NIM : 181133475
Prodi : Kewirausahaan
Tidak ada teori perilaku konsumen yang dapat diterima secara umum karena masing-
masing hanya membahas bagian khusus dari keseluruhan faktor pembentuk perilaku, sehingga
penerapanya hanya bisa dilakukanbuntuk situasi tertentu. Perilaku manusia merupakan fungsi
dari individu dan lingkungan. Individu memiliki kehendak dan lingkungan yang turut
menentukan apakah kehendak itu akan dilaksanakan atau tidak. Misalnyaalnya seorang individu
merasa lapar (faktor individu) ia melihat bahwa di seberang jalan ada rumah makan (faktor
lingkungan) individu terterik dan merasa cocok dengan rumah makan itu ( interaksi individu
dengan lingkungan) kemudian ia membeli makanan dan makan di rumah makan tersebut
(perilaku). Semua teori perilaku konsumen merupakan variansi dari pola dasar tersebut. Secara
skematis pola tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Teori ini umumnya ditolak karena kenyataanya tidak ada orang yang sebelum membeli barang
tertentu terlebih dahulu menghitung teliti marginal utility barang tersebut dan membandingkanya
dengan marginal utility dengan barang lain. Teori ini hanya memasukkan faktor ekonomi sebgai
variabel pembentuk perilaku sedangkan faktor-faktor lain yang sebenarnya turut membentuk
perilaku tidak dimasukkan dalam teori ini.
2. TEORIPSIKOLOGIS
Teori psikologi mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang selalu
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Perilaku manusia sangat komplek karena proses
mental tidak dapat diamati secara langsung. Model dasar dalam mempelajari manusia dapat
digambarkan sebagai berikut:
Kesimpulan
Stimuli atau rangsangan-rangsangan yang dapat ditangkap dengan panca indaria merupakan
input yang akan diproses oleh proses mental sehingga menghasilkan output berupa perilaku.
Proses mental merupakan sebuh proses yang sangat komplek sehingga sulit digambarkan oleh
karenanya sering disebut sebagai black box.
a. Teori Belajar.
Teori belajar dikembangkan dari berbagai percobaan pada sejumlah binatang yang
dilakukan oleh ahli-ahli psikologi seperti Ivan Pavlov, Skinner dan Hull. Teori ini didasarkan
atas empat komponen pokok yi: (1) drive (dorongan), (2) cue (petunjuk), (3) respon (tanggapan),
(4) reinforcement (penguat).
Drive (kebutuhan/motif) adalah stimuli (rangsangan) kuat dalam diri seseorang yang
memaksanya untuk bertindak. Drive dpt dibedakan mjd dorongan yang bersifat fisiologis seperti;
lapar, haus, seks, dan dorongan yang bersifat hasil proses belajar (learning dariive) misalnya;
takut, senang dan sebagainya.
Cue merupakan stimuli yang lebih lemah, yang menentukan kapan, dimana, dan bgm tanggapan
subyek.
Respon merupakan reaksi seseorang terhadap berbagai petunjuk. Reinforcement terjadi
bila perilaku individu terbukti dapat menghasilkan kepuasan. Perilaku individu akan terulang bila
reinforcement positif dan tidak terulang jika negatif. Untuk memperjelas konsep diatas akan
diberikan ilustrasi sbg. Anton seorang wisatawan dari Medan sedang berkeliling kota Jogja. Ia
mengendarai mobil sewaan sambil mendengarkan musik dari radio. Karena dari pagi tadi belum
makan sekarang ia merasa lapar (dariive). Ia mendengar berbagai informasi tentang rumah
makan yang ada di Yogyakarta dari radio (clue) ketika melintas di Jl. Janti ia melihat baleho
“Ayam Goreng Suharti” (clue) yang mengarahkan ia untuk makan disitu. Dengan
mempertimbangkan informasi dari radio dan baleho yang ia lihat akirnya ia memutuskan untuk
makan di RM Ayam Goreng Suharti (respon). Selesai makan ia merasa bahwa menunya sangat
lezat (reinforcement positif) ia berfikir kalau ke Jogja lagi akan menyempatkan diri mampir ke
rumah makan tersebut. Setelah itu ia memanggil pelayan untuk minta bon, ia sedikit kaget karena
ia merasa harganya cukup mahal (reinforcement negatif) yang akhirnya ia harus berfikir dua kali
kalau mau makan di rumah makan itu lagi.
Beberapa teori yang dp menjelaskan penafsiran dan peramalan proses bejar konsumen
adalah:
Teori kesadaran lebih menekankan pada proses pemikiran seseorang yang sangat
menentukan pola perilakunya.
