Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA PERKEMBANGAN KELUARGA TAHAP V

ATAU REMAJA YANG MEROKOK

Kelompok 5

Nama Anggota Kelompok :

1. Arifiani
2. Fatchul Ferdiyanto
3. Ike Sho Khikha Sari
4. Lulus Cilestari

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PEKAJANGAN PEKALONGAN 2019/2020
BAB II
Tinjauan Teori
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. (WHO,1969
dalam [ CITATION And12 \p 3 \l 1057 ].
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat di
bawah satu atap dan dalam keadaan saling ketergantungan. (Depkes RI,
1988 dalam[ CITATION And12 \p 4 \l 1057 ].
Dari beberapa definisi yang dijelaskan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
hidup dalam satu rumah tangga dengan adanya hubungan darah, perkawinan
dan sebaginya dan merupakan lembaga sosial yang memiliki pengaruh besar
terhadap anggotanya dan memiliki peran masing-masing dan saling
ketergantungan.

2. Struktur Keluarga

Struktur keluarga adalah pengetahuan tentang cara keluarga


mengorganisasikan subsistem yang ada pada keluarga serta bagaimana
komponen- komponen keluarga tersebut berhubungan. Dimensi dasar
struktur keluarga terdiri dari :
a. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi keluarga adalah suatu proses simbolik, transaksional untuk
menciptakan dan mengungkapkan pengertian dalam keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Kekuatan Keluarga adalah kemampuan individu untuk mengontrol,
mempengaruhi dan mengubah tingkah laku anggota keluarga.
c. Struktur Peran
Peran didasarkan pada perskripsi dan harapan peran yang menerangkan
apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu
agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan
orang lain menyangkut peran-peran tersebut.
d. Struktur Nilai
Struktur Nilai adalah suatu ide, sikap dan kepercayaan tentang suatu
keseluruhan atau konsep yang secara sadar maupun tidak sadar mengikat
bersama-sama seluruh anggota keluarga dalam satu budaya yang lazim.
Nilai-nilai ini berfungsi sebagai pedoman dalam keluarga untuk
membimbing perkembangan aturan-aturan dan nilai-nilai dari keluarga.
[ CITATION And12 \p 10-27 \l 1057 ].

3. Tipe keluarga
Dalam mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan
derajar kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga,
yaitu tipe keluarga tradisional dan keluarga non-tradisional.

a. Tipe Keluarga Tradisional, terdiri dari:


