- Pengaruh obat terhadap bayi dan anak Pengaruh obat terhadap Lansia I. PENDAHULUAN • Penggunaan obat pd pasien disesuaikan dng dosis yg berdasarkan pd berat badan, protein serum & jaringan lemak pasien • Perubahan dlm terapi obat diperlukan bagi bayi dng berat badan lahir rendah (BBLR), bayi baru lahir, bayi dan orang lanjut usia. • Efek terapi obat harus diawasi dng ketat utk mencegah risiko terjadinya reaksi yg merugikan dari obat & kemungkinan terjadinya toksisitas obat terkait dng adanya organ2 yg belum matang (bayi) & menurunnya fungsi2 organ (lansia) I. PENDAHULUAN • Kebanyakan obat yg diberikan kepd orang dewasa jg berguna utk anak2, tetapi dosisnya berbeda. Dosis anak2 ditentukan berdasarkan tingkat kematangan fungsi organ2 tubuh, berat badan & luas permukaan badan. • Neonatus (usia < 1 thn), bayi (1 bulan – 1 tahun) mempunyai getah lambung yg bersifat basa, fungsi hati&ginjal belum matang sehingga menyebabkan ↓↓ metabolisme & ekskresi obat hati&ginjal akan berfungsi dng matang pd usia 1 thn & pH getah lambung akan turun sampai kepada tingkat orang dewasa yaitu pH 1-2,5 pd usia 3 thn I. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Hamil. • Penggunaan obat pada pasien hamil dapat mengakibatkan kecacatan atau mempengaruhi janin, apabila obat yang dikonsumsi oleh ibu hamil tembus ke placenta. • Obat hanya diresepkan pada wanita hamil bila manfaat yang diperoleh ibu diharapkan lebih besar dibanding resiko pada janin. I. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Hamil. • Bila menggunakan obat saat hamil, maka harus dipilih obat yang paling aman. Obat harus diresepkan pada dosis efektif yang terendah dan untuk jangka waktu pemakaian yang sesingkat mungkin. • Tetrasiklin (antibiotik) yg diberikan pd trisemester terakhir kehamilan mengakibatkan perubahan warna gigi yg permanen I. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Hamil. • Contoh obat-obat yang aman digunakan pasien hamil 1. Nausea dan muntah : Meclizine, anvomer 2.Nyeri ulu hati : mylanta. maloox 2. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Menyusui • Obat yang diminum ibu menyusui dapat menembus air susu sehingga diminum / terminum oleh bayi. • Misal, wanita gondok minum obat menyusui tidak dihentikan anak kerdil • Sedapat mungkin menghindari penggunaan obat pada wanita yang menyusui atau menghentikan pemberian air susu ibu (ASI) jika pemakaian obat harus dilanjutkan. 3. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Anak • Obat pada anak dapat berpengaruh karena organ-organ pada anak belum sempurna pertumbuhannya, sehingga obat dapat menjadi racun dalam darah (mempengaruhi organ hati dan ginjal). • Pada hati, enzim-enzim belum terbentuk sempurna, sehingga obat tidak termotabolisme dengan baik, mengakibatkan konsentrasi obat yang tinggi di tubuh anak. 3. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Anak • Pada ginjal, bayi berumur 6 bulan, ginjal belum efisien mengeksresikan obat sehingga mengakibatkan konsentrasi yang tinggi di darah anak.
