0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merupakan standar prosedur operasional penggunaan pil kontrasepsi kombinasi yang mencakup pengertian, tujuan, kebijakan, dan prosedur pelayanan pil kontrasepsi kombinasi mulai dari persiapan, konsultasi awal, konsultasi pra pemberian pil dan seleksi klien, serta konsultasi pasca pemberian pil.
Dokumen tersebut merupakan standar prosedur operasional penggunaan pil kontrasepsi kombinasi yang mencakup pengertian, tujuan, kebijakan, dan prosedur pelayanan pil kontrasepsi kombinasi mulai dari persiapan, konsultasi awal, konsultasi pra pemberian pil dan seleksi klien, serta konsultasi pasca pemberian pil.
Dokumen tersebut merupakan standar prosedur operasional penggunaan pil kontrasepsi kombinasi yang mencakup pengertian, tujuan, kebijakan, dan prosedur pelayanan pil kontrasepsi kombinasi mulai dari persiapan, konsultasi awal, konsultasi pra pemberian pil dan seleksi klien, serta konsultasi pasca pemberian pil.
OPERASIONAL dr. Deddy Firmansyah, Sp.OT Kolonel Ckm NRP 1920048931268 PENGERTIAN : KB pil kombinasi adalah cara ber KB dengan cara meminum pil yang berisi levonogestrel dan ethinyl estradiol yang terdiri dari 28 pil dalam 1 blister, 21 pil berisi hormon aktif, 7 pil tanpa hormon aktif (plasebo ). TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asuhan kebidanan pada KB Pil Kombinasi. KEBIJAKAN : a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual; b. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 3 Tahun 2017 Penyediaan Sarana Penunjang Pelayanan Kontrasepsi Dalam Program Kependudukan, keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga; c. Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk.II dr. Soedjono Nomor Kep/ 022 / I /2022 tentang Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit. PROSEDUR : a. Persiapan Alat 1. Pil KB kombinasi 2. Lembar balik ABPK b. KONSELING AWAL 1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda serta tanyakan tujuan dan kedatangannya. 2. Berikan informasi umum tentang keluarga berencana. 3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan keuntungan dari masing-masing jenis kontrasepsi (termasuk perbedaan antara kontap dan metode reversible). 4. Tunjukkan dimana dan alkon tersebut digunakan. 5. Jelaskan bagaimana cara kerja alkon. 6. Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain yang mungkin dialami. 7. Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami oleh klien. 8. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya. 9. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien. c. KONSELING PRA PEMBERIAN PIL DAN SELEKSI KLIEN 1. Kumpulkan data-data pribadi klien. 2. Tanyakan tujuan reproduksi KB yang diinginkan (apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran atau membatasi jumlah anaknya). 3. Tanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien yang mungkin menentang penggunaan salah satu metode KB. 4. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien dengan sikap yang empati. 5. Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat. 6. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping pil, sampai benar-benar dimengerti oleh klien. 7. Periksa kembali rekam medis dan lakukan penilaian lanjutan bila ada indikasi. d. KONSELING PASCA PEMBERIAN PIL 1. Ajarkan klien bagaimana cara memakai pilnya. 2. Ajarkan bagaimana jika klien lupa meminum pilnya. 3. Ajarkan kapan klien bisa memulai meminum pilnya. 4. Beritahukan hal-hal yang perlu di perhatikan. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek samping. 5. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke Rumah Sakit untuk kontrol. 6. Berikan Kartu Akseptor UNIT TERKAIT : Instalasi Rawat Jalan – Poli Obsgyn