1) The nuclear family (keluarga inti)
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak
(kandung atau angkat).
2) The extended family (keluarga besar)
Yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai
hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman, bibi, atau keluarga
yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
seperti nuclear family disertai paman, tante, orang tua (kakek-nenek),
keponakan.
3) The dyad family (keluarga tanpa anak)
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
4) Single parent (orang tua tunggal)
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak
(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian
atau kematian.
5) The single adult living alone/ single adult family
Yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri dari satu individu yang
hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau
ditinggal karena kematian).
6) Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
7) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, dan lain-lain).
8) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
9) Commuter family
Kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat weekend.
10) Keluarga usila
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia
lanjut dengan anak yang sudah memisahkan diri.
11) Composit family
Yaitu keluarga yang perkawinanya berpoligami dan hidup bersama.
12) The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena
mengejar karier/ pendidikan yang terjadi pada wanita.
b. Tipe Keluarga Non Tradisional, terdiri dari:
1) The unmarrid teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
2) Commune family
Beberapa pasangan keluarga yang tidak ada hubungan saudara yang
hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/ membebaskan anak bersama.
3) The nonmarital heterosexsual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tanpa
melalui pernikahan.
4) Gay and lesbian family
Dua individu yang sejenis atau yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama dalam satu rumah tangga sebagaimana “marital pathners”.
5) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena
beberapa alasan tertentu.
6) Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang saling merasa telah menikah satu dengan yang lainnya,
berbagai sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.
7) Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/ nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya.
8) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/ saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
9) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental (Muhlisin, 2012).
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Yaitu perlindungan psikologis, rasa aman, interaksi, mendewasakan dan
mengenal identitas diri individu.
b. Fungsi Sosialisasi Peran
Adalah fungsi dan peran dimasyarakat, serta sasaran untuk kontak sosial
didalam atau di luar rumah.
c. Fungsi Reproduksi
Adalah menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup
masyarakat.
d. Fungsi Memenuhi Kebutuhan Fisik dan Perawatan
Merupakan pemenuhan sandang, pangan dan papan serta perawatan
kesehatan.
e. Fungsi Ekonomi
Adalah fungsi untuk pengadaan sumber dana, pengalokasian dana serta
pengaturan keseimbangan.
f. Fungsi Pengontrol atau Pengatur
Adalah memberikan pendidikan dan norma-norma.
5. Strategi Koping Keluarga
Koping keluarga didefinisikan sebagai respons yang positif, sesuai
dengan masalah, afektif, persepsi, dan respon perilaku yang digunakan
keluarga dan subsistemnya untuk memecahkan suatu masalah atau
mengurangi stres yang diakibatkan oleh masalah atau peristiwa. Respon-
respon koping keluarga meliputi tipe strategi koping eksternal dan internal.
a. Koping Internal
1) Mengandalkan kelompok keluarga
2) Penggunaan humor
3) Pengungkapan bersama yang semakin meningkat (memelihara ikatan)
4) Mengontrol arti/makna dari masalah : pembentukan kembali kognitif
dan penilaian pasif
5) Pemecahan masalah keluarga secara bersama-sama
6) Fleksibilitas peran
7) Normalisasi
b. Koping Eksternal
1) Mencari informasi
2) Memelihara hubungan aktif dengan komunitas
3) Mencari dukungan sosial
penggunaan jaringan dukungan sosial informal, penggunaan sistem-
sistem sosial formal, dan penggunaan kelompok-kelompok mandiri.
4) Mencari dukungan spiritual.[ CITATION And12 \p 62-65 \l 1057 ].
6. Tahap Perkembangan Keluarga
Perkembangan keluarga berdasarkan konsep Duvall dan Miller adalah:
a. Tahap keluarga pemula/ pasangan baru (beginning family)
b. Tahap keluarga kelahiran anak pertama (childbearing family)
c. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (pre school family)
d. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (school family)
e. Tahap keluarga dengan anak remaja (teenagers family)
f. Tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
g. Tahap keluarga usia pertengahan
h. Tahap keluarga lanjut usia (Harmoko, 2012).

7. Tahap Perkembangan Keluarga dengan Anak Remaja


Perkembangan keluarga pada tahap V adalah perkembangan
keluarga yang dimuali ketika anak pertama melewati umur 13 tahun. Tahap
ini berlangsung selama 6-7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat
jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika naka masih
tinggal dirumah hingga umur 19 atau 20 tahun. Anak kedua atau berikutnya
biasanya dalam usia sekolah.
Tugas perkembangan keluarga saat ini pada dasarnya untuk
memfasilitasi tugas perkembangan pada usia remaja.
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak
d. Mempertahankan etika dan standar moral keluarga.[ CITATION And12 \p
47-48 \l 1057 ].
PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data umum

1. Nama Kepala Keluarga :


2. Usia :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :
6. Komposisi Anggota Keluarga :

Hub dgn
7. Nama Umur L/P Agm Pendidikan Pekerjaan
KK

Dst

Imunisasi

Hepatitis
No. Nama Polio DPT Campak DT TT
B
BCG
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2

Dst

Genogram :
8. Tipe/Bentuk Keluarga :

9. Suku bangsa :

10. Agama

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga:

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga :

II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga :

13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :

14. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi :

