Anda di halaman 1dari 12

i

KUNJUNGAN LAPANG KE PT. CHAROEN POKHPAND FEEDMILL


LAMPUNG
(Laporan Kunjungan Industri pakan)
Oleh

Kelompok V

Anugrah Satria Wardhani


1814241025

NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Laporan Kunjungan
Ke PT. CHAROEN POKHPAND FEEDMILL LAMPUNG secara virtual dengan
Judul Kunjungan Lapang ke PT. CHAROEN POKHPAND FEEDMILL
LAMPUNG. Laporan ini disusun secara sistematis dan sebaik mungkin guna
memenuhi Tugas Industri Pakan Ternak.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kesalahan
dan kekurangan dan belum bisa dikategorikan sempurna baik dari segi bahasa,
penulisan, dan pengolahan data. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca agar laporan yang akan penulis buat
kedepannya dapat lebih baik dari laporan saat ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Bandarlampung, 01 Desember 2020

Penulis,
iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1


B. Tujuan ........................................................................................... 3

II. ISI .......................................................................................................... 4

III. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 8

A. Kesimpulan .................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................. 8
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri pakan ternak merupakan bagian dari mata rantai pada sektor peternakan,
karena keberhasilan sektor peternakan salah satunya ditentukan oleh ketersediaan
pakan ternak. Pakan ternak yang tersedia bukan hanya dari segi kuantitas saja
tetapi dari segi kualitasnya. Produsen pakan ternak wajib menghasilkan dan
mempertahankan kualitas dari ransum yang sesuai dengan kebutuhan ternak.
Produsen harus menjamin bahwa ransum yang dihasilkan tidak membahayakan
kesehatan bagi ternak dan manusia sebagai konsumen produk peternakan.

Produsen harus menjamin bahwa semua bahan baku telah memenuhi standar
kualitas, tidak terdapat benda asing pada bahan baku dan ransum, butiran dan
bahan lain mempunyai ukuran dan bentuk yang sesuai, ransum diproduksi sesuai
dengan formulasi, pellet dan crumble mempunyai ukuran yang sempurna dan
ketahanan yang sesuai dengan standar, tidak terjadi kontaminasi silang atau
percampuran antara ransum dengan bahan lain, tidak ada kehilangan vitamin atau
bahan baku mikro lainnya, tidak terdapat bahan atau mikroorganisme berbahaya,
pembungkus bersih, rapi dan kualitas ransum yang sesuai dengan standar.

Langkah awal program penjaminan kualitas (Quality Assurancel) ialah melalui


pengawasan mutu (Quality Control). Pengawasan mutu dilakukan pada setiap
aktivitas dalam menghasilkan produk dimulai dari bahan baku, proses produksi
hingga produk akhir. Bahan baku yang digunakan sebagai input dalam industri
pakan ternak diperoleh dari berbagai sumber, mempunyai kualitas yang sangat
bervariasi. Bervariasinya kualitas bahan baku disebabkan oleh variasi alami,
pengolahan, pencampuran dan penurunan kualitas (Khajarern, dkk. 1987).
2

Variasi alami dan pengolahan bahan baku dapat menyebabkan kandungan zat
makanan yang berbeda. Bahan baku yang terkontaminasi atau sengaja dicampur
dengan benda-benda asing dapat menurunkan kualitas sehingga perlu dilakukan
pengujian secara fisik untuk menentukan kemurnian bahan. Penurunan kualitas
bahan baku dapat terjadi karena penanganan, pengolahan atau penyimpanan yang
kurang tepat. Kerusakan dapat terjadi karena serangan jamur akibat kadar air yang
tinggi, ketengikan dan serangga - serangga. Pengawasan mutu bahan baku harus
dilakukan secara ketat saat penerimaan dan penyimpanan. Pemilihan dan
pemeliharaan kualitas bahan baku menjadi tahap penting dalam menghasilkan
ransum yang berkualitas tinggi. Kualitas ransum yang dihasilkan tidak akan lebih
baik dari bahan baku penyusunnya (Fairfield, 2003).

Proses produksi pakan ternak merupakan rangkaian aktivitas yang meliputi


penggilingan, pencampuran, pelleting dan pengepakan. Bahan baku yang dibeli
biasanya terdapat dalam bentuk dan ukuran yang berbeda, untuk menghasilkan
ukuran yang seragam diperlukan penggilingan untuk menurunkan ukuran partikel.
Homogenitas ukuran dan bentuk bahan baku mempengaruhi hasil pencampuran dan
proses pelleting. Pengawasan mutu selama proses produksi mutlak dilakukan
karena penggilingan dan pencampuran yang tidak sempurna tidak akan
menghasilkan ransum seperti yang diharapkan.

