Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT CITAMA

Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas


Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com

KEBIJAKAN RS CITAMA

KEBIJAKAN PELAYANAN RAWAT INAP:


1. Status kepesertaan pasien harus dipastikan sejak awal. Bila pasien
berkeinginan menjadi peserta BPJS dapat diberi kesempatan untuk melakukan
pendaftaran kepersertaan ataupun pengaktifkan kartu BPJS selambat
lambatnya 3x 24 jam hari kerja sejak pasien dirawat. Jika dalam waktu yang
ditentukan pasien tidak dapat menunjukkan kartu peserta BPJS dalam keadaan
aktif,maka dinyatakan sebagai pasien umum dan tidak bisa beralih.
2. Untuk peserta BPJS dengan bantuan pemerintah (PBI,dll) tidak bisa
meningkatkan kelas perawatan atas permintaan sendiri, terkecuali bersedia
untuk pembayaran umum seluruh biaya perawatan yang terjadi di RS.
3. Untuk peserta BPJS mandiri atau kepegawaian memungkinkan naik kelas dan
dalam satu episode perawatan hanya diperbolehkan untuk satu kali pindah
kelas perawatan,dan harus menandatangani surat pernyataan dan tanda
tangan di atas materai dan selisih menjadi tanggung jawab peserta.
4. Bila ruang rawat inap yang menjadi hak peserta penuh, maka peserta dirujuk ke RS
lain atau dapat ditawarkan untuk meningkatkan kelas perawatan yang tersedia atau
dititipkan dalam waktu 1x 24 jam (perhatikan kebijakan no 2 dan 3).
5. Untuk pasien BPJS kelas 1, jika ada permintaan untuk memakai ruangan tersebut
sendiri maka disarankan untuk naik ke kelas VIP dan bayar selisih semua
pembiayaan VIP.
6. Dikarenakan belum tersedia penambahan blue light dan belum tersedia ruangan
perina sakit maka kebijakan RS saat ini tidak menerima bayi sakit dari luar meskipun
awal lahir di RS Citama.Sementara hanya melayani bayi yang masih dalam
perawatan bayi baru lahir yang sehat maupun yang yang sakit. Hal ini berlaku juga
untuk pasien poliklinik.
7. Bayi baru lahir tidak diperkenankan untuk rawat gabung karena resiko infeksi
nosokomial, kecuali pada saat jam menyusui. Bidan memfasilitasi mengantarkan
bayi untuk menyusui ke kamar ibunya setiap dibutuhkan. Keluarga pasien hanya
dapat melihat bayi diruang bayi pada saat baby visit.
8. Pasien tidak diperbolehkan pulang lewat dari jam 21.00. Apabila ada pasien yang
dipulangkan lebih dari jam 21.00 harus berkoordinasi dengan penanggung jawab
rawat inap atau manajemen melalui petugas MOD.
RUMAH SAKIT CITAMA
Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com

9. Ruang jenazah RS Citama hanya digunakan untuk transit selama 3 jam. Selanjutnya
disarankan ke rumah duka. Tidak untuk penyimpanan lebih dari 3 jam. Apabila ada
permintaan khusus harus koordinasi ke Yanmed.
10. Pasien BPJS boleh dirawat bersama lebih dari 1 dokter, jika memang sesuai dengan
indikasi dan persetujuan ketua tim BPJS.
11. Pasien BPJS yang sudah dirawat 3 hari di HCU namun tidak ada perbaikan
disarankan rujuk.
12. Pasien dengan penurunan kesadaran yang menolak dirujuk ICU RS lain dan
menolak dirawat di HCU RS Citama sejak awal sudah diberikan inform consent dan
sudah tanda tangan penolakan di rujuk, maka pasien dirawat di ruangan biasa dan
pelayanan sama seperti pelayanan pasien biasa.Keluarga juga diberikan informed
consent bahwa pasien termasuk DNR dan diberi gelang ungu.
13. Pasien BPJS yang secara medis sudah diluar kapasitas RS, tapi tetap menginginkan
di rawat di RS Citama maka pasien tersebut harus beralih ke umum disertai surat
pernyataan penolakan dirujuk dan membuat surat permohonan disertai tanda tangan
diatas materai.
14. Pasien BPJS yang masuk HCU harus sesuai dengan kriteria dan hanya untuk
pasien dengan pembiayaan umum.Tidak boleh menitipkan pasien di HCU.
15. Semua pasien terutama pasien anak sebelum dilakukan infus harus diberikan
informed consent. Apabila 2x infus gagal maka digantikan yang lebih senior, apabila
tetap gagal 3x, dokter jaga berkoordinasi dengan DPJP. Apabila kondisi pasien
harus tetap dilakukan infus maka pasien disarankan dilakukan vena secti atau
rujuk,dan dokter jaga berkoordinasi dengan manajemen.
16. Monitor tidak boleh digunakan di ruangan.Apabila ada pasien yang membutuhkan
monitor,harus pindah ke ruang HCU atau dirujuk bila menolak masuk HCU
17. Pasien dengan kondisi berat/ perburukan di ruang rawat inap biasa disarankan
dirujuk ke ICU RS lain. Apabila menolak dirujuk dan diberikan penanganan segera
harus membuat surat penolakan dan informed consent. Pasien tetap di ruangan
biasa dan diberi gelang DNR. Untuk sementara pasien dapat dinaikkan ke HCU
dengan sepengetahuan manajemen dan ketua pengendali BPJS.
18. Pasien yang memerlukan tranfusi harap dikonfirmasikan dahulu kepada Ketua Tim
Pengendali BPJS untuk simulasi diagnosis.
19. Pasien yang memerlukan pemeriksaan khusus di luar fasilitas RS Citama disarankan
dirujuk.
RUMAH SAKIT CITAMA
Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com

