Kudus sudah dilengkapi dengan kartu pemeliharaan yang diletakkan pada atau di
dekat alat tersebut yang mencatat setiap tindakan pemeliharaan yang dilakukan
dan kelainan-kelainan yang ditemukan. Bila ditemukan kelainan, maka hal
xxxvi
tersebut harus segera dilaporkan kepada penanggung jawab alat untuk dilakukan
perbaikan.
L.4. Trouble shooting jika ada kesalahan pada proses pasca analitik
L.4.1. Jika ada hasil yang tidak sesuai dengan diagnosa ( hasil rendah atau
sebaliknya ), dan setelah diulang pemeriksaannya menjadi tinggi atau
sebaliknya ( sesuai diagnosa ), maka petugas jaga konsultasi ke dokter
penanggung jawab laboratrium sebelum hasil dikeluarkan.
L.4.2. Jika ada pasien menanyakan hasil PA, tetapi ternyata sampel PA
belum dikirim oleh laboratorium rujukan, maka petugas akan mengirim ke
laboratorium rujukan. Petugas memberi informasi kepada keluarga pasien
untuk menentukan kembali kapan hasil harus diambil.
L.4.3. Jika ada hasil pemeriksaan PA diberikan kepada orang lain, yang namanya
hampir sama, maka petugas akan menghubungi pasien yang dimaksud
supaya membawa kembali hasil PA tersebut ke bagian laboratorium.
L.4.4. Jika ada kesalahan penulisan hasil pemeriksaan,dimana hasil pemeriksaan
sudah dicetak tetapi belum sampai ke pasien, maka petugas akan melihat
hasil di buku hasil kemudian melakukan pembetulan hasil pada komputer
xxxix
BAB V
LOGISTIK
xli
Bahan kontrol dapat berasal dari manusia, binatang atau merupakan
bahan kinia murni. Sedang menurut bentuknya ada bahan kontrol cair, padat
bubuk (liofilisat) dan bentuk strip. Bahan kontrol padat bubuk atau strip harus
dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
A.3.2. Jenis bahan kontrol
Buatan pabrik (komersial)
a) Bahan kontrol unassayed
b) Bahan kontrol assayed
A.4. Air
Logistik ini diperoleh dengan cara komersial untuk mendapatkan kualitas
air yang digunakan untuk pendukung pemeriksaan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Menurut Permenkes no. 1691/MENKES/PER/VIII/2011, keselamatan pasien
rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
xliii
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
B. TUJUAN
Hasil laboratorium yang valid akan memberikan penanganan yang tepat untuk pasien.
xliv
mengandung mikroorganisme dan dengan percikan darah atau cairan
terpercik saat bernapas, bicara atau tubuh penderita.
batuk kepada pasien.
Phlebotomy
Saat melakukan phlebotomy harus dilakukan dengan cara yang benar mengacu pada
WHO Guideline. Siapkan alat sesuai dengan usia pasien yang akan di phlebotomy dan
tabung sesuai dengan jenis pemeriksaan. Pengambilan sampel harus memperhatikan
hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau harus dihindari dalam phlebotomy agar
kualitas sampel yang didapat baik.
xlvi
Sebelum menggunakan reagensia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Penanganan, persiapan dan penyimpangan reagensia, perimbangan kebutuhan
reagensia, pemakaian reagensia dan batas kadaluwarsa.
4). Sumber daya manusia
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang baik diperlukan pemikiran soal
rekruitmen baik dan pelatihan yang berjenjang dan terus menerus. Penempatan
seorang petugas sesuai dengan keahliannya juga akan berdampak pada mutu
pelayanan di laboratorium.
xlvii
result tidak selalu harus dihubungkan dengan nilai rujukan normal, toxic range
atau therapeutic range.
KIMIA KLINIK
Nama Critical Critical Referensi
Usia Unit
Pemeriksaan Low High
Glucose Dewasa 45 450 mg/dl Pedoman
xlviii
interpretasi
Neonat data klinis
30 350
us Kemenkes
2011
Pedoman
interpretasi
Calsium 6 13 mmol/L data klinis
Kemenkes
2011
Pedoman
interpretasi
Bilirubin bayi
0 15 mg/dl data klinis
baru lahir
Kemenkes
2011
Pedoman
interpretasi
Kalium 2.5 6.0 mmol/L data klinis
Kemenkes
2011
Pedoman
interpretasi
Natrium 120 160 mmol/L data klinis
Kemenkes
2011
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
B. TUJUAN
Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan rumah sakit pada umumnya dan laboratorium
Patologi Klinik pada khususnya.
Keselamatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat
kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tinggi bagi pekerja yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam
suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya.
Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia
kepada pekerjaan dan jabatannya. (WHO/ILO tahun 1995)
Untuk menegakkan K3 di Laboratorium Klinik RSU Aisyiyah Kudus, selalu
memberikan dan mengingatkan kepada petugas, tentang informasi yang dibutuhkan untuk
keselamatan kerjanya. Antara lain :
1) Karakteristik bahan kimia
a. Bahan mudah meledak (explosive substances)
b. Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
c. Bahan mudah menyebabkan korosif
d. Bahan mudah terbakar (flammable substances)
e. Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
f. Bahan berbahaya (harmful substances)
g. Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
h. Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
2) Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
a. Tidak boleh makan dan minum
b. Tidak boleh tidur
c. Tidak boleh merokok
l
d. Tidak boleh memasak, apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3). Fasilitas K3 di Laboratorium
a. Jas laboratorium
b. Sarung tangan
c. Masker
d. Alas kaki/ sepatu tertutup
e. Wastafel
f. Pipetting aid, rubber bulb
g. Alat Pemadam Kebakaran ringan
liii
Apabila ada prosedur bahan dan penggunaan bahan berbahaya (B3) yang baru di
Laboratorium Klinik, maka dilakukan sosialisasi prosedur bahan dan penggunaan bahan
berbahaya (B3) yang baru
lv
b. Khusus cair : sisa spesimen, sisa spesimen/ bahan kontrol yang bercampur reagen, air
bekas cucian dan zat pelarut ditempatkan pada tempat khusus, dibuang lewat wastafel yang
sudah terhubung dengan IPAL.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
lvi
sudah ditandai dengan jelas dan pasti.