• Contoh : Terapi kortikosteroid yg diberi pd
anak-anak menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tinggi badan anak-anak harus diukur dan beratnya dipantau. 3. TERAPI PENGGUNAAN OBAT PADA GERIATRIK (LANJUT USIA) • Reaksi merugikan & interaksi obat yg terjadi pd orang lanjut usia adalah 3 – 7 kali lebih banyak daripada mereka yg berusia pertengahan & dewasa muda orang lansia menggunakan banyak obat krn penyakit2 kronik & banyaknya penyakit mereka. 3. TERAPI PENGGUNAAN OBAT PADA GERIATRIK (LANJUT USIA) • Masalah tambahan yg juga mengakibatkan reaksi yg merugikan dari obat-obat adalah : - Pengobatan diri sendiri dng obat-obat bebas - memakai obat yg diresepkan utk masalah kesehatan yg lain 3. TERAPI PENGGUNAAN OBAT PADA GERIATRIK (LANJUT USIA) • Masalah tambahan yg juga mengakibatkan reaksi yg merugikan dari obat-obat adalah : - Dosis yg berlebihan jika gejala-gejala tidak mereda - Menggunakan obat yg diresepkan utk orang lain & - Proses penuaan fisiologis yg terus berjalan. 3. TERAPI PENGGUNAAN OBAT PADA GERIATRIK (LANJUT USIA)
• Pada lanjut usia, obat-obat yg bersifat
asam kurang diserap karena sekresi lambung yg basa. • Obat-obat tetap berada didalam saluran gastrointestinal karena motilitas lambung berkurang. 3. PENDAHULUAN TERAPI PENGGUNAAN OBAT PADA GERIATRIK • Curah jantung & aliran darah yg melalui sistem sirkulasi berkurang, mempengaruhi aliran darah ke hati dan ginjal setelah usia 65, fungsi berkurang 35%, usia 70 thn, aliran darah ke ginjal berkurang 50% • Disfungsi hati akibat proses penuaan menurunkan fungsi enzim menurunkan kemampuan hati utk memetabolisir & meningkatkan risiko toksisitas obat. 3. PENDAHULUAN TERAPI PENGGUNAAN OBAT PADA GERIATRIK • Adanya disfungsi hati & ginjal , efektifitas dari suatu dosis obat akan berkurang hati dan ginjal adalah 2 organ utama yg bertanggung jawab utk klirens (bersihan) obat dari tubuh. • Jika efisiensi ke-2 sistem tubuh ini berkurang, maka waktu paruh (t1/2) obat diperpanjang & toksisitas obat akan terjadi perlu menilai fungsi ginjal dan memantau keluaran urin dan nilai-nilai laboratorium dari nitrogen urea darah (BUN = Blood Urea Nitrogen) dan kreatinin serum (Cr). 3. PENDAHULUAN TERAPI PENGGUNAAN OBAT PADA GERIATRIK
• Untuk menilai fungsi hati, enzim-enzim hati
(SGOT, SGPT, Alkali posphatase, dll) perlu diperiksa. kadar yg meningkat menunjukkan adanya kemungkinan disfungsi hati 3. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Lansia
• Peresepan yang tidak tepat dan
polifarmasi merupakan problem utama dalam terapi dengan obat pada pasien lanjut usia. Keahlian klinis farmasis, termasuk evaluasi terhadap pengobatan, dapat digunakan untuk memperbaiki pelayanan dalam bidang ini. 3. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Lansia • Tujuan terapi obat pada pasien lanjut usia harus ditetapkan dalam rangka mengoptimalkan hasil terapi. • Perbaikan kualitas hidup, titrasi dosis, pemilihan obat, dan bentuk sediaan obat yang tepat serta pengobatan penyebab penyakit bukan sekedar gejalanya merupakan semua tindakan yang sangat diperlukan. 3. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Lansia • Efek samping obat lebih sering terjadi pada populasi lanjut usia. Pasien lanjut usia tiga kali lebih beresiko masuk rumah sakit akibat efek samping obat. Hal ini berpengaruh secara bermakna terhadap segi finansial seperti halnya implikasi teraupetik. 3. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Lansia • Kepatuhan penggunaan obat sering kali mengalami penurunan karena beberapa gangguan pada lanjut usia. Kesulitan dalam hal membaca, bahasa, mendengar dan ketangkasan, semuanya dapat berperan dalam masalah ini. 3. Terapi/penggunaan Obat pada Pasien Lansia • Ketidakpatuhan penggunaan terhadap aturan obat pada orang lanjut usia : 1.Memakai terlalu banyak pengobatan pada waktu berbeda2 2.Tidak mengerti tujuan/alasan pemakaian obat 3.Menurunnya daya ingat 4.Berkurangnya mobilitas & keluwesan gerak 5.Efek samping dan reaksi merugikan dari obat