20. RS Citama tidak memfasilitasi perawatan gabung antara perawatan dewasa dengan
perawatan anak disebabakan pertimbangan medis dan untuk tertib administrasi.

KEBIJAKAN PELAYANAN IGD


1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur yang berlaku,maka
tidak akan dijamin oleh BPJS.
2. Pasien yang mengalami kecelakaan tunggal,maka korban harus ke kantor polisi
(tergantung pasien jatuh dimana), lalu diberikan surat keterangan kecelakaan (SKK).
Jika ada SKK,maka kartu BPJS baru aktif. Jika tidak ada SKK,maka pasien
membayar umum
3. Pasien yang mengalami kecelakaan ganda (...vs...),maka pemilik kartu BPJS harus
ke jasa raharja terlebih dahulu kemudian ke BPJS, lalu pasien harus ke kantor polisi.
Harus buat laporan polisi terlebih dahulu,baru BPJSnya bisa dipakai. Jika pasien
membayar pribadi ,bisa rembers ke jasa raharja 6 bulan kemudian.
4. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri,atau akibat melakukan
hobi yang membahayakan diri sendiri,maka tidak dijamin BPJS.
5. Pasien BPJS yang berobat lebih dari 1x di hari yang sama,walaupun diagnosa
berbeda tidak bisa lagi menggunakan BPJS,kecuali jika pasien dirawat. Untuk
perawatan bisa menggunakan BPJS,tapi di UGD tetap menggunakan umum.
6. Pasien dengan Hb7 disarankan untuk dirujuk.
7. Pasien dengan keluhan febris hanya bisa dirawat,pada hari ke 3.Kecuali ada indikasi
rawat inap.Diberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk kembali apabila ada
perburukan.
8. Pasien dengan trombositopeni,dirawat jika trombosit 100.000 kecuali jika ada
tanda-tanda pre syok dan terdapat perdarahan.
9. Pasien yang minta untuk dirawat, tanpa ada indikasi rawat inap atau fasilitas RS
tidak memenuhi, maka dibuat surat pernyataan diatas materai yang menyatakan
bahwa rawat atas permintaan sendiri, dan pasien bersedia membayar pribadi
(umum).
10. Pasien dengan end stage,CKD,CHF NYHA III-IV tidak dianjurkan untuk
dirawat.Disarankan untuk dirujuk.
11. Pasien dengan diagnosis yang belum jelas disarankan untuk diberikan terapi
sementara dan rawat jalan dan kontrol ke poliklinik atau kembali ke PPK 1.
RUMAH SAKIT CITAMA
Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com

KEBIJAKAN PELAYANAN POLIKLINIK


1) Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur yang berlaku,maka
tidak akan dijamin oleh BPJS.
2) Pasien yang dapat ditangani di poliklinik harus membawa surat rujukan dari PPK
1.
3) Apabila tidak membawa rujukan maka dapat ditangani secara umum (bayar
sendiri) sesuai dengan alur pasien masuk poliklinik.
4) Untuk pasien poliklinik agar pemberian terapi obat menyesuaikan dengan
Formularium Nasional dan pagu rawat jalan.
5) Pasien yang datang untuk pertama kali hanya konsultasi dan obat, kecuali ada
indikasi rawat inap dapat dilakukan pemeriksaan penunjang. Obat yang diberikan
simtompmatis untuk 3 hari.
6) Jarak 1-3 hari untuk kunjungan kedua bila memerlukan pemeriksaan penunjang
harus memilih salah satu antara laboratorium atau radiologi.
7) Untuk laboratorium hanya diperbolehkan 1 macam pemeriksaan per kunjungan.
8) Hasil dijelaskan kepada kepada pasien pada saat konsultasi selanjutnya. Dapat
diberikan obat tambahan tanpa melebihi pagu pelayanan rawat jalan.
9) Perawat,petugas penunjang atau administrasi dapat memberikan informasi
kepada DPJP apabila sudah melampaui plafon rawat jalan.
10) Untuk pasien dengan penyakit kronis obat diberikan untuk 7 hari sisanya 23 hari
diambil di apotik yang berkerjasama dengan BPJS.
11) Untuk pasien kronis/ pasien post operasi yang sudah stabil agar dikembalikan
pengobatannya ke PPK1.
12) Untuk tindakan di poli bedah sebelum ada tindakan harus dilakukan informed
consent dan disetujui oleh pasien. Tindakan dapat dilakukan tanpa melebihi
plafon rawat jalan..
13) Pasien post rawat inap (kontrol) tidak dapat dirawat kembali apabila kurang dari 7
(tujuh) hari dengan diagnosis yang sama.
14) DPJP dapat mengkonsulkan pasien dengan spesialis lain di hari yang berbeda.
15) Pasien post SC yang control pertama ke poliklinik dapat dilakukan USG, tetapi
tidak bisa USG untuk kontrol berikutnya.
16) Pasien ANC rujukan dari PPK 1, apabila kondisi ibu dan bayi bagus untuk kontrol
selanjutnya dikembalikan ke PPK 1.
17) Untuk pelayanan fisioterapi dilakukan pada saat konsultasi selanjutnya.
RUMAH SAKIT CITAMA
Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com