15. Riwayat Keluarga Inti :

16. Riwayat Keluarga Sebelumnya :

III. Lingkungan

17. Karakteristik Rumah (lengkapi dengan denah rumah) :

18. Karakteristik Tetangga dan Komunitas :

19. Mobilitas Geografi Keluarga :


20. Perkumpulan Keluarga & Interaksi dengan Masyarakat :

21. Sistem pendukung keluarga :

IV. Struktur Keluarga :

22. Pola dan Proses Komunikasi :

23. Struktur Kekuatan :

24. Struktur Peran :

25. Nilai – nilai dan Norma - norma Budaya :

V. Fungsi Keluarga

26. Fungsi Afektif

27. Fungsi Sosialisasi

28. Fungsi Perawatan Kesehatan

29. Fungsi Reproduksi

30. Fungsi Ekonomi :

VI. Koping Keluarga :


31. Stressor keluarga jangka pendek dan jangka panjang :

32. Kemampuan Keluarga Berespons terhadap masalah :

33. Strategi Koping yang Digunakan

34. Strategi adaptasi disfungsional :

VII. Pemeriksaan fisik anggota keluarga :


VS & Abdome
Nama Kepala Thorak Ekstremitas
hasil lab/Ro. n

......

Dst

VIII. Harapan Keluarga :


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

FORMAT RUMUSAN DIAGNOSA


DIAGNOSA KEPERAWATAN
DATA
KODE DIAGNOSIS

FORMAT SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan:........................................................

N NILA
KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN
O I

1 Sifat Masalah

2 Kemungkinan masalah untuk diubah

3 Potensial masalah untuk dicegah

4 Menonjolnya masalah

Total Nilai :....................

Keterangan skor, bobot dan nilai

SKO
NO KRITERIA BOBOT Nilai
R

1 Sifat Masalah : 1

- Aktual 3
- Resiko
- Potensial 2
1

2
Kemungkinan masalah untuk diubah:
2
- Mudah 2
- Sebagian 1
- Sulit
0

3
Potensial masalah untuk dicegah:
3
- Tinggi 1
- Sedang 2
- Rendah
1

4
Menonjolnya masalah
2
- Masalah dirasakan dg ada upaya 1
- Masalah dirasakan dg tidak ada upaya 1
- Masalah tidak dirasakan
0

Rumus Nilai : Skor X Bobot

Skor Tertinggi

PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN

KODE DIAGNOSA KODE TUJUAN KODE INTERVENSI


.....dst ................... Keluarga mampu mengenal
masalah........dst
.......... ..........

Keluarga mampu mengambil


keputusan......dst
............ .........

Keluarga mampu
merawat........dst
.......... ..........

Keluarga mampu
memodifikasi
............ lingkungan.....dst ............

Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
.......... kesehatan......dst ..........

Keluarga mampu mengenal


masalah.........dst
............ ...........

Keluarga mampu mengambil


keputusan.....dst.
.......... ..........

Keluarga mampu
merawat.......dst
......... ...........

Keluarga mampu
memodifikasi
............ lingkungan.....dst ..........

Keluarga mampu .........


memanfaatkan fasilitas
.......... kesehatan......dst

FORMAT PELAKSANAAN TINDAKAN

NO HARI/TANGGAL JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI


FORMAT PELAKSANAAN EVALUASI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSA TUJUAN
NO TANGGAL EVALUASI
KEPERAWATAN KHUSUS

P
ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

Pengkajian Keperawatan Kelompok Khusus

Fasilitas Yankes No. Registrasi


Nama Perawat yang Tanggal
Mengkaji Pengkajian
Nama kelompok Alamat

1. Data Dasar Anggota Kelompok 2. Status Kesehatan Anggota Kelompok


Analisis
Tanda
Status Gizi Alat Pola Ket. Masalah
J Tanda Vital Riwyt
No Nama Pendd Pekj Agm Suku KU Bantu/ Kesehata
K Penyk
T T B Protesa
N P S Konjtv Olah rg Tidur
D B B

