Anda di halaman 1dari 2

KB PIL KOMBINASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/ / I / 2022 0 1/1

Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit,

STANDAR PROSEDUR 0 Januari 2022


OPERASIONAL
dr. Deddy Firmansyah, Sp.OT
Kolonel Ckm NRP 1920048931268
PENGERTIAN : KB pil kombinasi adalah cara ber KB dengan cara meminum
pil yang berisi levonogestrel dan ethinyl estradiol yang terdiri
dari 28 pil dalam 1 blister, 21 pil berisi hormon aktif, 7 pil
tanpa hormon aktif (plasebo ).
TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan
kebidanan pada KB Pil Kombinasi.
KEBIJAKAN : a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual;
b. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 3 Tahun 2017 Penyediaan
Sarana Penunjang Pelayanan Kontrasepsi Dalam
Program Kependudukan, keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga;
c. Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk.II dr. Soedjono
Nomor Kep/ 022 / I /2022 tentang Pelayanan Keluarga
Berencana Rumah Sakit.
PROSEDUR : a. Persiapan Alat
1. Pil KB kombinasi
2. Lembar balik ABPK
b. KONSELING AWAL
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda
serta tanyakan tujuan dan kedatangannya.
2. Berikan informasi umum tentang keluarga
berencana.
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang
tersedia dan keuntungan dari masing-masing jenis
kontrasepsi (termasuk perbedaan antara kontap dan
metode reversible).
4. Tunjukkan dimana dan alkon tersebut digunakan.
5. Jelaskan bagaimana cara kerja alkon.
6. Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah
kesehatan lain yang mungkin dialami.
7. Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami
oleh klien.
8. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya.
9. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan
klien.
c. KONSELING PRA PEMBERIAN PIL DAN SELEKSI
KLIEN 1. Kumpulkan data-data pribadi klien.
2. Tanyakan tujuan reproduksi KB yang diinginkan
(apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran atau
membatasi jumlah anaknya).
3. Tanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien yang
mungkin menentang penggunaan salah satu metode
KB.
4. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan
kekhawatiran klien dengan sikap yang empati.
5. Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat.
6. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping pil,
sampai benar-benar dimengerti oleh klien.
7. Periksa kembali rekam medis dan lakukan penilaian
lanjutan bila ada indikasi.
d. KONSELING PASCA PEMBERIAN PIL
1. Ajarkan klien bagaimana cara memakai pilnya.
2. Ajarkan bagaimana jika klien lupa meminum pilnya.
3. Ajarkan kapan klien bisa memulai meminum pilnya.
4. Beritahukan hal-hal yang perlu di perhatikan.
Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila
mengalami efek samping.
5. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke Rumah
Sakit untuk kontrol.
6. Berikan Kartu Akseptor
UNIT TERKAIT : Instalasi Rawat Jalan – Poli Obsgyn

Anda mungkin juga menyukai