Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses persalinan normal seringkali dapat menyebabkan perlukaan

pada jalan lahir. Baik karena robekan spontan maupun dengan tindakan,

sehingga apabila terjadi robekan secara spontan atau dengan tindakan akan

sangat penting dilakukan perawatan luka perineum yang benar pada saat masa

nifas.

Masa nifas (post partum) merupakan masa yang dimulai setelah

plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

sebelum hamil. Masa nifas dmulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta

sampai dengan 6 minggu atau 42 hari (Patriani, 2016).

Dalam masa nifas perlu melakukan perawatan untuk membantu proses

involusi misalnya mobilisasi, diet, miksi, defekasi, laktasi, perawatan

payudara dan perawatan perineum. Proses persalinan hampir 90% yang

mengalami robekan perineum, baik dengan atau tanpa episiotomy (Antini,

2016).

1
2

Menurut Prawirohardjo (2009), robekan perineum adalah robekan

yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan. Robekan perineum terjadi

karena adanya robekan spontan maupun episiotomi. Perineum yang dilakukan

episiotomi harus dilakukan atas indikasi seperti bayi besar dan perineum

kaku, karena apabila episiotomi tersebut tidak dilakukan akan menyebabkan

peningkatan kejadian dan beratnya kerusakan pada daerah perineum.

Sekitar 85% wanita melahirkan pervaginam dapat mengalami laserasi

perineum, hal ini lebih sering terjadi pada primigravida karena pada

primigravida perineum masih utuh, belum terlewati oleh kepala janin

sehingga akan mudah terjadi robekan perineum. Jaringan perineum pada

primigravida lebih padat dan lebih resisten dari pada multipara. Luka laserasi

biasanya ringan tetapi dapat juga terjadi luka yang luas yang dapat

menimbulkan perdarahan sehingga membahayakan jiwa ibu (JNPK-KR,

2008).

Upaya untuk mempercepat penyembuhan laserasi pada perineum salah

satunya dengan cara melakukan senam kegel. Kurniati (2014), mengatakan

bahwa senam kegel merupakan senam untuk menguatkan otot panggul.

Senam ini bisa dilakukan segera setelah melahirkan untuk mempercepat

penyembuhan dan pemulihan. Otot panggul adalah otot yang melekat pada

tulang-tulang panggul seperti ayunan dan berperan menggerakkan organ-

organ dalam panggul yaitu rahim, kantong kemih dan usus. Senam kegel
3

mempunyai beberapa manfaat antara lain membuat jahitan lebih merapat,

mempercepat penyembuhan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan pada tanggal

04 Januari 2019 di Puskesmas Wedi, Klaten didapatkan jumlah ibu post

partum 52 orang. Hasil wawancara pada 3 ibu post partum di wilayah Wedi

didapatkan lama penyembuhan luka perineum lebih dari 8 hari dan ibu tidak

pernah melakukan senam kegel.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Efektivitas Senam Kegel Terhadap Penyembuhan Luka

Perineum Pada Ibu Nifas Di Wilayah Puskesmas Wedi”.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimanakah Efektivitas

Senam Kegel Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di

Wilayah Puskesmas Wedi?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Efektivitas Senam Kegel Terhadap Penyembuhan Luka

Perineum Pada Ibu Nifas Di Wilayah Puskesmas Wedi.


4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui penyembuhan luka perineum pada ibu nifas yang di beri

senam kegel.

b. Mengetahui penyembuhan luka perineum pada ibu nifas yang tidak

diberi perlakuan.

c. Menganalisis evektifitas senam kegel terhadap penyembuhan luka

perineum pada ibu nifas.

D. Manfaat Penelitan

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kebidanan khususnya

tentang senam kegel terhadap perubahan luka perineum pada ibu nifas

dan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber wacana untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai perubahan luka

perineum.

b. Bagi peneliti lain

Penelitian yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan sebagai referensi

bagi peneliti lebih lanjut tentang senam kegel terhadap penyembuhan luka

perineum.
5

c. Bagi peneliti

1) Memperluas ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan tentang

senam kegel terhadap perubahan luka perineum pada ibu nifas.

2) Dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat selama pendidikan

dengan praktik nyata pada saat melakukan penelitian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai motivasi untuk para tenaga kesehatan dalam meningkatkan

pelayanan kebidanan dan memberikan penyuluhan serta pelatihan pada

ibu nifas tentang senam kegel.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi kepustakaan mata kuliah kebidanan khususnya asuhan

kebidanan pada ibu nifas.

c. Bagi Responden

Untuk menambah pengetahuan baru tentang senam kegel terhadap

perubahan dan penyembuhan luka perineum pada masa nifas.


6

E. Keaslian Penelitian

Penelitian sejenis pernah diteliti dengan judul:

1. Analisis pengetahuan dan tindakan senam kegel terhadap penyembuhan luka

perineum pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Selatan

Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan survey analitik, rancangan

korelasional. Metode pendekatan cross-sectional. Pengolahan data dilakukan

untuk menganalisis hubungan dua variabel tersebut dengan uji Chi Square

(χ2). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan senam kegel dengan penyembuhan luka perineum dan terdapat

hubungan yang signifikan antara tindakan senam kegel dengan penyembuhan

luka perineum.

2. Perbedaan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Setelah Melakukan

Senam Kegel Di RS PKU Muhammadiyah Delanggu Tahun 2018. Penelitian

ini menggunakan rancangan quasi eksperimen dengan jenis post test with

control group design. Populasi penelitian ini yaitu semua ibu nifas, sampel

diambil dengan Purposif sampling jumlah sampel yang digunakan terdapat 30

responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat

menggunakan t dependent maupun t independent. Hasil penelitian :

Penyembuhan luka pada rupture pada hari ke 7 dan 8 yaitu masing masing

sebanyak 5 responden (15%). Penyembuhan luka episiotomy pada hari ke 6

sebanyak 8 responden (53,3%). Terdapat perbedaan waktu penyembuhan luka

perineum setelah melakukan senam kegel pada episiotomy yaitu 6,47 hari dan
7

robekan spontan yaitu 7,40 hari. nilai p-value 0,012 sedang α = 0,05. Jadi, p-

value < α yaitu 0,05. (Nurasih, 2018).

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian sebelumnya

terletak pada judul, jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian.

Anda mungkin juga menyukai