3) Gestalt dan Field Theory (Teori Bentuk dan Bidang)
Gestalt (Jerman) berarti pola, bentuk, ujud. Teori ini memandang proses belajar dan perilaku
scr keseluruhan. Teor i ini didasarkan pada percobaan-2 yang membuktikan bhw rangsangan
individual diterima dan diartikan berdasarkan pengalaman masa lalu. Proses pengamatan,
pengalaman masa lalu, dan pengarahan tujuan merupakan variabel penentu perilaku.
Kurt Lewin menyempurnakan gestalt theory, ia mengemukakan field teory. Field teory
mengemukakan bahwa perilaku scr umum adalah hasil interaksi yang nampak antara
individu dan lingkungan psikologis. Lingkungan psikologis adalah bagian dari ruang hidup.
Tekanan dari teori ini adalah pentingnya interaksi manusia dgn ruang hidupnya, atu dgn
lingkungan psikologisnya yang dpt mempengaruhi perilaku dan memuaskan kebutuhanya.
Rangsangan akan diterjemahkan berdasarkan lingkungan psikologisnya. Misalnya dalam
iklan obat aktor iklan berpakaian putih
(seperti pakaian dokter) maka seseorang akan cenderung menterjemahkan bahwa aktornya
adalah seorang dokter.
3. Teori Psikoanalitis
Dasar teori ini adalah teori psikoanalisa dari Sigmen Freud. Perilaku manusia merupakan
kerjasama dari ketiga aspek dlm struktur kepribadian manusia yi; (1) id (das es), (2) ego (das
ich), (3) super ego (das veber ich).
Id adalah aspek biologis merupakan wadah dari dorongan-2 yang ada dlm diri manusia.
Id hanya mengenal dunia obyektif (dunia batin). Misalnya, rasa lapar dalam id dapat dipuaskan
baik dengan mengkhayalkan makan maupun makan sungguhan.
Ego adalah aspek psikologis dari kepribadian dan timbul krn kebutuhan organisme untuk
berhubungan dgn dunia kenyataan. Ego mjd tempat pusat perencanaan unt menemukan jalan
keluar bagi dorongan-2 yang terdapat dlm “id”nya. Ego dpt membedakan sesuatu yang hanya
ada di dlm batin dan susuatu yang ada di duni luar.
Super ego merupakan aspek sosiologis dari kepribadian. Aspek ini dpt dianggap sbg
aspek moral dari kepribadian yang menyalurkan dorongan naluriah ke dlm tindakan yang tdk
bertentangan dgn norma sosial dan adat kebiasaan.
4. Teori Sosiologis
Teori ini disebut juga psikologi sosial. Teori ini menitikberatkan pada hubungan dan
pengaruh antara individu-2 yang dikaitkan dgn perilaku mereka, jadi lebih mengutamakan
perilaku klp. Teori ini memandang manusia sebagai social animal yang menyesuaikan diri
dengan bentuk kultur lingkungan hidupnya. Keinginan dan perilaku seseorang sebagian besar
ditentukan oleh lingkungan sosial dimana seseorang menjadi anggotanya. Teori sosiologis
mengarahkan analisa perilaku pada kegiatan-2 klp, seperti keluarga, teman sekerja, dan
sebagainya.
5. Teori Atropologis
Teori ini menekankan bahwa sikap dan perilaku manusia dipengaruhi berbagai kelompok
masyarakan yg besar spt; kultur, subkultur, dan kelas-2 sosial. Faktor-faktor tersebut memainkan
pernan yang amat penting dalam pembentukan sikap dan menentukan nilai-nilai yang akan
dianut dimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilakunya.
Dimana keduanya membentu kita untuk berfikir secara logis dan sistematis tentang
konsumen, yaitu dengan tahap-tahap:
1. identifikasi variabel-variabel yang relevan
2. menunjukkan karakteristik masing-masing
3. menganalisa hubungan (saling pengaruh) diantara variabel-variabel tersebut.
1. Model Howard-Sheth
Horward-Sheth membuat model perilaku konsumen sebagai berikut
Model ini dibuat oleh John. A. Howard pada tahun 1963 dan pada tahun 1969
dipublikasikan bersama Jagdish N. Sheth, sehingga model ini dikenal dengan model Howard-
Sheth..
Model ini dapat digunakan untuk membantu menerangkan dan memahami perilaku
konsumen meskipun tidak bisa digunakan untuk meramalkannya secara tepat. Model ini berisi
empat elemen pokok, yaitu:
1. input (ransangan/stimuli)
Merupakan dorongan (stimuli) yg ada dlm lingkungan konsumen terdiri dari dorongan
komersial dari pemasar dan dorongan sosial. Dorongan komersial adalah dororngan
signifikaatif yang berupa merek dan stimuli simbolik yang berhubungan dengan kegiatan
periklanan perusahaan. Dorongan sosial adalah komunikasi dari mulut kemulut yang terjadi
dalam keluarga, kelas sosial, dan kelompok referensi, yang merupakan input yang sangat
efektif untuk sebuah keputusan pembelian.