18) Untuk pasien Obsgyn yang terdapat indikasi terminasi kehamilan disarankan
untuk masuk rawat inap melalui VK, tidak melalui IGD.
19) Pasien dengan rencana operasi elektif mengikuti alur operasi elektif.
20) Pasien dengan rencana operasi cito mengikuti alur operasi cito.
21) Dalam pelayanan khusus poli gigi tindakan dilakukan bertahap, tidak dilakukan
dalam 1x kunjungan.
22) Penulisan resume medis harus lengkap oleh dokter spesialis. Diagnosis utama
yang ditulis harus didukung dengan pemeriksaan penunjang yang berarti.

KEBIJAKAN PELAYANAN KEBIDANAN


1) Kebijakan alur operasi ; Tindakan yang merupakan serangkaian prosedur
sebagai contoh: IUFD dilakukan persalinan pervaginam ditambah tindakan
kuretase bila ada Retensio Placenta maka hanya bisa diklaim sebagai 1 tindakan
bila umur kehamilan< 20 minggu. Bila umur kehamilan >20 minggu maka pasien
akan diarahkan untuk memilih salah satu tindakan.
2) Tindakan SC apabila disertai dengan steril (MOW) atas pemintaan sendiri
maupun indikasi medis tindakan steril tsb tidak dapat diklaim.
3) Apabila ada dua tindakan operasi yang berbeda diagnosis dan dikerjakan oleh
dua spesialis yang berbeda akan diklaim sesuai dengan diagnosis tersebut.
4) Pasien yang sudah dirujuk oleh PPK 1 untuk proses kelahiran diarahkan untuk
tindakan SC.
5) Pasien kelas 3 dapat diterima apabila ruangan masih tersedia. Diutamakan untuk
pasien dengan kasus HEG, pasien rencana kuretase dengan Diagnosis Abortus
Incomplete atau Blighted ovum dan pasien rencana SC tanpa penyulit.
6) Untuk pasien dengan hysterektomi atau laparotomy dapat direncanakan dan
dijadwalkan dengan penjelasan kepada pasien beberapa pilihan sbb:
a. pasien disarankan untuk meningkatkan kepersertaan BPJS di atas kelas
sebelumnya kecuali peserta PBI
b. pasien disarankan untuk dirujuk ke rs lain.
c. pasien menolak dirujuk dan tetap ingin dioperasi di RS Citama dengan
membuat surat permohonan.
7) Pasien dengan tidkan kuretase dilakukan di VK. Kecuali untuk pasien Molla
dilakukan di ruang OK dan sebelumnya dilakukan pemeriksaan T3 dan T4 diluar
paket. Karena itu disarankan seperti pada poin no 6.
RUMAH SAKIT CITAMA
Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com

KEBIJAKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG PRE OPERASI


1. Pasien yang direncanakan operasi,dilakukan pemeriksaan Rontgen Thorak atas
indikasi tertentu,contoh:batuk lama,berat badan turun,keringat malam, riwayat
pengobatan TB,riwayat asma.
2. Pemeriksaan EKG pada pasien yang akan dioperasi, dilakukan pada pasien dengan
usia 35 tahun. EKG pada usia < 35 tahun, dilakukan jika ada indikasi kelainan
jantung atau penyakit jantung bawaan saat anamnesa.

KEBIJAKAN PERIHAL RUJUKAN

Sesuai dengan kebijakan berjenjang pelayanan BPJS , Rumah Sakit Tujuan Rujukan pasien
Rawat Jalan dan Rawat Inap dari RS Citama ada 2 yaitu:

1. RSUD Cibinong (Tipe B)

2. RS Sentra Medika Cibinong (Tipe B)

Untuk kasus onkologi di rujuk ke RSUD Cibinong.

Bogor, 22 Maret 2016

Direktur
Rumah Sakit Citama

Dr. Yustitia, MARS

Anda mungkin juga menyukai