Selain pengendalian kualitas terhadap bahan baku hingga menjadi produk,


pengadaan bahan baku pakan perlu dijaga keberlanjutannya karena ketersediaan
bahan baku akan sangat mempengaruhi produksi pakan. Pengadaan bahan pakan
ternak merupakan hal yang wajib sifatnya karena salah satu tuntutan dari suatu
pabrik adalah kontinuitas produksi. Terhambatnya pengadaan bahan baku akan
mengakibatkan menurunnya produktivitas pabrik. Hal ini akan menyebabkan
produktivitas mesin dan tenaga kerja menjadi menurun yang pada gilirannya
bukan hanya ternak yang tidak mendapat pasokan pakan, namun pengusaha akan
mengalami kerugian (Kartasudjana, 2001).

PT. Charoen Pokphand mulai didaftarkan sebagai perusahaan resmi di Bangkok,


Thailand pada tahun 1951 dan pabrik pakan ternak pertama didirikan pada tahun
1953. Sistem yang diterapkan dalam perusahaan ini adalah penyediaan bibit-bibit
3

tanaman bagi petani, kemudian membeli kembali hasil panen yang dihasilkan oleh
para petani serta melakukan proses terhadap hasil panen menjadi pakan ternak.
Seiring waktu, perusahaan ini mengalami peningkatan jaringan terhadap
konsumen sehingga sekitar tahun 1970, peningkatan permintaan akan pakan
ternak terlihat di Asia. Untuk memenuhi segmentasi pasar Asia terhadap pakan
ternak, maka PT. Charoen Pokphand membangun cabang perusahaan di berbagai
negara di Asia seperti Indonesia, Hongkong, Singapura, Taiwan dan Malaysia.

PT. Charoen Pokphand mengembangkan usahanya di Indonesia pada tahun 1971


dengan mendirikan pabrik pakan ternak modern berskala besar yang berlokasi di
Ancol Barat, Jakarta Utara. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (”Perseroan”)
didirikan secara resmi sebagai anak perusahaan dari Charoen Pokphand Overseas
Investment Co. Ltd. Hongkong. Pabrik tersebut mulai aktif beroperasi pada tahun
1972 dengan produk utama yang dihasilkan adalah pakan ternak unggas dengan
kapasitas produksi sebesar 20.000 ton per tahun.

B. Tujuan
1. Tujuan dari Kunjungan Lapang ke PT. CHAROEN POKHPAND FEEDMILL
LAMPUNG antara lain :
2. Untuk mengetahui alur proses produksi pakan ternak di PT. CHAROEN
POKHPAND FEEDMILL LAMPUNG.
3. Mengetahui manajemen pemasaran di PT. CHAROEN POKHPAND
FEEDMILL LAMPUNG
4

II. ISI

Pada hari Selasa, 24 November 2020 pukl 09.00 – 12.00 WIB, kami melaksanakan
kunjungan ke salah satu perusahaan pakan ternak yang berada di Lampung, yaitu
PT. CHAROEN POKHPAND GROUP dengan cara pertemuan online atau virtual
dengan menggunakan aplikasi zoom.

PT. Charoen Pokphand Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang


pakan ternak, pengembangbiakan dan budidaya ayam pedaging serta dengan
pengolahannya, pelestarian ayam dan daging sapi termasuk unit cold storage,
penjualan pakan unggas, ayam dan daging sapi . Pertama kali didirikan pada 7
Januari 1971 oleh Mr. Jiaravanon. Pabrik pertama ada di kawasan Ancol Jakarta
Utara berdiri dengan lahan seluas 2,4 hektar hingga saat ini PT Charoen Pokphand
Indonesia sudah berbentuk Tbk dengan saham 55% yang dimiliki oleh keluarga
Jiaravanon dan 45% dimiliki oleh masyarakat. Setelah perkembangan yang begitu
pesat, akhirnya PT. CHAROEN POKHPAND INDONESIA memiliki 8 pabrik
yang tersebar di Indonesia yaitu di sepanjang (1976), Medan (1979), Balaraja
(1980) , Krian (1990), Semarang (1992), Makassar (2007), Lampung (2012),
Cirebon (2013) . PT. CHAROEN POKHPAND INDONESIA ini memiliki visi,
yaitu meneydiakan pangan bagi dunia yang berkembang.

Pada tahun 2007 PT Vista grain diakuisisi PT Charoen Pokphand Indonesia tahun
1999 di kawasan Sumbang diperlukan investasi pembangunan feedmill pada tahun
2010 kemudian dimulainya pembangunan di tahun 2012 dan mulai beroperasi
untuk memproduksi pakan ternak sampai sekarang dengan luas tanah 6,7 hektar
untuk sejarah pabrik di Lampung. Jaringan luas dari distributor dan agen di seluruh
negeri membuat peternak ayam memiliki kemudahan dan kecepatan dalam
mendapatkan produk pakan ternak.
5

PT Charoen Pokphand Indonesia Sudah memiliki sertifikat cara pembuatan pakan


yang baik, mutu dan keamanan pakan, serta hasil penerapan peralatan .

Alur produksi, proses dan analisis penggilingan pencampuran pembuatan pellet


pengemasan pelabelan dan cara penyimpanan .