Persiapan pasien
Menyangkut persiapan pasien, petugas akan menanyakan dan meyakinkan bahwa
pasien yang akan diambil spesimennya, sebelum melakukan pemeriksaan, sudah
melakukan persiapan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang diharuskan.
Penanganan specimen
Dalam tahap ini petugas di laboratorium akan mengolah spesimen sesuai
dengan prosedur kerja dengan mempertimbangkan penyimpanan spesimen sudah
dilakukan dengan tepat. Pemeriksaan yang bersifat khusus memerlukan
penanganan tersendiri, termasuk ketepatan proses pengiriman spesimennya.
2. Kesalahan acak adalah kesalahan dengan pola yang tidak tetap. Biasanya 1 3s
atau R4srules.
Penyebabnya adalah ketidakstabilan, misalnya suhu waterbath, reagen, pipet,
voltage listrik yang tidak stabil, kontaminasi, gelembung pada pemipetan,
gelembung pada reagen, dll. Berhubungan dengan presisi.
lviii
Gambar 3. 13s rule
PARAMETER CV MAKSIMUM
Bilirubin total 7
Kolesterol 6
Kreatinine 6
Glukosa 5
Protein total 3
lix
Albumin 6
Ureum 8
Asam urat 6
Trigliserida 7
SGOT 7
SGPT 7
Gamma GT 7
LDH 7
Alkali Fosfatase 7
Acid Fosfatase 11
Natrium 7
Kalium 2.7
Klorida 2
Kalsium 3.3
Besi 7
lx
10. Pembacaan hasil
Perhitungan, pengukuran, identifikasi dan penilaian terhadap hasil pemeriksaan
dilakukan dengan benar.
Pasca Analitik dan Pasca-Pasca Analitik
Pasca Analitik (13-20%)
Salah memvalidasi data, salah melaporkan atau salah alamat, terlalu lama TATnya,
salah memasukkan data secara manual, terlambat melaporkan hasil kritis
Pasca Analitik
1. Penulisan pelaporan hasil menggunakan formulir yang bersih
2. Tidak salah transkrip
3. Tulisannya sudah jelas
4. Kecenderungan hasil normal atau abnormal
Pasca-Pasca Analitik (25-46%)
Terlambat menindaklanjuti hasil laboratorium, salah interpretasi, follow up yang tidak
sesuai/ tdk adekuat
Pelaksana PME yang selama ini melaksanakan uji silang dan uji kualitas Instalasi
Laboratorium Klinik adalah dari Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik pada
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
dan Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik.
Pemeriksaan yang dilaksanakan kedua lembaga di atas, dilaksanakan setiap tahun
sejak tahun 1990 hingga saat ini meliputi pemeriksaan pada bidang :
a. Kimia Klinik
b. Hematologi
c. Urinalisa
d. Narkoba
Hasil pemeriksaan PME yang dilaksanakan institusi negeri dan swasta itu, selama
ini hasilnya sangat baik, sehingga pihak Unit Laboratorium Klinik RS Aisyiyah Kudus
selalu diminta untuk mempertahankan prestasi ketepatan dan akurasi pemeriksaan yang
telah dilaksanakan.
Jika ada hasil yang kurang memuaskan akan ditindaklanjuti melalui rapat rutin
intern laboratorium untuk dikaji penyebab, dan kendalanya serta dicarikan jalan keluar
perbaikannya.
BAB IX
PENUTUP
Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, kami telah menyelesaikan amanat untuk
pembuatan Buku Pedoman Pelayanan Laboratorium tahun 2017.
lxii
Buku Pedoman ini mencakup berbagai hal yang sangat berkaitan dengan pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan sehari- hari yang meliputi tentang gambaran Laboratorium RS
Aisyiyah Kudus dan standar yang ditentukan.Dengan disusunnya buku pedoman ini semoga
bisa menjadi acuan bagi tenaga laboratorium baik analis maupun tenaga administrasi untuk
melakukan pemeriksaan sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat dan bermutu.
LAMPIRAN
Tabel 1. Standar Ketenagaan Laboratorium Klinis Rumah Sakit Tipe D Non
Pendidikan/Standar Depkes RI.
KOMPONEN JUMLAH
lxiii
Tenaga Analis
a. D III Analis 9
b. SMAK 1
Administrasi 2
Pekarya/pembantu 0
Dokter Spesialis 1
Tabel 2. Daftar tenaga yang dimiliki Laboratorium RSU Aisyiyah Kudus 2017
NO KOMPONEN JUMLAH
1 Dokter spesialis 1
2 Tenaga Analis
a.D IV 0
a. DIII Analis 9
b. SMAK/SMA 1
3 Administrasi 2
4 Pekarya / Pembantu 0
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan kimia klinik rata-rata 60 menit,
kecuali pemeriksaan HDL kolesterol, sedangkan pemeriksaan darah rutin (tanpa LED)
sekitar 20 menit.
lxiv
DENAH RUANG UNIT LABORATORIUM
RS AISYIYAH KUDUS
lxv
2 3 4
Keterangan denah :
1. Ruang administrasi
2. Ruang sampling
3. Gudang laboratorium
4. Ruang Mikrobiologi
5. Kamar Mandi
6. Ruang proses sample
lxvi