Model Howard-Sheth menghasilkan output yang berupa keputusan untuk membeli. Tujuan
adl kecenderungan konsumen unt membeli merek yg paling disukai. Sikap mrp penilai
konsumen ttg kemampuan merek memuaskan kebutuhan. Pemahaman merek adl sejumlah
informasi yg dimiliki konsumen tnt suatu produk tnt. Perhatian adl tanggapan thd informasi
yg masuk. Apa yang dikemukanakan oleh Howard-Sheth hampir serupa dengan dengan
model AIDA (attention, interest, desire, dan action) dalam iklanan.
- pentingnya pembelian
- kelas sosial
- kebudayaan
Menurut Howard dan Sheth ada 3 model dlm pengambilan keputusan, yi:
Model ini lebih menitik beratkan pada pembelian ulang dan menggambarkan dinamika
perilaku pembelian selama satu periode. Menurut model ini seseorang mempunyai motif,
pandangan, dan dapat mengambil keputusan melakui proses belajar. Dengan melakukan
pembelian ulang maka proses pengambilan keputusan menjadi lebih sederhana.
Model Francesco Nicosia didasarkan pada teknik gambar aliran proses komputer dengan
umpan baliknya. Nicosia mengidentifikasi empat komponen
dasar pada model perilaku konsumen, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar sebagai berikut:
E. Model Clawson
Model ini didasarkan pada teori bentuk dan teori bidang. Perilaku konsumen dipengaruhi
oleh hasil konflik psikologis dalam berbagai situasi. Konsumen individu mengumpulkan valensi-
valensi positif dan negatif dari suatu produk yang hendak dibeli. Terjadinya pembelian
merupakan hasil bahwa valensi-valensi positif yg lebihh besar daripada valensi negatif. Nilai
masing-msing valensi tersebut tidak tetap dan tidak bebas dari pengaruh ruang individu.
Kebutuhan akan suatu produk timbul dan dipengaruhi oleh ruang hidup individu yaitu tempat,
waktu,dsb
Valensi adalah pengertian yang menggambarkan sifat dari pada lingkungan psikologis,
yaitu nilai lingkungan psikologis itu bagi seseorang. Ada dua nilai yaitu nilai positif dan nilai
negatif:
(1) Sesuatu mempunyai nilai atau valensi positif apabila menyebabkan berkurangnya atau
hilangnya tegangan bila seseorang mendapatkan sesuatu itu, serta menyebabkan
meningkatkan tegangan jika seseorang terhambat untuk mendapatkanya. Misalnya
minuman bagi orang yang haus.
(2) Sesuatu mempunyai nilai atau valensi negatif jika menyebabkan meningkatnya
tegangan jika seseorang mendapatkanya dan menyebabkan menurunya tegangan bila
seseorang meninggalkannya. Misalnya limbah.
Jadi valensi positif bersifat menarik dan velensi negatif bersifat menolak.
Ada lima hirarki kebutuhan yi; fisiologis, keselamatan, cinta, penghargaan. Dan
aktualisasi diri. Maslow menekankan adanya suatu hirarkhi kebutuhan, dimana kebutuhan yang
lebih tinggi akan dipenuhi seterlah kebutuhan yang lebih rendah dipenuhi terlebih dahulu.
G. Model Markov
Model Markov meneliti perilaku pemilihan merek suatu produk. Model ini menyebutkan
bahwa hanya pemilihan merek pada pembelian terakir yang mempengaruhi pemilihan merek
pembelian sekarang.
Untuk memberi gambaran model Markov, kita ambil contoh ada tiga merek disuatu pasar
(merek A, B, dan C) dan ketiga merek tersebut adalah merek-merek yang dibeli pada pembelian
yang terakhir. Dalam model ini diberikan gambaran perilaku pemilihan merek sebagaimana
dalam matrik berikut.
A B C
Pembelian A PA PA PA
merek
A B C
Pada waktu t B PB PB PB
A B C
C PC PCB PC
A C
Pij adalah probabilitas terjadinya peralihan merek. Dari matrik tersebut probabilitas seorang
konsumen akan membeli merek i pada kesempatan t dan probabilitas seoaran konsumen akan
memebeli merek j pada kesematan t+1 adalah sama. Ini berarti bahwa:
Σ Pij = 1 untuk = A, B, C
J=A.B.C
Probasbilitas peralihan merek (Pij) dapat diartikan ukuran untuk mempertahankan merek
tertentu, selama Pij merupakan ukuran kemampuan merek j untuk merebut pelanggan dari merek
i.
proses pembelian barang industri jauh lebih kompleks dari pada barang konsumsi, hal ini
disebabkan karena banyaknya aktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian
maupun sifat dari barang industri itu sendiri yang biasanya secara teknis lelebihih kompleks.