Strukur Organisasi PT. Charoen Pokphan di Lampung dibagi menjadi 6 bagian,


meliputi:
1. Strategi dan pengembangan industri (personalia dan general Affair,
Security, IT Support, Logal Division,
2. Pengawasan Proses (Finance, Accounting, Audit Internal),
3. Pengawasan mutu dan kemanan pakan (quality control, feed teknologi
PJTOH),
4. Pengadaan barang (commercial division),
5. Produksi, dan
6. Distribusi pemasaran.
Bisnis proses yang ada di PT. Charoen Pokphan Lampung itu sendiri terbagi
menjadi 5 bagian yaitu:
1. Forecast : dalam forecast ini disusun dalam waktu 5 bulan kedepan sesuai
dengan pemula yang akan kita gunakan.
2. Material Planning : proposal pengadaan bahan baku
3. Inventory : strategi penyimpanan bahan baku
4. Produksi : proses dan analysisi yang meliputi penggilingan, pencampuran,
pembuatan pellet pe, prngrmasan, pelebelan, dan penyimpanan pakan
5. Sales : service, memuaskan kebutuhan dan keinginan peternak.
Sedangkan untuk pembagian bahan baku yang ada di PT. Charoen Pokphan
Lampung adalah :

1. Mayor : jagung SBM,


2. Minor : Corn gluten meal, Rice Bran, Palm Kamel meal,
Meat Bone Meal, CPO, Chicken Feather Meal, Line Stone.
3. Aditif : untuk sodium temulawak kunyit
4. Premix vit & premix : mineral vitamin C dan vitamin E.

bahan baku masuk pabrik dilakukan pemeriksaan sampel bahan secara analisa
laboratorium dan harus memenuhi standar mutu atau persyaratan kualitas yang
ditetapkan .

Adapun untuk tempat penyimpanannya :

1. Squarq Bin, tempat penyimpanan vertikal untuk bahan baku curah.


2. Bulk & Godown, tempat penyimpanan bahan pakan dalam bentuk curah
dan bag.
3. Liquid tank, tempat penyimpanan bahan pakan dalam bentuk cair
6

4. Cool room, tempat penyimpanan bahan pakan yang rentang terhadap


perubahan suhu dan kelembaban
5. Silo, tempat penyimpanan bahan pakan biji-bijian .

Untuk alur penerimaan bahan baku :

1. sampling test, untuk mengetahui karakteristik bahan baku

2. physicall test, untuk mengetahui Abu bentuk luar warna jamur serangga
kontaminan

3. laboratorium test, untuk mengetahui kadar air , hull (dedak padi) dan
NaCl (garam)

4. Mikroskopis test, untuk mengetahui zat racun di dalam bahan baku .

Bentuk produk dan merek : Konsentrat, Mash, pellet, crumble

a. Konsentrat

Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dicampur atau dipergunakan bersama
bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan
dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau
pakan pelengkap.

b. Mash

Mash merupakan bentuk ransum yang digiling halus berbentuk seperti tepung.
Ransum yang berbentuk tepung kurang disukai ayam, namun bentuk ransum
yang halus ini memiliki keuntungan lain, yaitu mudah diserap usus ayam sehingga
efisiensinya lebih baik. Ransum bentuk ini dapat digunakan untuk semua umur
dan harganya lebih murah.

c. Pellet

Pellet adalah Ransum berbentuk bulat panjang. Kelemahan dari bentuk ini adalah
memungkinkan terjadinya kanibalisme, kurang cocok untuk anak ayam

d. Crumble

Crumble merupakan ransum dalam bentuk pecah/butiran, Bentuk ini banyak


digunakan untuk semua umur ayam broiler. Ransum ini sudah lazim digunakan
oleh peternak karena harganya tidak semahal ransum bentuk pellet.

Adapaun penanganan keluhan :


1. Identify
Menentu problem atau masalah pada produk
7

2. Isolate
Melakukan verifikasi terhadapproduk, kemudian dilakukan penarikan
produk .
3. Investigasi.
Melakukan koreksi terhadap produk, kemudian melakukan aksi
pencegahan (preventive action) terhadap produk selanjutnya.
8

III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penulisan ini ialah sebagai berikut.

1. Alur proses produksi pakan di PT. Charoen pokphan Feedmill


Lampung yaitu mulai dari penuangan bahan baku, penggilingan,
pencampuran (mixing), pembuatan pellet, pengemasan, dan pelebelan.
2. Manajemen pemasaran di PT. Charoen pokphan Feedmill Lampung
yaitu distribusi meliputi kemasan produk, distribusi pakan, serta
pengwasan pakan,sedangkan langkah-langkah pendistribusiannya
mulai dari pabrik, Agen (Gudang besar), sub agen (toko kecil), dan
peternak.

3.2 Saran

PT. Charoen Phokpan Feedmill diharapkan dapat membuka beberapa unit pabrik
lagi di berbagai kota dan daerah agar semakin banyak masyarakat yang tau dan
memakai produk tersebut. Kemudian akan lebih baik lagi jika PT Charoen
Pokphand Indonesia membuat produk olahan peternakan yang lebih bervariasi
seperti ransum untuk ruminansia.
9

Anda mungkin juga menyukai