3. Upaya Peningkatan Kesehatan


Penilaian Gambaran Penilaian Gambaran
No Uraian Pengkajian No Uraian Pengkajian
Ada Tidak Kondisi Ada Tidak Kondisi
A Fasilitas pelayanan kesehatan E Status Ekonomi
yang tersedia untuk kelompok
1. Posyandu 1.Sumbangan (asal sumber
pendanaan)
1. Tenaga kesehatan yang 2.Jenis pekerjaan
berpraktik
2. Puskesmas dan Jaringannya 3.Rata-rata pendapatan
perbulan
3. Klinik 4.Lainnya
4. Rumah Sakit
5. Dll
B Pelayanan Kesehatan yang F Status sosial budaya
dimanfaatkan oleh spriritual
kelompoknya
1. Imunisasi dasar lengkap 1.Sarana ibadah
2.Imunisasi ibu hamil 2.Kegiatan keagamaan
3.Makanan tambahan 3.Kepercayaan yang
bertentangan dengan
penanggulangan masalah
kesehatan
4.Vitamin tambahan 4.Kegiatan sosial (kerja
bakti,
arisan dll)
5.Pelayanan kesehatan
6.Lainnya
C Fasilitas pendidikan G Komunikasi
1.Fasilitas pendidikan yang 1. Alat komunikasi yang
tersedia untuk kelompok digunakan
a.Playgroup a.Telepon
b.TK b.Handphone
c.SD c.Faximile
d.SMP d. Lainnya
e.SMA
f.Perguruan Tinggi
g.Lainnya
2.Fasilitas Pendidikan yang 2.Efektifitas proses
dimanfaatkan untuk kelompok komunikasi antar anggota
untuk kegiatan penyuluhan dalam kelompok
kesehatan, pembelajaran di
kelompok dll
D Lingkungan tempat tinggal H Fasilitas rekreasi yang
anggota kelompok tersedia untuk kelompok
1.Sumber air bersih 1.Taman
2.Dapur umum 2.Pantai
3. Tempat pembuangan sampah 3.Sarana olah raga
4.Sarana MCK 4.Lainnya
5.Saluran pembuangan limbah
6.Lainnya
J Kebiasaan/Perilaku dalam
kelompok
1.Pemeliharaan kebersihan
diri
2.Pengelolaan makanan
bersih dan sehat
ANALISA DATA

KATEGORI DATA RINGKASAN DATA KESIMPULAN

FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

DATA Kode Rumusan Diagnosa

SKOR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

N DIAGNOSA TOTAL
KRITERIA/SKOR PRIORITAS
O KEPERAWATAN SKOR
A B C D E F

Keterangan :
SKOR

1 = Sangat rendah

2 = Rendah

3 = Cukup

4 = Tinggi

5 = Sangat tinggi

KRITERIA

A. Kesadaran masyarakat akan masalah


B. Motivasi untuk menyelesaikan masalah
C. Kemampuan perawat dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
D. Ketersediaan ahli/pihak terkait penyelesaian masalah
E. Berat konsekuensi jika masalah tidah terselesaikan
F. Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai

PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DIAGNOSA
NOC NIC
KEPERAWATAN
DATA
KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE INTERVENSI
Prevensi
Primer

.................
......... ........ ..................
.................
.......... ........ ..................
dst
Dst Dst

Prevensi
Sekunder
......... ................. ........ ..................

.......... ................. ........ ..................

Dst Dst Dst

Prevensi
Tersier

.................
......... ........ ..................
.................
.......... ........ ..................
Dst
Dst Dst

Prevensi
Primer

.................
......... ........ ..................
.................
.......... ........ ..................
Dst
Dst Dst

Prevensi
Sekunder

.................
......... ........ ..................
.................
.......... ........ ..................
Dst
Dst Dst

Prevensi
Tersier
Format Implementasi dan Evaluasi

FORMAT IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

TINDAKAN/
DIAGNOSA TEMPA RENCAN
N HARI/TANGGA JA PELAKSAN HASI
KEPERAWATA T A
O L M KEGAIATA A L
N TINDAK
N
LANJUT

Anda mungkin juga menyukai